-->

02/08/2025

Satpol PP Lumajang Tutup Lahan Parkir Magnolia Coffe, Izin Habis Sejak Akhir 2024


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang resmi menutup lahan parkir di area Magnolia Coffe, Jumat (1/8/2025). 

Penutupan dilakukan dengan pemasangan plang bertuliskan larangan pemanfaatan tanah tanpa izin dari Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Kepala Satpol PP Lumajang, Hindam Adri Abadan, mengatakan bahwa penutupan ini dilakukan karena masa izin pemanfaatan kawasan daerah (IPKD) di lokasi tersebut telah berakhir sejak 31 Desember 2024.

“Kalau tidak ada izin, ya harus kami proses dulu. Ini bagian dari penertiban aset milik daerah,” ujar Hindam saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penataan dan pengamanan aset milik pemerintah daerah, termasuk mendukung proses pensertifikatan dan pembangunan kantor yang sedang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).

“Teman-teman Dinas PU sedang melakukan pensertifikatan dan pembangunan kantor. Jadi, terkait pemanfaatan ke depan, biar mereka yang menanganinya,” tambahnya.

Menurut Hindam, evaluasi terhadap pemanfaatan lahan ini juga berdasarkan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang meminta penataan ulang atas aset daerah yang disewakan atau dimanfaatkan oleh pihak ketiga.

“Ke depan, lahan seperti itu masih bisa saja disewakan kembali, tapi administrasinya harus dirapikan terlebih dahulu. Ini juga tindak lanjut dari temuan BPK,” jelasnya.

Hingga kini, belum ada keputusan resmi mengenai peruntukan baru atas lahan bekas parkiran Magnolia Coffe tersebut.

“Yang jelas, pengosongan dilakukan karena izinnya sudah habis dan belum diperpanjang,” tegas Hindam.

Sementara itu, pemilik Magnolia Coffe, Gathan Thoriq, mengaku kecewa dengan penutupan lahan parkir yang selama ini digunakan oleh pengunjung kedainya. 

Ia mengklaim sudah mengajukan perpanjangan izin sejak Juli 2024, namun tidak mendapat respons dari pihak pemerintah daerah.

“Kami sudah setahun lalu mengajukan perpanjangan, tapi tidak ada tindak lanjut. Tiba-tiba tidak ada obrolan lebih lanjut untuk perpanjang,” ujar Gathan.

Gathan menyayangkan penutupan tersebut, apalagi selama ini pihaknya hanya memfasilitasi area parkir tanpa memungut biaya, dan dikelola oleh tukang parkir secara sukarela.

Menurutnya, upaya perpanjangan izin sudah dilakukan dua kali. Pertama, masih menggunakan nama pemilik lama lahan. Kedua, pada Januari 2025 ia mengajukan kembali dengan nama pribadi, namun hasilnya tetap tidak membuahkan hasil.

“Sudah setahun kita mengajukan izin. Bulan Januari 2025 saya kembali mengajukan izin dengan nama sendiri, tapi sampai sekarang belum ada respon dan berakhir ditutup itu,” keluhnya.

01/08/2025

Dulu Viral karena Diduga Diusir Anak, Kini Ibu Nortaji Dipeluk dan Dijemput Pulang


Probolinggo,(Onenewsjatim)
– Polres Probolinggo menunjukkan langkah cepat dan responsif dalam menyelesaikan persoalan keluarga yang menyita perhatian publik. Melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim, Polres Probolinggo berhasil memediasi dan memfasilitasi penjemputan Ibu Nortaji yang sempat dirawat di Griya Lansia Wajak, Kabupaten Malang.

Ibu Nortaji sebelumnya viral di media sosial usai beredar kabar bahwa ia diduga dianiaya dan diusir oleh anak kandungnya. Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian segera bertindak melakukan pendekatan persuasif terhadap anak-anak Ibu Nortaji yang tinggal di wilayah Besuk, Kabupaten Probolinggo.

Dalam pernyataannya, Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty, mengungkapkan bahwa ketiga anak Ibu Nortaji akhirnya bersedia menjemput ibunya ke Malang usai diberi pemahaman secara humanis oleh anggota Unit PPA.

“Hari ini kami mendampingi tiga anak Ibu Nortaji untuk menjemput ibunya di Malang. Semoga setelah ini tidak terjadi lagi permasalahan antara Ibu Nortaji dengan anak-anaknya,” ujar Iptu Shanty, Kamis (31/7).

Momen haru pun terjadi saat ketiganya bertemu kembali dengan sang ibu. Mereka langsung memeluk erat Ibu Nortaji dan meminta maaf, sembari berjanji akan merawatnya bersama-sama di rumah.

Muhammad, anak pertama Ibu Nortaji, menyampaikan terima kasih atas bantuan dan pendampingan yang diberikan oleh Polres Probolinggo.

“Terima kasih bapak dan ibu dari Polres Probolinggo yang sudah membantu kami. Kami juga sudah sepakat untuk sama-sama merawat ibu, makanya kami langsung datang ke Griya Lansia,” kata Muhammad.

Ibu Nortaji sendiri tak kuasa menahan air mata saat melihat anak-anaknya hadir untuk menjemput. Dalam bahasa Madura, ia mengungkapkan kerinduannya untuk kembali berkumpul di rumah.

“Sayang sarah kuleh, terro plemanah ka compok, terro akompolah pole. Toreh pleman pon nak (Sayang banget saya, pengen pulang ke rumah, pengen kumpul lagi. Ayo cepat pulang nak),” ucap Ibu Nortaji dengan lirih.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menegaskan bahwa kehadiran Polri dalam persoalan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial untuk melindungi warga.

“Kami hadir untuk masyarakat, jadi sudah seharusnya kami berikan pendampingan kepada warga, khususnya di wilayah hukum Polres Probolinggo ini,” kata AKBP Latif.(Imam)

30/07/2025

1.799 Pelanggaran Lalu Lintas di Lumajang, Didominasi Pengendara Motor Tanpa Helm


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar selama dua pekan sejak 14 hingga 27 Juli 2025 resmi berakhir. Satlantas Polres Lumajang mencatat sebanyak 1.799 pelanggaran lalu lintas terjadi selama operasi berlangsung, dengan mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

KBO Satlantas Polres Lumajang, Ipda Suheri, menjelaskan bahwa penindakan dilakukan melalui tiga metode, yaitu sistem ETLE statis yang mencatat 129 pelanggaran, ETLE mobile sebanyak 97 pelanggaran, serta tilang manual yang mendominasi dengan 1.573 pelanggaran.

“Dari total pelanggaran, pengendara sepeda motor mendominasi dengan 1.347 kasus, sementara mobil pribadi 118 kasus, pick-up 41 kasus, dan truk 67 kasus,” jelas Ipda Suheri, Selasa (30/7/2025).

Tidak Pakai Helm dan Knalpot Brong Dominasi Pelanggaran

Jenis pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan helm dengan 816 kasus, diikuti oleh pelanggaran tidak menggunakan sabuk keselamatan (261 kasus), serta pelanggaran administrasi surat-surat kendaraan (103 kasus).

“Pelanggaran kasat mata menjadi sorotan utama, seperti pengendara tanpa helm, kendaraan tanpa spion, penggunaan knalpot brong, serta kendaraan yang tidak layak jalan,” tegas Ipda Suheri.

Selain itu, pelanggaran terhadap rambu dan marka jalan tercatat sebanyak 126 kasus, disusul pelanggaran perlengkapan kendaraan 91 kasus, dan 79 kasus lainnya berupa pelanggaran lain-lain.

Pelanggar Didominasi Swasta dan Pelajar

Dalam kategori pelaku pelanggaran, mayoritas berasal dari kalangan swasta sebanyak 783 orang, pelajar/mahasiswa 273, pedagang 201, Pegawai Negeri 56 orang, petani/buruh 162, serta pengemudi angkutan 98 orang

Ipda Suheri menegaskan bahwa penegakan hukum di jalan raya bukan semata-mata untuk memberi efek jera, namun juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.

“Penindakan ini adalah cara kami mengingatkan pentingnya keselamatan di jalan. Taat aturan lalu lintas bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga demi keselamatan keluarga dan pengguna jalan lainnya,” ujarnya.

Sosialisasi dan Edukasi Akan Terus Dilakukan

Pihak kepolisian melalui Unit Kamsel Satlantas Polres Lumajang juga akan terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, baik yang terorganisir maupun tidak, terutama saat kegiatan poros pagi.

“Kami akan terus melaksanakan imbauan langsung kepada pengguna jalan di titik-titik rawan pelanggaran, terutama saat jam-jam sibuk. Tujuannya membentuk kesadaran kolektif agar budaya tertib berlalu lintas semakin kuat,” tambahnya.

Melalui Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Polres Lumajang berharap masyarakat semakin sadar dan disiplin dalam berkendara, sehingga angka kecelakaan—terutama yang berpotensi menimbulkan fatalitas—dapat terus ditekan.

“Taatilah aturan. Jadilah pelopor keselamatan di jalan demi diri sendiri, keluarga, dan orang lain,” pungkas Ipda Suheri.

29/07/2025

79 Mobil Tangki Dikerahkan, Pertamina Alihkan Suplai BBM & LPG Selama Penutupan Jalur Gumitir


Jember, (Onenewsjatim)
– Penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi sejak 24 Juli 2025 mulai berdampak serius terhadap distribusi energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di wilayah Jawa Timur. 

Menyikapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengambil langkah cepat dengan melakukan alih suplai melalui jalur dan terminal distribusi alternatif.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi mitigasi jauh sebelum penutupan resmi dilakukan.

“Pertamina telah melakukan pemetaan dan pelaksanaan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli lalu. Jalur yang biasa digunakan Banyuwangi–Gumitir–Jember kini dialihkan melalui Banyuwangi–Situbondo–Arak-Arak–Bondowoso–Jember,” jelas Ahad, Senin (28/7/2025).

Penutupan jalur nasional ini diperkirakan berlangsung hingga 24 September 2025 dan berdampak pada 49 SPBU di wilayah Jember dan Bondowoso, yakni 8 SPBU di Bondowoso dan 41 SPBU di Jember.

“Sebagai bentuk antisipasi, kami telah berkoordinasi dengan Satlantas dan Polres di wilayah terdampak untuk memberikan prioritas bagi kendaraan pengangkut BBM dan LPG,” ujar Ahad.

Namun, ia juga mengakui bahwa kemacetan yang terjadi akibat pengalihan jalur mengakibatkan peningkatan Round Time Hours (RTH) dari yang sebelumnya hanya 4 jam menjadi 11 jam. 

Hal ini mendorong Pertamina melakukan alih suplai tambahan melalui Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang.

“Saat ini kami telah mengerahkan 79 mobil tangki bantuan dari wilayah suplai Banyuwangi, Surabaya, dan Malang. Seluruh distribusi ini disesuaikan dengan kapasitas jalur maksimal 24 kiloliter,” terangnya.

Ahad menambahkan, untuk menjaga kelancaran dan ketersediaan energi selama masa penutupan Jalur Gumitir, Pertamina juga telah menyiapkan dukungan distribusi tambahan melalui wilayah Tuban dan Madiun.

“Upaya ini kami lakukan agar suplai energi tetap berjalan optimal dan masyarakat tidak mengalami kekurangan pasokan,” tutupnya.

Masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. (Imam)

28/07/2025

Penutupan Jalur Gumitir Sebabkan Antrean Panjang di SPBU Jember, Warga Terpaksa Beli BBM Eceran


Jember, (Onenewsjatim) –
Penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi menyebabkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) terganggu. Dampaknya, antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak Senin (28/7/2025).

Pantauan di lapangan, antrean kendaraan roda dua dan roda empat tampak mengular di beberapa SPBU, termasuk di Jalan Ahmad Yani, hingga meluber ke badan jalan dan menimbulkan kemacetan.

Aparat kepolisian terlihat turun tangan untuk membantu mengatur arus lalu lintas.

Santi, warga Kecamatan Sumbersari, mengaku kesulitan mendapatkan BBM jenis pertalite karena antrean panjang dan keterbatasan pasokan. Ia pun terpaksa membeli jenis Pertamax Turbo meski harganya lebih mahal.

“Antrean cukup panjang di SPBU Jalan Ahmad Yani, terutama untuk mendapatkan pertalite. Terpaksa saya beli Pertamax Turbo karena Pertamax juga habis. Itu pun saya harus antre hampir satu jam,” ujarnya.

Ia menambahkan, BBM eceran di kios-kios juga mengalami kenaikan harga. Botol pertalite yang biasanya dijual seharga Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per botol.

“Mudah-mudahan distribusi BBM kembali lancar, supaya kami tidak lagi kesulitan mengisi bahan bakar,” harapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di SPBU wilayah pinggiran seperti Kecamatan Jenggawah dan Silo, yang turut mengalami antrean panjang. Warga bahkan rela antre sejak dini hari untuk mendapatkan BBM.

Menanggapi situasi tersebut, Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi BBM disebabkan oleh penutupan jalur Gumitir dan kemacetan parah di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

“Kemacetan di Pelabuhan Ketapang mencapai 40 kilometer. Ini menghambat mobil tangki BBM untuk kembali ke Terminal BBM Banyuwangi dan melakukan pengisian ulang,” terang Hendra.

Ia menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan BBM di wilayah Jember. Stok BBM, baik secara nasional maupun regional, dalam kondisi aman. Kendala yang terjadi murni disebabkan oleh gangguan distribusi.

“Pertamina terus mendorong percepatan pengiriman BBM dari Surabaya dan Malang agar pasokan di Jember segera kembali normal. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan,” pungkasnya. (Imam)


Polres Lamongan Amankan 9 Motor Balap Liar di Jalur Lintas Utara


Lamongan, (Onenewsjatim)
–Menindaklanjuti laporan serta keluhan dari warga masyarakat terkait aktivitas balap liar yang meresahkan di kawasan Jalur Lintas Utara (JLU), Polres Lamongan menggelar kegiatan Patroli Harkamtibmas pada Jumat malam, (25/07) mulai pukul 23.00 wib hingga selesai.

Kegiatan patroli ini dipimpin langsung oleh Kasat Sabhara Polres Lamongan, Iptu Yossy Eka Prasetya Suwandana, S.H. selaku Perwira Pengawas (Pawas), serta turut melibatkan sejumlah perwira lainnya, yakni Iptu Dandy Fitra Ramadhan, S.Tr.K., M.Si., IPTU Debbhi Setyastomo, S.H., dan Ipda Suprapto, S.H.b juga dibantu oleh personel piket fungsi.

Patroli menyasar beberapa titik rawan di wilayah Kota Lamongan, antara lain Jalan Lamongrejo, Jalan Raya Panglima Sudirman (Pangsud), Jalan Suprapto, Jalur Lintas Utara (JLU) dan Jalan Batas Kota Gapura Batik.

Dalam arahannya saat apel, Iptu Yossy menekankan pentingnya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Lamongan.

Sasaran utama patroli kali ini meliputi antisipasi balap liar, perkelahian antar kelompok pemuda, penyalahgunaan minuman keras, serta penggunaan knalpot brong yang mengganggu ketenangan masyarakat.

Patroli berlangsung secara mobile dan intensif. Hasilnya, petugas berhasil mengamankan sekelompok pemuda yang terindikasi melakukan balap liar di kawasan JLU.

Sebanyak 9 unit sepeda motor yang menggunakan knalpot tidak standar (brong) diamankan dan dibawa ke Mapolres Lamongan untuk penanganan lebih lanjut.

Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H. menyampaikan apresiasi kepada warga masyarakat atas partisipasinya dalam menjaga situasi Kamtibmas.

Beliau menegaskan bahwa Polres Lamongan akan terus menindaklanjuti setiap laporan masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang aman dan kondusif.

"Kami berterima kasih atas kepedulian masyarakat. Keterlibatan aktif warga dalam memberikan informasi sangat membantu tugas-tugas Kepolisian untuk menciptakan rasa aman bersama," ungkap Kapolres.

Rangkaian kegiatan Patroli Harkamtibmas ini berlangsung aman, tertib, dan kondusif.

Polres Lamongan menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dalam menjaga ketertiban dan mencegah segala bentuk gangguan kamtibmas. (*)

Wabup Lumajang Resmikan Agrowisata Bukit Cenggolo, Dorong Setiap Desa Miliki Destinasi Wisata Unggulan


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, secara resmi melauching destinasi wisata baru Agrowisata Bukit Cenggolo yang berlokasi di Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Senin (28/7/2025). 

Peluncuran ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan pariwisata desa berbasis potensi lokal.

Yudha menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Desa Wonokerto yang telah mampu memanfaatkan tanah kas desa menjadi kawasan wisata produktif.

“Kami mengapresiasi Pemerintah Desa Wonokerto yang sudah mengambil potensi alam yang indah sekali. Ini tanah kas desa dan diperuntukkan untuk wisata desa Bukit Cenggolo,” ujar Yudha.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang mendorong setiap desa untuk mengembangkan sektor wisata sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi daerah.

“Kami sudah mengimbau di masing-masing desa untuk mempunyai satu desa satu wisata agar supaya perekonomian yang ada di Kabupaten Lumajang ini bisa terus berkelanjutan lebih baik lagi,” tambahnya.

Menurut Yudha, Agrowisata Bukit Cenggolo memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, termasuk rencana pembangunan fasilitas glamping (glamour camping) dengan panorama kota Lumajang yang memikat, terutama di malam hari.

“Support dari Pemerintah Kabupaten Lumajang ke wisata Cenggolo ini, ke depan kita ingin punya glamping yang bisa menikmati view kota Lumajang dari sini. Ini kalau malam luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Wonokerto, H. Tupin, mengungkapkan bahwa pengembangan kawasan Bukit Cenggolo juga merupakan bagian dari dukungan terhadap program nasional dan prioritas daerah.

“Motivasi kami adalah mendukung astacita Bapak Presiden Republik Indonesia terkait dengan ketahanan pangan dan juga mendukung program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Lumajang tentang satu desa satu wisata,” ungkap Tupin.

Agrowisata Bukit Cenggolo sendiri memiliki berbagai fasilitas seperti kolam pemancingan air tawar, kafe Bukit Cenggolo, wahana permainan anak, hingga spot city lake view yang menyajikan pemandangan lampu kota Lumajang di malam hari.

Dalam hal pengelolaan, wisata ini dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wonokerto melalui unit usaha pariwisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Harapan kami ke depan, ada dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait master plan secara utuh sehingga pengembangan jangka panjang dapat terlaksana dengan baik,” H. Tupin.

Dengan kehadiran Agrowisata Bukit Cenggolo, diharapkan menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun luar daerah, sekaligus mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lumajang melalui sektor pariwisata. (Imam)

24/07/2025

MUI Lumajang Tegaskan Dukungan terhadap Fatwa MUI Jatim Soal Sound Horeg


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lumajang menyatakan dukungan penuh terhadap Fatwa MUI Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2025 tentang penggunaan sound horeg. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua MUI Lumajang, KH. Ahmad Hanif, kepada sejumlah awak media di Kantor MUI Lumajang, Kamis (24/7/2025).

"Kami menyatakan bahwa MUI Kabupaten Lumajang mendukung sepenuhnya fatwa MUI tersebut," ujar KH. Ahmad Hanif.

Dukungan ini, menurut Hanif, sekaligus untuk meluruskan pemahaman yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk di media sosial, bahwa seolah-olah MUI Lumajang menolak fatwa tersebut. 

Padahal, dalam penjabaran fatwa tersebut, khususnya pada poin keempat, telah dijelaskan bahwa penggunaan sound horeg tidak dilarang selama memenuhi ketentuan syar’i.

"Poin keempat fatwa MUI Jatim sudah secara tegas menjelaskan tentang penggunaan sound horeg yang diperbolehkan, selama intensitas suara wajar, digunakan untuk kegiatan positif seperti resepsi pernikahan, pengajian, shalawatan, dan steril dari hal-hal yang diharamkan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Kamis (17/7/2025) lalu, setelah rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) membahas fatwa MUI Jawa Timur, KH. Ahmad Hanif juga menyampaikan bahwa tidak ada larangan untuk sound horeg. 

"Memang boleh, tidak ada larangan untuk sound horeg. Tentu, sepanjang tidak mengganggu kepentingan-kepentingan umum," kata Hanif di Kantor Pemkab Lumajang.

Dengan penegasan ini, MUI Lumajang berharap masyarakat tidak salah tafsir dan tetap bijak dalam menggunakan perangkat sound system dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan. 

Hal yang terpenting, menurutnya, adalah menjaga ketertiban, kenyamanan bersama, serta mematuhi nilai-nilai keislaman sebagaimana diatur dalam fatwa. (Imam)

23/07/2025

Ratusan Pengendara Terjaring Operasi Patuh Semeru 2025 di Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Memasuki hari kesepuluh pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lumajang terus menggencarkan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas.

Dalam operasi yang digelar di depan Kantor Unit Laka Lantas Satlantas Polres Lumajang, Rabu (23/7/2025), petugas menindak ratusan kendaraan yang melanggar aturan.

Operasi ini menyasar pengendara kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk yang melintas. Petugas memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan, seperti STNK dan SIM.

Hasilnya, sejumlah kendaraan yang tidak dapat menunjukkan dokumen resmi langsung diamankan di lokasi.

Kanit Turjawali Satlantas Polres Lumajang, Ipda Aulia Dheta Astarika, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ketertiban berlalu lintas di wilayah hukum Polres Lumajang.

“Hari ini ada 89 kendaraan yang diberikan tindakan tilang. Kebanyakan karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan standar keamanan,” ujarnya.

Ipda Dheta menambahkan, pelanggaran yang ditemukan mayoritas berasal dari pengendara roda dua yang kendaraannya telah dimodifikasi tidak sesuai ketentuan.

“Kendaraan yang kasat mata tidak sesuai spesifikasi langsung kita tindak. Selain itu, pengendara juga kita beri teguran apabila ditemukan pelanggaran ringan,” jelasnya.

Operasi Patuh Semeru 2025 sendiri telah berlangsung sejak 14 Juli dan akan berakhir pada 27 Juli mendatang. Selain penindakan, kegiatan ini juga disinergikan dengan program pemutihan kendaraan bermotor.

“Kami juga arahkan para pemilik kendaraan untuk melakukan perpanjangan surat karena saat ini sedang berlangsung program pemutihan,” pungkasnya.

Melalui operasi ini, Satlantas Polres Lumajang berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya. (Imam)

Sepekan Operasi Patuh Semeru 2025, Polres Probolinggo Catat 2.206 Pelanggaran Lalin


Probolinggo (Onenewsjatim)
- Polres Probolinggo Polda Jawa Timur (Jatim) terus berupaya mengajak masyarakat untuk tertib lalu lintas (Lalin).

Upaya itu dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang notabene diawali dengan adanya pelanggaran.

Melalui Operasi Patuh Semeru 2025, Polres Probolinggo Polda Jatim berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan berlalu lintas mulai dengan cara pendekatan preemtif, preventif dan represif yang dikombinasikan dengan edukasi serta penegakan hukum berbasis teknologi, seperti ETLE statis dan mobile.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif melalui Kasat Lantas AKP Safiq Jundhira Zulkarnaen, Rabu (23/7).

"Kesadaran warga masyarakat terhadap aturan berlalu lintas saat berkendara di jalan raya perlu ditingkatkan," ungkap AKP Safiq Jundhira Zulkarnaen.

Ia mengatakan bahwa angka pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Probolinggo Polda Jatim masih terbilang tinggi. 

Hal tersebut kata AKP Safiq berdasarkan temuan selama Polres Probolinggo Polda Jatim melaksanakan Operasi Patuh Semeru 2025. 

"Sepekan kami laksanakan operasi Patuh Semeru, ada 2.206 pelanggaran yang didapati petugas," ujar AKP Safiq.

Ia juga telah melakukan penindakan bagi pelanggar lalulintas dengan sangsi tilang dan teguran.

Penindakan tersebut terbagi atas 626 pelanggaran yang didapat melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile, 407 pelanggaran melalui tilang manual dan 1.173 melalui teguran. 

Kasatlantas Polres Probolinggo ini mengungkapkan, kesadaran masyarakat utamanya roda dua dalam mematuhi rambu lalu lintas masih belum maksimal. 

"Kami catat ada lebih dari 2.000 pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara roda Dua," kata AKP Safiq Jundhira Zulkarnaen. 

Ia menerangkan pelanggaran yang dilakukan masyarakat khususnya roda Dua paling banyak didomniasi pengendara tidak memakai helm. 

Selain itu juga pengendara dibawah umur, kendaraan tanpa kelengkapan teknis, spion tidak standar, dan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknik ( bising).

Menyikapi pelanggar lalu lintas khususnya pelajar ataupun dibawah umur, AKP Safiq menegaskan bahwa hal tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab Polri semata. 

Namun demikian lanjut AKP Safiq dibutuhkan peran aktif dari orang tua, keluarga, lingkungan, sekolah dan pemerintah. 

“Ini adalah PR kita bersama. Kita harapkan masyarakat lebih tertib berlalu lintas," ujarnya.

AKP Safiq mengimbau para orang tua untuk tidak menormalisasi anak dibawah umur atau yang belum memiliki SIM untuk berkendara. 

"Anak-anak masih memiliki masa depan yang panjang. Kita wajib menjaga dan melindungi mereka," ujar AKP Safiq. 

Untuk diketahui, Operasi Patuh Semeru 2025 digelar selama 14 hari mulai tanggal 14 sampai dengan 27 Juli 2025. 

Operasi kepolisian bidang lalu lintas ini mengambil tema Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas. 

Adapun sasaran atau target prioritas Operasi Patuh Semeru 2025 ini adalah segala kerawanan yang dapat menyebabkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, seperti, berboncengan lebih dari satu orang, melebihi batas kecepatan serta pengendara Ranmor yang masih di bawah umur. 

Selain itu, penindakan juga dilakukan kepada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm standar (SNI), pengemudi roda empat tidak menggunakan safety belt, pengemudi menggunakan HP pada saat berkendara, pengemudi Ranmor dalam pengaruh alkohol dan melawan arus. (*)

20/07/2025

Fairuz dan Adista Raih Juara 1 Duta Lalu Lintas 2025 Kabupaten Lumajang



Lumajang, (Onenewsjatim)
-Sabtu malam (19/7/2025), Grand Final Duta Lalu Lintas 2025 Polres Lumajang sukses digelar dengan semangat penuh antusiasme dari peserta, orang tua, dan masyarakat setempat.

Kegiatan yang bertujuan menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di kalangan generasi muda ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mencetak agen perubahan bagi masyarakat.

Acara yang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Lumajang, Paiman, Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Mohammad Syaikhu, serta berbagai pihak terkait ini, diwarnai dengan penampilan inspiratif dari para finalis. 

Setiap peserta berkesempatan untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui sesi tanya jawab tentang keselamatan dan etika berlalu lintas.

Fairuz Zaky Yuwono dari SMAN 1 Lumajang dan Adista Firmanda Dinova dari SMAN 3 Lumajang berhasil meraih Juara 1 dalam ajang ini. 

Keduanya terpilih sebagai Duta Lalu Lintas 2025 setelah melalui proses seleksi yang ketat. Keberhasilan mereka mengungguli para finalis lainnya disambut dengan penuh kebanggaan, karena tidak hanya menunjukkan kemampuan berbicara, tetapi juga wawasan mendalam tentang keselamatan di jalan raya.

Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Mohammad Syaikhu menyampaikan bahwa Duta Lalu Lintas bukan hanya sekadar simbol, tetapi merupakan ujung tombak dalam upaya membangun budaya keselamatan berlalu lintas di masyarakat.

"Melalui Duta Lalu Lintas, kami berharap dapat lahir generasi muda yang tidak hanya taat aturan berlalu lintas, tetapi juga mampu mengedukasi teman-teman dan lingkungan sekitar tentang pentingnya keselamatan di jalan," ujar AKP Syaikhu.

Membangun Kesadaran Keselamatan Sejak Dini

Kegiatan Grand Final Duta Lalu Lintas ini bukan hanya sekadar ajang pemilihan pemenang, melainkan bagian dari usaha berkelanjutan untuk menciptakan budaya lalu lintas yang aman dan tertib di Kabupaten Lumajang. 

Para duta yang terpilih akan menjadi mitra aktif Satlantas Polres Lumajang dalam kampanye keselamatan berkendara di sekolah-sekolah dan lingkungan mereka.

"Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari kesadaran individu sejak dini. Kami berharap Duta Lalu Lintas 2025 dapat menjadi contoh dan pelopor yang membawa perubahan positif dalam dunia lalu lintas," tutup AKP Syaikhu.


17/07/2025

MUI Lumajang Bolehkan Sound Horeg Selama Tidak Ganggu Kepentingan Umum


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lumajang KH. Ahmad Hanif menyatakan bahwa penggunaan sound horeg di wilayah Lumajang tidak dilarang, selama tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum dan tidak mengandung unsur kemaksiatan.

"Untuk kegiatan sound horeg boleh, tidak ada larangan untuk sound horeg itu sepanjang tidak mengganggu kepentingan umum," ujar KH. Ahmad Hanif, Kamis (17/7/2025).

Ia menegaskan, pertunjukan sound horeg di Lumajang sejauh ini tidak sampai menimbulkan keresahan masyarakat, namun ia mengingatkan agar pelaksanaannya tetap dalam koridor etika dan norma sosial.

"Tentu, sepanjang tidak mengganggu kepentingan-kepentingan umum," tambahnya.

Hanif menjelaskan bahwa hasil diskusi antara MUI, pemerintah daerah, dan Forkopimda masih dalam tahap pembahasan awal dan belum menghasilkan keputusan final terkait pelarangan atau pembatasan kegiatan sound horeg.

"Ini belum final, baru diskusi saja. Jadi sebelum ada keputusan final, ya boleh (kegiatan sound horeg)," ungkapnya.

Ia juga mengimbau agar semua pihak menyikapi fatwa MUI Jatim secara bijak dan profesional, demi menjaga kesatuan pandangan serta kemaslahatan bersama.

"Diharapkan semuanya itu bisa memiliki pemahaman yang sama bahwa ini semuanya adalah demi kepentingan dan kemaslahatan kita bersama," katanya.

Pihaknya masih menunggu arahan resmi dari Gubernur Jawa Timur terkait tindak lanjut fatwa tersebut.

"Memang dalam fatwa itu disebutkan agar Gubernur Jawa Timur memberikan instruksi kepada para kepala daerah, dan kita masih menunggu itu," jelasnya

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan bahwa sikap Pemerintah Kabupaten Lumajang sejalan dengan pernyataan MUI setempat.

"Sama seperti yang disampaikan Kyai Hanif," ujar Indah singkat.

Padahal Fatwa MUI Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2025 yang mengharamkan penggunaan sound horeg yang menimbulkan kerusakan moral dan gangguan ketertiban, seperti aksi joget campur antara pria dan wanita yang memperlihatkan aurat serta dipertontonkan di ruang publik. (Imam)

15/07/2025

Bupati Lumajang: Sound Horeg Masih Boleh, Asal Tidak Langgar Fatwa MUI


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah, menegaskan bahwa kegiatan sound horeg masih diperbolehkan di wilayahnya selama memenuhi syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2025.

Fatwa tersebut, yang diteken pada 12 Juli 2025, menyatakan bahwa penggunaan sound horeg menjadi haram apabila menimbulkan kebisingan berlebihan, merusak fasilitas umum, atau disertai perilaku tidak senonoh seperti joget campur pria dan wanita.

“Saya mengikuti fatwa soal ini karena ini kewenangan MUI. Saya sebagai kepala daerah mengikuti dan saya pikir fatwa MUI tidak melarang secara total adanya sound horeg setelah saya pelajari,” ujar Bunda Indah, Selasa (15/7).

Menurutnya, fatwa tersebut memberikan ruang bagi pelaksanaan sound horeg, namun dengan sejumlah catatan penting yang harus dipatuhi. Di antaranya adalah batas maksimal kebisingan sebesar 85 desibel dan larangan adanya penari erotis dalam pertunjukan.

“Fatwa MUI membolehkan dengan catatan, yakni tidak mengganggu lingkungan dan tetap menjaga kondusivitas. Sekali lagi, fatwa MUI tidak melarang total, tetapi membolehkan dengan syarat,” tegas Bunda Indah.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Lumajang masih menunggu arahan resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menindaklanjuti implementasi fatwa tersebut secara teknis di tingkat daerah.

“Saya juga masih menunggu nanti arahan dari Pemprov seperti apa menyikapi ini, karena di dalam klausul fatwa MUI itu disebutkan bahwa pemerintah provinsi diminta memberikan instruksi kepada pemerintah kabupaten/kota,” tambahnya.

Terkait kegiatan karnaval yang kerap menghadirkan sound horeg, Bunda Indah meminta agar pihak Polres Lumajang dapat memberikan batasan-batasan teknis saat mengeluarkan izin keramaian.

“Nanti saat mereka urus izin ke Polres, saya minta untuk memberikan batasan-batasan seperti desibel yang diperbolehkan. Karena horeg itu kan artinya ‘menggetarkan'," pungkasnya. (imam)

Hari Kedua Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Lumajang Tilang 104 Kendaraan


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lumajang mencatat sebanyak 104 kendaraan dikenai sanksi tilang dalam pelaksanaan hari kedua Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar di dua lokasi, Selasa (15/7/2025).

Operasi yang berlangsung pagi hari di Pertigaan Lampu Merah Jalan Lintas Timur (JLT) Tukum dan dilanjutkan sore harinya di depan Mapolres Lumajang itu menyasar sejumlah pelanggaran lalu lintas yang kerap menjadi penyebab kecelakaan.

Kanit Turjagwali Satlantas Polres Lumajang, Ipda Aulia Dheta Astarika mengatakan, dari dua titik pelaksanaan razia tersebut, tercatat 37 kendaraan ditilang pada pagi hari dan 67 kendaraan pada sore hari.

“Total keseluruhan ada 104 kendaraan yang kami tindak dengan tilang,” ungkap Ipda Dheta saat dikonfirmasi di sela kegiatan.

Jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan, lanjut Dheta, antara lain pengendara tidak memakai helm, penggunaan knalpot brong, tidak membawa surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK, serta kendaraan tanpa plat nomor.

“Paling banyak adalah pelanggaran dari pengendara roda dua,” jelasnya.

Ia menegaskan, dalam Operasi Patuh Semeru 2025, pihaknya memprioritaskan penindakan terhadap sejumlah pelanggaran kasat mata yang berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

“Pelanggaran prioritas seperti tidak menggunakan helm, melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, dan kendaraan dengan plat nomor palsu menjadi fokus utama kami,” ujarnya.

Selain penindakan, Satlantas juga memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat agar lebih sadar dan tertib berlalu lintas.

“Kami tidak hanya menilang, tapi juga memberikan himbauan agar pengendara lebih disiplin dan patuh terhadap aturan lalu lintas,” tambahnya.

Operasi Patuh Semeru 2025 dijadwalkan berlangsung hingga 27 Juli 2025 dan akan terus dilakukan di titik-titik rawan pelanggaran dan kecelakaan di wilayah Kabupaten Lumajang. (Imam)

10/07/2025

Tradisi Tahunan Piodalan di Pura MGSA, Sakral dan Penuh Makna


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Ribuan umat Hindu dari Bali dan berbagai daerah di Jawa Timur memadati kawasan Pura Mandara Giri Semeru Agung (MGSA) di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Kamis (10/7/2025), dalam rangka perayaan Piodalan atau Pujawali.

Piodalan merupakan upacara keagamaan yang digelar setiap tahun, bertepatan dengan bulan Purnama, sebagai bentuk penghormatan terhadap hari pertama digunakannya Pura MGSA pada tahun 1992 silam.

Mantan Wakil Gubernur Bali sekaligus Ketua Kwarda Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), menyampaikan bahwa Pujawali merupakan ritual yang bersifat sakral dan telah menjadi tradisi tahunan umat Hindu.

“Hari ini kita menyelenggarakan upacara Pujawali, atau biasa disebut Piodalan, yang digelar di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Ini merupakan kegiatan yang mengikuti siklus tahunan berdasarkan kalender Isyaka dan selalu dilakukan saat bulan Purnama,” ungkap Cok Ace.

Lebih lanjut, Cok Ace memaparkan perbedaan upacara berdasarkan siklusnya. 

"Kami di sini punya upacara siklus tahunan, 5 tahunan, dan 10 tahunan. Yang kami lakukan sekarang ini adalah kegiatan rutin setiap tahun dengan perhitungan dasarnya menggunakan 1 kerbau. Kalau yang 5 tahunan menggunakan 3 kerbau, dan 10 tahunan menggunakan 13 kerbau," terangnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara nilai keagamaan dan budaya universal yang terbuka untuk dipadukan dengan kekayaan lokal Lumajang.

“Budaya bukan hanya milik satu agama, budaya bersifat universal. Maka dari itu, kami membuka ruang kolaborasi dengan Kabupaten Lumajang untuk kegiatan seni, tari, musik tabuh, dan lainnya,” katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Lumajang yang telah memberikan ruang dan kesempatan bagi umat Hindu untuk memuja leluhur di Senduro

Sementara itu, Wira Dharma, pengurus Pura Mandara Giri Semeru Agung, mengatakan,kegiatan keagamaan ini digelar setahun sekali dan akan berlangsung hingga tanggal 21 Juli mendatang. 

"Pura ini merupakan pura yang dituakan di seluruh Bali dan Jawa Timur, khususnya bagi mereka yang wajib hadir ke sini, yang digilir masing-masing dari beberapa daerah," ungkap Wira Dharma

Sementara itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar atau akrab disapa Bunda Indah, menegaskan bahwa keberadaan Pura Mandara Giri Semeru Agung (MGSA) adalah harta spiritual yang memperkaya identitas Lumajang sebagai rumah bersama yang menjunjung tinggi toleransi.

"Pura ini bukan hanya milik umat Hindu, tapi milik kita semua. Tempat ini mengajarkan tentang damai, ketulusan, dan keseimbangan. Kami akan terus menjaga agar keberagaman di Lumajang menjadi sumber kekuatan, bukan perbedaan yang memecah," tutur Bunda Indah (Imam)

04/07/2025

Mantan Bintang Red Sparks Megawati Resmi Menikah dengan Dio, Akad Nikah Digelar di Jember


Jember, (Onenewsjatim)
– Kebahagiaan tengah menyelimuti atlet voli kebanggaan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, yang resmi dipersunting oleh kekasihnya, atlet renang nasional Dio Novandra Wibawa, dalam prosesi akad nikah yang berlangsung khidmat di Masjid Roudhotul Muchlisin, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat (4/7/2025).

Dalam prosesi sakral itu, Dio mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan napas di hadapan penghulu dan saksi, dengan kakak kandung Megawati, Bagus Kurniawan, bertindak sebagai wali nikah.

Mahar yang diberikan berupa seperangkat alat salat, uang tunai Rp 4.725.000, dan emas seberat delapan gram.

"Saya terima nikah dan kawinnya Megawati Hangestri Pertiwi binti Maksum dengan emas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Dio dengan lantang di hadapan para tamu undangan.

Megawati tampil anggun dalam balutan kebaya putih. Suasana haru dan sakral terasa begitu kental, terlebih saat pasangan itu melepas dua ekor merpati putih sebagai simbol cinta, kedamaian, dan kebahagiaan yang menyertai langkah baru mereka sebagai suami-istri.

Raut bahagia terpancar jelas dari wajah pasangan atlet tersebut.

“Senang banget tentunya. Ini hal yang pastinya diimpikan semua pasangan, ya... berada dalam ikatan halal,” ungkap Megawati saat diwawancarai usai prosesi akad.

Tak hanya keluarga dan kerabat, momen istimewa itu juga dihadiri oleh sahabat dekat Megawati saat membela klub Red Sparks Korea Selatan, yakni Giovanna Milana. Atlet voli asal Amerika Serikat yang akrab disapa Gia itu datang jauh-jauh dari negaranya demi memenuhi janji kepada Mega.

“Megawati itu seperti adik perempuan saya. Dia banyak membantu saya ketika kami di Korea. Dia bukan hanya teman, tapi sahabat sejati,” kata Gia.

Ia juga menitipkan pesan hangat kepada pasangan baru tersebut.

“Pesan saya untuk Mega, nikmati hari-harimu bersama Dio, dan semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian berdua.”

Prosesi akad berlangsung lancar dan sah secara agama maupun hukum negara. Kepala KUA Kaliwates, Syaiful Hadi, yang bertindak sebagai penghulu, menjelaskan bahwa seluruh berkas administrasi telah dipenuhi dengan baik oleh kedua mempelai.

“Berkas nikah mereka berasal dari Surabaya, tempat tinggal mempelai pria. Karena lengkap dan sesuai ketentuan, akad dapat dilangsungkan di Jember. Maka pernikahan ini sah menurut agama, negara, dan kami catat di KUA Kaliwates,” ujar Syaiful.

Usai akad nikah, Megawati dan Dio kembali ke kediaman atlet yang dijuluki “Megatron” tersebut sebelum menggelar resepsi pernikahan di Surabaya, yang merupakan kota tempat tinggal Dio.(Imam)

30/06/2025

5 Ribu Penumpang Penuhi Kereta Api Daop 9 Jember Selama Long Weekend Tahun Baru Islam


Jember, (Onenewsjatim)
– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember mencatat lonjakan jumlah penumpang selama masa libur panjang Tahun Baru Islam 1447 H yang berlangsung pada 26–29 Juni 2025. Total penumpang yang berangkat dari wilayah kerja Daop 9 mencapai 45.776 orang, meningkat 9% dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara penumpang yang tiba tercatat 44.855 orang, atau naik 7%.

Stasiun Jember menjadi yang tersibuk dengan 15.385 penumpang, diikuti Stasiun Banyuwangi Kota, Ketapang, Kalisetail, Rogojampi, dan Probolinggo. Sejumlah kereta api jarak jauh non-subsidi seperti KA Logawa, Mutiara Timur, Wijayakusuma, dan Blambangan Ekspres menjadi pilihan utama masyarakat, apalagi dengan adanya promo diskon tiket 30% untuk KA ekonomi komersial yang berlaku hingga 31 Juli 2025.

Untuk KA bersubsidi (PSO), layanan seperti KA Probowangi, Sritanjung, dan Tawangalun tetap diminati masyarakat sebagai transportasi andalan selama liburan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api selama long weekend kali ini. Seluruh perjalanan berjalan lancar, aman, dan tepat waktu, dengan tingkat OTP (On Time Performance) di atas 99%,” ujar Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Minggu (29/6).

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pelayanan ini tidak lepas dari berbagai langkah strategis yang dilakukan, mulai dari peningkatan keamanan, optimalisasi boarding, hingga kesiapan armada dalam menghadapi lonjakan penumpang.

“Ini adalah hasil sinergi antara tim operasional, pelayanan, dan keamanan yang bekerja secara optimal, serta kesadaran penumpang dalam mematuhi aturan,” jelasnya.

Cahyo juga mengingatkan masyarakat untuk selalu membeli tiket melalui saluran resmi dan tetap mematuhi aturan keselamatan demi kenyamanan bersama.

“Harapan kami, perjalanan kereta api selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan, aman, dan nyaman bagi seluruh pelanggan,” tutupnya. (Imam)

29/06/2025

500 Penari Ramaikan Segoro Topeng Kaliwungu 2025, Wisatawan Asing Terpukau Budaya Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Sebanyak 500 penari topeng kembali tampil memukau dalam acara puncak Segoro Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak yang digelar di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kabupaten Lumajang, Minggu (29/6/2025).

Pagelaran budaya yang mengangkat tema “Mystical of Kaliwungu” ini menyedot perhatian ribuan pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, Jepang, dan Belgia.

Para penari yang terlibat berasal dari kalangan pelajar SMP dan SMA sederajat se-Kabupaten Lumajang, serta sanggar-sanggar seni lokal. Penampilan mereka dikolaborasikan dengan pertunjukan Jaran Kencak, menjadikan pementasan semakin semarak.

Pagelaran ini menjadi semakin istimewa setelah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan Segoro Topeng Kaliwungu sebagai salah satu dari 110 agenda resmi dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2025.

Salah satu wisatawan asing asal Spanyol, Anouk, mengungkapkan kekagumannya terhadap kekayaan budaya yang dipentaskan.

“Saya lihat pengalaman luar biasa. Bagus, budayanya, dan mereka (penari) sangat mengapresiasi. Saya senang bisa menyaksikannya,” ujar Anouk.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan kebanggaannya atas antusiasme pelajar dan masyarakat.

Ia juga menegaskan bahwa Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak tahun 2016.

“Sebanyak 500 pelajar dari berbagai sekolah berkolaborasi dalam acara ini. Harapan kami, Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak dapat menjadi agenda tahunan nasional,” ujar Indah.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjadikan pertunjukan budaya sebagai bagian dari paket wisata internasional di Lumajang.

“Kami akan berjejaring dengan agen-agen traveling agar event ini masuk dalam agenda perjalanan wisata para turis yang datang ke Kabupaten Lumajang. Apalagi destinasi seperti Tumpak Sewu di Kecamatan Pronojiwo sudah dikenal dunia,” jelasnya.

Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, juga menyampaikan dukungan penuhnya terhadap gelaran tersebut. Ia berharap agar penyelenggaraan event budaya ke depan dapat lebih besar dan berstandar internasional.

“Hari ini anak-anak kita, baik dari sekolah maupun sanggar seni, terlibat langsung. Mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnya kita bisa menggelar event yang lebih besar dan lebih spektakuler,” tutur Yudha.(Imam)

28/06/2025

Ribuan Warga Serbu 44 Gunungan Hasil Bumi dalam Tradisi Ruwat Air di Penanggal


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Suasana meriah dan penuh semangat memenuhi kawasan wisata Tirtosari View, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (28/6/2025). 

Ribuan warga tumpah ruah mengikuti tradisi tahunan Ruwat Air, yang menjadi salah satu agenda budaya unggulan desa tersebut.

Sebanyak 44 gunungan hasil bumi yang terdiri dari aneka sayur, buah, dan hasil pertanian lainnya diarak sejauh 3 kilometer dari Balai Desa Penanggal menuju Tirtosari View. 

Arak-arakan gunungan ini menjadi puncak kirab tumpengan yang disambut antusias warga dari berbagai kalangan usia.

Tak butuh waktu lama, setibanya di lokasi, gunungan-gunungan tersebut langsung diserbu warga. Mereka berebut dengan penuh semangat.

“Sempat desak-desakan tapi saya senang sekali bisa dapat sayuran dan buah. Ini pengalaman yang seru setiap tahun,” ujar Cindy, salah satu warga yang turut meramaikan acara.

Senada dengan itu, Ratnasari, warga lainnya, mengaku sangat menikmati tradisi ini. 

“Bukan cuma soal hasil bumi, tapi ini soal kebersamaan dan rasa syukur. Kami merasa sangat diberkahi dengan air dan alam yang melimpah di desa ini,” tuturnya.

Menurut Sekretaris Desa Penanggal, Mufidun Al-Amin, tradisi Ruwat Air ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat terhadap nikmat Tuhan, khususnya atas keberkahan air yang tak pernah surut.

“Kami kemarin menggelar Pawai Seribu Obor di malam 1 Suro untuk menyambut Tahun Baru Islam. Hari ini kami lanjutkan dengan kegiatan Ruwat Air,” kata Mufidun saat ditemui di lokasi acara.

Ia menjelaskan, ritual ini tidak hanya sekadar seremoni, namun juga bentuk penghormatan terhadap alam dan warisan leluhur. 

“Tujuannya untuk mensyukuri nikmat Allah berupa air yang melimpah, yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Penanggal dan desa-desa sekitar, baik untuk air minum maupun pengairan sawah,” tambahnya.

Tradisi Ruwat Air Tirtosari telah menjadi simbol kearifan lokal yang menguatkan ikatan sosial, spiritual, dan budaya masyarakat Penanggal. Selain menjadi daya tarik wisata budaya, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap lingkungan. (Imam)

27/06/2025

Tradisi Grebeg Satu Suro di Lumajang, 26 Gunungan Hasil Bumi Ludes Diperebutkan


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Suasana meriah dan penuh antusiasme mewarnai perayaan Grebeg Satu Suro di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (27/6/2025).

Ribuan warga tumpah ruah memadati kawasan wisata Hutan Bambu untuk berebut 26 gunungan berisi hasil pertanian seperti padi, jagung, sayur mayur, serta buah-buahan.

Tradisi tahunan yang digelar dalam rangka menyambut 1 Muharram 1447 H atau Satu Suro dalam penanggalan Jawa ini menjadi momen yang dinanti-nanti masyarakat.

Begitu gunungan tiba di lokasi acara, warga langsung berebut isi gunungan dengan semangat, termasuk anak-anak yang turut serta meramaikan suasana.

“Acara ini cukup bagus, tadi waktu rebutan gunungan saya dapat sayuran. Rencananya mau saya masak di rumah,” ujar Dwi Puspita, salah satu warga yang ikut berebut.

Dalam waktu singkat, seluruh gunungan hasil bumi ludes diperebutkan. Meski harus berdesakan, warga tetap tampak gembira dan antusias mengikuti tradisi ini.

Menariknya, Grebeg Satu Suro kali ini juga berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara. Salah satunya, Jhuri Romadhon, wisatawan asal Kuba, yang mengaku kagum dengan budaya lokal masyarakat Lumajang.

“Ini pertama kali saya datang ke acara seperti ini. Luar biasa dan sangat menarik karena ini merupakan bagian dari budaya tahun baru Islam,” ungkap Jhuri.

Kepala Desa Sumbermujur, Yayuk Sri Rahayu, menjelaskan bahwa tradisi Grebeg Satu Suro merupakan bentuk rasa syukur warga atas hasil pertanian dan limpahan air yang melimpah di wilayah mereka. 

Selain itu, acara ini juga menjadi sarana doa bersama agar desa dijauhkan dari segala musibah, terutama yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Semeru.

“Acara ini sebagai bentuk syukur atas hasil bumi dan air yang berlimpah, sekaligus doa bersama agar desa ini terhindar dari bencana,” jelas Yayuk.

Sebelum diperebutkan, puluhan gunungan tersebut lebih dulu diarak keliling kampung menuju sumber mata air di kawasan wisata Hutan Bambu. 

Arak-arakan ini diiringi oleh tarian tradisional khas Lumajang, yaitu Tari Oleng. Setelah doa dipanjatkan oleh sesepuh desa, warga pun langsung menyerbu gunungan untuk mengambil hasil bumi.

Tradisi ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang potensial untuk terus dikembangkan di masa depan. (Imam)


© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved