-->

16/09/2025

Polres Kediri Gulung 16 Tersangka, Sita 98,48 Gram Sabu dan 223 Ribu Pil Dobel L


Kediri, (Onenewsjatim) -
Polres Kediri Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil mengungkap 14 kasus peredaran narkotika dan obat keras berbahaya (okerbaya) dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025.

Operasi yang difokuskan dalam pemberantasan Narkoba secara serentak oleh Polda Jawa Timur ini berlangsung selama 12 hari, terhitung mulai 30 Agustus hingga 10 September 2025.

Dari keseluruhan kasus, Sembilan di antaranya terkait narkotika dengan 10 tersangka. 

Sementara Lima kasus lain berkaitan dengan peredaran obat keras yang menjerat Enam orang tersangka.

Dalam konferensi Pers pada Senin (15/9) Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan dari 14 kasus tersebut, Tiga di antaranya masuk target operasi (TO) dan 11 kasus non-TO.

Dari pengungkapan itu, Satuan Reserse Narkoba Polres Kediri Polda Jatim berhasil mengamankan 16 tersangka yang terdiri atas 10 pengedar dan 6 pemakai.

Selain mengamankan tersangka, Polres Kediri Polda Jatim juga menyita barang bukti yakni sabu-sabu seberat 98,48 gram dan pil dobel L sebanyak 223.902 butir.

“Untuk tiga TO, yang pertama kami ungkap 30 Agustus dengan barang bukti sabu-sabu 17 plastik seberat 89,22 gram serta plastik klip bersih 84,87 gram,” jelas AKBP Bramastyo.

TO kedua pada 1 September dengan barang bukti sabu-sabu 2 plastik seberat 0,91 gram, pil dobel L 1.003 butir, dan TO terakhir 2 September berupa pil dobel L 22.022 butir dalam tiga kardus cokelat.

Kapolres Kediri menegaskan pihaknya tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga langkah pencegahan.

Upaya itu dilakukan dengan sosialisasi dan imbauan langsung ke sekolah-sekolah, baik tingkat SMP maupun SMA, serta menyasar masyarakat umum.

“Kami mohon para orang tua ikut berperan aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba," pungkasnya. (*)

Enam Korban Kecelakaan Bus di Bromo Dipulangkan, 19 Lainnya Masih Dirawat


Jember, (Onenewsjatim)–
Kabar baik datang dari perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan karyawan RS Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur Bromo, Kabupaten Probolinggo. 

Sebanyak enam pasien yang sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSBS Jember kini diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatan mereka membaik.

Enam korban tersebut adalah Tri Apri Widodo, Dwi Puji Lestari, Titik Irma, Rima Ulfa, Diana Azizah, dan Miah Komariah.

“Mereka sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik dan semuanya merupakan karyawan RSBS,” kata Owner RSBS Jember, dr. Faida, Selasa (16/9/2025).

Dengan kepulangan enam pasien tersebut, saat ini tersisa 19 orang yang masih menjalani rawat inap di RSBS Jember. 

Sementara itu, satu korban atas nama Betty, yang sebelumnya dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo, telah dipindahkan ke RSBS Jember pada Senin (15/9) malam.

Proses pemindahan dilakukan menggunakan kendaraan medis RS Al Huda dengan pendampingan satu dokter dan dua perawat, serta dilengkapi peralatan medis seperti patient monitor, defibrilator, ventilator portabel, syringe pump, dan emergency box.

“Kondisi Betty masih kritis karena sedang hamil tiga bulan. Saat ini masih dalam perawatan intensif di ruang ICU dengan bantuan ventilator. Kami mohon doa agar ibu dan bayi bisa selamat,” jelas dr. Faida.

Selain itu, ia juga menyampaikan kabar baik bahwa ada dua pasien yang sebelumnya dirawat di ICU kini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Inds88Trans bernopol P 7221 UG yang mengangkut 52 penumpang mengalami kecelakaan di jalur menurun dan menikung di lereng Gunung Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). 

Diduga rem blong, bus oleng hingga menabrak guardrail dan menghantam sebuah sepeda motor bernopol N-2856-OE. (Imam)

Mobil Nissan Dibakar OTK di Candipuro, Polisi Temukan Barang Bukti Kain Berbau Minyak Tanah


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Sebuah mobil Nissan milik warga Lumajang diduga menjadi korban pembakaran oleh orang tak dikenal (OTK). 

Peristiwa itu terjadi saat kendaraan diparkir di rumah kontrakan pemiliknya di Dusun Kebonsari, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (16/9/2025) dini hari.

Kasubsi Pidm Si Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 02.00 WIB. Pemilik mobil, Nur Rohmatus Saadah, yang merupakan warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, sedang berada di dalam rumah kontrakan ketika mendengar suara ledakan kecil dari luar.

“Korban kemudian keluar rumah untuk mengecek sumber suara, dan mendapati mobil miliknya dalam kondisi terbakar di bagian kaca depan, kap mesin kanan-kiri, serta ban depan kanan-kiri,” ujar Untoro, Selasa (16/9/2025)

Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa beberapa potong kain serta kantong plastik berwarna hitam yang tercium bau minyak tanah.

“Dugaan sementara, mobil tersebut sengaja dibakar menggunakan minyak tanah. Saat ini, Satreskrim Polres Lumajang masih mendalami kasus ini dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku,” terang Ipda Untoro.

Akibat insiden tersebut, korban mengalami kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp35 juta. 

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku pembakaran.

"Sampai saat ini untuk terduka pelaku masih dalam penyelidikan," pungkas Untoro.(Imam)


 

15/09/2025

Kodim 0821 Gandeng Banser Lumajang, Perkuat Keamanan Lewat Patroli Bersama


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Kodim 0821/Lumajang berkolaborasi dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Lumajang menggelar patroli bersama pada Senin (15/9/2025). Patroli tersebut merupakan wujud nyata sinergisitas antara TNI dan organisasi masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah 

Dalam kesempatan itu Serma Rudi personel yang tertua dalam kegiatan patroli, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi gangguan keamanan sekaligus memperkuat kerja sama antara TNI dengan elemen masyarakat.

“Kami bersama Banser Lumajang berkomitmen untuk terus bersinergi menjaga situasi keamanan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman. Kolaborasi ini juga merupakan sarana mempererat hubungan antara TNI dengan organisasi kemasyarakatan,” ujar dia.

Di tempat terpisah, Komandan Kodim 0821/Lumajang, Letkol Arh Anton Subhandi, S.A.P., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan patroli bersama ini. 

Ia menegaskan bahwa sinergi antara Kodim 0821 dengan Banser Lumajang bukan hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi menjadi upaya nyata dalam menciptakan rasa aman dan tenteram di tengah masyarakat.

“Kegiatan patroli bersama ini merupakan bagian dari sinergisitas bersama dalam menciptakan Kabupaten Lumajang yang tenteram, nyaman, dan damai. Keamanan wilayah bukan hanya tanggung jawab TNI atau Polri saja, tetapi memerlukan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, termasuk Banser,” terang Dandim.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Wakasadkorcab) Banser Lumajang, Rudi Hartono, S.H. Ia menyebutkan bahwa Banser sebagai organisasi masyarakat siap mendukung penuh kegiatan yang bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan wilayah.

“Banser Lumajang selalu siap bersinergi dengan aparat keamanan, khususnya Kodim 0821, demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif. Kolaborasi ini sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong di tengah masyarakat Lumajang,” ungkapnya.

Melalui patroli bersama, Kodim 0821/Lumajang dan Banser berharap masyarakat dapat merasakan langsung kehadiran aparat dan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga situasi keamanan. Kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif warga untuk turut berperan aktif menjaga ketertiban lingkungan masing-masing. (Pendim0821)

TNI dan Petani Bersatu, Rangka Tiang Beton Jembatan Gantung Mulai Dikerjakan di Sentul


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Dalam rangka mendukung peningkatan akses transportasi hasil pertanian, Babinsa Sentul Koramil 0821-19/Sumbersuko, Kopka Umar Ibnu Khotob, bersama enam personel Koramil Sumbersuko dan warga setempat melaksanakan kerja bakti pembuatan rangka tiang beton jembatan gantung penghubung di Dusun Wangkit RT 001 RW 002, Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Senin (15/9/2025).

Kegiatan kerja bakti merupakan wujud nyata kebersamaan TNI dengan masyarakat dalam membangun infrastruktur desa yang bermanfaat langsung bagi kehidupan warga, khususnya para petani. Pembuatan rangka tiang beton jembatan gantung ini menjadi bagian penting dari upaya memperlancar jalur distribusi hasil pertanian, sehingga mempermudah akses warga menuju lahan maupun pasar.

Dalam kesempatan itu Kopka Umar Ibnu Khotob mengatakan bahwa keterlibatan Babinsa dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap pembangunan desa, sekaligus memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.

“Kami hadir untuk mendampingi dan membantu warga, agar pembangunan jembatan ini bisa berjalan lancar dan selesai sesuai harapan. Dengan jembatan ini, akses petani membawa hasil panen akan lebih mudah,” kata dia.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang, Iskak Subagio, yang memberikan apresiasi atas semangat gotong royong masyarakat bersama TNI. Menurutnya, pembangunan jembatan gantung penghubung jalur pertanian ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa. 

“Kami sangat mendukung program seperti ini karena manfaatnya langsung dirasakan oleh petani. Dengan akses yang baik, distribusi hasil pertanian menjadi lebih efisien,” katanya.

Sementara itu, warga Dusun Wangkit menyambut baik kehadiran Babinsa dan personel Koramil Sumbersuko dalam kerja bakti tersebut. Mereka berharap jembatan gantung tersebut segera rampung sehingga dapat mempermudah aktivitas sehari-hari, terutama dalam pengangkutan hasil bumi untuk petani.

Kegiatan kerja bakti, juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara TNI dan masyarakat. Semangat kebersamaan yang tercermin dalam gotong royong, diharapkan menjadi edukasi positif bagi generasi muda dalam membangun infrastruktur desa. (Pendim0821)

Kapolres Probolinggo Pastikan Penanganan Maksimal Tragedi Laka Bus di Jalur Bromo


Probolinggo, (Onenewsjatim)
– Polres Probolinggo memastikan penanganan secara maksimal terkait kecelakaan tunggal bus pariwisata di jalur Bromo, tepatnya di Jalan Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025).

Kapolres Probolinggo, AKBP M Wahyudin Latif, mengatakan bahwa pihaknya bersama tim gabungan langsung bergerak cepat begitu menerima laporan kejadian. Menurutnya, proses evakuasi korban dilakukan bersama masyarakat sekitar yang turut membantu.

“Untuk penyebab kecelakaan, masih kita lakukan penyelidikan. Namun yang jelas, penanganan korban kami maksimalkan dengan mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di dalam bus,” ujar AKBP Latif.

Bus bernomor polisi P-7221-UG yang dikemudikan Al-Bahri itu membawa 52 penumpang rombongan tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Dari total penumpang, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka-luka.

“Sebanyak 44 korban luka saat ini sudah menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit di Probolinggo,” tambahnya.

Owner RS Bina Sehat Jember, dr. Faida, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa tenaga kesehatan rumah sakitnya. Ia menyebut, jenazah para korban telah disiapkan untuk dipulangkan ke Jember.

“Tujuh jenazah yang berada di RS Mohamad Saleh sudah disucikan dan berada di atas ambulans Merah Putih. Sementara satu jenazah lainnya diberangkatkan dari RS Daerah Tongas,” kata dr. Faida.

Mantan Bupati Jember itu menjelaskan bahwa para korban luka ringan yang sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto juga telah dipindahkan ke fasilitas kesehatan di Jember menggunakan kendaraan Elf dan mobil lainnya.

“Kami mendapat dukungan penuh dari Kapolres Probolinggo Bapak Latif. Bahkan ditambah satu unit patroli pengawalan dari Probolinggo untuk memastikan para korban bisa tiba dengan aman,” ungkapnya.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang tersebut.

Tangis Pecah, Tujuh Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Bromo Tiba di RSBS Jember


Jember, (Onenewsjatim) –
Suasana duka mendalam menyelimuti Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember saat tujuh dari delapan jenazah korban kecelakaan maut bus pariwisata di jalur Bromo tiba, Minggu (14/9/2025) malam.

Setibanya di RSBS, jenazah langsung dishalati secara berjamaah di halaman rumah sakit bersama puluhan karyawan, keluarga, dan kerabat yang sejak sore telah menunggu kedatangan rombongan.

Setelah itu, jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) sekitar rumah duka.

Ketujuh korban yang dibawa ke Jember adalah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), dan Nasha Azkiya Naygara (14). 

Sementara satu korban lainnya, Hesti Purba Wredhamaya (39), dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.

Owner RSBS Jember, dr. Faida, menyampaikan duka mendalam atas tragedi yang menimpa karyawan dan keluarga besar RSBS.

“Ada delapan korban yang meninggal dunia. Mereka adalah karyawan dan keluarga RSBS, tiga di antaranya masih anak-anak. Tujuh jenazah dibawa ke Jember, sementara satu korban dimakamkan di Madiun,” kata Faida, Senin (15/9/2025).

Faida menambahkan, dari total 52 orang dalam rombongan, delapan meninggal dunia, sementara 17 orang mengalami luka sedang hingga berat. Dari jumlah tersebut, 15 korban berhasil dibawa ke RSBS untuk mendapatkan perawatan intensif, sedangkan dua lainnya masih dirawat di Probolinggo karena kondisi kritis.

 “Sebagian korban luka berat harus menjalani operasi malam ini. Kami langsung melakukan tindakan medis secara maksimal agar mereka segera tertangani,” ujarnya.

Faida juga menjelaskan bahwa proses evakuasi melibatkan kerja sama berbagai pihak, mulai dari rumah sakit di Probolinggo, pemerintah daerah, kepolisian, hingga relawan. Sebanyak 23 ambulans dikerahkan untuk mengantar korban, baik jenazah maupun korban luka, ke Jember.

"Alhamdulillah, banyak pihak yang membantu. Dari Probolinggo ada dukungan penuh, mulai dari Kapolres, Bupati, hingga 119. Bahkan relawan dari Jember tanpa diminta langsung mengirimkan ambulans untuk menjemput korban,” ungkap mantan Bupati Jember itu.

Tragedi kecelakaan bus rombongan RS Bina Sehat Jember di jalur menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu siang, terjadi diduga akibat rem blong. Dari insiden itu, duka mendalam kini menyelimuti keluarga besar RSBS Jember.

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved