-->

18/12/2025

Kombes Arsal Sahban Raih NASTRAP Terbaik Sespimti Polri, Angkat Ancaman Kejahatan Blockchain


Bandung, (Onenewsjatim)
– Ancaman terhadap stabilitas keuangan negara kini tidak lagi hanya datang dari kejahatan konvensional. Perkembangan teknologi digital, khususnya blockchain, telah melahirkan bentuk kejahatan baru yang bergerak cepat, lintas negara, anonim, dan sulit dilacak.

Isu strategis tersebut mengantarkan Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.M., M.H. meraih predikat Naskah Strategis (NASTRAP) terbaik bidang Sanyata Sumanasa Wira Aksara (novelty) dalam Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 yang berlangsung di Lembang, Kabupaten Bandung.

Predikat tersebut diberikan karena NASTRAP karya Arsal dinilai menghadirkan gagasan baru yang belum pernah diangkat sebelumnya, khususnya terkait strategi Polri dalam mengantisipasi dan menangani dampak negatif teknologi blockchain demi menjaga stabilitas keuangan negara.

Dalam NASTRAP-nya, Arsal mengulas fenomena kejahatan model baru yang telah berkembang melampaui konsep cyber crime konvensional, yakni cyber dependent financial crime. Kejahatan ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk melakukan peretasan, pencucian aset digital, hingga pengalihan dana lintas yurisdiksi dengan kecepatan tinggi dan nyaris tanpa jejak.

“Kejahatan berbasis blockchain ini bukan semata persoalan teknologi, tetapi sudah menjadi ancaman nyata terhadap sistem keuangan negara. Karakternya lintas negara, multi-yurisdiksi, anonim, dan bergerak sangat cepat. Jika tidak diantisipasi sejak dini, dampaknya bisa serius terhadap stabilitas ekonomi nasional,” ujar Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, Selasa (17/12/2025).

Ia menegaskan bahwa pendekatan penegakan hukum terhadap kejahatan semacam ini tidak bisa lagi dilakukan secara sektoral dan reaktif.

“Polri harus membangun strategi yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis pemahaman mendalam terhadap teknologi blockchain. Ini bukan kejahatan masa depan, tetapi kejahatan yang sudah terjadi hari ini,” tegasnya.

Penghargaan NASTRAP terbaik tersebut sejalan dengan arah transformasi kepemimpinan Polri di era digital. Kasespim Polri Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan Polri ke depan semakin kompleks dan menuntut perubahan paradigma kepemimpinan.

“Kita berada di persimpangan zaman yang menuntut kepemimpinan Polri yang adaptif terhadap tantangan global, disruptif, dan bernuansa digital. Kompleksitas ancaman hari ini jauh berbeda dibandingkan era sebelumnya,” ungkapnya.

Menurutnya, karya strategis seperti NASTRAP terbaik tersebut menjadi indikator bahwa calon pemimpin Polri ke depan tidak hanya dituntut mampu mengelola organisasi, tetapi juga memahami dinamika ancaman global yang berkembang sangat cepat.

Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 secara resmi ditutup pada 17 Desember 2025 dan diikuti oleh 368 peserta didik, terdiri dari Sespimti Angkatan 34 Gelombang 2 sebanyak 60 peserta, Sespimmen Angkatan 65 Gelombang 2 sebanyak 141 peserta, SPPK Angkatan 2 sebanyak 63 peserta, serta Sespimma Angkatan 74 sebanyak 104 peserta.

Penutupan pendidikan ini menandai lahirnya para pemimpin strategis Polri yang diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan nasional ke depan, termasuk ancaman kejahatan digital dan keuangan yang semakin kompleks.

Dengan raihan NASTRAP terbaik tersebut, Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban dinilai berhasil menghadirkan perspektif baru tentang peran Polri dalam menjaga stabilitas keuangan negara di tengah akselerasi teknologi global. (Imam)


17/12/2025

Kasus Mayat Mahasiswi di Sungai Pasuruan Terungkap, Oknum Anggota Polres Probolinggo Diamankan


Probolinggo, (DOC) –
Misteri penemuan jasad seorang mahasiswi di aliran sungai yang berada di tepi Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, tepatnya di Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mulai menemui titik terang.

Terduga pelaku dalam kasus tersebut telah diamankan oleh Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Pelaku berinisial AS diketahui merupakan anggota Polres Probolinggo Kabupaten dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban. Ia juga menyatakan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga almarhumah diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Kombes Pol Jules dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Peristiwa penemuan jasad tersebut terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), seorang mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Usai menerima laporan, aparat kepolisian langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi maupun yang pertama kali menemukan korban.

Selain itu, penyidik juga mengamankan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil pengembangan kasus, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan AS pada hari yang sama. Terduga pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Terduga pelaku telah kami amankan dan saat ini masih menjalani proses pemeriksaan,” jelas Kombes Pol Jules.

Polda Jatim mengungkapkan bahwa perkara ini diduga tidak dilakukan oleh satu orang saja. Penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pihak lain yang diduga turut terlibat. Adapun motif kejahatan hingga kini masih terus didalami.

“Berdasarkan penyelidikan sementara, kemungkinan terdapat pelaku lain. Saat ini masih dalam proses pencarian,” tegasnya.

Terkait penyebab pasti kematian korban, kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum serta rencana autopsi yang dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak keluarga.

Polda Jawa Timur memastikan penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan. Selain proses hukum pidana, institusi kepolisian juga akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme kode etik terhadap anggota yang terlibat.

“Proses pidana akan menjadi prioritas utama, kemudian dilanjutkan dengan penegakan kode etik sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Kombes Pol Jules. (Mam)

16/12/2025

Belajar di Tenda Darurat Pascareupsi Semeru, Bang Pur Pastikan Hak Pendidikan Siswa Supiturang Tetap Terpenuhi


Lumajang (Onenewsjatim)
– Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, masih terus berlangsung meski sekolah mereka terdampak parah erupsi Gunung Semeru. Untuk sementara, proses pembelajaran harus dilaksanakan di tenda darurat, Selasa (2025).

Berdasarkan pantauan di lapangan, sebanyak 94 siswa mengikuti pelajaran di tenda putih yang difasilitasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kondisi belajar masih sangat terbatas, bahkan beberapa siswa terlihat tidak mengenakan sepatu lantaran basah terkena hujan.

Salah seorang siswa kelas V, Ilya, mengaku terpaksa tidak memakai sepatu karena kondisinya belum kering setelah kehujanan.

Diketahui, bangunan SDN 2 Supiturang mengalami kerusakan berat akibat erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November 2025. Akibatnya, seluruh aktivitas pendidikan dipindahkan ke sekolah darurat.

Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi X DPR RI, H. Muhamad Nur Purnamasidi atau yang dikenal dengan sapaan Bang Pur, turun langsung meninjau kegiatan belajar siswa di tenda darurat Desa Supiturang.

Dalam kunjungannya, ia menyerahkan berbagai bantuan penunjang pendidikan, seperti rompi, tas sekolah, seragam, buku pegangan guru, serta bahan ajar.

Bang Pur menegaskan bahwa sektor pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama meskipun berada di wilayah yang terdampak bencana alam.

Menurutnya, penanganan pascabencana kerap hanya ramai di awal, namun berkurang perhatiannya dalam jangka panjang. Oleh karena itu, ia menilai pelayanan pendidikan tidak boleh mengalami penurunan sedikit pun.

“Ini menyangkut masa depan anak-anak. Pelayanan pendidikan harus tetap maksimal walaupun mereka berada di daerah terdampak bencana,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa dukungan anggaran dari pemerintah pusat sangat memungkinkan, termasuk pemanfaatan dana siap pakai atau dana Bendahara Umum Negara (BUN) yang dapat dicairkan sesuai kebijakan Presiden.

“Jangan sampai ada anak yang berhenti sekolah karena faktor ekonomi atau dampak bencana. Soal anggaran, negara sebenarnya siap,” ujarnya.

Selain itu, Bang Pur mendorong percepatan koordinasi lintas kementerian, mulai dari Komisi X DPR RI, Kemendikdasmen, hingga Kementerian Keuangan, agar penanganan pendidikan di wilayah terdampak segera masuk tahap pemulihan.

Ia juga menyinggung opsi regrouping sekolah dengan tetap memperhatikan aspek jarak, keamanan, serta kondisi psikologis peserta didik.

Sementara itu, Kasi Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Andri Wahyudi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah provinsi maupun pusat terkait penanganan pendidikan pascabencana.

Ia menyebutkan, sejumlah tim dari kementerian telah turun langsung ke lokasi dan menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah, paket keluarga, serta tenda pembelajaran darurat.

Menurut Andri, pola pembelajaran di sekolah darurat lebih menitikberatkan pada pemulihan kondisi psikologis siswa. Porsi materi akademik sengaja dikurangi untuk memberi ruang pada trauma healing.

Hal senada disampaikan Kepala SDN 2 Supiturang, Ali Wafi. Ia mengungkapkan bahwa cuaca menjadi tantangan utama selama pelaksanaan sekolah darurat.

Saat hujan turun, air kerap masuk ke dalam tenda, dan banyak siswa pulang dalam kondisi basah sehingga sepatu mereka harus dijemur.

“Sekarang ada dua tenda, masing-masing digunakan untuk tiga kelas. Kami berharap ke depan anak-anak bisa segera belajar di tempat yang lebih aman dan layak,” katanya.

Ali Wafi menambahkan, meski pembelajaran tetap berjalan, materi akademik dikurangi hingga sekitar 75 persen, sementara fokus utama diarahkan pada pemulihan mental dan kenyamanan siswa pascabencana.

15/12/2025

Zero Korban Erupsi Semeru, Bupati Lumajang Soroti Keberhasilan Mitigasi Bencana


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-770 digelar secara sederhana namun sarat makna. Rangkaian kegiatan diawali dengan khatmil Al-Qur’an, istighosah, serta ziarah ke makam para pendiri Lumajang di kawasan Situs Biting, sebelum mencapai puncak acara di Pendopo Aryawiraraja Lumajang, Senin (15/12/2025).

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesederhanaan prosesi Harjalu tahun ini menjadi momentum penting untuk bermuhasabah dan mengevaluasi diri, baik sebagai individu maupun sebagai pemerintah daerah.

“Sederhana tapi bermakna. Inilah prosesi yang kita laksanakan tahun ini. Bermuhasabah, mengevaluasi diri, apakah di tahun 2025 ini kita jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, dan apakah kita sudah bermanfaat bagi orang lain,” ujar Bunda Indah 

Bunda Indah juga menyinggung kondisi bangsa yang tengah menghadapi berbagai bencana alam, termasuk erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November 2025 lalu. 

Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat Lumajang untuk terus bersyukur dan memperkuat kesiapsiagaan bencana.

“Kita patut bersyukur, erupsi Semeru tahun ini tidak menimbulkan korban jiwa, zero korban. Ini menunjukkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana yang kita lakukan dinilai berhasil oleh BNPB,” ungkapnya.

Meski demikian, Bupati mengakui erupsi tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, seperti jembatan, bendungan, serta sejumlah jalur evakuasi akibat awan panas guguran, lahar panas, dan lahar dingin.

“Pascaerupsi, hal yang paling penting adalah pemulihan infrastruktur dan pemulihan ekonomi. Ini yang terus akan kita lakukan agar masyarakat terdampak segera bangkit dan pulih,” tegasnya.

Pada momentum Harjalu ke-770 ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh.” Tema tersebut mencerminkan tekad daerah untuk terus maju dan berkembang melalui inovasi, sekaligus memiliki daya tahan dalam menghadapi tantangan global.

“Lumajang tumbuh artinya Lumajang maju dan berkembang dengan inovasi yang mendorong ekonomi masyarakat semakin baik. Lumajang tangguh berarti mampu bangkit secara ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya,” jelas Bunda Indah 

Dalam kesempatan itu, Indah Amperawati juga memaparkan visi kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Lumajang, yakni “Amanah, Manusiawi, dan Berkeadilan,” yang dijabarkan dalam delapan misi pembangunan daerah atau Astacita Harjalu.

Delapan misi tersebut meliputi Lumajang Melayani, Lumajang Tangguh, Lumajang Membangun, Lumajang Eksotik, Lumajang Peduli, Lumajang Unggul, Lumajang Lestari, serta Lumajang sebagai Lumbung Pangan.

“Mudah-mudahan kedelapan misi ini bisa kami laksanakan dalam satu periode masa pengabdian kami untuk masyarakat Lumajang,” pungkasnya.(Ayu) 


 

Ratusan Warga Antusias Rebut Gunungan Hasil Bumi di Puncak Harjalu ke-770

 




Lumajang (Onenewsjatim)–
Suasana Alun-Alun Lumajang di depan Pendopo Aryawiraraja tampak semarak sejak pagi. Di bawah terik matahari, ratusan warga dengan sabar menunggu prosesi grebeg gunungan hasil bumi dalam rangka peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-770.

Setelah sembilan gunungan hasil bumi yang berisi aneka sayur-mayur dan buah-buahan ditata rapi di sepanjang jalan kawasan alun-alun, warga pun langsung berlarian untuk berebut isinya. 

Suasana menjadi riuh saat masyarakat saling berdesakan demi mendapatkan hasil bumi yang diyakini membawa berkah.

Meski sempat terhimpit dan berdesak-desakan, antusiasme warga tidak surut. Banyak di antara mereka mengaku senang bisa ikut serta dalam tradisi tahunan tersebut.

“Tadi sempat berdesakan dengan warga lain, tapi alhamdulillah dapat sayuran dan buah-buahan. Nanti mau dimasak dan dimakan bersama keluarga,” ujar Siti Musaroh, salah satu warga.

Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, grebeg gunungan hasil bumi merupakan bentuk ungkapan rasa syukur pemerintah dan masyarakat Lumajang kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil pertanian yang melimpah serta nikmat yang telah diberikan.

“Kegiatan grebeg gunungan hasil bumi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Lumajang ke-770,” ujar Bupati yang akrab disapa Bunda Indah.

Menurutnya, rangkaian peringatan Harjalu tahun ini dilaksanakan secara sederhana namun sarat makna. Prosesi diawali dengan khatmil Al-Qur’an, istighotsah, serta ziarah ke makam para pendiri Lumajang di kawasan Situs Biting, sebelum ditutup dengan puncak acara grebeg gunungan.

“Kesederhanaan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk melakukan evaluasi diri. Apakah di tahun 2025 ini kita sudah menjadi pribadi dan masyarakat yang lebih baik serta lebih bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.

Bunda Indah juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak rasa syukur, terutama di tengah berbagai ujian dan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November lalu.

Pada peringatan Harjalu ke-770 ini, Kabupaten Lumajang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh”. 

Tema tersebut, kata Bunda Indah, mencerminkan semangat pembangunan daerah yang terus bergerak maju dan berkembang melalui inovasi, sekaligus memiliki ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Lumajang tumbuh artinya terus maju dan berkembang, terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara tangguh berarti mampu bangkit dan kuat secara ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks,” pungkasnya. (Imam)


Begal Pembacok Polisi Lumajang Tewas Ditembak Saat Melawan, Kapolres Ungkap 8 TKP


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Seorang pelaku begal yang sebelumnya membacok anggota Polres Lumajang, Aiptu Susanto Kurniawan, tewas ditembak petugas gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur dan Polres Lumajang. 

Pelaku ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, Senin (15/12/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Pelaku diketahui bernama Agus Sulaiman Fadli (30), warga Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Ia ditangkap di Jalan Raya Surabaya–Malang, tepatnya di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan intensif terkait kasus pembacokan terhadap anggota Polri.

“Polres Lumajang bersama Subdit Jatanras Polda Jatim melakukan penyelidikan dan pengejaran. Pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, petugas berhasil melacak keberadaan tersangka di wilayah Gempol, Pasuruan,” ujar Alex.

Saat akan dibekuk, tersangka Agus justru melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam. Ia bahkan menyerang petugas meski sudah diberikan tembakan peringatan.

“Tersangka sempat dikejar, dipepet hingga terjatuh. Namun kembali melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Petugas sudah memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan. Karena membahayakan keselamatan anggota, tersangka akhirnya dilumpuhkan dengan dua kali tembakan,” jelasnya.

Pelaku kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.

“Tersangka meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Surabaya,” tegas Kapolres.

AKBP Alex Sandy Siregar juga mengungkapkan, aksi kejahatan pelaku terjadi pada Kamis (6/12/2025) sekitar pukul 12.45 WIB di Jalan Kapten Suwandak, Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang. 

Saat itu, dua anggota Polres Lumajang yang sedang melintas mencurigai dua orang yang diduga akan melakukan pencurian sepeda motor.

“Kedua pelaku berusaha membawa sepeda motor korban. Saat didekati petugas, pelaku melarikan diri hingga terjadi pengejaran keliling kota,” ungkapnya.

Pengejaran berakhir di Jalan Gajah Mada Sepeda motor pelaku menabrak seorang pelajar SMK hingga terjatuh. 

Saat hendak diamankan, Agus Sulaiman mengeluarkan senjata tajam dan membacok salah satu anggota Polri.

“Akibat kejadian tersebut, anggota Polsek Ranuyoso Aiptu Susanto Kurniawan mengalami luka bacok dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Haryoto Lumajang,” katanya.

Sementara itu, satu pelaku lain bernama Muhammad Hasan berhasil ditangkap setelah sempat melarikan diri. Ia diamankan oleh petugas dibantu warga dan kini mendekam di sel tahanan Mapolres Lumajang.

Dari hasil pengembangan, kedua tersangka diketahui telah melakukan aksi kejahatan di sedikitnya 8 lokasi kejadian perkara (TKP), di antaranya di Prayuana Klakah, Rawon Klakah, Ranuyoso, depan SMP Klakah (korban anggota Polres Probolinggo), utara Terminal Wonorejo (korban anggota Kejaksaan), Jalan Kyai Ilyas, Lapas Lumajang, serta Lapangan Persada Grati.

“Modus operandi dilakukan berdua, dengan pembagian peran. Muhammad Hasan sebagai pemantau, sementara Agus Sulaiman bertindak sebagai eksekutor,” jelas Kapolres.

Barang bukti yang diamankan antara lain satu senjata tajam milik Muhammad Hasan, dua senjata tajam milik Agus Sulaiman, empat unit sepeda motor, pakaian, helm, serta alat komunikasi yang digunakan pelaku.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 212 KUHP, serta Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1961 Pasal 2 Ayat 1 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

“Saat ini satu tersangka, Muhammad Hasan, kami tahan di Mapolres Lumajang, sementara satu tersangka lainnya, Agus Sulaiman, meninggal dunia di RS Bhayangkara Surabaya,” pungkas Alex. (Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved