-->

18/12/2025

Kombes Arsal Sahban Raih NASTRAP Terbaik Sespimti Polri, Angkat Ancaman Kejahatan Blockchain


Bandung, (Onenewsjatim)
– Ancaman terhadap stabilitas keuangan negara kini tidak lagi hanya datang dari kejahatan konvensional. Perkembangan teknologi digital, khususnya blockchain, telah melahirkan bentuk kejahatan baru yang bergerak cepat, lintas negara, anonim, dan sulit dilacak.

Isu strategis tersebut mengantarkan Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.M., M.H. meraih predikat Naskah Strategis (NASTRAP) terbaik bidang Sanyata Sumanasa Wira Aksara (novelty) dalam Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 yang berlangsung di Lembang, Kabupaten Bandung.

Predikat tersebut diberikan karena NASTRAP karya Arsal dinilai menghadirkan gagasan baru yang belum pernah diangkat sebelumnya, khususnya terkait strategi Polri dalam mengantisipasi dan menangani dampak negatif teknologi blockchain demi menjaga stabilitas keuangan negara.

Dalam NASTRAP-nya, Arsal mengulas fenomena kejahatan model baru yang telah berkembang melampaui konsep cyber crime konvensional, yakni cyber dependent financial crime. Kejahatan ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk melakukan peretasan, pencucian aset digital, hingga pengalihan dana lintas yurisdiksi dengan kecepatan tinggi dan nyaris tanpa jejak.

“Kejahatan berbasis blockchain ini bukan semata persoalan teknologi, tetapi sudah menjadi ancaman nyata terhadap sistem keuangan negara. Karakternya lintas negara, multi-yurisdiksi, anonim, dan bergerak sangat cepat. Jika tidak diantisipasi sejak dini, dampaknya bisa serius terhadap stabilitas ekonomi nasional,” ujar Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, Selasa (17/12/2025).

Ia menegaskan bahwa pendekatan penegakan hukum terhadap kejahatan semacam ini tidak bisa lagi dilakukan secara sektoral dan reaktif.

“Polri harus membangun strategi yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis pemahaman mendalam terhadap teknologi blockchain. Ini bukan kejahatan masa depan, tetapi kejahatan yang sudah terjadi hari ini,” tegasnya.

Penghargaan NASTRAP terbaik tersebut sejalan dengan arah transformasi kepemimpinan Polri di era digital. Kasespim Polri Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan Polri ke depan semakin kompleks dan menuntut perubahan paradigma kepemimpinan.

“Kita berada di persimpangan zaman yang menuntut kepemimpinan Polri yang adaptif terhadap tantangan global, disruptif, dan bernuansa digital. Kompleksitas ancaman hari ini jauh berbeda dibandingkan era sebelumnya,” ungkapnya.

Menurutnya, karya strategis seperti NASTRAP terbaik tersebut menjadi indikator bahwa calon pemimpin Polri ke depan tidak hanya dituntut mampu mengelola organisasi, tetapi juga memahami dinamika ancaman global yang berkembang sangat cepat.

Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 secara resmi ditutup pada 17 Desember 2025 dan diikuti oleh 368 peserta didik, terdiri dari Sespimti Angkatan 34 Gelombang 2 sebanyak 60 peserta, Sespimmen Angkatan 65 Gelombang 2 sebanyak 141 peserta, SPPK Angkatan 2 sebanyak 63 peserta, serta Sespimma Angkatan 74 sebanyak 104 peserta.

Penutupan pendidikan ini menandai lahirnya para pemimpin strategis Polri yang diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan nasional ke depan, termasuk ancaman kejahatan digital dan keuangan yang semakin kompleks.

Dengan raihan NASTRAP terbaik tersebut, Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban dinilai berhasil menghadirkan perspektif baru tentang peran Polri dalam menjaga stabilitas keuangan negara di tengah akselerasi teknologi global. (Imam)


17/12/2025

Kasus Mayat Mahasiswi di Sungai Pasuruan Terungkap, Oknum Anggota Polres Probolinggo Diamankan


Probolinggo, (DOC) –
Misteri penemuan jasad seorang mahasiswi di aliran sungai yang berada di tepi Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, tepatnya di Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mulai menemui titik terang.

Terduga pelaku dalam kasus tersebut telah diamankan oleh Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Pelaku berinisial AS diketahui merupakan anggota Polres Probolinggo Kabupaten dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban. Ia juga menyatakan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga almarhumah diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Kombes Pol Jules dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Peristiwa penemuan jasad tersebut terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), seorang mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Usai menerima laporan, aparat kepolisian langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi maupun yang pertama kali menemukan korban.

Selain itu, penyidik juga mengamankan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil pengembangan kasus, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan AS pada hari yang sama. Terduga pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Terduga pelaku telah kami amankan dan saat ini masih menjalani proses pemeriksaan,” jelas Kombes Pol Jules.

Polda Jatim mengungkapkan bahwa perkara ini diduga tidak dilakukan oleh satu orang saja. Penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pihak lain yang diduga turut terlibat. Adapun motif kejahatan hingga kini masih terus didalami.

“Berdasarkan penyelidikan sementara, kemungkinan terdapat pelaku lain. Saat ini masih dalam proses pencarian,” tegasnya.

Terkait penyebab pasti kematian korban, kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum serta rencana autopsi yang dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak keluarga.

Polda Jawa Timur memastikan penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan. Selain proses hukum pidana, institusi kepolisian juga akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme kode etik terhadap anggota yang terlibat.

“Proses pidana akan menjadi prioritas utama, kemudian dilanjutkan dengan penegakan kode etik sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Kombes Pol Jules. (Mam)

16/12/2025

Musim Hujan dan Perubahan Iklim Picu Ancaman DBD, Masyarakat Diminta Waspada


Foto ilustrasi (pakai Ai)

Lampung, (Onenewsjatim) – Musim hujan yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim menjadi perhatian serius di sektor kesehatan. 

Salah satu dampak yang paling dirasakan masyarakat adalah meningkatnya ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Sejumlah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan erat antara perubahan iklim dan peningkatan kasus DBD. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Neglected Tropical Diseases oleh Ryan et al. (2021) mengungkapkan bahwa curah hujan tinggi yang disertai peningkatan suhu dan kelembapan menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Hal senada juga disampaikan dalam penelitian The Association Between Dengue Case and Climate: A Systematic Review and Meta-analysis yang menyebutkan bahwa perubahan iklim berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kasus DBD. 

Kasus DBD umumnya meningkat saat dan setelah puncak musim hujan, terutama akibat banyaknya genangan air di lingkungan sekitar.

Genangan air di sekitar rumah, selokan yang tersumbat, serta tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat menjadi lokasi favorit nyamuk untuk bertelur. 

Selain itu, perubahan iklim global menyebabkan musim hujan berlangsung lebih lama, sehingga risiko penularan DBD semakin besar.

Tak hanya meningkatkan jumlah kasus, perubahan iklim juga memperluas wilayah penyebaran nyamuk pembawa virus dengue, termasuk ke daerah yang sebelumnya jarang terdampak. Suhu yang lebih hangat membuat siklus hidup nyamuk berlangsung lebih cepat dan meningkatkan potensi penularan penyakit ke manusia.

Di tingkat nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat lonjakan signifikan kasus DBD. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2024, sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 257.271 kasus DBD dengan 1.461 kematian. Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 114.720 kasus dengan 894 kematian.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu diwaspadai setiap tahun, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, upaya pencegahan terus digencarkan melalui pengendalian berbasis lingkungan.

Pengendalian DBD dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Langkah tambahan meliputi penggunaan larvasida dan perbaikan sistem drainase agar tidak menimbulkan genangan air.

Larvasida berfungsi membasmi jentik nyamuk pada tempat air yang sulit dikuras, seperti bak mandi atau toren air, sehingga mencegah jentik berkembang menjadi nyamuk dewasa. 

Sementara itu, perbaikan drainase bertujuan menjaga saluran air tetap bersih dan lancar.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat juga disarankan menggunakan perlindungan tambahan seperti kelambu saat tidur, obat anti nyamuk, serta alat pengusir nyamuk elektrik. 

Langkah ini dinilai efektif mengurangi risiko gigitan nyamuk, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk Aedes paling aktif, sebagaimana direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan DBD. Kementerian Kesehatan RI terus menggalakkan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (G1R1J) agar pemantauan jentik nyamuk dapat dilakukan secara mandiri di setiap rumah.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan secara rutin, risiko penularan DBD diharapkan dapat ditekan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada selama musim hujan demi melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit DBD.

Daftar Pustaka:

Abdulah, et all. 2025. The association between dengue case and climate: A systematic review and meta-analysis. journal homepage: www.elsevier.com/locate/onehlt 

Ebi, K. L., & Hess, J. J. (2023). Health risks due to climate change: Inequity in causes and consequences.Health Affairs, 42(12), 1812–1819. https://www.healthaffairs.org/doi/10.1377/hlthaff.2023.00778

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024, 14 November). Waspada Penyakit di Musim Hujan. Diakses melalui: https://kemkes.go.id/id/waspada-penyakit-di-musim-hujan

Kementerian Kesehatan RI. (2024). 5 Langkah Sehat Terhindar dari DBD selama Musim Hujan. Portal Ayosehat. Diakses melalui: https://ayosehat.kemkes.go.id/5-langkah-sehat-terhindar-dari-dbd-selama-musim-hujan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025).

Profil Kesehatan Indonesia 2024. Diakses melaui: https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2024

Ryan, S. J., Carlson, C. J., Mordecai, E. A., & Johnson, L. R. (2021).

Global expansion and redistribution of Aedes-borne virus transmission risk with climate change. PLoS Neglected Tropical Diseases, 15(3), e0009130.

https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0009130World Health Organization. (2023).

Dengue and severe dengue – Fact sheet. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue


Penulis: Audria Octa A.W.L, Amd.Keb., S.KM.

Editor: Imam 



Banjir Rendam Ribuan Rumah di Jember, 1.271 KK Terdampak Luapan Sungai Bedadung


Jember, (Onenewsjatim)
– Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Jember sejak Senin siang hingga sore hari, Selasa (16/12/2025), mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Dampaknya, ribuan rumah warga terendam dan sebagian masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Indra Tri Purnomo, mengatakan bahwa berdasarkan data sementara, sebanyak 1.271 kepala keluarga terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah sungai, dengan Sungai Bedadung sebagai salah satu pemicu utama.

“Ketinggian air di beberapa lokasi mencapai lebih dari satu meter, sehingga petugas harus melakukan evakuasi terhadap warga,” ujar Indra, Selasa (16/12/2025).

Ia menjelaskan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang berlangsung cukup lama dan menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. 

Sebelumnya, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, pada periode 11 hingga 20 Desember 2025.

Menurut Indra, sejumlah sungai di Jember meluap akibat hujan deras, di antaranya Sungai Bedadung, Kalijompo, Rembangan, Mayang, Gila, serta Sungai Dinoyo. Luapan air tersebut menggenangi permukiman warga di berbagai kecamatan.

BPBD Jember mencatat sedikitnya 20 titik banjir yang tersebar di Kecamatan Patrang, Kaliwates, Sumbersari, Pakusari, Kalisat, dan Rambipuji. Ketinggian genangan air bervariasi, mulai dari sekitar 30 sentimeter hingga mencapai dua meter.

“Di beberapa lokasi dengan genangan cukup tinggi, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Di Kampung Ledok Kebun Lor, Kelurahan Jember Kidul, sebanyak 26 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air antara 80 hingga 120 sentimeter. Sementara di wilayah Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, ratusan rumah terdampak. Bahkan, satu dapur milik warga dilaporkan roboh dan sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat derasnya arus air.

Banjir juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Jembatan di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, tergerus banjir sekitar tiga meter hingga menyebabkan jembatan sepanjang 20 meter tersebut putus dan tidak bisa dilalui kendaraan.

“Untuk sementara, akses jembatan Desa Patemon ditutup karena kerusakannya cukup parah. Meskipun kondisi air sudah surut, jembatan masih membutuhkan penanganan lanjutan,” jelas Indra.

Wilayah terdampak terparah tercatat di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, dengan total 429 kepala keluarga terdampak banjir. Hingga Selasa dini hari pukul 03.21 WIB, petugas BPBD bersama relawan masih melakukan penanganan dan pendataan di lokasi.

Selain itu, banjir juga memaksa warga mengungsi, khususnya di Perumahan Villa Indah, Kelurahan Tegal Besar. Sebanyak 40 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa terdampak akibat ketinggian air yang mencapai lebih dari 1,2 meter.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Jember telah mendirikan tiga tenda keluarga untuL menampung warga yang mengungsi hingga kondisi dinyatakan aman.

Di Jalan Melon, Kecamatan Patrang, satu rumah warga dilaporkan hanyut terbawa arus banjir. Sementara empat kepala keluarga lainnya terpaksa mengungsi ke musala karena rumah mereka masih terendam.

Indra menambahkan, BPBD Jember bersama instansi terkait telah menyalurkan bantuan logistik di sejumlah titik terdampak, seperti Kepatihan, Gladak Kembar, dan Jalan Melon. 

Bantuan tersebut meliputi paket sembako, makanan siap saji, lauk pauk, perlengkapan masak dan makan, selimut, matras, kompor, serta bantuan khusus bagi lansia dan balita. (Fat)


Paguyuban Penambang Pasrujambe Sampaikan Ucapan Harjalu ke-770, Dukung Lumajang Semakin Tangguh


Lumajang (Onenewsjatim)
– Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang jatuh setiap 15 Desember kembali diperingati pada tahun 2025 ini dengan penuh semangat kebersamaan.

Memasuki usia ke-770, berbagai elemen masyarakat turut menyampaikan ucapan dan dukungan, salah satunya datang dari paguyuban penambang di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.

Momentum Harjalu ke-770 yang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh” dimaknai sebagai ajang refleksi atas perjalanan panjang pembangunan daerah sekaligus penguatan komitmen bersama dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Perwakilan paguyuban penambang Pasrujambe, Sohib, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh arah pembangunan Kabupaten Lumajang agar semakin berkarakter, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Menurutnya, semangat gotong royong yang terus terjaga menjadi modal utama dalam mendorong kemajuan daerah.

“Kami dari paguyuban penambang Pasrujambe siap mendukung pembangunan Lumajang. Kebersamaan dan gotong royong adalah kunci penting untuk mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).

Sohib juga mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai capaian pembangunan yang telah dirasakan masyarakat selama ini.

Ia menilai perkembangan di sektor infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga penguatan perekonomian memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan warga.

“Berbagai hasil pembangunan sudah dirasakan masyarakat, baik dari sisi infrastruktur, pelayanan publik, maupun sektor ekonomi yang semakin menguat dan berdampak langsung pada kesejahteraan,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. Partisipasi aktif masyarakat dinilai menjadi faktor penting dalam mendukung keberlanjutan pembangunan di Lumajang.

“Dengan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, kami optimistis Lumajang ke depan akan semakin maju, mandiri, dan tangguh dalam mewujudkan cita-cita bersama,” pungkasnya.(Imam)

Belajar di Tenda Darurat Pascareupsi Semeru, Bang Pur Pastikan Hak Pendidikan Siswa Supiturang Tetap Terpenuhi


Lumajang (Onenewsjatim)
– Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, masih terus berlangsung meski sekolah mereka terdampak parah erupsi Gunung Semeru. Untuk sementara, proses pembelajaran harus dilaksanakan di tenda darurat, Selasa (2025).

Berdasarkan pantauan di lapangan, sebanyak 94 siswa mengikuti pelajaran di tenda putih yang difasilitasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kondisi belajar masih sangat terbatas, bahkan beberapa siswa terlihat tidak mengenakan sepatu lantaran basah terkena hujan.

Salah seorang siswa kelas V, Ilya, mengaku terpaksa tidak memakai sepatu karena kondisinya belum kering setelah kehujanan.

Diketahui, bangunan SDN 2 Supiturang mengalami kerusakan berat akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November 2025. Akibatnya, seluruh aktivitas pendidikan dipindahkan ke sekolah darurat.

Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi X DPR RI, H. Muhamad Nur Purnamasidi atau yang dikenal dengan sapaan Bang Pur, turun langsung meninjau kegiatan belajar siswa di tenda darurat Desa Supiturang.

Dalam kunjungannya, ia menyerahkan berbagai bantuan penunjang pendidikan, seperti rompi, tas sekolah, seragam, buku pegangan guru, serta bahan ajar.

Bang Pur menegaskan bahwa sektor pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama meskipun berada di wilayah yang terdampak bencana alam.

Menurutnya, penanganan pascabencana kerap hanya ramai di awal, namun berkurang perhatiannya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, ia menilai pelayanan pendidikan tidak boleh mengalami penurunan sedikit pun.

“Ini menyangkut masa depan anak-anak. Pelayanan pendidikan harus tetap maksimal walaupun mereka berada di daerah terdampak bencana,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa dukungan anggaran dari pemerintah pusat sangat memungkinkan, termasuk pemanfaatan dana siap pakai atau dana Bendahara Umum Negara (BUN) yang dapat dicairkan sesuai kebijakan Presiden.

“Jangan sampai ada anak yang berhenti sekolah karena faktor ekonomi atau dampak bencana. Soal anggaran, negara sebenarnya siap,” ujarnya.

Selain itu, Bang Pur mendorong percepatan koordinasi lintas kementerian, mulai dari Komisi X DPR RI, Kemendikdasmen, hingga Kementerian Keuangan, agar penanganan pendidikan di wilayah terdampak segera masuk tahap pemulihan.

Ia juga menyinggung opsi regrouping sekolah dengan tetap memperhatikan aspek jarak, keamanan, serta kondisi psikologis peserta didik.

Sementara itu, Kasi Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Andri Wahyudi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah provinsi maupun pusat terkait penanganan pendidikan pascabencana.

Ia menyebutkan, sejumlah tim dari kementerian telah turun langsung ke lokasi dan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah, paket keluarga, serta tenda pembelajaran darurat.

Menurut Andri, pola pembelajaran di sekolah darurat lebih menitikberatkan pada pemulihan kondisi psikologis siswa. Porsi materi akademik sengaja dikurangi untuk memberi ruang pada trauma healing.

Hal senada disampaikan Kepala SDN 2 Supiturang, Ali Wafi. Ia mengungkapkan bahwa cuaca menjadi tantangan utama selama pelaksanaan sekolah darurat.

Saat hujan turun, air kerap masuk ke dalam tenda, dan banyak siswa pulang dalam kondisi basah sehingga sepatu mereka harus dijemur.

“Sekarang ada dua tenda, masing-masing digunakan untuk tiga kelas. Kami berharap ke depan anak-anak bisa segera belajar di tempat yang lebih aman dan layak,” katanya.

Ali Wafi menambahkan, meski pembelajaran tetap berjalan, materi akademik dikurangi hingga sekitar 75 persen, sementara fokus utama diarahkan pada pemulihan mental dan kenyamanan siswa pascabencana.

15/12/2025

Pascabanjir Bandang Tiris, Polisi dan Warga Bahu-Membahu Bersihkan Akses Jalan


Probolingggo, (Onenewsjatim)- Pascabanjir bandang yang melanda Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, jajaran Polres Probolinggo Polda Jatim bersama masyarakat setempat menggelar kerja bakti membersihkan sisa material banjir, Minggu (14/12/2025).

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus sinergi lintas sektor dalam membantu warga yang terdampak bencana alam. 

Sejumlah persomel Polres Probolinggo bersama masyarakat bahu-membahu membersihkan material banjir berupa lumpur, tanah, dan bebatuan. 

Aksi gotong royong tersebut difokuskan pada pembersihan longsoran tanah yang menutup akses jalan Dusun Sak-Sak, Desa Tiris.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif melalui Kapolsek Tiris Iptu Syamsul Arifin, menyampaikan bahwa kegiatan gotong royong ini merupakan wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya saat terjadi bencana alam.

“Kami hadir tidak hanya untuk menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga membantu masyarakat saat mengalami musibah. Gotong royong ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pascabanjir,” ujar Iptu Syamsul Arifin.

Selain melakukan pembersihan, aparat gabungan juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat intensitas curah hujan di wilayah Tiris masih cukup tinggi.

“Apabila terjadi kondisi darurat, warga diharapkan segera melaporkan kepada pihak terkait agar dapat segera ditangani,” tambahnya.

Masyarakat setempat menyambut baik kegiatan tersebut dan mengapresiasi peran aktif Polres Probolinggo Polda Jatim dan Polsek Toris serta instansi terkait yang turun langsung membantu warga.

Dengan kebersamaan dan kerja sama semua pihak, diharapkan proses pemulihan pascabanjir di Kecamatan Tiris dapat berjalan lebih cepat, sehingga kondisi lingkungan kembali bersih, aman, dan aktivitas masyarakat dapat normal kembali. (Fat)

Prosesi Harjalu Ke-770, Dandim 0821 Tegaskan Sinergi TNI Dukung Lumajang Tangguh


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar Prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-770 Tahun 2025 di Pendopo Arya Wiraraja, Kecamatan Lumajang, Senin (15/12/2025).

Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian peringatan Harjalu ke-770 yang mengusung tema “Lumajang Tumbuh, Semakin Tangguh”, sebagai refleksi perjalanan pembangunan daerah serta penguatan kesiapsiagaan menghadapi bencana dan tantangan pembangunan ke depan.

Dalam sambutannya, Bupati Lumajang Indah Amperawati, M.Si., menyampaikan bahwa peringatan Harjalu menjadi momentum evaluasi dan konsolidasi bersama, khususnya pasca erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025. Tidak adanya korban jiwa pada peristiwa tersebut dinilai sebagai keberhasilan kesiapsiagaan bencana, meski sejumlah infrastruktur masih memerlukan percepatan pemulihan.

“Pemulihan infrastruktur dan ekonomi masyarakat terdampak menjadi prioritas agar aktivitas masyarakat dapat segera pulih,” ujar Bupati.

Sementara itu, Dandim 0821/Lumajang Letkol Arh Anton Subhandi, S.A.P., M.I.P., menyampaikan bahwa TNI AD melalui Kodim 0821/Lumajang siap mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas wilayah serta mempercepat pemulihan pascabencana.

“Momentum Hari Jadi Lumajang ke-770 ini menjadi penguat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan Lumajang yang semakin tangguh, aman, dan sejahtera,” tegas Dandim.

Menurutnya, kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan modal utama dalam menjaga ketahanan wilayah, termasuk dalam penanganan bencana, pemulihan infrastruktur, serta penguatan ekonomi masyarakat.

Prosesi Harjalu ke-770 Tahun 2025 dilaksanakan sebagai bentuk konsolidasi sosial dan penguatan soliditas lintas sektor dalam mendukung stabilitas daerah serta keberlanjutan pembangunan Kabupaten Lumajang. (Pendim 0821).

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved