-->

16/09/2025

Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Bus di Bromo


Jember, (Onenewsjatim) –
PT Jasa Raharja menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Penyerahan santunan dilakukan secara langsung oleh Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, di Aula Rumah Sakit Bina Sehat, Jember, Senin (15/09/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Dewi Aryani Suzana menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa delapan korban meninggal. 

Ia memastikan bahwa seluruh korban kecelakaan, baik yang meninggal maupun luka-luka, mendapatkan jaminan dari Jasa Raharja.

"Kami menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini dan memastikan seluruh korban dijamin Jasa Raharja sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 33 Tahun 1964," ujar Dewi.

Ia menjelaskan bahwa setiap korban meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta yang diberikan kepada ahli waris sah. 

Sementara itu, untuk korban luka-luka, Jasa Raharja menjamin biaya perawatan maksimal sebesar Rp20 juta yang akan langsung dibayarkan kepada pihak rumah sakit.

Dari delapan korban meninggal, tujuh di antaranya memiliki ahli waris. Namun, satu korban atas nama Aiza Fahrani Agustin tidak memiliki ahli waris karena kedua orang tuanya juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. 

"Untuk satu korban yang tidak memiliki ahli waris, kami memberikan biaya pemakaman sebesar Rp4 juta," jelas Dewi.

Pemilik Rumah Sakit Bina Sehat Jember, dr. Faida, membenarkan bahwa delapan korban meninggal merupakan karyawan dan keluarga besar dari rumah sakitnya. Rombongan tersebut sedang dalam perjalanan wisata ke Gunung Bromo.

"Ada delapan korban meninggal, tiga di antaranya adalah karyawan kami dan lima lainnya adalah keluarga karyawan yang ikut dalam rombongan," tutur Faida.

Kedelapan korban yang meninggal dunia adalah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), Nasha Azkiya Naygara (14), dan Hesti Purba Wredhamaya (39).


11/09/2025

PG Jatiroto Masih Kurang 200 Ribu Ton Tebu, Optimistis Capai Target Akhir Oktober

 



Lumajang, (Onenewsjatim)
– Proses giling tebu di Pabrik Gula (PG) Jatiroto milik PT SGN pada musim giling 2025 masih terus berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. Hingga saat ini, jumlah tebu yang tergiling tercatat sekitar 800 ribu ton dari target 1,1 juta ton.

Manager Keuangan dan Umum PT SGN PG Jatiroto, Apit Eko Prihantono, menyampaikan bahwa kekurangan sekitar 200 ribu ton diharapkan dapat terpenuhi pada minggu ketiga bulan Oktober.

“Target tebu kita tergiling 1,1 juta ton. Saat ini baru sekitar 800 ribu ton, jadi masih kurang 200 ribu ton. Insyaallah target itu bisa tercapai hingga akhir Oktober,” ujar Apit saat di konfirmasi sejumlah awak media, Rabu (10/9/2025).

Apit juga menjelaskan soal stok gula petani yang sempat menumpuk hingga 9 ribu ton. Dari jumlah tersebut, pemerintah melalui Danantara telah menyerap sekitar 6 ribu ton, sementara 1.500 ton terserap oleh pedagang. Dengan begitu, masih tersisa sekitar 1.500 ton, ditambah produksi baru 1.000 ton, sehingga total 2.500 ton akan segera dilelang.

“Alhamdulillah dengan support pemerintah, terutama melalui Danantara, petani bisa mulai menggarap lahannya kembali untuk masa tanam dan panen berikutnya. Harga beli juga sesuai ketetapan pemerintah, yaitu Rp14.500 per kilo,” jelasnya.

Lebih lanjut, Apit menegaskan bahwa mayoritas gula di PG Jatiroto adalah milik petani. 

“Komposisi giling sekitar 60 persen milik petani, sedangkan 40 persen milik HGU pabrik,” imbuhnya.

Indah Amperawati: Pemerintah Pusat Beli 7 Ribu Ton Gula Petani Lumajang

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menegaskan bahwa persoalan gula rafinasi yang masuk ke Lumajang telah dilaporkan ke pemerintah pusat karena menyangkut perdagangan nasional. Ia juga menyoroti peran Danantara dalam membantu menyerap gula petani.

“Alhamdulillah, pemerintah pusat melalui Danantara sudah membeli sekitar 7 ribu ton gula yang sebelumnya gagal lelang. Sisanya 2 ribu ton akan dilelang, dan bila tidak terserap, Danantara juga siap membeli,” ujar Bupati.

Indah menambahkan, jika ada pelanggaran dalam distribusi gula rafinasi di Lumajang, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian.

“Kalau memang melanggar, tentu akan dikenakan sanksi oleh pihak kepolisian,” tegasnya. 


09/09/2025

Antisipasi Banjir Lahar, Lumajang Gunakan Alat Pemantau Cuaca dari Swiss


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Kabupaten Lumajang menerima bantuan berupa Automatic Weather Station (AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) dari Pemerintah Swiss melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Peralatan ini dipasang oleh tim gabungan yang terdiri dari PVMBG Bandung, BMKG Juanda, BNPB, BPBD Lumajang, serta perwakilan Kedutaan Swiss.

Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Rohmat Setiawan menjelaskan, di wilayah Kabupaten Lumajang sendiri terdapat empat unit ARG dan satu unit AWS.

“Untuk ARG, alat ini dipasang di empat titik, yakni Tawon Songo, Besokbang, Gunung Sawur, dan Ranu Kumbolo. Sedangkan satu unit AWS ditempatkan di Argosuko, Kabupaten Malang,” ungkap Rohmat, Selasa (9/9/2025) 

Menurutnya, keberadaan AWS lebih canggih dibanding ARG, karena dapat merekam data secara otomatis tidak hanya curah hujan, tetapi juga suhu, kelembapan, kecepatan dan arah angin, tekanan udara, hingga radiasi matahari.

“Pemasangan peralatan ini bertujuan untuk kegiatan pra-bencana. Lumajang memiliki kondisi geografis di sekitar Gunung Semeru yang rawan terjadi lahar dingin. Dengan adanya sistem ini, data yang terekam bisa menjadi peringatan dini bagi masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, hasil tangkapan data dari ARG nantinya akan langsung terhubung dan disampaikan ke BPBD Lumajang sebagai bahan analisis cepat. Hal ini sangat penting untuk langkah mitigasi dan evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi potensi bencana.

“Alat-alat ini akan menjadi sistem peringatan dini yang efektif, terutama untuk mengantisipasi banjir lahar hujan Semeru. Kami berharap keberadaannya bisa memperkuat kesiapsiagaan dan meminimalisasi risiko bencana bagi masyarakat,” pungkas Rohmat.


Rumah Reyot Lansia di Pasrujambe Jadi Perhatian Bupati Lumajang, Siap Direhab


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Seorang warga lanjut usia, Ngasti’ah (75), hidup seorang diri di rumah sederhana berdinding anyaman bambu yang sudah banyak mengalami kerusakan di Dusun Kebonan RT 01 RW 09 Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.

Kondisi memprihatinkan itu mendapat perhatian langsung dari Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar (Bunda Indah), yang bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma turun peninjau rumah Ngasti’ah, Selasa (9/9/2025). 

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka program Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) di Kecamatan Pasrujambe.

Bunda Indah mengungkapkan keprihatinannya melihat kondisi rumah yang dindingnya banyak berlubang. Ia memastikan, rumah Ngasti’ah telah masuk dalam program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) agar lebih layak ditempati.

“Rumahnya sudah masuk program rehab RTLH. Nanti akan kita perbaiki, termasuk dibuatkan kamar mandi agar ibu tidak kesulitan dan tidak merepotkan,” ujar Bunda Indah saat berbincang langsung dengan Ngasti’ah.

Selain memberikan bantuan makanan, Bunda Indah juga menghadirkan tenaga medis dari Puskesmas Pasrujambe untuk memeriksa kesehatan Ngasti’ah. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah normal, namun kadar gula darahnya cukup tinggi, mencapai di atas 500.

Melihat kondisi tersebut, Bunda Indah menyarankan agar Ngasti’ah menjalani perawatan inap di Puskesmas. Namun, sang ibu menolak dengan halus menggunakan bahasa Jawa, “Mboten”.

Meski demikian, Bunda Indah tetap berpesan agar Ngasti’ah disiplin dalam minum obat.

“Ibu harus rutin minum obat, jangan sampai telat. Ini penting untuk menjaga kesehatan ibu,” pungkas Bunda Indah 


06/09/2025

Ngatinah, Lansia 82 Tahun di Candipuro Tinggal di Rumah Reyot Ukuran 2,5x4 Meter


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Kehidupan seorang lansia sebatang kara bernama Ngatinah (82) di Dusun Wonosari, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mengundang perhatian Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar.

Ngatinah tinggal seorang diri di rumah berukuran 2,5 x 4 meter yang berdinding anyaman bambu usang. Kondisinya sangat memprihatinkan, penuh lubang di sana-sini dan atap bocor saat hujan. 

Setiap hari ia hanya tidur di kasur lusuh tanpa alas, sementara untuk beraktivitas, ia mengandalkan tongkat kayu.

Meski usianya sudah lanjut, Ngatinah enggan merepotkan orang lain. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia masih berjalan cukup jauh menuju sungai.

Kondisi ini diketahui langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, saat melaksanakan kegiatan Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) di Kecamatan Candipuro, Selasa (2/9/2025) lalu.

Dalam kesempatan itu, Bunda Indah juga mengantarkan sendiri bantuan makanan untuk Ngatinah.

Melihat langsung kondisi rumah dan kehidupan Ngatinah, Bunda Indah tak kuasa menyembunyikan rasa empatinya. Ia bahkan menawarkan agar Ngatinah tinggal di griya lansia agar lebih terurus.

“Ibu mau saya ajak tinggal di griya lansia? Di sana enak banyak temannya,” ucap Bunda Indah.

Namun, tawaran tersebut ditolak halus oleh Ngatinah dengan alasan takut tidak betah.

Mendengar hal itu, Bupati memastikan akan memperbaiki rumah Ngatinah agar lebih layak huni. Rumah reyot itu akan direhab total, dilengkapi dengan kamar mandi, WC duduk, serta kasur baru agar lebih nyaman digunakan untuk beristirahat.

“Apa lagi yang ibu ingin sampaikan, butuh apa lagi?” tanya Bunda Indah penuh perhatian.

Selain rumah, perhatian juga diberikan pada kesehatan Ngatinah. Selama ini ia sering mengalami linu-linu akibat faktor usia. Tim dokter puskesmas yang turut hadir langsung memberikan pemeriksaan dan obat.

Instruksi Bupati itu disambut cepat oleh Kepala Desa Penanggal, Cik Ono, SH, yang memastikan perbaikan rumah segera dilaksanakan.

“Biar desa yang mengerjakan, hari ini bisa mulai dilaksanakan,” ujarnya penuh semangat. (Imam)

04/09/2025

Rumah Bocor dan Lapuk, Kini Samo Bisa Tersenyum Berkat Program RTLH


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang digulirkan di Kabupaten Lumajang terus menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat. 

Salah satu penerima bantuan, Samo, warga Desa Klakah, Kecamatan Klakah, kini dapat menikmati rumah yang aman dan layak huni setelah sebelumnya hidup dalam kondisi memprihatinkan—atap bocor, dinding lapuk, dan struktur bangunan yang rawan.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang akrab disapa Bunda Indah, menyerahkan langsung bantuan renovasi senilai Rp10 juta kepada Samo, Rabu (3/9/2025). 

Ia menegaskan bahwa program RTLH bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi menyentuh dimensi sosial dan psikologis warga.

“Dengan rumah yang layak, Samo kini bisa hidup lebih tenang, fokus pada kegiatan sehari-hari, dan tidak lagi khawatir saat hujan. Ini bukan hanya soal tempat tinggal, tapi juga soal martabat manusia,” ujar Bunda Indah di sela kunjungannya.

Program ini merupakan hasil kolaborasi multisektor antara Pemerintah Kabupaten Lumajang, Baznas Lumajang, dan masyarakat setempat melalui semangat gotong royong. Keterlibatan warga dalam proses rehabilitasi juga disebut mampu memperkuat solidaritas sosial di tingkat desa.

“Selain memberi manfaat langsung bagi penerima, rehabilitasi rumah ini mendorong semangat warga untuk saling mendukung, memperkuat jejaring sosial, dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar,” tambahnya.

Kehadiran Bupati secara langsung di lokasi juga dinilai memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir menjawab kebutuhan dasar warganya.

“Program ini membuka peluang bagi warga lain yang rumahnya kurang layak untuk mendapatkan bantuan serupa. Jadi bukan hanya satu-dua rumah, tapi bisa berdampak secara luas bagi kesejahteraan masyarakat desa,” jelas Bunda Indah.

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved