-->

16/12/2025

Banjir Rendam Ribuan Rumah di Jember, 1.271 KK Terdampak Luapan Sungai Bedadung


Jember, (Onenewsjatim)
– Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Jember sejak Senin siang hingga sore hari, Selasa (16/12/2025), mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Dampaknya, ribuan rumah warga terendam dan sebagian masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Indra Tri Purnomo, mengatakan bahwa berdasarkan data sementara, sebanyak 1.271 kepala keluarga terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah sungai, dengan Sungai Bedadung sebagai salah satu pemicu utama.

“Ketinggian air di beberapa lokasi mencapai lebih dari satu meter, sehingga petugas harus melakukan evakuasi terhadap warga,” ujar Indra, Selasa (16/12/2025).

Ia menjelaskan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang berlangsung cukup lama dan menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. 

Sebelumnya, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, pada periode 11 hingga 20 Desember 2025.

Menurut Indra, sejumlah sungai di Jember meluap akibat hujan deras, di antaranya Sungai Bedadung, Kalijompo, Rembangan, Mayang, Gila, serta Sungai Dinoyo. Luapan air tersebut menggenangi permukiman warga di berbagai kecamatan.

BPBD Jember mencatat sedikitnya 20 titik banjir yang tersebar di Kecamatan Patrang, Kaliwates, Sumbersari, Pakusari, Kalisat, dan Rambipuji. Ketinggian genangan air bervariasi, mulai dari sekitar 30 sentimeter hingga mencapai dua meter.

“Di beberapa lokasi dengan genangan cukup tinggi, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Di Kampung Ledok Kebun Lor, Kelurahan Jember Kidul, sebanyak 26 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air antara 80 hingga 120 sentimeter. Sementara di wilayah Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, ratusan rumah terdampak. Bahkan, satu dapur milik warga dilaporkan roboh dan sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat derasnya arus air.

Banjir juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Jembatan di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, tergerus banjir sekitar tiga meter hingga menyebabkan jembatan sepanjang 20 meter tersebut putus dan tidak bisa dilalui kendaraan.

“Untuk sementara, akses jembatan Desa Patemon ditutup karena kerusakannya cukup parah. Meskipun kondisi air sudah surut, jembatan masih membutuhkan penanganan lanjutan,” jelas Indra.

Wilayah terdampak terparah tercatat di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, dengan total 429 kepala keluarga terdampak banjir. Hingga Selasa dini hari pukul 03.21 WIB, petugas BPBD bersama relawan masih melakukan penanganan dan pendataan di lokasi.

Selain itu, banjir juga memaksa warga mengungsi, khususnya di Perumahan Villa Indah, Kelurahan Tegal Besar. Sebanyak 40 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa terdampak akibat ketinggian air yang mencapai lebih dari 1,2 meter.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Jember telah mendirikan tiga tenda keluarga untuL menampung warga yang mengungsi hingga kondisi dinyatakan aman.

Di Jalan Melon, Kecamatan Patrang, satu rumah warga dilaporkan hanyut terbawa arus banjir. Sementara empat kepala keluarga lainnya terpaksa mengungsi ke musala karena rumah mereka masih terendam.

Indra menambahkan, BPBD Jember bersama instansi terkait telah menyalurkan bantuan logistik di sejumlah titik terdampak, seperti Kepatihan, Gladak Kembar, dan Jalan Melon. 

Bantuan tersebut meliputi paket sembako, makanan siap saji, lauk pauk, perlengkapan masak dan makan, selimut, matras, kompor, serta bantuan khusus bagi lansia dan balita. (Fat)


Paguyuban Penambang Pasrujambe Sampaikan Ucapan Harjalu ke-770, Dukung Lumajang Semakin Tangguh


Lumajang (Onenewsjatim)
– Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang jatuh setiap 15 Desember kembali diperingati pada tahun 2025 ini dengan penuh semangat kebersamaan.

Memasuki usia ke-770, berbagai elemen masyarakat turut menyampaikan ucapan dan dukungan, salah satunya datang dari paguyuban penambang di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.

Momentum Harjalu ke-770 yang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh” dimaknai sebagai ajang refleksi atas perjalanan panjang pembangunan daerah sekaligus penguatan komitmen bersama dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Perwakilan paguyuban penambang Pasrujambe, Sohib, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh arah pembangunan Kabupaten Lumajang agar semakin berkarakter, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Menurutnya, semangat gotong royong yang terus terjaga menjadi modal utama dalam mendorong kemajuan daerah.

“Kami dari paguyuban penambang Pasrujambe siap mendukung pembangunan Lumajang. Kebersamaan dan gotong royong adalah kunci penting untuk mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).

Sohib juga mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai capaian pembangunan yang telah dirasakan masyarakat selama ini.

Ia menilai perkembangan di sektor infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga penguatan perekonomian memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan warga.

“Berbagai hasil pembangunan sudah dirasakan masyarakat, baik dari sisi infrastruktur, pelayanan publik, maupun sektor ekonomi yang semakin menguat dan berdampak langsung pada kesejahteraan,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. Partisipasi aktif masyarakat dinilai menjadi faktor penting dalam mendukung keberlanjutan pembangunan di Lumajang.

“Dengan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, kami optimistis Lumajang ke depan akan semakin maju, mandiri, dan tangguh dalam mewujudkan cita-cita bersama,” pungkasnya.(Imam)

15/12/2025

Ratusan Warga Antusias Rebut Gunungan Hasil Bumi di Puncak Harjalu ke-770

 




Lumajang (Onenewsjatim)–
Suasana Alun-Alun Lumajang di depan Pendopo Aryawiraraja tampak semarak sejak pagi. Di bawah terik matahari, ratusan warga dengan sabar menunggu prosesi grebeg gunungan hasil bumi dalam rangka peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-770.

Setelah sembilan gunungan hasil bumi yang berisi aneka sayur-mayur dan buah-buahan ditata rapi di sepanjang jalan kawasan alun-alun, warga pun langsung berlarian untuk berebut isinya. 

Suasana menjadi riuh saat masyarakat saling berdesakan demi mendapatkan hasil bumi yang diyakini membawa berkah.

Meski sempat terhimpit dan berdesak-desakan, antusiasme warga tidak surut. Banyak di antara mereka mengaku senang bisa ikut serta dalam tradisi tahunan tersebut.

“Tadi sempat berdesakan dengan warga lain, tapi alhamdulillah dapat sayuran dan buah-buahan. Nanti mau dimasak dan dimakan bersama keluarga,” ujar Siti Musaroh, salah satu warga.

Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, grebeg gunungan hasil bumi merupakan bentuk ungkapan rasa syukur pemerintah dan masyarakat Lumajang kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil pertanian yang melimpah serta nikmat yang telah diberikan.

“Kegiatan grebeg gunungan hasil bumi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Lumajang ke-770,” ujar Bupati yang akrab disapa Bunda Indah.

Menurutnya, rangkaian peringatan Harjalu tahun ini dilaksanakan secara sederhana namun sarat makna. Prosesi diawali dengan khatmil Al-Qur’an, istighotsah, serta ziarah ke makam para pendiri Lumajang di kawasan Situs Biting, sebelum ditutup dengan puncak acara grebeg gunungan.

“Kesederhanaan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk melakukan evaluasi diri. Apakah di tahun 2025 ini kita sudah menjadi pribadi dan masyarakat yang lebih baik serta lebih bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.

Bunda Indah juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak rasa syukur, terutama di tengah berbagai ujian dan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November lalu.

Pada peringatan Harjalu ke-770 ini, Kabupaten Lumajang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh”. 

Tema tersebut, kata Bunda Indah, mencerminkan semangat pembangunan daerah yang terus bergerak maju dan berkembang melalui inovasi, sekaligus memiliki ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Lumajang tumbuh artinya terus maju dan berkembang, terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara tangguh berarti mampu bangkit dan kuat secara ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks,” pungkasnya. (Imam)


14/12/2025

Operasi Gabungan Polres Lumajang, 17 Pengunjung Tempat Hiburan Jalani Tes Urine


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam rangka menjaga keamanan dan mencegah penyalahgunaan narkotika menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polres Lumajang melaksanakan operasi terpadu di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang, Jumat malam (12/12/2025).

Kegiatan tersebut merupakan langkah preventif kepolisian untuk mengantisipasi peredaran narkoba, khususnya di lokasi hiburan yang dinilai memiliki potensi kerawanan menjelang momentum pergantian tahun.

Operasi gabungan ini melibatkan berbagai satuan fungsi, antara lain Satresnarkoba, Propam, Sat Samapta, Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Si Dokkes), Seksi Humas Polres Lumajang, serta personel Subdenpom.

Razia dan patroli dipimpin langsung oleh Kasatresnarkoba Polres Lumajang AKP I Gede Putu Wiranata, S.H., M.H., dengan didampingi KBO Satresnarkoba Ipda Novandy Helda Prasetya.

Sejumlah lokasi hiburan malam menjadi sasaran pemeriksaan, di antaranya Cleo Cafe yang berada di Jalan Lintas Timur (JLT) Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono, Lamoza Cafe di JLT Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono; Madi Karaoke di JLT Desa Boreng, Kecamatan Lumajang; serta Vision Vista di Jalan Sastrodikoro, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang.

Dalam pelaksanaan operasi, petugas gabungan melakukan pemeriksaan identitas sekaligus tes urine terhadap pengunjung yang berada di lokasi. Sebanyak 17 orang dipilih secara acak untuk menjalani pemeriksaan urine.

Dari hasil tes tersebut, seluruh pengunjung yang diperiksa dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkotika.

Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar melalui Kasubsi PIDM Si Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menyampaikan bahwa operasi ini merupakan bentuk upaya pencegahan guna memastikan tempat hiburan malam di Lumajang terbebas dari narkoba.

“Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif menjelang Nataru. Dari hasil pemeriksaan dan tes urine terhadap 17 pengunjung, seluruhnya menunjukkan hasil negatif,” ujar Ipda Untoro.

Selain melakukan pemeriksaan, petugas juga menyampaikan edukasi serta imbauan kepada pengunjung dan pengelola tempat hiburan agar menjauhi narkotika dan bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Polres Lumajang akan terus melaksanakan kegiatan serupa secara rutin demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Lumajang,” pungkasnya. (Imam)


Kapolres Probolinggo Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Tiris


Probolingggo, (Onenewsjatim)
– Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif, melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir dan jembatan putus di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (13/12/2025). 

Kegiatan bakti sosial tersebut merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. 

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Probolinggo didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo R. Oemar Syarif, Pejabat Utama Polres Probolinggo Polda Jatim, Muspika Kecamatan Tiris serta Pengurus Bhayangkari Cabang Probolinggo. 

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menyampaikan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat merupakan bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan dan bantuan kemanusiaan. 

Ia menegaskan, bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam. 

"Kami berharap bantuan sembako ini dapat sedikit meringankan beban warga, serta menjadi penguat kebersamaan antara Polri dan masyarakat,” kata AKBP Latif. 

Usai memberikan bantuan paket sembako kepada empat warga terdampak banjir di Dusun Krajan, Desa Tiris, AKBP Latif meninjau kondisi serta perbaikan jembatan penghubung Dusun Tunggangan Desa Tiris dengan Dusun Kedaton Desa Andungbiru yang terdampak bencana. 

Tidak hanya itu, Kapolres Probolinggo juga meninjau jembatan penghubung Dusun Sumber Kapung, Kecamatan Tiris, sekaligus menyerahkan bantuan sembako kepada enam warga terdampak banjir. 

"Kami mengimbau warga masyarakat untuk tetap waspada, khususnya di musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana lanjutan seperti banjir dan tanah longsor," ujar AKBP Latif. 

Hingga saat ini Polres Probolinggo Polda Jatim terus melakukan pemantauan situasi kamtibmas serta berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengantisipasi dampak bencana di wilayah Kabupaten Probolinggo. (Fat)

13/12/2025

Presiden Prabowo Salurkan 100 Becak Listrik untuk Tukang Becak Lansia di Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Ratusan tukang becak lanjut usia di Kabupaten Lumajang menerima bantuan becak listrik dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. 

Sebanyak 100 unit becak listrik disalurkan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) dan diserahkan secara simbolis di Pendopo Aryawiraraja, Lumajang, Sabtu (13/12/2025) sore.

Penyerahan bantuan yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu berlangsung meriah dan disambut antusias para penerima. 

Usai penyerahan, puluhan tukang becak menaiki becak listrik tersebut dan diarak berkeliling kawasan Alun-Alun Lumajang bersama Bupati Lumajang Indah Amperawati, Wakil Ketua Umum Yayasan GSN Nanik S. Deyang, serta Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma.

Wakil Ketua Umum Yayasan GSN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa becak listrik yang diberikan tidak boleh diperjualbelikan. 

Ia menekankan bahwa bantuan tersebut secara khusus ditujukan untuk membantu tukang becak lansia agar tetap dapat bekerja tanpa harus mengandalkan tenaga fisik sepenuhnya.

“Ini bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk bapak-bapak tukang becak yang sudah lansia. Saya minta jangan sampai dijual. Bantuan ini harus benar-benar dimanfaatkan,” tegas Nanik.

Menurutnya, program bantuan becak listrik akan terus berlanjut ke berbagai daerah di Indonesia. Selain membantu tukang becak tetap produktif, becak listrik juga ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menata sistem mangkal bagi tukang becak penerima bantuan agar lebih tertib dan terintegrasi dengan konsep pariwisata daerah.

“Tukang becak ini biasa mangkal di seputaran Alun-Alun, bisa juga di Pendopo atau rumah Wakil Bupati. Ke depan konsepnya adalah becak wisata, nanti akan kami diskusikan dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata,” ujar Bunda Indah.

Ia menambahkan, sejumlah titik strategis seperti hotel, terminal, dan Stasiun Klakah akan disiapkan sebagai lokasi mangkal. 

Tantangan utama, lanjutnya, adalah promosi karena sebagian besar tukang becak sudah lanjut usia dan belum terbiasa dengan sistem layanan berbasis aplikasi.

Salah satu penerima bantuan, Basir, mengaku sangat bersyukur atas bantuan becak listrik tersebut. Pria yang telah mengayuh becak selama lebih dari 20 tahun itu mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ia kerap pulang tanpa membawa penghasilan.

“Saya biasa mangkal di seputaran Alun-Alun. Sekarang sering tidak dapat penumpang. Dengan becak listrik ini semoga bisa lebih ringan mencari nafkah,” ujarnya.

Selain menerima becak listrik, para tukang becak juga mendapatkan bantuan paket sembako dari Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional sebagai bentuk kepedulian sosial kepada para pekerja sektor informal di Kabupaten Lumajang. (Imam)

12/12/2025

Gubernur Khofifah Pastikan Pembangunan Jembatan Bailey Senduro–Gucialit Rampung Akhir Tahun


Lumajang, (Onenewsjatim) -
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung progres pembangunan Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). 

Kedua jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kecamatan Senduro dan Gucialit.

Diketahui, dua jembatan itu sebelumnya ambruk akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah setempat pada 19 September 2025. 

Kerusakan tersebut sempat mengganggu konektivitas antar kecamatan dan berdampak pada mobilitas warga serta distribusi barang dan jasa.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun kembali jembatan menggunakan teknologi jembatan bailey, yang dikenal sebagai solusi cepat untuk infrastruktur darurat dan pemulihan akses.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, hingga 10 Desember 2025 progres pembangunan telah mencapai 78,27 persen. 

Gubernur Khofifah memastikan pengerjaan berjalan sesuai tahapan dan target yang telah ditetapkan.

“Insya Allah, setelah rangka baja dipasang, jembatan ini dapat segera digunakan, dan konektivitas masyarakat—baik sektor ekonomi, distribusi barang, jasa, pendidikan, dan lainnya—bisa kembali lancar,” ujar Khofifah saat meninjau lokasi.

Menurutnya, penerapan teknologi jembatan bailey dipilih karena prosesnya yang relatif cepat. Khofifah menjelaskan bahwa waktu pembangunan lebih banyak terserap pada pengerjaan pondasi dan bronjong.

“Kalau ini atasnya bailey, jadi bailey itu sistem yang dipasang secara modular. Biasanya yang membutuhkan waktu itu pondasinya dan bronjong-bronjongnya. Untuk jembatan ini pondasinya sudah selesai, sehingga setelah rangka dipasang Insya Allah sesuai target 31 Desember bisa selesai,” tegasnya.

Dengan selesainya jembatan tersebut, pemerintah berharap akses masyarakat antar kecamatan kembali normal dan roda perekonomian bisa pulih lebih cepat. (imam)

08/12/2025

Lima Ibu Hamil Pilih Mengungsi ke Perbukitan Pasca Banjir Lahar Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Pasca banjir lahar hujan Gunung Semeru yang menerjang permukiman warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, terdapat lima ibu hamil yang hingga kini masih bertahan mengungsi di perbukitan sekitar permukiman.

Bidan Desa Jugosari, Reni Yunita, mengatakan kelima ibu hamil tersebut memilih mengungsi ke perbukitan di atas rumah mereka dibandingkan menuju posko pengungsian yang disediakan di Kantor Balai Desa Jugosari.

“Para ibu hamil ini enggan dievakuasi ke posko pengungsian. Mereka memilih berkumpul bersama keluarga di atas bukit karena merasa lebih nyaman dan aman di dekat lingkungan mereka,” ujar Reni, Senin (8/12/2025).

Reni menjelaskan, petugas kesehatan telah beberapa kali melakukan pendekatan persuasif agar para ibu hamil bersedia menempati posko pengungsian demi keamanan dan kemudahan pemantauan kesehatan. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Usia kehamilan mereka bervariasi, ada yang sudah 8 bulan, 7 bulan, 6 bulan, 3 bulan dan 2 bulan,” jelasnya.

Meski masih berada di lokasi pengungsian mandiri, kondisi kesehatan kelima ibu hamil dilaporkan dalam keadaan baik. 

Petugas kesehatan juga rutin memberikan vitamin serta susu khusus ibu hamil guna menjaga kesehatan ibu dan janin.

“Kami tetap melakukan pemantauan. Untuk kondisi darurat di malam hari, kami berkoordinasi lewat telepon, dan pada pagi hari petugas bisa langsung datang memberikan penanganan,” tambah Reni.

Sementara itu, Nur Hasan, salah satu warga Dusun Sumberlangsep, mengungkapkan kekhawatiran warga jika harus direlokasi ke tempat baru pasca bencana lahar. Menurutnya, persoalan pekerjaan dan keberlanjutan hidup menjadi pertimbangan utama warga memilih bertahan.

“Kami khawatir kalau pindah ke tempat baru tidak memiliki mata pencaharian. Tidak mungkin pemerintah membantu kami setiap hari, sementara kami harus tetap mencukupi kebutuhan keluarga,” ujar Nur Hasan.


04/12/2025

Pemkab Lumajang Tuntaskan 12 Km Pembangunan Jalan Sepanjang 2025


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Pemerintah Kabupaten Lumajang terus memperkuat infrastruktur dasar melalui pembangunan sejumlah ruas jalan strategis sepanjang tahun 2025. 

Hingga Desember  2025, sedikitnya 12 kilometer jalan dengan total enam ruas telah berhasil diselesaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lumajang.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Lumajang, Heri Kurniawan, mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah serta menunjang aktivitas ekonomi masyarakat.

“Total ada kurang lebih 12 kilometer ruas jalan yang sudah dibangun di wilayah Kabupaten Lumajang. Seluruhnya sudah 100 persen selesai tahun ini,” ujar Heri.

Enam Ruas Jalan yang Telah Rampung

Sejumlah ruas jalan yang tuntas dikerjakan tahun ini meliputi seperti Kebonan – Curahpetung, Ranu Bedali – Tegalsono, Curahpetung - Grobogan, Rejopati – Kedungmoro dan Babakan – Barat

“Pembangunan infrastruktur jalan ini kami fokuskan pada wilayah yang memiliki tingkat mobilitas tinggi serta menjadi penghubung antar pusat pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Selain enam ruas yang telah rampung, Dinas PUPR masih menyelesaikan sekitar 24 kilometer pembangunan jalan lainnya. Seluruh proses ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.

Menurut Heri, pekerjaan dilaksanakan dengan dua metode, yakni hotmix dan konstruksi beton, disesuaikan dengan kebutuhan teknis serta kondisi geografis masing-masing lokasi.

Heri menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam percepatan pembangunan adalah tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir.

“Curah hujan yang tinggi membuat beberapa proses pengaspalan harus ditunda demi menjaga kualitas pekerjaan. Selain itu, kami juga harus menyesuaikan prioritas karena tidak semua ruas bisa dikerjakan sekaligus,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa seluruh pekerjaan tetap berjalan sesuai target berkat perencanaan matang dan pengawasan ketat.

Mengenai kualitas material, Dinas PUPR memastikan seluruhnya telah memenuhi standar.

“Spesifikasi teknis harus sesuai dengan dokumen kontrak. Tidak boleh ada kompromi dalam hal kualitas material,” tegas Heri.

Untuk pengawasan, pihaknya menerapkan sistem berlapis, mulai dari pengawasan internal dan pihak eksternal / konsultan pemgawas.

“Pengawasan dilakukan baik oleh asisten pptk dan koordinator asisten dari internal dan dari pihak eksternal / konsultan pemgawas guna memastikan pekerjaan sesuai standar dan tidak ada penyimpangan,” imbuhnya.

Heri menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berkomitmen menyelesaikan seluruh program sesuai jadwal dengan kualitas terbaik. Infrastruktur jalan yang baik akan membantu mobilitas warga, distribusi barang, hingga peningkatan ekonomi di daerah,” pungkasnya.(Imam)

03/12/2025

Dukung Program Asta Cita, Lapas Lumajang Kembangkan Pertanian hingga Perikanan


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung akselerasi program ketahanan pangan nasional.

Melalui pemanfaatan lahan seluas 500 meter di dalam lingkungan lapas, berbagai komoditas pertanian, perikanan, dan peternakan kini dikembangkan secara mandiri oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Lahan tersebut ditanami berbagai jenis sayuran, kolam ikan lele, hingga peternakan ayam petelur. Inisiatif ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 program akselerasi Kementerian Migrasi dan Pemasyarakatan.

Kepala Lapas Kelas IIB Lumajang, Mahendra Sulaksana, menjelaskan bahwa seluruh kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari arahan pimpinan pusat untuk menjadikan lapas sebagai unit yang produktif sekaligus memberdayakan WBP.

“Di Lapas Lumajang kami melaksanakan pertanian, perikanan, dan peternakan sesuai arahan Menteri Migrasi dan Pemasyarakatan dalam program akselerasinya,” ujar Mahendra saat ditemui di Lapas Lumajang.

Mahendra mengungkapkan bahwa sektor peternakan ayam petelur saat ini memiliki sekitar 100 ekor ayam yang mampu menghasilkan ribuan butir telur setiap harinya.

“Untuk ayam petelur kami memiliki 100 ekor, produksi telur setiap hari bisa mencapai ribuan,” jelasnya.

Sementara itu, untuk sektor perikanan, Lapas Lumajang mengelola empat kolam lele yang masing-masing berisi 10 hingga 14 ribu ekor. Seluruh hasil panen dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur lapas.

“Semua hasil panennya langsung dimanfaatkan untuk dapur, diolah untuk kebutuhan konsumsi warga binaan,” tambah Mahendra.

Selain menopang kebutuhan gizi WBP, kegiatan ini juga membuka ruang pemberdayaan dan peningkatan keterampilan. 

WBP yang terlibat mendapatkan honor sebagai apresiasi atas kerja mereka, serta bekal keahlian yang dapat digunakan setelah bebas.

“Mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga mendapat honor. Yang terpenting, mereka memperoleh ilmu sehingga saat bebas nanti bisa kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang bermanfaat. Karena slogan pemasyarakatan adalah pasti bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya.

Seluruh hasil pertanian dikelola secara mandiri oleh WBP dan digunakan untuk konsumsi internal. 

Program ini sekaligus menjadi bagian dari pembinaan dan rehabilitasi, dengan harapan WBP dapat menjalani masa hukuman dengan kegiatan positif dan produktif.

Mahendra menegaskan bahwa kegiatan ketahanan pangan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan internal lapas, tetapi juga untuk menciptakan warga binaan yang siap kembali berkontribusi bagi masyarakat.

“Tujuannya jelas, memberikan kegiatan positif dan produktif. Dengan keterampilan yang mereka dapatkan, mereka punya peluang untuk hidup lebih baik setelah bebas,” tutupnya.(Fat)

02/12/2025

Tanggap Darurat Usai, Pemkab Lumajang Tetapkan Fase Transisi Pemulihan Infrastruktur Selama 90 Hari


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang resmi mengakhiri masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru pada Selasa (2/12/2025). 

Menyusul keputusan tersebut, penanganan bencana kini memasuki babak baru, yakni fase Transisi Darurat ke Pemulihan Infrastruktur

Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan bahwa perubahan fase ini ditetapkan setelah melalui evaluasi menyeluruh terhadap kondisi di lapangan serta penurunan aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

Fase transisi ini dijadwalkan berlangsung selama 90 hari ke depan, terhitung mulai Rabu, 3 Desember 2025 hingga 2 Maret 2026 mendatang.

"Ini kami sudah menetapkan status jadi transisi kepemulihan selama 90 hari ke depan dimulai besok (Rabu). Jadi, kalau tanggap daruratnya sudah berakhir hari ini," terang Agus saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2025).

Perubahan status penanganan ini juga didasari oleh penurunan status aktivitas Gunung Semeru dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Agus memaparkan, selama masa transisi tiga bulan ke depan, Pemkab Lumajang akan memfokuskan sumber daya untuk perbaikan infrastruktur vital yang rusak akibat terjangan awan panas guguran (APG). 

Hal ini mencakup Fasilitas Umum (Fasum) maupun Fasilitas Sosial (Fasos).

Langkah ini telah memiliki payung hukum yang kuat melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Lumajang tentang penetapan darurat infrastruktur.

"Termasuk juga menetapkan status darurat infrastruktur. Perbaikan infrastruktur yang butuh penanganan lebih lanjut maka dinaungi dengan dasar hukum SK Bupati," tegas Agus.

Dengan berlakunya fase ini, diharapkan percepatan pemulihan fisik di wilayah terdampak dapat segera terealisasi untuk menunjang kembali aktivitas masyarakat.

"Dengan diberlakukannya fase transisi ini, Pemkab Lumajang menargetkan percepatan pemulihan infrastruktur sekaligus mempersiapkan tahap rehabilitasi jangka panjang bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru," pungkasnya. (Doni)


01/12/2025

Tak Hanya Radio, ORARI Lumajang Hadirkan Dukungan Psikososial untuk Anak Penyintas Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Lokal Lumajang kembali mengambil peran strategis dalam penanganan darurat bencana Erupsi Gunung Semeru tahun 2025.

Tidak hanya memastikan kelancaran arus informasi di lapangan, organisasi ini juga memperluas jangkauan kepeduliannya melalui layanan dukungan psikososial bagi penyintas.

Ketua ORARI Lokal Lumajang, Hj. Amalia Nursanti (YB3SAN), menegaskan bahwa dalam situasi krisis seperti bencana alam, keandalan jaringan komunikasi menjadi faktor penentu keberhasilan evakuasi dan koordinasi.

Sejak peningkatan aktivitas vulkanik Semeru, anggota ORARI telah diterjunkan untuk mendukung pertukaran informasi vital antara TNI, Polri, BPBD, Tim SAR, hingga relawan. 

Dukungan komunikasi ini juga mencakup pengawalan operasi alat berat yang tengah melakukan penyudetan di aliran kritis Sungai Curah Kobokan.

"Peran anggota ORARI dalam penanganan Erupsi Semeru 2025 menunjukkan bahwa komunikasi adalah urat nadi operasi kebencanaan," ujar Amalia Nursanti.

Menurutnya,  di tengah kondisi lapangan yang dinamis dan seringkali sulit dijangkau sinyal seluler, peran operator radio amatir (rig) menjadi kunci. 

Mereka memastikan instruksi evakuasi, pergerakan logistik, dan data lapangan tersampaikan secara real-time dan akurat.

Namun, kehadiran ORARI kali ini lebih dari sekadar dukungan teknis. Bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSA) Surabaya, ORARI Lokal Lumajang menggelar Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

Program ini menyasar anak-anak di pengungsian melalui permainan edukatif dan pendampingan emosional untuk mereduksi stres pascabencana. 

Amalia menekankan bahwa anggota ORARI juga merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral.

"Kami hadir bukan hanya sebagai operator radio, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat yang ikut memberikan dukungan moral dan psikososial," tegas sosok yang akrab dengan call sign YB3SAN tersebut.

Ia berharap, sinergi antara dukungan teknologi komunikasi dan pendekatan humanis ini dapat meringankan beban warga. 

"Semoga sinergi ini membantu mempercepat pemulihan warga terdampak," imbuhnya.

Amalia memastikan bahwa ORARI Lokal Lumajang berkomitmen untuk terus siaga. Dukungan komunikasi kebencanaan akan terus diberikan, tidak hanya selama masa tanggap darurat, tetapi juga mengawal hingga proses pemulihan pascabencana selesai. (Tim)


KAI Daop 9 Jember Sediakan 144 Ribu Tempat Duduk untuk Masa Angkutan Nataru 2025/2026


Jember, (Onenewsjatim)
– Menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyiapkan total 144.504 tempat duduk bagi pelanggan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kereta api.

Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan bahwa kapasitas tersebut merupakan bentuk kesiapan perusahaan dalam mengantisipasi tingginya mobilitas masyarakat pada periode libur panjang akhir tahun.

“Selama masa Nataru, Daop 9 Jember akan mengoperasikan total 26 perjalanan kereta api, yang terdiri dari 24 KA reguler dan 2 KA fakultatif yaitu KA Mutiara Timur Tambahan relasi Ketapang–Surabaya Gubeng PP,” ujar Cahyo.

Ia menyebutkan, tingginya minat masyarakat sudah terlihat dari data pemesanan tiket terkini. 

Hingga saat ini, sebanyak 41.361 tiket telah terjual untuk keberangkatan selama masa angkutan Nataru. Dua kereta api tercatat menjadi favorit penumpang.

“KA Probowangi relasi Ketapang–Surabaya Gubeng menjadi yang paling diminati dengan penjualan mencapai 11.794 tiket. Disusul KA Sritanjung relasi Ketapang–Lempuyangan yang telah terjual sebanyak 10.275 tiket,” jelasnya.

Sebagai bentuk layanan prima, Cahyo memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan menggunakan kereta api pada masa libur Natal dan Tahun Baru.

Pertama, rencanakan perjalanan sejak dini, sebab tiket untuk tanggal dan kereta api favorit biasanya cepat habis. Kedua, antisipasi cuaca, mengingat curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi waktu tempuh menuju stasiun. 

Ketiga, periksa kembali barang bawaan, pastikan identitas dan tiket lengkap serta tidak membawa barang melebihi batas bagasi. Terakhir, patuhilah aturan dan protokol, baik di area stasiun maupun selama perjalanan.

“KAI Daop 9 Jember berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan selamat, guna mengantar pelanggan merayakan momen spesial bersama keluarga,” tutup Cahyo.

29/11/2025

Ringankan Beban Warga, FIFGROUP Lumajang Distribusikan Bantuan untuk Korban Semeru

FIFGROUP Lumajang salurkan bantuan sembako kepada korban terdampak erupsi Semeru 
Lumajang, (Onenewsjatim) – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, PT Federal International Finance (FIFGROUP) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) FIFGROUP Cabang Lumajang menyalurkan bantuan 170 paket sembako kepada warga di Kecamatan Pronojiwo, Sabtu (29/11/2025).

Fifgroup melalui program csrnya yaitu FIFGroup peduli menggandeng polri dan diserahkan langsung oleh Branch Manager FIFGROUP Lumajang, Mochammad Viros, kepada para penyintas erupsi Semeru yang saat ini mengungsi di SMP Negeri Pronojiwo.

“FIFGROUP Peduli hadir untuk memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Bantuan ini merupakan komitmen kami untuk meringankan beban masyarakat di masa yang sulit ini,” ujar Mochammad Viros.

Adapun paket sembako yang dibagikan terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, sarden 2 kaleng, mi instan 5 bungkus, dan gula 800 gram. Total bantuan yang disalurkan mencapai nilai Rp25 juta.

Viros menegaskan bahwa FIFGROUP bersama seluruh jajaran akan terus berupaya hadir bagi masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam kondisi darurat kebencanaan. 

Melalui program CSR bertajuk FIFGROUP Peduli, perusahaan berkomitmen untuk memperluas jangkauan bantuan demi mendukung pemulihan warga terdampak.

“Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi para korban. Bencana seperti ini tidak dapat diprediksi, namun sesuai misi FIFGROUP untuk membawa kehidupan yang lebih baik, kami ingin terus hadir membantu masyarakat bangkit,” ungkapnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung proses pemulihan warga yang terdampak bencana. 

“Kita hanya bisa berdoa dan berusaha untuk bangkit serta bergerak menghadapi kondisi sulit ini. Semoga apa yang diberikan FIFGROUP dapat setidaknya mengurangi beban masyarakat,” tambahnya.

Diketahui sebelumnya, Gunung Semeru kembali erupsi pada 19 November 2025, memuntahkan awan panas guguran sejauh 13,8 kilometer ke arah Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang. Ratusan warga harus mengungsi akibat dampak erupsi tersebut.

28/11/2025

Satu Rumah Ajaib Selamat dari Terjangan Erupsi Gunung Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Sebuah rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, menjadi sorotan publik setelah tetap berdiri utuh pascaerupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025 lalu. 

Di saat rumah-rumah lain hancur disapu Awan Panas Guguran (APG) dan banjir lahar dingin, bangunan milik Nurhasan (65) ini justru tidak tersentuh sedikit pun.

Dalam video yang beredar di media sosial, rumah tersebut tampak kokoh dengan cat yang masih bersih. Tanaman di sekitar rumah pun tetap hidup, tidak seperti area sekitarnya yang porak-poranda dan dipenuhi material vulkanik.

“Ini ada rumah, satu rumah ini tidak terkena sama sekali. Padahal di samping-sampingnya ini wis kependem sak mene, yang itu kependem sak mono. Lah ini di depannya persis, nggak kenek blas, sitik ae nggak kenek!” ujar perekam video dengan nada takjub.

Perekam video juga mempertanyakan amalan atau kebiasaan baik yang dilakukan pemilik rumah, sehingga tempat tinggal itu seolah mendapatkan perlindungan dari Tuhan.

“Masih gagah berdiri, sama sekali nggak kena. Padahal yang lainnya hancur semua. Tanamannya juga aman. (Pemilik) rumah ini, amalane opo iki ngene iki ya?” tambahnya.

Keluarga Selamat, Rumah Tak Tersentuh

Diketahui, pada saat kejadian erupsi, Nurhasan bersama istrinya dan seorang anaknya sempat mengungsi di SD Negeri 4 Supiturang.

Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, yang meninjau langsung kondisi bangunan, menyampaikan rasa syukur atas keselamatan keluarga tersebut.

“Alhamdulillah rumah masih berdiri tegak. Bersyukur, Pak,” ujarnya saat berbincang dengan Nurhasan di depan rumahnya.

Doa Setiap Malam

Ketika ditanya mengenai kebiasaan atau amalan yang dilakukan hingga rumahnya tetap selamat, Nurhasan menjawab dengan sederhana. Ia mengaku setiap malam rutin berdoa bersama istrinya sebelum tidur.

“Ya meminta doa setiap malam, mau tidur juga minta kepada Yang Maha Kuasa. Karena saya bekerja, ya cuma bisa memohon perlindungan. Semua karena kuasa yang punya,” ungkapnya.

Nurhasan juga menyebutkan bahwa ia dan istrinya terbiasa melantunkan sholawat di malam hari sebagai bentuk ketenangan batin dan upaya mendekatkan diri kepada Tuhan

Fenomena rumah yang tetap utuh di tengah kawasan yang luluh lantak akibat APG dan lahar dingin ini memicu beragam reaksi masyarakat. 

Sebagian menganggapnya sebagai bukti kekuasaan Tuhan, sebagian lain menilai sebagai fenomena alam yang kebetulan menyisakan satu titik aman.

Namun bagi Nurhasan, keselamatan keluarganya adalah anugerah terbesar.

“Yang penting keluarga selamat. Rumah ini cuma titipan,” ujarnya lirih. (Imam)


27/11/2025

Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Semeru: Masih Ada Potensi APG dan Lahar Dingin


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Meski aktivitas erupsi Gunung Semeru mulai menunjukkan penurunan dan sudah tidak mengeluarkan awan panas guguran (APG), namun potensi ancaman dinilai masih tinggi. 

Karena itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati—atau yang akrab disapa Bunda Indah—menegaskan bahwa status tanggap darurat akan diperpanjang selama sepekan ke depan.

Bunda Indah menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan arahan langsung dari Kementerian ESDM setelah melihat dinamika aktivitas vulkanik Semeru yang masih labil.

“Sudah tidak mengeluarkan awan panas guguran, tetapi masih berpotensi. Makanya, Kementerian ESDM memerintahkan saya untuk memperpanjang status tanggap darurat sepekan lagi sambil melihat situasi,” ujar Bunda Indah.

Menurutnya, potensi APG susulan masih mungkin terjadi melihat interaksi material vulkanik di puncak Semeru. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi berpotensi memicu letusan sekunder, lahar dingin, dan aliran material besar yang dapat membahayakan warga maupun relawan.

Bunda Indah juga menyoroti kondisi lapangan yang masih membutuhkan penanganan intensif. Petugas gabungan masih melakukan berbagai pekerjaan perbaikan infrastruktur, seperti pengerukan material vulkanik hingga pembangunan jalur lahar baru.

“Pembuatan jalur lahar saat ini baru 500 meter, masih kurang 2.000 meter lagi. Kalau status tanggap darurat tidak diperpanjang, pekerjaan-pekerjaan penting ini bisa terhenti,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga harus berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk memastikan batas dan status area terkait rencana pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak.

“Kami sedang berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan untuk melihat mana kawasan yang berada di bawah Perhutani dan mana yang tidak. Jika zona tersebut aman dan dekat dengan Supiturang, kami akan ajukan sebagai lokasi huntap,” ungkap Bunda Indah.

Dirinya menegaskan bahwa hunian tetap tetap direncanakan berada di Kecamatan Pronojiwo, demi memastikan warga tidak kembali ke zona merah.

“Kalau diletakkan jauh di luar Pronojiwo, mereka pasti kembali lagi ke rumah lamanya yang berada di daerah rawan. Kita ingin memberikan lokasi yang aman tetapi tetap dekat dengan kehidupan mereka,” tutupnya.

26/11/2025

Turun 0,5 Persen, Kemiskinan Lumajang 2025 Masih Jadi PR Besar Pemerintah Daerah


Lumajang (Onenewsjatim) –
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang mencatat angka kemiskinan di tahun 2025 hanya turun sebesar 0,5 persen. Penurunan itu setara dengan 410 jiwa yang berhasil keluar dari garis kemiskinan, sekaligus menjadi capaian terendah dalam empat tahun terakhir.

Berdasarkan data BPS, persentase kemiskinan Lumajang kini berada di angka 8,60 persen atau setara 90,64 ribu jiwa. Meski turun dibanding tahun 2024 yang berada di angka 8,65 persen, namun laju penurunannya dinilai melambat.

Kepala BPS Lumajang, Sonhaji, menjelaskan bahwa tren penurunan kemiskinan sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2021. Namun pada 2025, penurunannya tidak sedrastis tahun-tahun sebelumnya.

“Secara jumlah, masih ada sebanyak 90,64 ribu jiwa penduduk miskin di Lumajang. Ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 91,01 ribu jiwa. Artinya ada pengurangan sekitar 0,41 ribu jiwa atau 400 sekian penduduk miskin,” terang Sonhaji.

Menurutnya, kecilnya penurunan kemiskinan pada 2025 disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Daya beli masyarakat disebut mengalami tekanan sehingga berdampak pada kemampuan memenuhi kebutuhan dasar.

“Kondisi ekonomi masyarakat cenderung lesu dan membuat daya beli ikut menurun. Karena itu angka penurunannya kecil,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa garis kemiskinan dihitung berdasarkan pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan hidup per kepala keluarga. Jika pengeluaran bulanan berada di bawah batas tersebut, maka warga masuk kategori miskin.

“Warga Lumajang akan tercatat berada di bawah garis kemiskinan ketika pengeluaran tiap bulannya kurang lebih di bawah Rp 1,5 juta,” ungkap Sonhaji.

BPS mencatat, pada 2021 angka kemiskinan Lumajang berada di 10,05 persen (sekitar 105,25 ribu jiwa). Kemudian menurun menjadi 9,06 persen di 2022, 8,93 persen di 2023, dan 8,65 persen di 2024 sebelum kembali turun menjadi 8,60 persen pada 2025.

25/11/2025

OJK, LPS, BI dan LJK Salurkan Bantuan Rp 531 Juta untuk Korban Erupsi Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank Indonesia (BI) Jember, serta Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FKLJKD) Jember yang beranggotakan Lembaga Jasa Keuangan di wilayah Sekarkijang menyalurkan bantuan senilai Rp531 juta dalam bentuk barang untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru, Selasa (25/11/2025).

Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang, Agus Triyono, di Posko Penanganan Tanggap Bencana Erupsi Gunung Semeru di Kantor Kecamatan Pronojiwo.

Komitmen Sektor Jasa Keuangan untuk Masyarakat Lumajang

Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid, mengatakan bahwa seluruh institusi sektor keuangan bergerak bersama untuk memberikan dukungan nyata kepada korban erupsi.

"Kami keluarga besar sektor keuangan—OJK, LPS, Bank Indonesia, dan forum komunikasi lembaga jasa keuangan—memberikan support dan bantuan kepada masyarakat korban erupsi Semeru di Lumajang," ujar Mufid.

Ia menjelaskan bahwa nilai bantuan yang diserahkan mencapai Rp 531 juta, dan proses penyaluran telah dilakukan sejak awal masa darurat.

"Alhamdulillah, ini sambil bergerak tadi Rp531 juta yang bisa kami support. Bantuan ini sudah berjalan sejak awal dan akan terus bertahap ke depan," katanya.

Selain memberikan bantuan barang, Mufid menegaskan bahwa pihaknya juga tengah memetakan dampak erupsi terhadap nasabah lembaga keuangan, khususnya yang memiliki kredit di wilayah terdampak.

"Kami menerima laporan bahwa ada satu lembaga keuangan, PNM, yang memiliki sekitar 300 nasabah terdampak. Kami meminta seluruh lembaga keuangan memetakan dampaknya agar dapat diberi dukungan, termasuk kemungkinan restrukturisasi kredit," jelasnya.

Ke depan, OJK juga mendorong penguatan literasi dan edukasi keuangan untuk mendukung UMKM dan pelaku usaha di wilayah terdampak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BI Cabang Jember, Ahmad, menegaskan bahwa keterlibatan BI merupakan bentuk kebersamaan dan kepedulian sektor jasa keuangan terhadap masyarakat Lumajang.

"Kami dari Bank Indonesia ikut berpartisipasi mendukung penyaluran bantuan ini. Ini merupakan wujud kepedulian sekaligus bentuk bahwa sektor jasa keuangan guyub rukun membantu korban erupsi Semeru," ujar Ahmad.

Ahmad menyampaikan bahwa BI akan menyesuaikan dukungan lanjutan sesuai perkembangan situasi di lapangan.

LPS: Ingin Lebih Dekat dengan Masyarakat

Sementara itu, Fitri Rosi Sapdiana, Kepala Edukasi Humas dan Hubungan Kelembagaan HPW II LPS, menyampaikan bahwa LPS hadir untuk menyampaikan amanah pimpinan agar turut membantu meringankan beban masyarakat terdampak.

"Harapannya kami dapat membantu masyarakat yang terdampak erupsi Semeru dan semakin dekat dengan masyarakat. Selama ini LPS berkantor di Jakarta, tetapi dalam dua tahun terakhir kami membuka kantor perwakilan di Medan, Surabaya, dan Makassar," jelas Fitri.

Ia juga menegaskan peran LPS sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat di perbankan.

"LPS menjamin simpanan seluruh nasabah perbankan. Jadi terkait warga yang terdampak dan memiliki pinjaman, mekanisme pemulihannya kembali pada kebijakan lembaga keuangan dan OJK. LPS sendiri fokus pada penjaminan simpanan," tegasnya.

Sinergi Lembaga Keuangan untuk Pemulihan Semeru

Dengan adanya sinergi OJK, LPS, BI dan FKLJKD Jember, pemerintah daerah berharap proses pemulihan pasca-erupsi Semeru dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Bantuan akan terus berlangsung secara bertahap menyesuaikan kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak.(Imam)

24/11/2025

Status Awas Semeru, Bupati Lumajang Larang Seluruh Aktivitas Penambangan Pasir


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Pemerintah Kabupaten Lumajang mengambil langkah tegas dengan menghentikan seluruh aktivitas penambangan pasir di aliran Sungai Besuk Kobokan dan wilayah berhulu di Gunung Semeru. Kebijakan ini diambil menyusul peningkatan aktivitas vulkanik Semeru yang kini berstatus Level IV (Awas).

Keputusan penghentian penambangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Lumajang Nomor 500.10.2.3/1/427.14/2025, yang mewajibkan seluruh pemilik izin usaha pertambangan dan pekerja tambang untuk menghentikan sementara kegiatan hingga kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas mutlak di tengah kondisi gunung yang sangat labil.

“Ini musim bencana, status awas. Saya sudah melarang aktivitas pertambangan. Semeru ini enggak main-main. Seluruh pengawasan dilakukan bersama BNPB dan Kapolri. Keselamatan masyarakat tetap utama,” ujar Bunda Indah.

Ia menambahkan bahwa aktivitas tambang di zona merah berpotensi menimbulkan risiko tinggi bagi pekerja tambang maupun warga sekitar, terutama ketika potensi awan panas guguran dan banjir lahar masih sangat besar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono, menegaskan bahwa seluruh keputusan diambil berdasarkan analisis ilmiah dan rekomendasi resmi dari PVMBG, BPBD, TNI-Polri, serta instansi terkait lainnya.

“Penambangan akan dibuka kembali hanya setelah kondisi Semeru dinyatakan aman oleh pihak berwenang,” tegas Agus Triyono dalam keterangannya, Senin pagi (24/11/2025).

Ia memastikan bahwa Pemkab melakukan pemantauan harian terhadap perkembangan aktivitas gunung.

Selain menghentikan penambangan, pemerintah daerah juga tengah memprioritaskan penanganan warga terdampak, khususnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Erupsi Semeru kali ini telah merusak lahan pertanian dan berdampak langsung pada mata pencaharian penduduk setempat.

Pemkab Lumajang memastikan proses pendataan, pemantauan, serta penyusunan rencana pemulihan ekonomi dilakukan secara terkoordinasi guna memastikan warga yang kehilangan sumber penghasilan tetap mendapatkan perlindungan dan dukungan.

Dengan status Level IV (Awas), seluruh aktivitas di zona berbahaya wajib dihentikan. 

Pemkab menegaskan bahwa langkah penghentian penambangan pasir merupakan tindakan paling tepat untuk mengurangi risiko bencana sekaligus memastikan keberlangsungan kegiatan ekonomi masyarakat dapat kembali berjalan ketika situasi telah benar-benar aman.


23/11/2025

Warga Supiturang Gali Material Erupsi Semeru, Cari Motor Listrik dan Uang yang Tertimbun


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Sejumlah warga di kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari Kamar A, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, tampak mulai melakukan pencarian barang-barang yang hilang tertimbun material vulkanik, Minggu (23/11/2025).

Dengan menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul dan sekop, warga menggali endapan abu hingga pasir tebal yang memenuhi bagian dalam rumah milik Toha, salah satu warga setempat.

Upaya ini dilakukan setelah beberapa hari pascaerupsi besar yang kembali menerjang kawasan tersebut.

Dari pantauan di lokasi, kondisi rumah Toha mengalami kerusakan cukup parah. Dinding bangunan retak, sebagian perabotan hangus, dan seluruh ruangan tertutup material vulkanik setebal puluhan sentimeter.

Meski demikian, warga bergotong-royong membantu keluarga Toha untuk mencari barang-barang berharga yang masih mungkin diselamatkan.

Menurut Buamin, saudara Toha, pencarian difokuskan pada satu unit sepeda motor listrik serta uang tunai yang disimpan di dalam jaket, yang diduga kuat tertimbun material sejak Kamis (20/11/2025).

“Ini lagi mencari sepeda motor listrik dan uang yang disimpan di jaket. Kami gali sedikit demi sedikit supaya bisa lihat apa yang masih bisa diselamatkan,” ujar Buamin.

Buamin menjelaskan, saat erupsi terjadi dan sirene AWS berbunyi, Toha dan keluarganya langsung menyelamatkan diri ke tempat yang aman.

Dalam situasi panik, akibat erupsi, mereka tidak sempat membawa motor listrik maupun uang tunai tersebut.

“Uangnya ditaruh di jaket yang digantung di tembok. Waktu itu korban langsung melarikan diri karena takut awan panas. Jadi semuanya tertinggal,” jelas Buamin.

Uang yang disimpan Toha tersebut merupakan hasil jerih payah dari tujuh bulan bertani salak, rencananya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya keluarga.

Saat ini, Toha bersama keluarganya telah mengungsi di rumah kerabat terdekat, sambil menunggu situasi di kampung halaman kembali aman.

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved