-->

02/08/2025

Satpol PP Lumajang Tutup Lahan Parkir Magnolia Coffe, Izin Habis Sejak Akhir 2024


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang resmi menutup lahan parkir di area Magnolia Coffe, Jumat (1/8/2025). 

Penutupan dilakukan dengan pemasangan plang bertuliskan larangan pemanfaatan tanah tanpa izin dari Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Kepala Satpol PP Lumajang, Hindam Adri Abadan, mengatakan bahwa penutupan ini dilakukan karena masa izin pemanfaatan kawasan daerah (IPKD) di lokasi tersebut telah berakhir sejak 31 Desember 2024.

“Kalau tidak ada izin, ya harus kami proses dulu. Ini bagian dari penertiban aset milik daerah,” ujar Hindam saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya penataan dan pengamanan aset milik pemerintah daerah, termasuk mendukung proses pensertifikatan dan pembangunan kantor yang sedang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).

“Teman-teman Dinas PU sedang melakukan pensertifikatan dan pembangunan kantor. Jadi, terkait pemanfaatan ke depan, biar mereka yang menanganinya,” tambahnya.

Menurut Hindam, evaluasi terhadap pemanfaatan lahan ini juga berdasarkan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang meminta penataan ulang atas aset daerah yang disewakan atau dimanfaatkan oleh pihak ketiga.

“Ke depan, lahan seperti itu masih bisa saja disewakan kembali, tapi administrasinya harus dirapikan terlebih dahulu. Ini juga tindak lanjut dari temuan BPK,” jelasnya.

Hingga kini, belum ada keputusan resmi mengenai peruntukan baru atas lahan bekas parkiran Magnolia Coffe tersebut.

“Yang jelas, pengosongan dilakukan karena izinnya sudah habis dan belum diperpanjang,” tegas Hindam.

Sementara itu, pemilik Magnolia Coffe, Gathan Thoriq, mengaku kecewa dengan penutupan lahan parkir yang selama ini digunakan oleh pengunjung kedainya. 

Ia mengklaim sudah mengajukan perpanjangan izin sejak Juli 2024, namun tidak mendapat respons dari pihak pemerintah daerah.

“Kami sudah setahun lalu mengajukan perpanjangan, tapi tidak ada tindak lanjut. Tiba-tiba tidak ada obrolan lebih lanjut untuk perpanjang,” ujar Gathan.

Gathan menyayangkan penutupan tersebut, apalagi selama ini pihaknya hanya memfasilitasi area parkir tanpa memungut biaya, dan dikelola oleh tukang parkir secara sukarela.

Menurutnya, upaya perpanjangan izin sudah dilakukan dua kali. Pertama, masih menggunakan nama pemilik lama lahan. Kedua, pada Januari 2025 ia mengajukan kembali dengan nama pribadi, namun hasilnya tetap tidak membuahkan hasil.

“Sudah setahun kita mengajukan izin. Bulan Januari 2025 saya kembali mengajukan izin dengan nama sendiri, tapi sampai sekarang belum ada respon dan berakhir ditutup itu,” keluhnya.

01/08/2025

Dulu Viral karena Diduga Diusir Anak, Kini Ibu Nortaji Dipeluk dan Dijemput Pulang


Probolinggo,(Onenewsjatim)
– Polres Probolinggo menunjukkan langkah cepat dan responsif dalam menyelesaikan persoalan keluarga yang menyita perhatian publik. Melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim, Polres Probolinggo berhasil memediasi dan memfasilitasi penjemputan Ibu Nortaji yang sempat dirawat di Griya Lansia Wajak, Kabupaten Malang.

Ibu Nortaji sebelumnya viral di media sosial usai beredar kabar bahwa ia diduga dianiaya dan diusir oleh anak kandungnya. Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian segera bertindak melakukan pendekatan persuasif terhadap anak-anak Ibu Nortaji yang tinggal di wilayah Besuk, Kabupaten Probolinggo.

Dalam pernyataannya, Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty, mengungkapkan bahwa ketiga anak Ibu Nortaji akhirnya bersedia menjemput ibunya ke Malang usai diberi pemahaman secara humanis oleh anggota Unit PPA.

“Hari ini kami mendampingi tiga anak Ibu Nortaji untuk menjemput ibunya di Malang. Semoga setelah ini tidak terjadi lagi permasalahan antara Ibu Nortaji dengan anak-anaknya,” ujar Iptu Shanty, Kamis (31/7).

Momen haru pun terjadi saat ketiganya bertemu kembali dengan sang ibu. Mereka langsung memeluk erat Ibu Nortaji dan meminta maaf, sembari berjanji akan merawatnya bersama-sama di rumah.

Muhammad, anak pertama Ibu Nortaji, menyampaikan terima kasih atas bantuan dan pendampingan yang diberikan oleh Polres Probolinggo.

“Terima kasih bapak dan ibu dari Polres Probolinggo yang sudah membantu kami. Kami juga sudah sepakat untuk sama-sama merawat ibu, makanya kami langsung datang ke Griya Lansia,” kata Muhammad.

Ibu Nortaji sendiri tak kuasa menahan air mata saat melihat anak-anaknya hadir untuk menjemput. Dalam bahasa Madura, ia mengungkapkan kerinduannya untuk kembali berkumpul di rumah.

“Sayang sarah kuleh, terro plemanah ka compok, terro akompolah pole. Toreh pleman pon nak (Sayang banget saya, pengen pulang ke rumah, pengen kumpul lagi. Ayo cepat pulang nak),” ucap Ibu Nortaji dengan lirih.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menegaskan bahwa kehadiran Polri dalam persoalan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial untuk melindungi warga.

“Kami hadir untuk masyarakat, jadi sudah seharusnya kami berikan pendampingan kepada warga, khususnya di wilayah hukum Polres Probolinggo ini,” kata AKBP Latif.(Imam)

30/07/2025

1.799 Pelanggaran Lalu Lintas di Lumajang, Didominasi Pengendara Motor Tanpa Helm


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar selama dua pekan sejak 14 hingga 27 Juli 2025 resmi berakhir. Satlantas Polres Lumajang mencatat sebanyak 1.799 pelanggaran lalu lintas terjadi selama operasi berlangsung, dengan mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara sepeda motor.

KBO Satlantas Polres Lumajang, Ipda Suheri, menjelaskan bahwa penindakan dilakukan melalui tiga metode, yaitu sistem ETLE statis yang mencatat 129 pelanggaran, ETLE mobile sebanyak 97 pelanggaran, serta tilang manual yang mendominasi dengan 1.573 pelanggaran.

“Dari total pelanggaran, pengendara sepeda motor mendominasi dengan 1.347 kasus, sementara mobil pribadi 118 kasus, pick-up 41 kasus, dan truk 67 kasus,” jelas Ipda Suheri, Selasa (30/7/2025).

Tidak Pakai Helm dan Knalpot Brong Dominasi Pelanggaran

Jenis pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan helm dengan 816 kasus, diikuti oleh pelanggaran tidak menggunakan sabuk keselamatan (261 kasus), serta pelanggaran administrasi surat-surat kendaraan (103 kasus).

“Pelanggaran kasat mata menjadi sorotan utama, seperti pengendara tanpa helm, kendaraan tanpa spion, penggunaan knalpot brong, serta kendaraan yang tidak layak jalan,” tegas Ipda Suheri.

Selain itu, pelanggaran terhadap rambu dan marka jalan tercatat sebanyak 126 kasus, disusul pelanggaran perlengkapan kendaraan 91 kasus, dan 79 kasus lainnya berupa pelanggaran lain-lain.

Pelanggar Didominasi Swasta dan Pelajar

Dalam kategori pelaku pelanggaran, mayoritas berasal dari kalangan swasta sebanyak 783 orang, pelajar/mahasiswa 273, pedagang 201, Pegawai Negeri 56 orang, petani/buruh 162, serta pengemudi angkutan 98 orang

Ipda Suheri menegaskan bahwa penegakan hukum di jalan raya bukan semata-mata untuk memberi efek jera, namun juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.

“Penindakan ini adalah cara kami mengingatkan pentingnya keselamatan di jalan. Taat aturan lalu lintas bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga demi keselamatan keluarga dan pengguna jalan lainnya,” ujarnya.

Sosialisasi dan Edukasi Akan Terus Dilakukan

Pihak kepolisian melalui Unit Kamsel Satlantas Polres Lumajang juga akan terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, baik yang terorganisir maupun tidak, terutama saat kegiatan poros pagi.

“Kami akan terus melaksanakan imbauan langsung kepada pengguna jalan di titik-titik rawan pelanggaran, terutama saat jam-jam sibuk. Tujuannya membentuk kesadaran kolektif agar budaya tertib berlalu lintas semakin kuat,” tambahnya.

Melalui Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Polres Lumajang berharap masyarakat semakin sadar dan disiplin dalam berkendara, sehingga angka kecelakaan—terutama yang berpotensi menimbulkan fatalitas—dapat terus ditekan.

“Taatilah aturan. Jadilah pelopor keselamatan di jalan demi diri sendiri, keluarga, dan orang lain,” pungkas Ipda Suheri.

29/07/2025

79 Mobil Tangki Dikerahkan, Pertamina Alihkan Suplai BBM & LPG Selama Penutupan Jalur Gumitir


Jember, (Onenewsjatim)
– Penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi sejak 24 Juli 2025 mulai berdampak serius terhadap distribusi energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di wilayah Jawa Timur. 

Menyikapi hal ini, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengambil langkah cepat dengan melakukan alih suplai melalui jalur dan terminal distribusi alternatif.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi mitigasi jauh sebelum penutupan resmi dilakukan.

“Pertamina telah melakukan pemetaan dan pelaksanaan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli lalu. Jalur yang biasa digunakan Banyuwangi–Gumitir–Jember kini dialihkan melalui Banyuwangi–Situbondo–Arak-Arak–Bondowoso–Jember,” jelas Ahad, Senin (28/7/2025).

Penutupan jalur nasional ini diperkirakan berlangsung hingga 24 September 2025 dan berdampak pada 49 SPBU di wilayah Jember dan Bondowoso, yakni 8 SPBU di Bondowoso dan 41 SPBU di Jember.

“Sebagai bentuk antisipasi, kami telah berkoordinasi dengan Satlantas dan Polres di wilayah terdampak untuk memberikan prioritas bagi kendaraan pengangkut BBM dan LPG,” ujar Ahad.

Namun, ia juga mengakui bahwa kemacetan yang terjadi akibat pengalihan jalur mengakibatkan peningkatan Round Time Hours (RTH) dari yang sebelumnya hanya 4 jam menjadi 11 jam. 

Hal ini mendorong Pertamina melakukan alih suplai tambahan melalui Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang.

“Saat ini kami telah mengerahkan 79 mobil tangki bantuan dari wilayah suplai Banyuwangi, Surabaya, dan Malang. Seluruh distribusi ini disesuaikan dengan kapasitas jalur maksimal 24 kiloliter,” terangnya.

Ahad menambahkan, untuk menjaga kelancaran dan ketersediaan energi selama masa penutupan Jalur Gumitir, Pertamina juga telah menyiapkan dukungan distribusi tambahan melalui wilayah Tuban dan Madiun.

“Upaya ini kami lakukan agar suplai energi tetap berjalan optimal dan masyarakat tidak mengalami kekurangan pasokan,” tutupnya.

Masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai produk dan layanan Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. (Imam)

28/07/2025

Penutupan Jalur Gumitir Sebabkan Antrean Panjang di SPBU Jember, Warga Terpaksa Beli BBM Eceran


Jember, (Onenewsjatim) –
Penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi menyebabkan distribusi bahan bakar minyak (BBM) terganggu. Dampaknya, antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak Senin (28/7/2025).

Pantauan di lapangan, antrean kendaraan roda dua dan roda empat tampak mengular di beberapa SPBU, termasuk di Jalan Ahmad Yani, hingga meluber ke badan jalan dan menimbulkan kemacetan.

Aparat kepolisian terlihat turun tangan untuk membantu mengatur arus lalu lintas.

Santi, warga Kecamatan Sumbersari, mengaku kesulitan mendapatkan BBM jenis pertalite karena antrean panjang dan keterbatasan pasokan. Ia pun terpaksa membeli jenis Pertamax Turbo meski harganya lebih mahal.

“Antrean cukup panjang di SPBU Jalan Ahmad Yani, terutama untuk mendapatkan pertalite. Terpaksa saya beli Pertamax Turbo karena Pertamax juga habis. Itu pun saya harus antre hampir satu jam,” ujarnya.

Ia menambahkan, BBM eceran di kios-kios juga mengalami kenaikan harga. Botol pertalite yang biasanya dijual seharga Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per botol.

“Mudah-mudahan distribusi BBM kembali lancar, supaya kami tidak lagi kesulitan mengisi bahan bakar,” harapnya.

Kondisi serupa juga terjadi di SPBU wilayah pinggiran seperti Kecamatan Jenggawah dan Silo, yang turut mengalami antrean panjang. Warga bahkan rela antre sejak dini hari untuk mendapatkan BBM.

Menanggapi situasi tersebut, Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi BBM disebabkan oleh penutupan jalur Gumitir dan kemacetan parah di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

“Kemacetan di Pelabuhan Ketapang mencapai 40 kilometer. Ini menghambat mobil tangki BBM untuk kembali ke Terminal BBM Banyuwangi dan melakukan pengisian ulang,” terang Hendra.

Ia menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan BBM di wilayah Jember. Stok BBM, baik secara nasional maupun regional, dalam kondisi aman. Kendala yang terjadi murni disebabkan oleh gangguan distribusi.

“Pertamina terus mendorong percepatan pengiriman BBM dari Surabaya dan Malang agar pasokan di Jember segera kembali normal. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan,” pungkasnya. (Imam)


Polres Lamongan Amankan 9 Motor Balap Liar di Jalur Lintas Utara


Lamongan, (Onenewsjatim)
–Menindaklanjuti laporan serta keluhan dari warga masyarakat terkait aktivitas balap liar yang meresahkan di kawasan Jalur Lintas Utara (JLU), Polres Lamongan menggelar kegiatan Patroli Harkamtibmas pada Jumat malam, (25/07) mulai pukul 23.00 wib hingga selesai.

Kegiatan patroli ini dipimpin langsung oleh Kasat Sabhara Polres Lamongan, Iptu Yossy Eka Prasetya Suwandana, S.H. selaku Perwira Pengawas (Pawas), serta turut melibatkan sejumlah perwira lainnya, yakni Iptu Dandy Fitra Ramadhan, S.Tr.K., M.Si., IPTU Debbhi Setyastomo, S.H., dan Ipda Suprapto, S.H.b juga dibantu oleh personel piket fungsi.

Patroli menyasar beberapa titik rawan di wilayah Kota Lamongan, antara lain Jalan Lamongrejo, Jalan Raya Panglima Sudirman (Pangsud), Jalan Suprapto, Jalur Lintas Utara (JLU) dan Jalan Batas Kota Gapura Batik.

Dalam arahannya saat apel, Iptu Yossy menekankan pentingnya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Lamongan.

Sasaran utama patroli kali ini meliputi antisipasi balap liar, perkelahian antar kelompok pemuda, penyalahgunaan minuman keras, serta penggunaan knalpot brong yang mengganggu ketenangan masyarakat.

Patroli berlangsung secara mobile dan intensif. Hasilnya, petugas berhasil mengamankan sekelompok pemuda yang terindikasi melakukan balap liar di kawasan JLU.

Sebanyak 9 unit sepeda motor yang menggunakan knalpot tidak standar (brong) diamankan dan dibawa ke Mapolres Lamongan untuk penanganan lebih lanjut.

Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto, S.I.K., M.H. menyampaikan apresiasi kepada warga masyarakat atas partisipasinya dalam menjaga situasi Kamtibmas.

Beliau menegaskan bahwa Polres Lamongan akan terus menindaklanjuti setiap laporan masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang aman dan kondusif.

"Kami berterima kasih atas kepedulian masyarakat. Keterlibatan aktif warga dalam memberikan informasi sangat membantu tugas-tugas Kepolisian untuk menciptakan rasa aman bersama," ungkap Kapolres.

Rangkaian kegiatan Patroli Harkamtibmas ini berlangsung aman, tertib, dan kondusif.

Polres Lamongan menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dalam menjaga ketertiban dan mencegah segala bentuk gangguan kamtibmas. (*)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved