-->

27/11/2025

Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Semeru: Masih Ada Potensi APG dan Lahar Dingin

Bupati Lumajang Perpanjang Status Tanggap Darurat Semeru: Masih Ada Potensi APG dan Lahar Dingin


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Meski aktivitas erupsi Gunung Semeru mulai menunjukkan penurunan dan sudah tidak mengeluarkan awan panas guguran (APG), namun potensi ancaman dinilai masih tinggi. 

Karena itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati—atau yang akrab disapa Bunda Indah—menegaskan bahwa status tanggap darurat akan diperpanjang selama sepekan ke depan.

Bunda Indah menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan arahan langsung dari Kementerian ESDM setelah melihat dinamika aktivitas vulkanik Semeru yang masih labil.

“Sudah tidak mengeluarkan awan panas guguran, tetapi masih berpotensi. Makanya, Kementerian ESDM memerintahkan saya untuk memperpanjang status tanggap darurat sepekan lagi sambil melihat situasi,” ujar Bunda Indah.

Menurutnya, potensi APG susulan masih mungkin terjadi melihat interaksi material vulkanik di puncak Semeru. Selain itu, intensitas hujan yang tinggi berpotensi memicu letusan sekunder, lahar dingin, dan aliran material besar yang dapat membahayakan warga maupun relawan.

Bunda Indah juga menyoroti kondisi lapangan yang masih membutuhkan penanganan intensif. Petugas gabungan masih melakukan berbagai pekerjaan perbaikan infrastruktur, seperti pengerukan material vulkanik hingga pembangunan jalur lahar baru.

“Pembuatan jalur lahar saat ini baru 500 meter, masih kurang 2.000 meter lagi. Kalau status tanggap darurat tidak diperpanjang, pekerjaan-pekerjaan penting ini bisa terhenti,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga harus berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk memastikan batas dan status area terkait rencana pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak.

“Kami sedang berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan untuk melihat mana kawasan yang berada di bawah Perhutani dan mana yang tidak. Jika zona tersebut aman dan dekat dengan Supiturang, kami akan ajukan sebagai lokasi huntap,” ungkap Bunda Indah.

Dirinya menegaskan bahwa hunian tetap tetap direncanakan berada di Kecamatan Pronojiwo, demi memastikan warga tidak kembali ke zona merah.

“Kalau diletakkan jauh di luar Pronojiwo, mereka pasti kembali lagi ke rumah lamanya yang berada di daerah rawan. Kita ingin memberikan lokasi yang aman tetapi tetap dekat dengan kehidupan mereka,” tutupnya.

Baca Artikel Terkait Lainnya

Baca juga Artikel Lainnya

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved