-->

31/10/2025

Bupati Lumajang Sidak SPBU, Cek Dugaan Pertalite Campur Air


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama Pertamina melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Lumajang, Jumat (31/10/2025).

Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, didampingi perwakilan Polres Lumajang, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), Pertamina, serta Hiswana Migas.

Kegiatan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait dugaan adanya kandungan air pada bahan bakar jenis Pertalite di beberapa SPBU milik Pertamina.

Dalam pelaksanaannya, tim melakukan pemeriksaan di dua lokasi, yakni SPBU Karangsari Kecamatan Sukodono dan SPBU Kedungjajang. 

Pemeriksaan meliputi pengecekan tangki penyimpanan bahan bakar, takaran pengisian BBM, serta density atau kepadatan bahan bakar.

“Hari ini kami bersama Polres Lumajang, Disperindag, dan Hiswana Migas melakukan sidak ke beberapa SPBU. Ada dua SPBU kami datangi dan hasilnya aman semua. Tidak ada kontaminasi air dan takarannya bagus,” ujar Bupati Lumajang, Indah Amperawati, usai melakukan sidak di SPBU Kedungjajang.

Bunda Indah, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa salah satu fokus pemeriksaan adalah memastikan alat ukur atau dispenser BBM berfungsi dengan baik dan akurat, karena hal itu berkaitan langsung dengan hak konsumen.

“Yang pertama kita pastikan alat ukurnya dalam kondisi bagus dan akurat. Karena kalau tidak akurat bisa merugikan konsumen, dan tentu harus ditegur atau dilakukan tera ulang,” jelasnya.

Menurut Bupati, alat ukur di kedua SPBU tersebut masih berada dalam batas toleransi yang diperbolehkan dan sudah dilakukan tera ulang tahunan oleh tim metrologi Pemkab Lumajang.

Selain itu, tim juga melakukan pengecekan terhadap density bahan bakar serta kandungan air di tangki bawah tanah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa BBM di dua SPBU tersebut bersih dan bebas dari kandungan air.

“Tadi kami cek langsung di tempat penampungan atau bunker di bawah tanah, hasilnya tidak ada kandungan air. Semoga ini bisa memberikan rasa nyaman dan kepercayaan kepada masyarakat,” tegas Bupati Indah.

Meski demikian, Bupati tetap membuka ruang pengaduan bagi masyarakat jika masih menemukan pelayanan SPBU yang dianggap merugikan.

“Kalau memang ada konsumen yang merasa dirugikan dalam hal apa pun terkait pelayanan SPBU, silakan laporkan melalui Sahabat Bunda,” pungkasnya.

30/10/2025

Pemkab Lumajang Bakal Segera Salurkan Insentif bagi Guru Honorer, Ini Besarannya


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Kabar gembira bagi para guru honorer atau guru non-NIP di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memastikan bahwa insentif bagi tenaga pendidik non-aparatur sipil negara tersebut akan segera disalurkan dalam waktu dekat.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menjelaskan bahwa setiap guru honorer akan menerima tambahan penghasilan sebesar Rp500 ribu per bulan selama enam bulan, terhitung mulai Juli hingga Desember 2025. Dengan demikian, total insentif yang akan diterima mencapai Rp3 juta per orang.

“Honornya sebesar lima ratus ribu rupiah per bulan selama enam bulan, dan akan dicairkan langsung,” terang Bunda Indah.

Indah menyampaikan, nominal insentif yang diberikan tahun ini memang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, pengalokasian anggaran untuk honor guru non-NIP baru bisa ditetapkan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) 2025.

“Kenapa hanya enam bulan, tidak satu tahun penuh seperti dulu? Karena kami tidak ikut menyusun APBD 2025 di awal, sehingga anggarannya baru bisa kami tetapkan saat perubahan APBD pertengahan tahun ini,” ungkapnya.

Sebagai informasi, honor bagi guru non-NIP sempat dihentikan sejak 1 Juli 2024 setelah adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait penyaluran dana hibah yang dianggap tidak sesuai aturan. 

Dana hibah dari pemerintah tidak boleh diberikan kepada lembaga yang sama secara berkelanjutan setiap tahun.

Sebelumnya, guru non-NIP di Lumajang menerima honor sebesar Rp6 juta per tahun, atau setara dengan Rp600 ribu per bulan yang bersumber dari dana hibah daerah. 

Namun setelah temuan BPK tersebut, Pemkab Lumajang sempat menunda penyalurannya hingga akhirnya ditemukan skema baru melalui pos anggaran tambahan di APBD-P 2025.

“Yang penting, kami tetap berupaya memberikan perhatian kepada para guru honorer, meskipun nominalnya menurun dari tahun lalu. Ini bentuk apresiasi kami atas dedikasi mereka dalam dunia pendidikan,” pungkas Bunda Indah

29/10/2025

Puluhan Tahun Rumah Bocor, Ahmad Tholib Terharu Terima Bantuan dari Pemkab Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Kebahagiaan terpancar dari wajah Ahmad Tholib, warga Dusun Darungan, Desa Klampokarum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, setelah menerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dari Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Bantuan berupa uang tunai dari Baznas Lumajang tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat berkunjung ke rumah Tholib dalam kegiatan Setor Madu, Rabu (29/10/2025).

Ahmad Tholib mengaku sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Selama puluhan tahun, ia harus tinggal di rumah dengan kondisi atap bambu yang rusak parah. Saat hujan turun, ia dan keluarganya sering kali harus berpindah tempat agar tidak kehujanan.

“Kalau hujan bocor semua, jadi harus pindah tempat tidur. Sudah lama atapnya rusak, tidak punya biaya buat memperbaiki,” ungkap Tholib dengan nada haru.

“Saya sangat berterima kasih kepada Ibu Bupati dan semua pihak yang sudah membantu. Uangnya nanti langsung saya pakai buat ganti atap yang bocor,” tambahnya.

Selain menyalurkan bantuan, Bupati Lumajang Indah Amperawati juga berbincang dengan Ahmad Tholib di ruang tamu rumahnya. 

Bunda Indah turut prihatin atas kondisi kesehatan Tholib yang mengalami gangguan pada kaki kanannya selama lebih dari 15 tahun. 

Akibatnya, Tholib hanya bisa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Tadi saya lihat kakinya kaku, katanya sudah lama tidak bisa ditekuk. Saya minta petugas kesehatan untuk memeriksa lebih lanjut supaya bisa segera ditangani,” ujar Bunda Indah.

Ia juga berpesan agar bantuan uang tunai tersebut segera dimanfaatkan untuk memperbaiki bagian rumah yang rusak, terutama atap yang bocor.

“Tolong uangnya langsung dipakai untuk benahi atapnya dulu, kasihan ada anak kecil di rumah itu,” pesan Bunda Indah.

28/10/2025

Pemkab Lumajang Anggarkan Dana Dusun Rp 50 Juta untuk Tahun 2026


Lumajang, (DOC) –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang berkomitmen memperkuat pembangunan berbasis masyarakat dengan mengalokasikan Dana Dusun sebesar Rp 50 juta per dusun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026.

Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, atau yang akrab disapa Bunda Indah, menjelaskan bahwa alokasi dana ini akan difokuskan untuk mendukung peningkatan keamanan dan pemberdayaan di tingkat desa.

“Dana dusun kita berikan tahun depan Rp 50 juta. Semula kan Rp 100 juta, tapi kita sudah sampaikan ke AKD (Asosiasi Kepala Desa) bahwa kemampuan kita saat ini hanya Rp 50 juta per dusun,” ujar Bunda Indah.

Ia menuturkan, penurunan alokasi tersebut terjadi karena adanya pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah yang mencapai Rp 266 miliar pada tahun 2026. 

Meski begitu, Pemkab Lumajang memastikan bahwa kebijakan Dana Dusun tetap dijalankan karena dinilai memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat di tingkat paling bawah.

Menurut Bunda Indah, program Dana Dusun bukan sekadar kebijakan fiskal, melainkan bagian dari strategi memperluas partisipasi masyarakat dalam menentukan arah pembangunan di wilayahnya masing-masing.

“Pembangunan tidak bisa hanya dikendalikan dari atas. Harus dimulai dari bawah, dari dusun yang memahami betul kebutuhan masyarakatnya. Dana Dusun ini kita berikan agar masyarakat punya daya kendali dalam memperbaiki lingkungannya sendiri,” ungkapnya.

Melalui Dana Dusun, setiap wilayah diberikan keleluasaan untuk merancang prioritas pembangunan secara mandiri, mulai dari perbaikan infrastruktur sederhana, penguatan kegiatan sosial kemasyarakatan, hingga peningkatan kapasitas ekonomi warga.

Pendekatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab kolektif dan menegaskan kembali nilai gotong royong sebagai roh pembangunan desa.

Bunda Indah menegaskan bahwa kebijakan ini juga merupakan bentuk pengakuan terhadap kearifan lokal dan potensi unik tiap dusun. 

Dengan memberikan otonomi pengelolaan anggaran di tingkat dusun, pemerintah daerah ingin memastikan bahwa program yang dijalankan benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Kita ingin pembangunan di Lumajang tidak lagi bersifat seragam. Tiap dusun memiliki karakter dan tantangan berbeda. Karena itu, kebijakan ini memberi ruang bagi masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan sesuai kebutuhan nyata mereka,” tegasnya.

Kebijakan Dana Dusun juga menjadi langkah strategis Pemkab Lumajang dalam menjaga kesinambungan pembangunan di tengah penyesuaian Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemerintah pusat. 

Dengan intervensi langsung di tingkat dusun, Pemkab memastikan pembangunan tetap berjalan dan berpihak pada masyarakat.

Lebih jauh, Bunda Indah menyebut bahwa Dana Dusun bukan sekadar bantuan, tetapi alat pemberdayaan sosial dan ekonomi yang dapat mengubah paradigma masyarakat dari penerima menjadi pengelola perubahan.

“Tujuan akhirnya bukan hanya membangun fisik, tapi membangun manusia dan solidaritas sosialnya. Ketika dusun kuat, desa akan maju, dan Lumajang pun akan tumbuh dari bawah secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, program Dana Dusun merupakan janji politik Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, Indah–Yudha, saat kampanye Pilkada lalu. Pasangan ini berkomitmen untuk mengalokasikan Rp 100–300 juta per dusun setiap tahun, sebagai bentuk nyata keberpihakan pada pembangunan berbasis masyarakat. (Imam)



23/10/2025

205 KMP di Lumajang Masuki Tahap Operasional


Lumajang,(Onenewsjatim)-
Program Koperasi Merah Putih (KMP) di Kabupaten Lumajang menunjukkan progres menggembirakan. Dari total 205 koperasi yang telah terbentuk di 198 desa dan 7 kelurahan, seluruhnya kini memasuki tahap kedua, yakni pembangunan dan operasionalisasi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang, Muhammad Ridha, S.Sos., M.Si., mengatakan bahwa perkembangan program tersebut berjalan sesuai harapan.

"Alhamdulillah, progres Koperasi Merah Putih di Lumajang sangat baik. Seluruh koperasi yang telah terbentuk kini sedang berproses di tahap pembangunan dan operasionalisasi,” ujar Ridha, Kamis (23/10/2025)

Menurutnya, tahap pembangunan dan operasionalisasi bukan hanya sekadar menjalankan usaha, melainkan juga menggerakkan partisipasi masyarakat desa. Setiap koperasi di harapkan mampu mengajak sebanyak mungkin warga menjadi anggota agar koperasi benar-benar tumbuh dari masyarakat dan untuk masyarakat.

“Harapan pemerintah, posisi tawar rakyat di desa semakin tinggi ketika mereka membangun perusahaan sesuai potensi desa masing-masing. Dengan dukungan dan pendampingan pemerintah, masyarakat bisa berdiri di atas kaki sendiri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ridha mengungkapkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM RI telah menugaskan 20 Business Assistant di Lumajang untuk mendampingi Koperasi Merah Putih dalam menyusun proposal pengajuan dana ke perbankan. Para pendamping tersebut di rekrut dan di gaji langsung oleh kementerian.

Meski begitu, hingga kini belum ada koperasi Merah Putih desa yang mengajukan pinjaman modal. Ridha menjelaskan, pihaknya masih mempersiapkan koperasi agar tidak terburu-buru meminjam sebelum memiliki rencana usaha yang matang

“Dalam PMK Nomor 49 di sebutkan koperasi boleh mengajukan pinjaman hingga Rp3 miliar. Tapi sebelum itu, kami pastikan mereka sudah siap dengan jenis usaha dan strategi pengembalian yang jelas,” tegasnya.

Genjot Minat Warga Jadi Anggota KMP

Salah satu koperasi yang telah lebih dulu beroperasi adalah KMP Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, yang bahkan telah di kunjungi langsung oleh Bupati Lumajang. Koperasi tersebut kini memiliki unit usaha subpangkalan LPG dengan omset mencapai Rp76 juta, serta ratusan unit usaha sembako.

Namun, Ridha tidak menampik bahwa tantangan utama yang di hadapi koperasi saat ini adalah modal usaha. Untuk itu, Diskopindag mendorong koperasi memanfaatkan potensi modal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan penyertaan modal anggota sebagai langkah awal sebelum mengajukan pinjaman ke bank

“Kalau jumlah anggota terus bertambah, sebenarnya koperasi bisa mulai berusaha dengan modal dari anggota sendiri. Jadi semangatnya adalah gotong royong ekonomi rakyat,” jelas

Ridha menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah mengajak seluruh warga desa bergabung menjadi anggota koperasi serta membangun kesadaran kolektif bahwa program Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari gerakan kebangkitan ekonomi rakyat Lumaja

“Kita ingin satu juta rakyat Lumajang tahu dan ikut berpartisipasi. Karena koperasi ini bukan hanya wadah usaha, tapi gerakan membangun kemandirian ekonomi desa,” pungkasnya.

22/10/2025

Bupati Lumajang: Pesantren Benteng Moral dan Tempat Melahirkan Generasi Cinta Ilmu


Lumajang (Onenewsjatim)
– Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, menegaskan bahwa pesantren bukanlah bentuk perbudakan, melainkan tempat lahirnya kerelaan dan cinta terhadap ilmu. 

Hal itu disampaikan Bunda Indah saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, yang digelar di Stadion Srikandi, Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Rabu (22/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Bunda Indah menyapa dan bersalaman langsung dengan para santri serta pelajar yang hadir di lapangan. 

Ia mengajak seluruh santri untuk terus meneladani perjuangan para masyaih dan pendiri bangsa yang telah mewariskan semangat keislaman dan kebangsaan.

“Perjuangan para santri harus terus teguh meneladani perjuangan para masyaih dan pendiri bangsa. Tema Hari Santri tahun ini, ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia’, mencerminkan tekad dan peran santri sebagai penjaga kemerdekaan sekaligus penggerak kemajuan,” ujar Bunda Indah.

Menurutnya, santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam arus perubahan zaman, tetapi harus hadir sebagai pelaku sejarah baru yang membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.

“Santri harus menjadi pembawa nilai-nilai Islam yang menebarkan kedamaian. Jangan takut menghadapi perubahan zaman. Jadilah pelaku sejarah, bukan penonton,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bunda Indah mengungkapkan bahwa sejak awal masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menerbitkan Peraturan Daerah tentang Pesantren sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan lembaga pesantren di tingkat daerah.

“Ini adalah bukti bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap jasa besar pesantren. Negara berhutang budi kepada pesantren dan para santri yang selama ini menjadi benteng moral bangsa,” ungkapnya.

Terkait pandangan keliru yang menyamakan pesantren dengan perbudakan, Bunda Indah dengan tegas menolak anggapan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pesantren justru merupakan tempat pendidikan yang menumbuhkan kesadaran dan keikhlasan.

“Perbudakan adalah ketika seseorang kehilangan kebebasan dan dipaksa bekerja tanpa kehormatan. Sementara di pesantren, santri tidak tunduk karena takut, tetapi karena cinta pada ilmu,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan santri seperti mencuci piring, membersihkan masjid, atau melayani guru bukanlah bentuk pemaksaan, tetapi latihan hati dan pembentukan karakter.

“Pesantren tidak merendahkan manusia, justru meninggikannya. Santri belajar bahwa kehormatan sejati lahir dari kerendahan hati, bukan dari harta atau pangkat,” tutur Bunda Indah.

Menutup sambutannya, Bupati Indah Amperawati menegaskan bahwa menuduh pesantren sebagai bentuk perbudakan adalah penghinaan terhadap tradisi keilmuan Islam yang telah melahirkan banyak ulama dan pejuang bangsa.

“Perbudakan lahir dari keterpaksaan, sedangkan adat lahir dari kesadaran. Dari luar pesantren mungkin tampak keras, tapi di dalamnya ada kasih dan kelembutan. Menyebut pesantren sebagai perbudakan bukan hanya salah, tapi juga penghinaan terhadap tradisi ilmu,” pungkasnya.


20/10/2025

Bunda Indah Fokus Naikkan PAD Lumajang Lewat Sektor Pariwisata dan Tambang Pasir


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, yang akrab disapa Bunda Indah, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan fokus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata dan pertambangan pasir.

Langkah ini diambil sebagai upaya menumbuhkan ekonomi daerah tanpa menambah beban bagi masyarakat.

“Saya ingin menaikkan PAD, tapi tidak membebani masyarakat terlalu berat. Salah satunya potensi wisata ini. Salah satunya adalah menjual wisata. Orang senang, orang menikmati, di dalamnya ada pajak,” ujar Bunda Indah.

Menurutnya, sektor pariwisata merupakan potensi besar yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Pemerintah Kabupaten Lumajang akan terus mendorong berbagai inovasi dan promosi wisata agar semakin banyak wisatawan berkunjung.

Selain pariwisata, Bunda Indah juga menyoroti pentingnya optimalisasi pendapatan dari sektor pertambangan pasir. Ia menjelaskan bahwa penataan tata kelola tambang pasir telah dilakukan sejak awal masa kepemimpinannya untuk memastikan pajak daerah terserap dengan baik.

“Selain wisata, saya juga memulai bersama teman-teman penambang untuk menertibkan di checkpoint pemungutan pajak, supaya tidak banyak pajak-pajak kita yang hilang dari tambang,” ungkapnya.

Pada tahun 2026 mendatang, Pemerintah Kabupaten Lumajang menargetkan PAD sebesar Rp490 miliar. 

Meski demikian, Bunda Indah menyebut sebagian besar dari pendapatan tersebut, sekitar Rp300 miliar, akan digunakan kembali oleh Badan Layanan Umum (BLU).

“Targetnya cukup besar, tapi sebagian itu untuk BLU. Jadi sebenarnya PAD kita sebagian besarnya digunakan kembali oleh BLU,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bunda Indah juga menyinggung soal pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat yang mencapai Rp266 miliar. Untuk menutupi kekurangan tersebut, pihaknya telah mengajukan tambahan dana dari insentif fiskal.

“Persyaratan untuk mendapatkan insentif fiskal seperti kinerja pemerintahan yang bagus, penurunan stunting, hingga predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), semuanya sudah kita penuhi,” Pungkasnya. (Imam)

17/10/2025

Turun 6,5 Persen di 2024, Stunting Masih Jadi PR Besar bagi Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Prevalensi stunting di Kabupaten Lumajang pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 6,5 persen dibandingkan tahun 2023, dengan angka prevalensi berada di 23,4 persen.

Namun, berdasarkan hasil Bulan Timbang (EPPGBM) Agustus 2024, angka stunting di Kabupaten Lumajang tercatat 4,3 persen, dan pada Agustus 2025 kembali meningkat menjadi 5,5 persen.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, mengatakan bahwa kenaikan ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah daerah agar memperkuat kembali strategi penanganan stunting secara komprehensif.

“Kita akan genjot lagi melalui pemberdayaan keluarga. Kader PKK harus menjadi garda terdepan dalam mengedukasi ibu-ibu tentang pentingnya gizi seimbang hingga pola asuh yang baik,” ungkap Dewi Natalia saat memberikan sambutan dalam kegiatan Penguatan Peran PKK Kabupaten Lumajang dalam Rangka Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2025, di Aula Kantor PKK Kabupaten Lumajang, Jumat (17/10/2025).

Menurut Dewi, stunting merupakan masalah kompleks dan multidimensi yang tidak hanya terkait kesehatan, tetapi juga mencerminkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat.

“Anak yang mengalami stunting berisiko terhadap perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan. Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara terintegrasi dari tingkat keluarga, masyarakat, hingga lintas sektor pemerintahan,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dewi menegaskan bahwa Tim Penggerak PKK memiliki peran strategis dalam mendukung program penurunan stunting, terutama melalui pemberdayaan keluarga dan penguatan peran Posyandu.

“Kader PKK berperan sebagai garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada ibu-ibu tentang gizi seimbang, pola asuh yang baik, kebersihan lingkungan, dan pemanfaatan pangan lokal bergizi. PKK juga mendorong agar Posyandu menjadi pusat edukasi keluarga sehat dan ramah anak,” jelasnya.

Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi lintas sektor antara PKK, dinas terkait, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mempercepat penurunan stunting di Lumajang.

“Semangat dalam menangani dan menurunkan stunting di Lumajang harus terus digelorakan. Harapan kami, pertemuan ini menjadi momen efektif untuk merumuskan langkah yang lebih terukur, sehingga cita-cita mewujudkan generasi sehat, cerdas, kuat, dan bebas stunting dapat tercapai,” pungkasnya.


Pemkab Lumajang Kucurkan Insentif bagi 4.165 Guru Ngaji, Marbot, dan Guru Non-Muslim


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Pemerintah Kabupaten Lumajang menyalurkan insentif dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi Guru Ngaji, Marbot Masjid, serta Guru Sekolah Minggu dan Guru Pasraman non-muslim tahun 2025. 

Kegiatan penyerahan secara simbolis digelar di Aula Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lumajang, Jumat (17/10/2025).

Berdasarkan data, total penerima insentif dan BPJS Ketenagakerjaan mencapai 4.165 orang, terdiri dari Guru Ngaji sebanyak 2.866 orang, Marbot Masjid 1.147 orang, Guru Sekolah Minggu Kristen 105 orang, Guru Katolik 10 orang, Guru Buddha 2 orang, dan Guru Pasraman Hindu 35 orang.

Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar, yang akrab disapa Bunda Indah, menyampaikan bahwa program insentif ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap para pengabdi agama yang telah berperan penting dalam membina nilai moral dan spiritual masyarakat.

“Untuk tahun ini, insentif guru ngaji ditetapkan sebesar Rp1.200.000 per orang ditambah dengan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. Marbot masjid juga menerima jumlah yang sama. Sementara bagi guru non-muslim, seperti guru Sekolah Minggu dan guru Pasraman, diberikan Rp600.000 dan juga mendapatkan perlindungan sosial,” ujar Bunda Indah.

Ia menjelaskan, pemberian insentif ini merupakan program prioritas Pemerintah Kabupaten Lumajang, mengingat peran guru ngaji dan marbot sangat besar dalam menunjang keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan dan keagamaan.

“Guru ngaji itu orang yang luar biasa. Mereka mengajarkan ilmu agama, mendidik anak-anak mengaji, dan sering kali dilupakan. Karena itu, di tengah efisiensi anggaran pun saya tetap mempertahankan program ini,” tegasnya.

Bunda Indah menambahkan, program insentif bagi guru ngaji sebenarnya sudah berjalan sejak masa kepemimpinan almarhum Bupati Sjahrazad, dan kini terus dilanjutkan dengan penyesuaian jumlah penerima berdasarkan data valid dari Kementerian Agama Kabupaten Lumajang.

“Jumlah guru ngaji memang kita batasi hanya di TPQ-TPQ yang terdaftar resmi dan memiliki dasar data yang jelas. Sedangkan untuk marbot masjid, ini program baru yang kita perluas karena mereka adalah orang-orang yang dengan sukarela merawat masjid dan menyiapkannya setiap waktu salat berjamaah,” jelasnya.

Sementara itu, untuk penerima dari kalangan non-muslim, tahun ini menjadi pertama kalinya mereka turut mendapatkan insentif dari Pemkab Lumajang. 

Menurut Bunda Indah, kebijakan ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Jumlahnya memang kecil, tapi perhatian itu penting. Pemerintah punya kewajiban memperhatikan semua umat beragama. Ini untuk menjaga kebersamaan dan keharmonisan antarwarga di Kabupaten Lumajang,” ungkapnya. (Imam)

06/10/2025

Bupati Lumajang Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo: Pariwisata Alam Berkelanjutan di Tengah Hutan Jati


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Destinasi wisata baru bernama Kopi Jatian Kenongo (KJK) yang terletak di kawasan Hutan Jati Desa Kenongo, Kecamatan Gucialit, resmi diresmikan oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar (Bunda Indah), pada Minggu (5/10/2025).

Bupati Indah menegaskan bahwa pembangunan sektor pariwisata di Lumajang harus berbasis kelestarian alam. Menurutnya, keberhasilan sebuah destinasi wisata bukan hanya diukur dari fasilitas dan jumlah pengunjung, tetapi dari bagaimana lingkungan di sekitarnya tetap terjaga dan memberikan pengalaman wisata yang otentik.

“Kita harus sadar, pembangunan tidak boleh mengorbankan lingkungan. Justru kelestarian alam itulah yang menjadi roh dari pariwisata berkelanjutan,” ujar Bunda Indah di hadapan masyarakat dan pengelola wisata.

Wisata Kopi Jatian Kenongo menjadi contoh nyata konsep pariwisata yang harmonis dengan alam. Berada di tengah hutan jati yang rimbun, destinasi ini menawarkan suasana tenang, udara sejuk, dan edukasi seputar kopi yang menjadi komoditas unggulan Desa Kenongo.

Bupati Indah mengingatkan agar pengelola dan pengunjung tetap menjaga ekosistem hutan, tidak menggunakan musik keras, serta menghindari aktivitas yang dapat mengganggu flora dan fauna.

“Hutan jati ini bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga rumah bagi berbagai jenis tanaman dan satwa. Menjaga keseimbangan alam adalah tanggung jawab kita semua,” tegasnya.

Selain aspek lingkungan, Bupati juga menyoroti potensi ekonomi dari wisata berbasis alam. Dengan pengelolaan berkelanjutan, desa dapat memperoleh manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan

“Kalau alam rusak, wisata juga akan hilang. Itulah mengapa pembangunan harus selaras dengan ekosistem, agar desa tetap berdaya, ekonomi tumbuh, dan lingkungan lestari,” imbuhnya.

Dengan diresmikannya Wisata Kopi Jatian Kenongo (KJK), Lumajang kembali menegaskan posisinya sebagai daerah yang kaya potensi alam dan budaya. Kehadiran destinasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan pariwisata berbasis lingkungan.

“Wisata yang maju adalah wisata yang tidak merusak bumi. Mari kita jaga alam ini agar generasi mendatang juga dapat menikmatinya,” pungkas Bunda Indah.

Sementara itu, Kepala Desa Kenongo, Slamet Triono, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Ia menegaskan bahwa seluruh pengelola wisata berkomitmen untuk menjaga keaslian hutan jati, sekaligus mengembangkan potensi kopi sebagai daya tarik utama.

“Kami siap menjalankan arahan Bunda Indah. Wisata ini bukan hanya tempat berlibur, tapi juga wadah edukasi dan pemberdayaan ekonomi warga,” ujarnya. (Imam)


25/09/2025

Dapur Lansia Layani 919 Warga Tua Sebatang Kara di Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menunjukkan kepeduliannya terhadap warga lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara.

Sebanyak 919 orang lansia tunggal di Lumajang kini difasilitasi makanan sehat dan bergizi setiap hari melalui program dapur lansia.

Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Pelayanan Rehabilitasi Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Lumajang, Darno, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 20 dapur lansia yang tersebar di 21 kecamatan.

“Hanya Kecamatan Kedungjajang yang masih berproses. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2023, dan setiap hari dapur lansia mengantarkan makanan untuk para lansia dua kali sehari,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Darno menjelaskan, program ini diperuntukkan bagi lansia yang masuk kategori tidak mampu dan hidup seorang diri dalam satu kartu keluarga.

“Bantuan permakan ini untuk lansia tunggal, usia di atas 70 tahun, yang dalam KK-nya hanya ada namanya sendiri,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menegaskan bahwa layanan dapur lansia tidak hanya sekadar menyediakan makanan, melainkan juga memperhatikan aspek gizi.

“Di setiap dapur lansia, kami sediakan ahli gizi untuk memastikan kecukupan gizi dalam makanan. Jadi, pelayanan ini memang kami upayakan maksimal,” terang Bunda Indah.

Ia menambahkan, Pemkab Lumajang ingin memastikan bahwa para lansia yang memenuhi kriteria bisa merasakan manfaat program ini.

“Syaratnya, lansia yang dimaksud harus kurang mampu dan hidup sebatang kara. Kami ingin mereka tetap bisa mendapatkan perhatian dan asupan makanan bergizi,” pungkasnya.

24/09/2025

Warga Desa Sememu Berhasil Mandiri Setelah Keluar dari PKH


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Warga Dusun Ketewel RT 9 RW 6, Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang berhasil mandiri setelah keluar dari Program Keluarga Harapan (PKH). 

Kini, mereka sudah mampu membuka usaha sendiri, mulai dari jualan terang bulan, tempe, kerupuk, skincare, rujak, hingga soto.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, mengapresiasi capaian warga yang berhasil “graduasi” dari PKH. Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa program pemberdayaan keluarga kurang mampu telah membuahkan hasil nyata.

“Jadi ini binaan PKH, sebagian sudah graduasi, artinya mereka sudah punya usaha dan sudah keluar dari PKH. Mereka menyatakan bahwa saya sudah punya usaha, saya tidak perlu lagi dibantu PKH,” ujar Bunda Indah saat kunjungan usaha kerupuk di rumah Lukman, warga Dusun Ketewel, Rabu (24/9/2025).

Bupati menjelaskan, warga yang lulus dari PKH awalnya merupakan penerima manfaat program tersebut. 

Terkait modal awal, Bupati menjelaskan bahwa warga yang lulus PKH sebelumnya merupakan penerima bantuan sosial. Setelah itu, mereka mendapat tambahan dukungan berupa Program Peningkatan Sosial dan Ekonomi (PSSE) dengan modal usaha sebesar Rp5 juta dari pemerintah.

“Pertama dia adalah penerima PKH. Kemudian ketika mau memulai usaha, ada PSSE. Itu bantuan modalnya Rp5 juta dari pemerintah,” jelasnya..

Saat ditanya mengenai total warga yang telah graduasi di seluruh Lumajang, Bupati Indah mengakui bahwa data pastinya masih perlu dihitung ulang. 

"Wah ini harus dihitung dulu, nanti saya tanya," pungkasnya. 

Keberhasilan para warga di Desa Sememu ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak penerima PKH lain untuk mandiri dan membuka usaha. (Imam)



23/09/2025

Kelompok Tani di Lumajang Terima Bantuan Alsintan, Dorong Modernisasi Pertanian


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Lumajang menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) tahun 2025 dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang. 

Bantuan diserahkan secara langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, kepada kelompok tani penerima.

Adapun kelompok tani yang menerima bantuan antara lain Gapoktancam Maharani Kecamatan Lumajang berupa combine harvester, Gapoktandes Subur Makmur Desa Boreng berupa rotavator, Poktan Harapan Baru Desa Petahunan Kecamatan Sumbersuko berupa rotavator.

Poktan Ploso Rejo Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono berupa traktor roda dua, cultivator, dan pompa air, Karya Tani Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun berupa rice transplanter, serta Poktan Tani Makmur Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono berupa rice transplanter.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Ir. Retno Wulan Andari, M.Si, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pertanian di daerah.

“Tujuan program bantuan alsintan pertama adalah modernisasi. Kalau tidak mengikuti perkembangan, kita akan tertinggal. Alat-alat ini bertujuan untuk efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Retno.

Menurutnya, penggunaan alsintan seperti combine harvester, traktor hingga rice transplanter mampu mempercepat proses produksi dibandingkan dengan tenaga manual. Hal ini akan sangat membantu petani dalam menghadapi tantangan ketersediaan tenaga kerja yang semakin terbatas.

“Kalau panen menggunakan combine harvester, waktunya lebih cepat dan biayanya lebih murah. Begitu juga dengan traktor atau rice transplanter, yang bisa meringankan pekerjaan petani sekaligus menekan ongkos produksi,” tambahnya.

Retno juga menegaskan bahwa penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan usulan kelompok tani sejak satu tahun sebelumnya. Tim teknis akan melakukan verifikasi dengan melihat keaktifan kelompok tani, luas lahan, hingga kebutuhan di lapangan, sehingga bantuan tepat sasaran.

“Tidak asal memberikan bantuan. Ada proses usulan, identifikasi, hingga verifikasi di lapangan. Dengan begitu, yang menerima benar-benar kelompok tani yang membutuhkan dan aktif,” jelasnya.

Ia berharap program bantuan alsintan dapat terus berlanjut bahkan ditingkatkan, seiring dengan kebutuhan produksi pangan yang semakin tinggi.

“Tenaga kerja semakin sedikit, sementara kita dituntut untuk menghasilkan produksi lebih banyak. Karena itu, kami berharap program bantuan alsintan tetap ada dan bisa lebih meningkat ke depan,” pungkas Retno.


19/09/2025

Lengan Putus Akibat Kecelakaan, Bupati Lumajang Jenguk Pelajar Korban di RSUD dr. Hariyoto


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menjenguk korban kecelakaan lalu lintas di RSUD dr. Hariyoto Lumajang, Kamis (18/9/2025).

Korban diketahui bernama Muhammad Hafiz Nazriel (15), seorang pelajar SMK asal Desa Pulo, Kecamatan Tempeh. 

Hafiz mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan Desa Jokarto, Kecamatan Tempeh, setelah sepeda motor Honda Beat N-2693-YBW yang dikendarainya tertabrak truk dengan nomor polisi KT 8974 LC.

Akibat kejadian tersebut, Hafiz mengalami luka parah hingga lengan kanannya terputus. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Hariyoto Lumajang.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban.

 “Hari ini saya menjenguk korban kecelakaan di RSUD dr. Hariyoto. Korban mengalami patah lengan kanan. Semua biaya perawatan akan ditanggung pemerintah. Selain fokus pada pemulihan fisik, kami juga menyiapkan dukungan psikolog agar anak ini tetap kuat secara mental,” ujar Bunda Indah

Ia menambahkan, orang tua Hafiz yang saat ini tengah bekerja di luar negeri akan segera dipulangkan untuk mendampingi putranya, dengan dukungan fasilitasi dari Pemkab Lumajang.

“Kami berkomitmen mendampingi Hafiz secara berkelanjutan, termasuk menjaga haknya atas pendidikan agar proses pemulihan tidak menghambat kegiatan belajar,” imbuhnya.

Sementara itu, Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu, menjelaskan kronologi kecelakaan. Menurutnya, peristiwa itu terjadi ketika truk yang dikemudikan M. Kolil (33), warga Desa Nguter Kecamatan Pasirian, melaju dari arah timur ke barat.

“Jalannya agak menikung, tiba-tiba pintu bak belakang truk tersebut terbuka berputar ke arah kanan dan menghantam pemotor yang berjalan dari berlawanan, sehingga terjadi benturan dan kecelakaan lalu lintas,” kata Dendy.

Akibat benturan keras itu, Hafiz mengalami luka berat dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara pengemudi truk tidak mengalami luka.

“Korban satu orang pengemudi sepeda motor mengalami luka berat dan masih dirawat di RSUD. Sementara sopir truk tidak mengalami luka,” tambahnya.


13/09/2025

Forkopimda Lumajang Gelar Pisah Kenal Dandim 0821, Letkol Arh Anton Subhandi Siap Lanjutkan Sinergi


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lumajang menggelar acara pisah kenal Komandan Kodim 0821 Lumajang, dari pejabat lama Letkol Inf Ronny Wijaya Koesuma kepada pejabat baru Letkol Arh Anton Subhandi, S.AP. Acara penuh kehangatan ini berlangsung di halaman belakang Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Jumat (12/9/2025) malam.

Dalam sambutannya, Bupati Lumajang, Ir. Indah Amperawati Masdar, M.Si., menyampaikan apresiasi atas dedikasi jajaran TNI yang selama ini mendukung pemerintah daerah, khususnya di bawah kepemimpinan Dandim 0821.

“Terima kasih kepada Letkol Inf Ronny Wijaya Koesuma maupun Letkol Inf Abi Swanjoyo yang sudah banyak membantu Pemkab Lumajang. Saya merasa kehilangan dua sosok perwira yang luar biasa ini. Semoga di tempat tugas yang baru, mereka diberikan kesuksesan dalam setiap pengabdiannya,” ungkap Bupati Indah.

Sementara itu, pejabat lama Letkol Inf Ronny Wijaya Koesuma menyampaikan rasa haru dan syukurnya setelah lebih dari setahun bertugas di Lumajang. Menurutnya, Lumajang adalah daerah dengan potensi besar, baik dari sisi masyarakat, wisata, maupun pertanian.

“Banyak kesan yang saya rasakan selama menjabat di Lumajang, salah satunya adalah keindahan alam dan potensi wisata yang luar biasa, yang bisa dibanggakan hingga mancanegara. Mohon doa restu karena kami akan bertugas di tempat baru sebagai Waas Intel,” kata Ronny.

Adapun pejabat baru Dandim 0821 Lumajang, Letkol Arh Anton Subhandi, S.AP., menegaskan komitmennya untuk melanjutkan sinergi yang sudah terjalin erat antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Kesan pertama kami saat memasuki Lumajang adalah suasananya adem dan nyaman, insyaallah ini akan membuat kami betah. Kami berterima kasih atas sambutan yang begitu hangat dari Forkopimda dan masyarakat,” ujarnya.

Anton menambahkan, dirinya siap melanjutkan program yang telah dijalankan pejabat sebelumnya serta memperkuat kolaborasi dalam menjaga keamanan dan mendukung pembangunan daerah.

“Kami mohon dukungan dari Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama agar amanah ini dapat kami jalankan sebaik-baiknya. Sinergi yang telah terbangun akan terus kami rawat demi terciptanya Lumajang yang aman, maju, dan sejahtera,” tegasnya.

Acara pisah kenal tersebut berlangsung penuh kekeluargaan dan menjadi momentum mempererat kebersamaan antarinstansi, sekaligus memperkuat semangat sinergi demi kemajuan Lumajang. (Pendim0821)

09/09/2025

Rumah Reyot Lansia di Pasrujambe Jadi Perhatian Bupati Lumajang, Siap Direhab


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Seorang warga lanjut usia, Ngasti’ah (75), hidup seorang diri di rumah sederhana berdinding anyaman bambu yang sudah banyak mengalami kerusakan di Dusun Kebonan RT 01 RW 09 Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.

Kondisi memprihatinkan itu mendapat perhatian langsung dari Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar (Bunda Indah), yang bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma turun peninjau rumah Ngasti’ah, Selasa (9/9/2025). 

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka program Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) di Kecamatan Pasrujambe.

Bunda Indah mengungkapkan keprihatinannya melihat kondisi rumah yang dindingnya banyak berlubang. Ia memastikan, rumah Ngasti’ah telah masuk dalam program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) agar lebih layak ditempati.

“Rumahnya sudah masuk program rehab RTLH. Nanti akan kita perbaiki, termasuk dibuatkan kamar mandi agar ibu tidak kesulitan dan tidak merepotkan,” ujar Bunda Indah saat berbincang langsung dengan Ngasti’ah.

Selain memberikan bantuan makanan, Bunda Indah juga menghadirkan tenaga medis dari Puskesmas Pasrujambe untuk memeriksa kesehatan Ngasti’ah. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah normal, namun kadar gula darahnya cukup tinggi, mencapai di atas 500.

Melihat kondisi tersebut, Bunda Indah menyarankan agar Ngasti’ah menjalani perawatan inap di Puskesmas. Namun, sang ibu menolak dengan halus menggunakan bahasa Jawa, “Mboten”.

Meski demikian, Bunda Indah tetap berpesan agar Ngasti’ah disiplin dalam minum obat.

“Ibu harus rutin minum obat, jangan sampai telat. Ini penting untuk menjaga kesehatan ibu,” pungkas Bunda Indah 


Simbol Kepedulian, Bupati Lumajang Beri Sepatu Baru untuk Siswa Kurang Mampu


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Senyum sumringah tampak terpancar dari wajah puluhan siswa di Kecamatan Pasrujambe, Lumajang, Selasa (9/9/2025) pagi. 

Mereka tampak antusias saat menerima sepatu sekolah baru yang langsung diserahkan oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, yang akrab disapa Bunda Indah, didampingi Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma.

Pembagian sepatu gratis itu dilakukan di tiga titik, yakni SD Negeri Pagowan 01, Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Desa Sukorejo, dan SMP Negeri Pasrujambe. 

Kehadiran rombongan Bupati dalam rangka kegiatan Setor Madu (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu) Kecamatan Pasrujambe disambut hangat oleh guru dan siswa.

Di halaman SD Pagowan 01, suasana haru terasa ketika Bunda Indah menyalami satu per satu anak penerima bantuan. 

“Pendidikan adalah pintu masa depan. Kami ingin semua anak Lumajang melangkah ke sekolah dengan rasa percaya diri yang sama,” ucapnya lantang di hadapan para siswa.

Bunda Indah mengungkapkan, masih banyak anak di pelosok desa yang datang ke sekolah dengan sepatu usang, bahkan tanpa alas kaki. 

“Itu menyentuh hati. Maka pemerintah hadir bukan hanya untuk membantu fisik mereka, tapi juga memulihkan semangat dan rasa percaya diri,” imbuhnya.

Tak hanya sebatas berbagi perlengkapan sekolah, menurut Bunda Indah, program ini adalah simbol nyata kepedulian pemerintah terhadap masa depan generasi muda Lumajang. Ia menekankan bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan satu kesatuan penting yang harus diperhatikan.

“Anak yang sehat akan lebih mudah menyerap pelajaran dan tumbuh menjadi pribadi yang produktif. Ini bukan hanya soal memberi bantuan, tapi membangun kepercayaan sekaligus memastikan pemerintah hadir di tengah rakyat,” jelasnya.

Para siswa pun terlihat gembira mencoba sepatu barunya. Beberapa bahkan langsung memakainya di tempat, sambil berlari kecil penuh keceriaan. 

Menutup kegiatannya, Bunda Indah berharap langkah sederhana ini mampu membawa dampak besar. 

“Kita ingin anak-anak Lumajang, dari kota sampai desa, punya pijakan kuat untuk meraih cita-cita mereka,” pungkasnya.

06/09/2025

Ngatinah, Lansia 82 Tahun di Candipuro Tinggal di Rumah Reyot Ukuran 2,5x4 Meter


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Kehidupan seorang lansia sebatang kara bernama Ngatinah (82) di Dusun Wonosari, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengundang perhatian Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar.

Ngatinah tinggal seorang diri di rumah berukuran 2,5 x 4 meter yang berdinding anyaman bambu usang. Kondisinya sangat memprihatinkan, penuh lubang di sana-sini dan atap bocor saat hujan. 

Setiap hari ia hanya tidur di kasur lusuh tanpa alas, sementara untuk beraktivitas, ia mengandalkan tongkat kayu.

Meski usianya sudah lanjut, Ngatinah enggan merepotkan orang lain. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia masih berjalan cukup jauh menuju sungai.

Kondisi ini diketahui langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, saat melaksanakan kegiatan Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) di Kecamatan Candipuro, Selasa (2/9/2025) lalu.

Dalam kesempatan itu, Bunda Indah juga mengantarkan sendiri bantuan makanan untuk Ngatinah.

Melihat langsung kondisi rumah dan kehidupan Ngatinah, Bunda Indah tak kuasa menyembunyikan rasa empatinya. Ia bahkan menawarkan agar Ngatinah tinggal di griya lansia agar lebih terurus.

“Ibu mau saya ajak tinggal di griya lansia? Di sana enak banyak temannya,” ucap Bunda Indah.

Namun, tawaran tersebut ditolak halus oleh Ngatinah dengan alasan takut tidak betah.

Mendengar hal itu, Bupati memastikan akan memperbaiki rumah Ngatinah agar lebih layak huni. Rumah reyot itu akan direhab total, dilengkapi dengan kamar mandi, WC duduk, serta kasur baru agar lebih nyaman digunakan untuk beristirahat.

“Apa lagi yang ibu ingin sampaikan, butuh apa lagi?” tanya Bunda Indah penuh perhatian.

Selain rumah, perhatian juga diberikan pada kesehatan Ngatinah. Selama ini ia sering mengalami linu-linu akibat faktor usia. Tim dokter puskesmas yang turut hadir langsung memberikan pemeriksaan dan obat.

Instruksi Bupati itu disambut cepat oleh Kepala Desa Penanggal, Cik Ono, SH, yang memastikan perbaikan rumah segera dilaksanakan.

“Biar desa yang mengerjakan, hari ini bisa mulai dilaksanakan,” ujarnya penuh semangat. (Imam)

25/08/2025

SPPG Pasrujambe Lumajang Sediakan 2.000 Porsi Makanan Bergizi di Hari Pertama


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Kabupaten Lumajang. Peresmian ini ditandai dengan dibukanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati atau yang akrab disapa Bunda Indah, bertempat di Dusun Tambah Rejo, Desa Karang Anom, Kecamatan Pasrujambe, Senin (25/8/2025).

Pada peluncuran perdana, SPPG Pasrujambe sudah mampu menyediakan 2.128 porsi makanan bergizi bagi siswa dari 12 lembaga pendidikan. 

Setiap menu disiapkan lengkap, mulai dari lauk telur atau ayam sebagai sumber protein, sayur dan buah untuk serat, nasi atau mie sebagai karbohidrat, hingga susu kemasan sebagai tambahan gizi.

Bunda Indah menegaskan, jumlah porsi MBG akan terus bertambah seiring dengan kesiapan produksi di SPPG.

“Produksinya hari ini ada 2.000 porsi, besok akan bertambah jadi 3.000 sekian dan akan terus berkembang sampai maksimal kapasitasnya,” terang Bunda Indah.

Menurutnya, penerima manfaat MBG di Lumajang dibagi dalam dua kelompok. Pertama, siswa mulai dari jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA sederajat dengan total 3.749 orang. Kedua, kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan jumlah 251 orang.

Bunda Indah juga menjelaskan, setiap menu telah ditakar sesuai kebutuhan kelompok penerima.

"Kalau anak-anak takarannya berbeda dengan orang dewasa. Untuk anak-anak misalnya beras 100 gram, orang dewasa 175 gram, balita 100 gram. Termasuk menu untuk ibu hamil dan anak-anak sekolah, semuanya sudah disesuaikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bunda Indah menyebut, biaya penyediaan satu porsi MBG hanya Rp10.000 di luar wadah makanan. Dengan nominal tersebut, menu yang disajikan dinilai sangat layak dan bergizi.

“Ini Rp10 ribu untuk makanannya, tidak termasuk tempat. Tapi itu sangat cukup dan sangat layak, karena bahan baku semua dari Lumajang,” ungkapnya.

Peluncuran program ini mendapat sambutan positif dari para siswa dan orang tua yang hadir. Program MBG diharapkan mampu memperkuat pemenuhan gizi masyarakat Lumajang, terutama generasi muda, sehingga tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif. (Imam)


22/08/2025

Edukasi Keuangan: Ratusan Pelajar Lumajang Ikuti Gerakan Indonesia Menabung Bersama OJK


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Bupati Lumajang Indah Amperawati menghadiri acara Puncak Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan yang digelar di Bumi Perkemahan Glagah Arum, Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (22/8/2025). 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cabang Jember, serta diikuti ratusan pelajar berseragam Pramuka dari berbagai sekolah di wilayah Lumajang.

Bupati Lumajang Bupati Indah Amperawati mengapresiasi kegiatan edukatif ini sebagai bagian dari gerakan menumbuhkan kesadaran menabung dan pengelolaan keuangan di kalangan generasi muda. 

Ia mengungkapkan pentingnya menanamkan budaya menabung sejak dini, sebagaimana yang pernah ia alami semasa kecil.

“Hari ini adalah salah satu edukasi soal literasi keuangan, bagaimana membuat anak-anak gemar menabung. Dulu waktu saya kecil, kami bangga bisa menabung di bank meski fasilitasnya belum seperti sekarang. Hari ini anak-anak bahkan diberi kartu ATM dengan desain menarik oleh BNI, dan mereka senang,” ujar Bupati Indah.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan uang saku secara bijak oleh siswa.

“Kalau kita dikasih uang saku, selain untuk belanja juga harus disisihkan untuk ditabung. Ini bagian dari perencanaan keuangan sejak dini, agar anak-anak terbiasa mengelola keuangannya dengan bijak,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala OJK Jember, Muhammad Mufid, menyampaikan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2025 masih tergolong rendah, yakni sebesar 66%, meskipun tingkat inklusi keuangan sudah mencapai 80%.

“Idealnya, literasi harus lebih tinggi daripada inklusi. Kalau tidak, masyarakat bisa terjebak menggunakan produk atau jasa keuangan yang tidak tepat, seperti pinjaman online ilegal atau pembiayaan konsumtif yang tidak sesuai kebutuhan,” jelas Mufid.

Ia menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada pelajar mengenai produk-produk keuangan agar mereka mampu menilai risiko dan manfaatnya secara rasional.

“Kami bersama BI hadir untuk memberikan edukasi, bagaimana memahami ketika kita punya uang—apa yang harus dilakukan, bagaimana merencanakan penggunaan uang, dan memilih produk keuangan yang sesuai,” tutupnya.

Program ini juga memperkenalkan gerakan “CEMERLANG” atau Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang, yang diharapkan dapat menjadi tonggak pembentukan generasi muda yang melek finansial dan siap menghadapi masa depan secara mandiri.(Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved