-->

28/04/2025

Hendak Ambil Pancing, Andre Meninggal Terseret Arus Sungai di Sukodono Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Andre, warga Desa Bodang, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di aliran Sungai Karang Menjangan, Dusun Sidosari, Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Minggu (27/4/2025) sore.

Kapolsek Sukodono AKP Ernowo melalui Kanit Reskrim Aiptu Hadi Hariono membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, peristiwa nahas itu bermula saat korban bersama temannya, Ahmad Fatur Rozi (20), warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang, memancing di sungai sejak pagi hari.

“Sekitar pukul 11.00 WIB, korban bersama temannya memancing di sungai Dusun Biting dan berhasil menangkap dua ekor ikan. Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, mereka pindah ke Sungai Karang Menjangan,” kata Aiptu Hadi Hariono.

Saat sedang memancing, pancing milik Andre patah dan terbawa arus. Mereka kemudian berusaha mengambil pancing tersebut dengan mengaitkan pancing lain, namun tidak berhasil. Akhirnya, keduanya memutuskan turun ke sungai untuk mengambil pancing sekaligus mandi.

Namun naas, saat mandi, mereka terseret arus deras di bagian grojokan (air terjun kecil) sungai tersebut.

 “Keduanya sempat berputar-putar di pusaran air. Ahmad Fatur Rozi berhasil menyelamatkan diri ke tepi sungai, meski dalam kondisi lemas dan pandangan kabur,” terang Aiptu Hadi.

Melihat Andre mengambang di bawah grojokan, Ahmad Fatur Rozi berusaha menarik korban ke pinggir sungai dan memberikan bantuan nafas buatan sambil berteriak minta tolong.

Seorang anak kecil yang tengah bermain layangan di sekitar lokasi kemudian membantu memanggil warga untuk meminta pertolongan.

Sayangnya, upaya penyelamatan tidak berhasil. “Korban Andre dinyatakan meninggal dunia di lokasi, sedangkan Ahmad Fatur Rozi saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit,” jelas Aiptu Hadi Hariono.(Imam)


27/04/2025

Tragis di Perairan Kondangmerak: Dua Nelayan Lombok Timur Tewas Dihantam Ombak


Malang, (Onenewsjatim)
– Kabar duka menyelimuti perairan selatan Kabupaten Malang. Dua nelayan asal Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, ditemukan meninggal dunia setelah perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak besar di perairan Pantai Kondangmerak, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (26/4/2025) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Kepolisian Resor (Polres) Malang melalui Kasihumasnya, AKP Bambang Subinajar, membenarkan kejadian nahas tersebut. Pihaknya menerima laporan dari dua nelayan lain yang selamat dari peristiwa itu.

"Benar, Satpolairud Polres Malang menerima laporan adanya kecelakaan laut yang menyebabkan dua orang nelayan meninggal dunia akibat perahu yang mereka tumpangi dihantam ombak besar," ungkap AKP Bambang Subinajar dalam keterangan resminya, Sabtu (26/4/2025).

Berdasarkan penyelidikan awal, AKP Bambang menjelaskan, keempat nelayan yang menjadi korban adalah Zulpa Komandani (22), Mujeman (44), Suparman (44), dan Sahnan (35). Mereka berangkat melaut dari Pantai Kondangbuntung, Desa Tambakrejo, pada Jumat (25/4) sore menggunakan perahu bermesin ganda untuk mencari ikan.

Nahas menimpa mereka saat tiba di perairan Kondangmerak. Saat tengah malam sekitar pukul 24.00 WIB, cuaca di perairan tiba-tiba memburuk, disertai angin kencang dan gelombang tinggi.

"Pada saat cuaca buruk terjadi, dua orang korban, yaitu Suparman dan Sahnan, terhempas ke laut. Sedangkan dua nelayan lainnya, Zulpa dan Mujeman, berhasil bertahan dengan berpegangan pada perahu," terang AKP Bambang.

Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh Mujeman sekitar pukul 03.30 WIB. Ia melihat Suparman mengapung dan berusaha menariknya ke atas perahu. Namun, sayangnya, Suparman sudah tidak bernyawa saat berhasil dievakuasi. Kedua nelayan yang selamat kemudian membawa jenazah Suparman ke daratan di Sendangbiru dan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Merespon laporan tersebut, petugas Satpolairud Polres Malang bergerak cepat bersama unsur TNI AL dan tim SAR untuk melakukan pencarian terhadap satu nelayan yang masih hilang, yaitu Sahnan.

"Setelah dilakukan pencarian bersama SAR dan nelayan setempat, korban kedua atas nama Sahnan akhirnya ditemukan pada pukul 13.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terdampar di Pantai Selok, Desa Bandungrejo," lanjut AKP Bambang.

AKP Bambang menambahkan, jenazah Sahnan ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi awal kejadian. Kedua jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk menjalani pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Sebagai langkah lebih lanjut, pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa perahu jenis speed bermesin ganda Yamaha 15 PK dengan ukuran panjang 8 meter dan lebar 1,3 meter.

Menyikapi insiden tragis ini, Polres Malang mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para nelayan, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca ekstrem saat beraktivitas di laut.

"Kami mengingatkan kepada para nelayan untuk memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut, demi keselamatan bersama," pungkas AKP Bambang Subinajar.


26/04/2025

Pengendara Motor yang Tercebur di Sungai Bondoyudo Ditemukan Meninggal Dunia


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Seorang pengendara sepeda motor yang sebelumnya dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke Sungai Bondoyudo di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan oleh warga sekitar pukul 20.00 WIB, Jumat (25/4/2025).

Kapolsek Jatiroto AKP Agus Sugiharto membenarkan penemuan jenazah tersebut.

"Korban ditemukan meninggal dunia sekitar 100 meter dari lokasi ditemukannya sepeda motor yang dikendarai korban," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (26/4/2025).

Identitas korban diketahui bernama Deden Roni (22), seorang warga Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Diketahui, korban merupakan warga asli Bandung, Jawa Barat, yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang tas di Pasar Lumajang.

"Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Hariyoto Lumajang. Pada tubuh korban ditemukan bekas luka di bagian kepala, yang diduga akibat benturan dengan pohon saat kejadian," jelas AKP Agus Sugiharto.

Berdasarkan keterangan saksi mata, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kejadian ini murni merupakan kecelakaan tunggal. Sepeda motor korban dengan nomor polisi P 3928 KV, yang melaju dari arah Lumajang menuju Jember, diduga hilang kendali hingga akhirnya tercebur ke aliran Sungai Bondoyudo pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.

Lebih lanjut, AKP Agus Sugiharto menyampaikan bahwa setelah proses pembersihan jenazah di RSUD dr. Hariyoto Lumajang selesai, jenazah korban akan segera dibawa ke rumah duka di kampung halamannya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Setelah proses pembersihan jenazah di RSUD dr. Haryoto selesai, jenazah Deden Roni akan langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat," pungkasnya. (Imam)

25/04/2025

Diduga Mengantuk, Pengendara Motor Terjun ke Sungai di Jalur Lumajang–Jember


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Sebuah peristiwa nahas terjadi di jalur nasional Lumajang–Jember, tepatnya di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Jumat siang (25/4/2025). Seorang pengendara motor tiba-tiba kehilangan kendali dan tercebur ke Sungai Bondoyudo.

Hingga kini, korban belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dan warga sekitar. 

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.20 WIB, dimana suasana jalan sedang lengang. Saat itu sepeda motor bernomor polisi P 3928 KV itu melaju dari arah Lumajang menuju Jember dengan kecepatan sedang. 

Namun, mendekati jembatan sungai, kendaraan mendadak berbelok tajam ke kanan dan langsung masuk ke aliran sungai.

“Saya lihat motornya tidak ngebut, tapi entah kenapa tiba-tiba belok sendiri ke sungai. Seperti orang yang hilang kendali,” ujar Jumari, saksi mata yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Jumari sempat berlari ke tepi sungai untuk menolong, namun hanya menemukan sepeda motor korban yang tersangkut di lumpur. Pengendaranya sudah tidak terlihat..

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, membenarkan kejadian tersebut.

"Setelah menerima laporan, kami langsung menerjunkan tim regu BPBD ke lokasi kejadian. Tim tiba sekitar pukul 12.45 WIB dan langsung melakukan asesmen bersama pihak Polsek Jatiroto dan Babinsa,” jelas Yudhi saat dikonfirmasi.

Menurut Yudhi, hingga saat ini identitas korban belum diketahui karena di sekitar lokasi hanya ditemukan sepeda motor Yamaha Vega bernopol P 3928 KV dan beberapa barang bawaan, termasuk timun. Tidak ditemukan kartu identitas apapun di dalam motor.

"Tim kami terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah kecamatan untuk mempercepat proses pencarian. Sementara itu, warga sekitar juga turut membantu pencarian secara manual," tambah Yudhi.

Sementara itu, Menurut keterangan dari Unit Laka Lantas Polres Lumajang, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah pengendara yang mengantuk saat berkendara.

“Masih kami dalami, namun dari keterangan saksi, besar kemungkinan korban dalam kondisi mengantuk,” terang Aipda Arie Dwi Handoko.

Hingga saat ini, identitas korban masih belum diketahui. Warga di sekitar lokasi kejadian juga mengaku tidak mengenali sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Meskipun demikian, dari hasil identifikasi kendaraan, diketahui bahwa sepeda motor tersebut terdaftar atas nama Maman Hermawan, yang beralamat di Dusun Gayam, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.

"Identitas korban masih belum diketahui secara pasti. Namun, identitas kendaraan ini terdaftar di wilayah Jember. Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak Polres Jember untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai identitas korban," ungkap Arie.

Hingga pukul 15.00 WIB, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang masih terus melakukan upaya pencarian korban di sepanjang aliran Sungai Bondoyudo. (Imam)

22/04/2025

Geger Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Dam Umbul Bondoyudo Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Warga Desa Bondoyudo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas di aliran Sungai Bondoyudo, tepatnya di Dam Umbul.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Imam, penjaga pintu air Dam Umbul, yang kemudian langsung melaporkan temuannya ke pihak berwenang. 

Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang segera mendatangi lokasi dan mengevakuasi jenazah dari sungai.

“Jenazah langsung kami evakuasi dan dibawa menggunakan ambulans ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan otopsi,” ujar Petugas Pusdalop BPBD Lumajang, Nur Cahyo, saat dikonfirmasi.

Menurut Cahyo, jenazah dalam kondisi sudah membengkak dan diduga telah hanyut selama kurang lebih tiga hari. 

Berdasarkan informasi dari warga, pada hari Minggu (20/4), sempat terlihat seseorang mengambang di sekitar Dam Umbul. Namun upaya penyisiran yang dilakukan petugas BPBD dan warga tidak membuahkan hasil saat itu.

“Saat itu belum berhasil ditemukan. Dugaan sementara, mayat ini adalah orang yang sempat terlihat mengambang dua hari lalu,” tambah Cahyo.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Oleh karena itu, jenazah masih menunggu proses identifikasi di rumah sakit.

“Kami imbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera menghubungi ruang pemulasaraan jenazah RSUD dr. Haryoto atau melapor ke Polsek terdekat,” tutup Cahyo. (Imam)


20/04/2025

Kakek 60 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Api Logawa di Probolinggo


Probolinggo, (DOC)
- Peristiwa nahas terjadi di Kota Probolinggo pada Minggu (20/4/2025) sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Seorang pria lanjut usia bernama Waras Supriyadi (60), yang merupakan warga Jalan Ahmad Yani, Mangunharjo, Mayangan, Kota Probolinggo, dilaporkan meninggal dunia setelah tertabrak Kereta Api Logawa relasi Ketapang - Purwokerto.

Berdasarkan rekaman video amatir warga yang beredar, korban terlihat sedang berjalan di sepanjang jalur rel kereta api pada perlintasan sebidang yang dilengkapi palang pintu di Jalan Ikan Kerapu, Mangunharjo, Mayangan, Kota Probolinggo.

Nahasnya, pada saat bersamaan, melintas Kereta Api Logawa dari arah timur menuju barat. Diketahui bahwa lokomotif tersebut sedang dalam perjalanan untuk berhenti di Stasiun Kota Probolinggo.

Kendati suara klakson kereta api telah berulang kali dibunyikan, korban diduga tidak menghiraukan peringatan tersebut, sehingga kecelakaan tragis tak terhindarkan.

Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa masinis kereta api telah membunyikan suling lokomotif berkali-kali, namun sayangnya tidak direspon oleh pejalan kaki tersebut, yang berujung pada insiden tabrakan.

"Akibat kejadian ini, perjalanan KA Logawa sempat tertahan untuk dilakukan pemeriksaan rangkaian kereta. Setelah dipastikan aman, KA Logawa melanjutkan perjalanannya menuju Ketapang dan mengalami keterlambatan sekitar 5 menit," jelasnya.

Korban yang mengalami luka parah segera dievakuasi ke RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Sayangnya, nyawa kakek tersebut tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

"KAI sangat menyesalkan terjadinya kejadian ini. Kami kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan jalur kereta api sebagai tempat beraktivitas, karena tindakan tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan diri sendiri maupun kelancaran perjalanan kereta api," tegasnya. 

Cahyo mengatakan, akibat dari insiden tersebut KA Logawa sempat berhenti untuk melakukan pemeriksaan rangkaian. Setelah sarana lokomotif dan kereta dinyatakan aman, KA Logawa melanjutkan perjalanan menuju Ketapang dan mengalami kelambatan sebanyak 5 menit. 

"KAI menyesalkan atas terjadinya insiden tersebut, dan KAI mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan jalur kereta api sebagai tempat beraktifitas, karena hal tersebut membahayakan diri sendiri dan perjalanan kereta api,” tutup Cahyo. (Imam)

17/04/2025

Miris! Guru SD di Lumajang Lecehkan Siswi SMP, Modus Iming-Iming HP Baru


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Kasus asusila kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Lumajang.

Kali ini, korban adalah siswi kelas 1 di SMP Negeri Kabupaten Lumajang. Tidak hanya pelecehan seksual secara visual, tetapi sudah sampai sentuhan fisik.

Sebelumnya, seorang guru seorang guru olahraga di Kecamatan Tempursari yang video call siswi kelas 6 SD sambil menunjukkan alat kelaminnya, kasus tak terpuji oknum pendidik kembali terungkap

Kali ini, korbannya adalah siswi kelas 1 di salah satu SMP negeri di Lumajang. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha, membenarkan kejadian memprihatinkan ini. 

"Setelah kita lakukan pendalaman, ternyata pelakunya adalah guru SD Negeri 02 Banyuputih Lor, status yang bersangkutan PNS," ujarnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (16/4/2025).

Nugraha menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari kepala sekolah terkait adanya siswi yang menjadi korban pelecehan seksual yang terjadi sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu. 

Didik Cahyo Jumaedi diketahui tidak hanya mengajar di SDN Banyuputih Lor 2, namun juga merangkap sebagai guru ekstrakurikuler drumband di beberapa sekolah di Lumajang.

"Saya dapat laporan dari kepala sekolah ada siswinya yang menjadi korban pelecehan seksual, kejadiannya sebelum Lebaran, masih puasaan kemarin," ungkapnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang segera memanggil Didik Cahyo Jumaedi. 

"Sudah kami panggil, kita mintai keterangan, dan yang bersangkutan mengakui semuanya," tegas Nugraha.

Sebagai langkah tegas, pihak Dinas Pendidikan langsung menonaktifkan Didik dari segala kegiatan yang melibatkan siswa.

 "Setelah itu, pihaknya mengambil sikap, saya nonaktifkan dia dari segala kegiatan, mulai dari ekstrakurikuler Drum Band dan Kepramukaan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan (Sekolah) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang," jelasnya.

Nugraha mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah mengidentifikasi enam siswi yang menjadi korban pelecehan. Mirisnya, sebagian besar korban merupakan mayoret dalam grup drumband yang dilatih oleh pelaku.

"Informasi sementara ada 6 korban, tapi ini masih kita dalami, rata-rata korbannya mayoret, sedangkan jumlah lembaga yang diampu pelaku ini ada 30, jadi mungkin masih bisa berkembang," kata Nugraha dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Nugraha memaparkan salah satu kasus yang menimpa siswi SMP berinisial R (14). Korban diduga diajak keluar oleh pelaku dengan iming-iming akan dibelikan telepon genggam baru.

"Korban ini dijemput jam 8 malam, dibawa ke rumah pelaku di Kelurahan Jogoyudan, dan dipulangkan jam 12 malam. Bentuk pelecehannya sudah fisik, tapi sejauh apa masih perlu visum," terangnya.

Sementara itu, Kasubsi Pidm Si Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga korban. 

"Hingga sampai saat ini korban dan pelapor belum datang untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya terpisah. (Imam)

Kecelakaan Kedungjajang: Sopir Bus Meninggal Mendadak Saat Mengemudi, Bus Tabrak Pohon dan Nyungsep ke Halaman Rumah Warga


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Sebuah peristiwa memilukan terjadi di ruas jalan nasional Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Kamis (17/4/2025) sekitar pukul 10.40 WIB. Sebuah bus antar kota jurusan Banyuwangi - Surabaya tiba-tiba hilang kendali dan menabrak pohon sebelum akhirnya masuk ke halaman rumah warga.

Bus Hino Ladju bernomor polisi N 7611 UW itu mengangkut 12 penumpang ketika insiden berlangsung. Berdasarkan keterangan saksi mata dan penumpang, kejadian bermula setelah bus keluar dari Terminal Minak Koncar Lumajang dan secara tak terduga masuk ke SPBU Kedungjajang.

"Saya pikir mau isi solar, tapi ternyata cuma muter balik," ujar Beni, salah satu penumpang, saat diwawancarai di lokasi kejadian.

Namun tak lama setelah itu, bus mulai berjalan oleng, zig-zag di jalan, sebelum akhirnya menghantam pohon dan berhenti setelah masuk ke pekarangan warga.

Ia menambahkan, bahwa selama perjalanan dari Jember menuju Lumajang, tidak ada tanda-tanda aneh atau keluhan sakit dari sang sopir. 

"Saya naik dari Jember, dari sana sampai sini tadi ya aman, gak ada tanda-tanda apa juga," imbuhnya.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa sang sopir, Moh Solihin (56), warga Kecamatan Rambupuji, Jember, mengalami serangan jantung mendadak saat tengah mengemudi. Ia dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Harianto, kondektur bus yang juga merupakan adik kandung korban, mengungkapkan bahwa sesaat setelah keluar dari terminal, Solihin sempat mengeluh merasa tidak enak badan dan memutuskan untuk kembali ke terminal.

"Rencana kami mau turunkan penumpang dan ganti bus, tapi belum sempat sampai terminal, beliau sudah tidak sadarkan diri," tuturnya dengan nada terpukul.

Polisi: Sopir Punya Riwayat Penyakit Jantung

Kanit Laka Lantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu membenarkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung. Menurutnya, penyebab kecelakaan diduga kuat karena sang sopir meninggal dunia saat bus masih melaju.

"Faktor medis jadi penyebab utama. Tidak ada tanda-tanda rem blong atau kerusakan teknis pada kendaraan. Ini murni karena sopir meninggal saat bertugas," jelas Dendy.


14/04/2025

Operasi Pencarian Wisatawan Hilang di Pantai Bambang Resmi Dihentikan


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Setelah tujuh hari pencarian intensif, Tim SAR gabungan resmi menghentikan upaya pencarian terhadap Candra Jolan Tariswa (13), wisatawan asal Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang hilang terseret ombak di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025).

Keputusan penghentian operasi ini diumumkan pada Minggu (13/4/2025), seiring dengan berakhirnya masa pencarian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Minggu kemarin sudah kita laksanakan pencarian di hari terakhir sampai pukul 17.00 WIB. Sesuai dengan SOP, termasuk dari tim Basarnas dan TRC, tidak membuahkan hasil untuk menemukan korban Candra. Jadi, sekarang proses pencarian tidak lagi dilanjutkan,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono.

Meski pencarian resmi dihentikan, BPBD menegaskan bahwa koordinasi dengan keluarga korban, perangkat desa, serta jaringan relawan akan terus dilanjutkan untuk mengantisipasi kemungkinan ditemukannya jasad korban oleh warga sekitar.

“Jadi, meski sesuai SOP pencarian tidak lagi dilanjutkan setelah operasi tujuh hari, catatannya ini kita tetap berkoordinasi dengan pihak keluarga dan perangkat desa, serta jaringan relawan. Jika korban ditemukan bisa dilaporkan langsung ke BPBD atau Basarnas,” tambah Yudhi.

Selama proses pencarian, tim SAR gabungan menghadapi sejumlah kendala di lapangan. Salah satu yang paling signifikan adalah kondisi ombak tinggi di kawasan selatan Jawa.

“Kalau kita melihat dari kendala di lapangan, memang gelombang laut cukup tinggi. Jadi, dari teman-teman yang menurunkan perahu karet, kita hanya bisa turun pagi hari ketika kondisi relatif aman,” jelasnya.

Penyisiran dilakukan secara intensif dari titik awal hilangnya korban di Pantai Bambang hingga ke Pantai Paseban, Kabupaten Jember, yang berjarak sekitar 15 kilometer. Tim menggunakan metode pencarian manual, seperti berjalan kaki, serta bantuan perahu karet.

“Kalau kita melihat dari arah arus gelombang, memang mengarah ke timur. Maka dari itu, penyisiran dilakukan dari Pantai Bambang ke arah Patu Pecak dan Pantai Wotgalih,” ujar Yudhi.

Diberitakan sebelumnya, dua orang wisatawan terseret ombak di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025). Salah satu korban, Paedi (42), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia keesokan harinya. Namun, keponakannya, Candra Jolan Tariswa, hingga kini belum ditemukan.

10/04/2025

Pencarian Korban Terseret Ombak di Pantai Bambang Lumajang Terus Dilakukan, Akan Dihentikan di Hari ke-7


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Upaya pencarian seorang wisatawan yang hilang terseret ombak di Pantai Bambang, Pasirian, Kabupaten Lumajang, masih belum membuahkan hasil hingga hari ini, Kamis (10/4/2025).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan bahwa operasi pencarian korban kini memasuki hari ketiga.

Korban yang belum ditemukan tersebut bernama Candra (13), seorang warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian hingga saat ini. Area pencarian diperluas ke arah timur, mencapai perairan pantai Pandanwangi, Tempeh, Lumajang," kata Yudhi saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Yudhi menambahkan bahwa tim SAR gabungan memanfaatkan perahu karet dan drone untuk memperluas jangkauan visual dalam proses pencarian.

Ia mengakui bahwa gelombang laut yang cukup tinggi dan angin kencang menjadi kendala dalam upaya menemukan korban.

"Arah gelombang saat ini menuju ke timur. Berdasarkan hal tersebut, kami menduga korban juga terbawa ke arah yang sama. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban," jelasnya.

Sementara itu, satu korban lainnya yang merupakan paman dari Candra, yakni Paedi (warga Desa Sumbermujur), telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Pantai Watu Pecak Pasirian pada Selasa (8/4/2025). 

"Kami berharap pencarian ini akan membuahkan hasil dan memohon doa dari masyarakat agar korban dapat segera ditemukan. Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), operasi pencarian akan dihentikan pada hari ketujuh," ungkap Yudhi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Paedi dan keponakannya, Candra, dilaporkan hilang terseret ombak saat berlibur di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025) siang.

Peristiwa nahas ini terjadi ketika Candra sedang berenang di laut dan tiba-tiba terseret arus ombak. Paedi yang berusaha menolong justru ikut terseret arus dan menghilang. (Imam)


Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Lumajang, Warga Sempat Panik


Lumajang, (Onenewsjatim) -
Sebuah guncangan tektonik dengan kekuatan Magnitudo 3,2 menggoyang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (10/4/2025) pagi.

Informasi mengenai aktivitas seismik ini pertama kali dilaporkan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut data yang dirilis BMKG, episenter gempa bumi ini terlacak pada koordinat 8,06 derajat Lintang Selatan dan 113,29 derajat Bujur Timur. 

Lokasi ini diperkirakan berada di kawasan sekitar Kecamatan Randuagung. Gempa terjadi tepat pada pukul 05:11 WIB.

Analisis lebih lanjut dari BMKG mengindikasikan bahwa sumber gempa berada di kedalaman 8 kilometer di bawah permukaan tanah. Hal ini mengklasifikasikannya sebagai gempa dangkal.

"Terjadi gempa dengan magnitudo 3,2 pada pukul 05:11:25 WIB, berlokasi di 8.06 LS dan 113.29 BT, sekitar 8 kilometer timur laut Lumajang, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer," demikian pernyataan tertulis dari BMKG yang diterima, Kamis (10/4/2025).

Keterkejutan akibat gempa ini dirasakan langsung oleh warga setempat. Ika, seorang penduduk Desa Tunjung yang terletak di Kecamatan Randuagung, mengungkapkan bahwa guncangan terasa cukup kuat meskipun hanya berlangsung beberapa saat.

"Tadi pagi terasa ada getaran lumayan, tapi sebentar saja. Spontan kami langsung keluar rumah karena panik," tutur Ika melalui sambungan telepon 

Kendati demikian, Ika memastikan bahwa di sekitar kediamannya tidak ada indikasi kerusakan yang diakibatkan oleh getaran gempa tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas ke lapangan untuk melakukan penilaian atau assessment.

"Gempa Magnitudo 3,2 yang terjadi pagi tadi belum ada dampak kerusakan. Tapi pihaknya masih melakukan asesemen," pungkas Yudhi.(Imam)

08/04/2025

Satu Korban Terseret Ombak Pantai Bambang Ditemukan Meninggal


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Kabar duka menyelimuti upaya pencarian wisatawan yang terseret ombak di Pantai Bambang, Lumajang. Paedi (42), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, yang dilaporkan hilang sejak Senin (7/4/2025) siang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Jenazah korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan bersama warga di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, membenarkan penemuan tersebut. 

"Tim gabungan menemukan korban di pinggir Pantai Watu Pecak dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Yudhi menjelaskan bahwa jenazah Paedi telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Desa Sumbermujur atas permintaan pihak keluarga untuk segera dimakamkan. 

"Sesuai permintaan keluarga, korban langsung dibawa ke rumah duka," terangnya.

Sementara itu, upaya pencarian terhadap satu korban lainnya, yakni Candra (13) yang merupakan keponakan Paedi, masih terus dilakukan. 

Yudhi Cahyono mengungkapkan bahwa tim SAR gabungan telah dibagi menjadi tiga tim yang melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai, mulai dari Pantai Bambang, Pantai Watu Pecak, hingga Pantai Wotgalih.

"Pencarian terus kita lakukan," tegas Yudhi. Bahkan, teknologi drone juga telah diterbangkan untuk membantu memperluas area pencarian Candra dari udara.

Namun, Yudhi mengakui bahwa tim SAR menghadapi kendala yang cukup signifikan dalam proses pencarian akibat kondisi ombak di sekitar Pantai Bambang yang terpantau cukup tinggi, mencapai antara 3 hingga 4 meter.

"Kesulitan kami adalah ombak yang tinggi, jadi kami juga perlu berhati-hati agar tidak ada korban lagi," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Paedi dan keponakannya, Candra, dilaporkan hilang terseret ombak saat berwisata di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025) siang. 

Peristiwa tragis ini bermula ketika Candra yang sedang mandi di laut tiba-tiba terseret ombak. Paedi yang berusaha memberikan pertolongan justru ikut terseret arus dan menghilang.

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus berupaya maksimal untuk menemukan Candra. 

07/04/2025

Dua Hilang Terseret Ombak Pantai Bambang Saat Libur Lebaran


Lumajang,(Onenewsjatim)
– Suasana libur Lebaran di Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang berubah menjadi duka. Dua orang dilaporkan hilang setelah terseret ombak pada Senin siang (7/4/2025).

Kedua korban diketahui bernama Paidi (45) dan Candra (13), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Hingga berita ini ditulis, upaya pencarian masih dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari TRC BPBD Lumajang dan relawan setempat.

Kapolsek Pasirian, Iptu Loni Roi Madhona, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat kedua korban sedang mandi di pesisir barat Pantai Bambang, dekat area pancer, bersama keluarganya.

“Salah satu korban terseret ombak terlebih dahulu. Kemudian korban yang lain berusaha menolong, namun justru ikut terseret arus hingga ke tengah dan tidak bisa diselamatkan,” jelas Iptu Loni.

Pihak kepolisian dan tim SAR masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Jika hingga malam ini korban belum ditemukan, maka esok hari akan dilakukan pencarian lanjutan dengan bantuan dari tim Basarnas Jember.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengunjung agar tidak mandi atau berenang di pantai, khususnya di area yang dikenal memiliki ombak besar dan arus bawah laut yang kuat.

“Kami mengingatkan kepada masyarakat dan wisatawan agar lebih berhati-hati dan mematuhi peringatan dari petugas demi keselamatan bersama,” tambah Iptu Loni.

Seorang Pria di Jember Tewas Terseret Ombak Saat Selamatkan Anak di Pantai Paseban


Jembar (Onenewsjatim) -
Suasana libur Lebaran Idul Fitri di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, berubah menjadi duka setelah seorang pria bernama Sundrik Yuliadi (37), warga Dusun Bulurejo, Desa Paseban, ditemukan tewas terseret ombak pada Senin (7/4) sekitar pukul 09.00 WIB.

Peristiwa tragis ini bermula ketika korban bersama anaknya tengah menikmati libur Lebaran dengan bermain air di Pantai Karanganyar, Desa Paseban. 

Korban melihat sang anak berenang terlalu ke tengah dan mendekati area ombak. Diliputi kekhawatiran, Sundrik segera berenang menghampiri anaknya untuk memastikan keselamatannya.

Menurut keterangan warga sekitar, Sulton Maulana, korban bermaksud menolong anaknya yang terseret ombak.

"Namun justru korban yang terseret, karena pada saat itu ombak datang lagi cukup besar," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Kencong AKP Heru Siswanto membenarkan kejadian nahas tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban berniat menyelamatkan anaknya yang bermain terlalu jauh ke tengah dan terbawa arus.

"Tapi diduga karena kurang hati-hati, korban tidak melihat ada ombak besar yang datang. Kalau anaknya selamat, tapi justru orang tuanya yang terseret cukup jauh," ungkap AKP Heru Siswanto saat dikonfirmasi.

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera menuju lokasi kejadian. 

"Kami langsung merapat, di sana ada tim gabungan dan korban sudah dibawa ke rumah duka," lanjut dia.

Heru mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berlibur di pantai.

 "Jika ada imbauan dilarang berenang, jangan sampai dilanggar demi keselamatan bersama," pungkasnya. (Imam)



05/04/2025

Polda Jatim Buka Posko Identifikasi 10 Korban Tewas Longsor Pacet


Batu (Onenewsjatim)-
Evakuasi korban bencana longsor di jalur Cangar - Pacet Kabupaten Mojokerto sudah selesai dilakukan tim SAR gabungan dari Kepolisian,TNI,BPBD dan relawan.

Atas peristiwa tersebut dinyatakan terdapat 10 korban jiwa meninggal dunia.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto di Kota Batu, Sabtu (5/4).

"Evakuasi 10 korban jiwa sudah selesai dilaksanankan, saat ini tinggal pembersihan material longsor," kata Kombes Dirmanto.

Sebelumnya, lanjut Kombes Dirmanto, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur juga sudah membuka posko post antemortem di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu.

"Dalam rangka mempercepat proses identifikasi korban, kita membuka posko antemortem," kata Kombes Dirmanto.

Kabidhumas Polda Jatim menjelaskan melalui posko antemortem anggota keluarga bisa melaporkan mengenai ciri korban melalui sisi visual.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur Kombes Pol M Khusnan Marzuki di Kota Batu.

"Laporan kami data dan dilakukan pencocokan, baik itu dari fisik maupun properti (barang) yang dipakai," ucapnya.

Kombes Khusnan menambahkan proses identifikasi tidak bisa sembarangan dilakukan. 

Oleh karena itu pihak dapat memberikan keterangan mengenai identitas masing-masing korban setelah dilakukan pemeriksaan yang intensif.

Sementara itu, salah satu keluarga korban bernama Wahyu Jatmiko (45) mengatakan informasi soal musibah yang merenggut enam anggota keluarganya pertama kali didapatkan kepolisian, pada Kamis (3/4) malam.

"Awalnya keluarga tidak tahu, tetapi malam itu dapat kabar dari kedokteran Polisi kalau keluarga kami terkena musibah. Kemudian saat malam itu juga saya berangkat ke posko di lokasi," kata dia.

Dia menyebut bahwa anggota keluarganya yang menjadi korban pada kejadian itu berada di dalam mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) Toyota Innova.

"Dari rumah akan sambang Idul Fitri ke rumah besan di daerah Selecta, Kota Batu. Berangkatnya pagi," ucap dia. 

Diketahui, Satu jenazah Alm. Majid Zatmo telah dimakamkan sebelumnya. 

Pada Jumat, (4/4/2025), ke enam jenazah lainnya tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30 WIB, dengan pengamanan dan pengaturan lalin yang dilakukan personel Polresta Sidoarjo Polda Jatim.

Musibah longsor di jalur Pacet-Mojokerto tersebut mengakibatkan satu keluarga terdiri dari Majid Zatmo (31), Rani Anggraeni (28), Syahrul Nugroho (6), Putri Qiana Ramadhani (2), H. Wahyudi (71), Hj. Jainah (61) dan Saudah (70) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah melalui proses evakuasi di lokasi.

Satu keluarga tersebut berada dalam satu mobil, berasal dari Kloposepuluh, Sukodono, Sidoarjo, saat kejadian longsor mereka sedang melakukan perjalanan silaturahmi ke Kota Batu melalui jalur alternatif Pacet-Cangar. (*)

04/04/2025

Remaja Jember Ditemukan Meninggal Dunia di Dam Sungai Berut Blitar


Blitar, (Onenewsjatim)
– Tim gabungan dari Polres Blitar, TNI, dan BPBD Kabupaten Blitar berhasil menemukan dan mengevakuasi korban tenggelam di Dam Sungai Berut, Desa Jatinom, pada Kamis malam, 3 April 2025. 

Proses pencarian korban berlangsung selama beberapa jam sebelum akhirnya membuahkan hasil pada pukul 23.30 WIB, Jumat (04/04/2025)

Korban diketahui berinisial IE (17), seorang remaja asal Kabupaten Jember. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, korban diduga tidak bisa berenang dan terseret arus dam sungai tersebut. 

Setelah mendapatkan laporan kejadian, tim gabungan langsung melakukan pencarian dengan mengerahkan personel dari Polres Blitar, TNI, dan BPBD Kabupaten Blitar.

Proses pencarian dilakukan dengan metode penyisiran dan pengadukan sungai di sepanjang aliran sungai serta penyelaman di titik-titik yang dicurigai. 

Kerja sama yang solid antara pihak kepolisian, TNI, dan BPBD membuahkan hasil ketika korban ditemukan dan berhasil dievakuasi pada pukul 23.30 WIB.

Menurut Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman operasi pencarian ini melibatkan sejumlah personel yang terlatih serta peralatan khusus untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan lancar. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian ini. Meski berlangsung hingga malam hari, seluruh tim bekerja dengan maksimal hingga korban berhasil ditemukan,” ujar Kapolres Blitar.

Jenazah korban selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk langsung di semayamkan di Jember.

Peristiwa ini mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada ketika berada di sekitar sungai atau tempat-tempat yang berpotensi membahayakan keselamatan. (*)

Cuaca Buruk Hambat Evakuasi Longsor Pacet, Pencarian Ditunda


Mojokerto, (Onenewsjatim) -
Akibat cuaca yang kurang mendukung, proses penanganan longsor di Watu Lumpang Kecamatan Pacet sempat tertunda.

Tim Evakuasi dari personel Polres Mojokerto Polda Jatim, TNI, BPBD, Basarnas serta relawan yang bahu membahu mencari korban bencana longsor mengalami banyak kendala dalam proses evakuasi. 

"Cuaca hujan terus menerus serta lokasi yang rawan terjadi longsor susulan sehingga mengakibatkan terbatasnya pengelihatan," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Dr. Ihram Kustarto, Kamis malam (3/4).

AKBP Ihram mengungkapkan, saat proses evakuasi juga terkendala waktu yang mulai beranjak malam sehingga membuat proses pencarian para korban dilanjutkan Jumat (4/4). 

Keputusan ini diambil atas kesepakatan bersama dari Basarnas, BPBD dan Kepolisian dengan pertimbangan keselamatan para Tim evakuasi.

Kondisi di sekitar lokasi bencana masih mengkhawatirkan terjadi longsor susulan.

"Keselamatan Tim evakuasi yang utama, jangan sampai ada korban selanjutnya akibat cuaca yang tidak mendukung,"ujar Kapolres Mojokerto. 

Kapolres Mojokerto juga mengatakan korban jiwa dalam bencana longsor tersebut saat  ini masih  belum bisa dipastikan jumlahnya.

Namun Tim Evakuasi di lokasi kejadian bencana longsor berhasil mengevakuasi 1 orang dalam kondisi meninggal dunia. 

Hal ini juga seperti disampaikan Ketua Tim Basarnas Jawa Timur  Yoni Fahriza. 

"Tim gabungan evakuasi bencana longsor pacet berhasil mengevakuasi 1 korban dari lokasi bencana," ujarnya.

Korban langsung dibawa ke rumah Sakit Sumber Glagah Pacet.

"Kami belum bisa memastikan berapa jumlah korban dalam bencana longsor ini, proses pencarian masih berlanjut, hasilnya akan kita sampaikan kepada rekan media bila ada perkembangan di lokasi bencana longsor."ujar Yoni. (*)

Longsor Pacet-Cangar, Jalur Alternatif Mojokerto-Batu Ditutup Total


Mojokerto, (Onenewsjatim)
- Polres Mojokerto menutup sementara jalur alternatif Mojokerto ke Kota Batu.

Hal itu dilakukan demi keamanan masyarakat imbas Tanah longsor yang menimbun jalur  Pacet - Cangar di kawasan wisata Watu Lumpang, Mojokerto.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menjelaskan, jalur alternatif Pacet-Cangar belum bisa dilalui kendaraan sama sekali. 

Karena permukaan jalan aspal masih tertimbun material tanah longsor berupa lumpur, bebatuan dan pohon.

"Untuk jalur saat ini masih tertutup total material longsor," terangnya kepada wartawan di lokasi, Kamis malam (3/4/2025).

AKBP Ihram mengatakan panjang jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter dan Tinggi tebing yang longsor sekitar 50 meter. 

"Material tanah longsor masuk ke jurang dengan kedalaman sekitar 30 meter," terangnya.

Saat ini, petugas gabungan dari Polres Mojokerto Polda Jatim, BPBD, Basarnas dan para relawan masih melakukan pembersihan material tanah longsor secara manual. 

"Kami lakukan pembersihan longsor secara manual, sebab alat berat belum sampai di lokasi,"terangnya.

Sementara itu untuk keamanan pengendara dari arah Pacet menuju ke Cangar Batu dialihkan.

Untuk jalur alternatif ini sementara tidak bisa dilalui sampai material longsor bisa kami bersihkan," jelas AKBP Ihram.

Himbauan penutupan jalan ini dilakukan Polres Mojokerto Polda Jatim melalui himbauan di bundaran Pacet serta rest area Sendi serta media sosial.

"Pengendara bisa melewati jalur Trawas- Pandaan menuju Malang sebagai jalur alternatif," pungkas AKBP Ihram. (*)

02/04/2025

Tragis! Remaja Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Raya Nasional Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Seorang remaja pengendara sepeda motor, Irfan Afandy (17), warga Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan tragis di Jalan Raya Nasional, Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto. Insiden tabrak lari ini terjadi pada Rabu (2/4/2025).

Menurut keterangan Kanit Gakkum Satlantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu A., kecelakaan bermula ketika korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio melaju dari arah barat ke timur. Diduga hendak mendahului kendaraan di depannya, Irfan mengambil jalur kanan.

Nahas, dari arah berlawanan muncul sebuah kendaraan tak dikenal yang melaju dari timur ke barat. Tabrakan tak terhindarkan. Ironisnya, usai benturan keras terjadi, kendaraan yang belum diketahui jenis dan nomor polisinya tersebut langsung melarikan diri meninggalkan korban tergeletak di jalan.

"Atas kejadian itu korban mengalami luka parah pada bagian kepala dan dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di RSUD Djatiroto," ujar Ipda Dendy Cucu A.

Lebih lanjut, Ipda Dendy menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai kejadian kecelakaan tersebut sekitar pukul 16.30 WIB.

"Kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, namun warga baru melaporkannya kepada kami beberapa jam kemudian," ungkapnya.

Saat ini, Satlantas Polres Lumajang tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas kendaraan yang terlibat dalam tabrak lari tersebut. Pihaknya juga tengah mencari saksi-saksi yang melihat langsung kejadian di lokasi.

"Kami masih mencari saksi-saksi di lokasi kejadian. Sayangnya, di sekitar lokasi tidak terdapat rekaman CCTV yang bisa membantu proses penyelidikan," imbuh Ipda Dendy.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang mungkin melihat atau mengetahui informasi terkait kecelakaan ini untuk segera menghubungi Satlantas Polres Lumajang guna membantu proses pengungkapan kasus tabrak lari ini. (Imam)

28/03/2025

Banjir Rendam Tukum Lumajang, Babinsa dan Tim Gabungan Evakuasi Warga


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Babinsa Tukum Koramil 0821-15/Tekung, Serda Haeruddin, bergerak cepat dalam upaya evakuasi warga terdampak banjir di Dusun Tukum Kidul RW 14, Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (27/3/2025) malam.

Banjir tersebut terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hingga sore hari. Akibatnya, aliran Sungai Desa Karang Bendo yang berbatasan langsung dengan Desa Tukum meluap, menggenangi jalan dan permukiman warga.

Saat dikonfirmasi Serda Haeruddin, yang berada di lokasi kejadian, menyampaikan bahwa pihaknya bersama tim gabungan dari BPBD, perangkat desa, dan relawan masyarakat terus bekerja sama dalam penanganan banjir.

"Kami memastikan bahwa warga yang terdampak dapat dievakuasi dengan selamat. Hingga saat ini, air masih menggenangi beberapa rumah, serta jalan dan kami terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah selanjutnya," kata Haeruddin.

Dirinya juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama unsur terkait telah berupaya memberikan bantuan serta memastikan keselamatan warga yang terdampak di wilayah binaannya.

"Kami bersama instansi terkait telah turun ke lokasi untuk membantu proses penanganan banjir terutama di area jalan demi kelancaran pengguna jalan serta evakuasi warga yang terdampak banjir," pungkasnya.

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir. Aparat gabungan TNI, Polri, BPBD, serta relawan akan terus bersiaga guna memastikan kondisi tetap aman dan terkendali. (Pendim0821)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved