-->

17/09/2025

Korban Kecelakaan Maut Bus Bromo Bertambah, Perawat Hamil Meninggal Dunia di RS Bina Sehat Jember


Jember, (Onenewsjatim) –
Korban kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di lereng Gunung Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, bertambah satu orang. Betty Nucahya Kusuma Wardany (33), warga Panti, Jember, yang sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025) petang.

Betty yang tengah hamil empat bulan, sebelumnya dilarikan ke RSBS Jember setelah dirawat di Rumah Sakit dr. Mohammad Saleh, Probolinggo, dalam kondisi kritis. Rencananya, Betty akan menjalani operasi untuk penanganan lebih lanjut, namun takdir berkata lain. 

Sebelum masuk ruang operasi, Betty meninggal dunia bersama janinnya pada pukul 17.58 WIB.

Owner RSBS Jember, dr. Faida, mengungkapkan kondisi Betty yang semakin menurun sebelum menjalani operasi. 

"Betty meninggal pukul 17.58 WIB, belum sempat dibawa ke kamar operasi yang sudah siap timnya. Kondisi beliau menurun, jadi operasi terpaksa ditunda," ujar dr. Faida melalui pesan WhatsApp pada Rabu (17/9/2025).

Dr. Faida juga mengungkapkan bahwa korban lainnya yang turut terluka dalam kecelakaan tersebut masih mendapatkan perawatan intensif di RSBS Jember. 

"Saat ini, para korban luka lainnya juga mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit kami," tambah dr. Faida.

Sebelumnya, korban mengalami luka parah kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata bernomor polisi P 7221 UG yang terguling di jalur menurun Desa Boto. Bus yang mengangkut 52 penumpang ini diduga mengalami rem blong, lalu menabrak guardrail dan menghantam sebuah motor yang sedang melintas dengan nomor polisi N-2856-OE.

Polres Lumajang Ringkus Spesialis Pembobol Sekolah, Residivis Kasus Curanmor


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Polres Lumajang berhasil meringkus seorang pria yang dikenal sebagai spesialis pembobol sekolah di wilayah Kabupaten Lumajang.

Pelaku diketahui berisial DP (30), warga Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung. Ia diamankan petugas di rumahnya pada Jumat (14/9/2025) setelah dilakukan penyelidikan intensif.

Kasubsi Pidm Sie Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro menjelaskan, saat proses penangkapan pelaku sempat melakukan perlawanan.

“Namun saat dilakukan penangkapan, pelaku melawan petugas sehingga diberi tindakan tegas terukur,” ujar Ipda Untoro, Selasa (17/9/2025).

Spesialis Bobol Sekolah dan TPQ

Dari hasil penyelidikan, pelaku diketahui kerap menyasar sekolah dan lembaga pendidikan. Beberapa lokasi yang menjadi sasaran antara lain TPQ Roudhotul Ta’alim Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto serta SD Negeri 01 Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan pelaku di antaranya 2 tabung LPG, 1 unit genset, dan 1 unit amplifier mixer yang merupakan hasil curian di TPQ Roudhotul Ta’alim.

“Untuk di SDN Tempeh Tengah, polisi mengamankan barang bukti amplifier mixer dan satu unit magic com,” jelas Untoro.

Selain itu, pelaku juga pernah beraksi pada Kamis (4/9/2025) di Desa Kaliboto Lor, mencuri kompor, alat pres cup, beras 5 kg, tas, sarung, uang kitab hingga uang shodaqoh senilai Rp1 juta. Sementara pada Selasa (10/9/2025), pelaku membobol SDN Tempeh Tengah 01 dan berhasil membawa kabur proyektor LCD, dua tabung gas elpiji, serta satu unit magic com.

Residivis Curanmor

Lebih lanjut, Ipda Untoro menambahkan bahwa pelaku merupakan residivis kasus pencurian kendaraan bermotor pada tahun 2022 di wilayah Klakah. Saat itu ia dijatuhi hukuman penjara selama 2,5 tahun di Lapas Lumajang.

“Selain kasus bobol sekolah, dari catatan kami pelaku ini juga terlibat dalam 13 TKP pencurian lain, dengan barang curian berupa aki mobil, pompa diesel, peralatan bangunan, sanyo air, hingga alat poles mobil,” pungkasnya. (Imam)

16/09/2025

Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Bus di Bromo


Jember, (Onenewsjatim) –
PT Jasa Raharja menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Penyerahan santunan dilakukan secara langsung oleh Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, di Aula Rumah Sakit Bina Sehat, Jember, Senin (15/09/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Dewi Aryani Suzana menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa delapan korban meninggal. 

Ia memastikan bahwa seluruh korban kecelakaan, baik yang meninggal maupun luka-luka, mendapatkan jaminan dari Jasa Raharja.

"Kami menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini dan memastikan seluruh korban dijamin Jasa Raharja sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 33 Tahun 1964," ujar Dewi.

Ia menjelaskan bahwa setiap korban meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta yang diberikan kepada ahli waris sah. 

Sementara itu, untuk korban luka-luka, Jasa Raharja menjamin biaya perawatan maksimal sebesar Rp20 juta yang akan langsung dibayarkan kepada pihak rumah sakit.

Dari delapan korban meninggal, tujuh di antaranya memiliki ahli waris. Namun, satu korban atas nama Aiza Fahrani Agustin tidak memiliki ahli waris karena kedua orang tuanya juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. 

"Untuk satu korban yang tidak memiliki ahli waris, kami memberikan biaya pemakaman sebesar Rp4 juta," jelas Dewi.

Pemilik Rumah Sakit Bina Sehat Jember, dr. Faida, membenarkan bahwa delapan korban meninggal merupakan karyawan dan keluarga besar dari rumah sakitnya. Rombongan tersebut sedang dalam perjalanan wisata ke Gunung Bromo.

"Ada delapan korban meninggal, tiga di antaranya adalah karyawan kami dan lima lainnya adalah keluarga karyawan yang ikut dalam rombongan," tutur Faida.

Kedelapan korban yang meninggal dunia adalah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), Nasha Azkiya Naygara (14), dan Hesti Purba Wredhamaya (39).


Polres Kediri Gulung 16 Tersangka, Sita 98,48 Gram Sabu dan 223 Ribu Pil Dobel L


Kediri, (Onenewsjatim) -
Polres Kediri Polda Jawa Timur (Jatim) berhasil mengungkap 14 kasus peredaran narkotika dan obat keras berbahaya (okerbaya) dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025.

Operasi yang difokuskan dalam pemberantasan Narkoba secara serentak oleh Polda Jawa Timur ini berlangsung selama 12 hari, terhitung mulai 30 Agustus hingga 10 September 2025.

Dari keseluruhan kasus, Sembilan di antaranya terkait narkotika dengan 10 tersangka. 

Sementara Lima kasus lain berkaitan dengan peredaran obat keras yang menjerat Enam orang tersangka.

Dalam konferensi Pers pada Senin (15/9) Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan dari 14 kasus tersebut, Tiga di antaranya masuk target operasi (TO) dan 11 kasus non-TO.

Dari pengungkapan itu, Satuan Reserse Narkoba Polres Kediri Polda Jatim berhasil mengamankan 16 tersangka yang terdiri atas 10 pengedar dan 6 pemakai.

Selain mengamankan tersangka, Polres Kediri Polda Jatim juga menyita barang bukti yakni sabu-sabu seberat 98,48 gram dan pil dobel L sebanyak 223.902 butir.

“Untuk tiga TO, yang pertama kami ungkap 30 Agustus dengan barang bukti sabu-sabu 17 plastik seberat 89,22 gram serta plastik klip bersih 84,87 gram,” jelas AKBP Bramastyo.

TO kedua pada 1 September dengan barang bukti sabu-sabu 2 plastik seberat 0,91 gram, pil dobel L 1.003 butir, dan TO terakhir 2 September berupa pil dobel L 22.022 butir dalam tiga kardus cokelat.

Kapolres Kediri menegaskan pihaknya tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga langkah pencegahan.

Upaya itu dilakukan dengan sosialisasi dan imbauan langsung ke sekolah-sekolah, baik tingkat SMP maupun SMA, serta menyasar masyarakat umum.

“Kami mohon para orang tua ikut berperan aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba," pungkasnya. (*)

Enam Korban Kecelakaan Bus di Bromo Dipulangkan, 19 Lainnya Masih Dirawat


Jember, (Onenewsjatim)–
Kabar baik datang dari perawatan korban kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan karyawan RS Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur Bromo, Kabupaten Probolinggo. 

Sebanyak enam pasien yang sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSBS Jember kini diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatan mereka membaik.

Enam korban tersebut adalah Tri Apri Widodo, Dwi Puji Lestari, Titik Irma, Rima Ulfa, Diana Azizah, dan Miah Komariah.

“Mereka sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik dan semuanya merupakan karyawan RSBS,” kata Owner RSBS Jember, dr. Faida, Selasa (16/9/2025).

Dengan kepulangan enam pasien tersebut, saat ini tersisa 19 orang yang masih menjalani rawat inap di RSBS Jember. 

Sementara itu, satu korban atas nama Betty, yang sebelumnya dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo, telah dipindahkan ke RSBS Jember pada Senin (15/9) malam.

Proses pemindahan dilakukan menggunakan kendaraan medis RS Al Huda dengan pendampingan satu dokter dan dua perawat, serta dilengkapi peralatan medis seperti patient monitor, defibrilator, ventilator portabel, syringe pump, dan emergency box.

“Kondisi Betty masih kritis karena sedang hamil tiga bulan. Saat ini masih dalam perawatan intensif di ruang ICU dengan bantuan ventilator. Kami mohon doa agar ibu dan bayi bisa selamat,” jelas dr. Faida.

Selain itu, ia juga menyampaikan kabar baik bahwa ada dua pasien yang sebelumnya dirawat di ICU kini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap biasa.

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Inds88Trans bernopol P 7221 UG yang mengangkut 52 penumpang mengalami kecelakaan di jalur menurun dan menikung di lereng Gunung Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). 

Diduga rem blong, bus oleng hingga menabrak guardrail dan menghantam sebuah sepeda motor bernopol N-2856-OE. (Imam)

Mobil Nissan Dibakar OTK di Candipuro, Polisi Temukan Barang Bukti Kain Berbau Minyak Tanah


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Sebuah mobil Nissan milik warga Lumajang diduga menjadi korban pembakaran oleh orang tak dikenal (OTK). 

Peristiwa itu terjadi saat kendaraan diparkir di rumah kontrakan pemiliknya di Dusun Kebonsari, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (16/9/2025) dini hari.

Kasubsi Pidm Si Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 02.00 WIB. Pemilik mobil, Nur Rohmatus Saadah, yang merupakan warga Desa Bades, Kecamatan Pasirian, sedang berada di dalam rumah kontrakan ketika mendengar suara ledakan kecil dari luar.

“Korban kemudian keluar rumah untuk mengecek sumber suara, dan mendapati mobil miliknya dalam kondisi terbakar di bagian kaca depan, kap mesin kanan-kiri, serta ban depan kanan-kiri,” ujar Untoro, Selasa (16/9/2025)

Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa beberapa potong kain serta kantong plastik berwarna hitam yang tercium bau minyak tanah.

“Dugaan sementara, mobil tersebut sengaja dibakar menggunakan minyak tanah. Saat ini, Satreskrim Polres Lumajang masih mendalami kasus ini dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku,” terang Ipda Untoro.

Akibat insiden tersebut, korban mengalami kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp35 juta. 

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku pembakaran.

"Sampai saat ini untuk terduka pelaku masih dalam penyelidikan," pungkas Untoro.(Imam)


 

15/09/2025

Kapolres Probolinggo Pastikan Penanganan Maksimal Tragedi Laka Bus di Jalur Bromo


Probolinggo, (Onenewsjatim)
– Polres Probolinggo memastikan penanganan secara maksimal terkait kecelakaan tunggal bus pariwisata di jalur Bromo, tepatnya di Jalan Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025).

Kapolres Probolinggo, AKBP M Wahyudin Latif, mengatakan bahwa pihaknya bersama tim gabungan langsung bergerak cepat begitu menerima laporan kejadian. Menurutnya, proses evakuasi korban dilakukan bersama masyarakat sekitar yang turut membantu.

“Untuk penyebab kecelakaan, masih kita lakukan penyelidikan. Namun yang jelas, penanganan korban kami maksimalkan dengan mengevakuasi seluruh penumpang yang ada di dalam bus,” ujar AKBP Latif.

Bus bernomor polisi P-7221-UG yang dikemudikan Al-Bahri itu membawa 52 penumpang rombongan tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Dari total penumpang, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka-luka.

“Sebanyak 44 korban luka saat ini sudah menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit di Probolinggo,” tambahnya.

Owner RS Bina Sehat Jember, dr. Faida, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa tenaga kesehatan rumah sakitnya. Ia menyebut, jenazah para korban telah disiapkan untuk dipulangkan ke Jember.

“Tujuh jenazah yang berada di RS Mohamad Saleh sudah disucikan dan berada di atas ambulans Merah Putih. Sementara satu jenazah lainnya diberangkatkan dari RS Daerah Tongas,” kata dr. Faida.

Mantan Bupati Jember itu menjelaskan bahwa para korban luka ringan yang sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto juga telah dipindahkan ke fasilitas kesehatan di Jember menggunakan kendaraan Elf dan mobil lainnya.

“Kami mendapat dukungan penuh dari Kapolres Probolinggo Bapak Latif. Bahkan ditambah satu unit patroli pengawalan dari Probolinggo untuk memastikan para korban bisa tiba dengan aman,” ungkapnya.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan maut yang menewaskan delapan orang tersebut.

Tangis Pecah, Tujuh Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Bromo Tiba di RSBS Jember


Jember, (Onenewsjatim) –
Suasana duka mendalam menyelimuti Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember saat tujuh dari delapan jenazah korban kecelakaan maut bus pariwisata di jalur Bromo tiba, Minggu (14/9/2025) malam.

Setibanya di RSBS, jenazah langsung dishalati secara berjamaah di halaman rumah sakit bersama puluhan karyawan, keluarga, dan kerabat yang sejak sore telah menunggu kedatangan rombongan.

Setelah itu, jenazah diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) sekitar rumah duka.

Ketujuh korban yang dibawa ke Jember adalah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Arti Wibowati (34), Wardatus Soleha (35), Aiza Fahrani Agustin (7), Desi Eka Agustini (33), dan Nasha Azkiya Naygara (14). 

Sementara satu korban lainnya, Hesti Purba Wredhamaya (39), dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.

Owner RSBS Jember, dr. Faida, menyampaikan duka mendalam atas tragedi yang menimpa karyawan dan keluarga besar RSBS.

“Ada delapan korban yang meninggal dunia. Mereka adalah karyawan dan keluarga RSBS, tiga di antaranya masih anak-anak. Tujuh jenazah dibawa ke Jember, sementara satu korban dimakamkan di Madiun,” kata Faida, Senin (15/9/2025).

Faida menambahkan, dari total 52 orang dalam rombongan, delapan meninggal dunia, sementara 17 orang mengalami luka sedang hingga berat. Dari jumlah tersebut, 15 korban berhasil dibawa ke RSBS untuk mendapatkan perawatan intensif, sedangkan dua lainnya masih dirawat di Probolinggo karena kondisi kritis.

 “Sebagian korban luka berat harus menjalani operasi malam ini. Kami langsung melakukan tindakan medis secara maksimal agar mereka segera tertangani,” ujarnya.

Faida juga menjelaskan bahwa proses evakuasi melibatkan kerja sama berbagai pihak, mulai dari rumah sakit di Probolinggo, pemerintah daerah, kepolisian, hingga relawan. Sebanyak 23 ambulans dikerahkan untuk mengantar korban, baik jenazah maupun korban luka, ke Jember.

"Alhamdulillah, banyak pihak yang membantu. Dari Probolinggo ada dukungan penuh, mulai dari Kapolres, Bupati, hingga 119. Bahkan relawan dari Jember tanpa diminta langsung mengirimkan ambulans untuk menjemput korban,” ungkap mantan Bupati Jember itu.

Tragedi kecelakaan bus rombongan RS Bina Sehat Jember di jalur menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu siang, terjadi diduga akibat rem blong. Dari insiden itu, duka mendalam kini menyelimuti keluarga besar RSBS Jember.

14/09/2025

23 Ambulans Kawal Jenazah dan Korban Luka Kecelakaan Maut Bromo ke Jember


Probolinggo, (Onenewsjatim)
– Suasana duka menyelimuti Kabupaten Jember setelah rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember mengalami kecelakaan maut di jalur menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025).

Sebanyak delapan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka setelah bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang mereka tumpangi terguling akibat rem blong.

Pada Minggu petang, jenazah dan korban luka dievakuasi menggunakan 23 unit ambulans menuju Kabupaten Jember.

Owner RSBS Jember, dr. Faida, memimpin langsung prosesi penjemputan dari sejumlah rumah sakit di Probolinggo, di antaranya RSUD dr Moh Saleh, RSU Ar-Rozy, dan RSUD Tongas.

“Ada 23 ambulans beriringan membawa jenazah dan korban luka menuju Jember. Semua korban luka ringan dari Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto juga sudah dibawa turun,” ujar dr. Faida.

Dari total 52 penumpang bus, tercatat 8 orang meninggal dunia, 17 mengalami luka berat, dan sisanya luka ringan.

Sebanyak 15 korban luka berat sudah dibawa ke RSBS Jember untuk menjalani perawatan intensif. Dua korban lain masih tertahan di RSUD Tongas dan RSUD dr Moh Saleh karena kondisi belum stabil.

Sesampainya di Jember, prosesi penghormatan terakhir dilakukan. Jenazah para korban dishalatkan di atas mobil ambulans masing-masing di halaman parkir baru RSBS, tepat di sebelah IGD.

"Sementara korban luka berat langsung diturunkan di IGD, bahkan sejumlah kamar operasi telah disiapkan untuk tindakan darurat," ungkapnya.

dr. Faida mengaku sangat terpukul. Apalagi di antara korban meninggal terdapat seorang petugas kebersihan RSBS bernama Hendra yang tewas bersama istri dan anaknya.

“Kebanyakan mereka pergi berpasangan, bersama keluarga. Mereka ingin rekreasi bersama, tapi musibah datang. Saya sangat berduka melihat kenyataan ini,” tutur dr. Faida lirih.

Hingga Minggu malam, suasana duka masih terasa di RS Bina Sehat Jember. Keluarga korban berdatangan untuk memberikan doa terakhir. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar RSBS, yang kehilangan tidak hanya karyawan, melainkan juga orang-orang terdekat merekam (imam)

Pengakuan Sopir Bus Maut Bromo: Rem Angin Hilang, Hand Rem Tak Berfungsi


Probolinggo, (Onenewsjatim)
– Perjalanan wisata karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember ke Gunung Bromo berakhir dengan duka mendalam. 

Bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang ditumpangi 52 orang terguling di jalur menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang. Tragedi ini merenggut delapan nyawa dan melukai puluhan lainnya.

Sopir bus, Albahri (55), yang selamat dari maut, masih diliputi trauma. Ia menceritakan detik-detik menegangkan saat kendaraan yang dikemudikannya kehilangan kendali.

“Awalnya bus tidak ada masalah. Tapi begitu masuk turunan, saya injak rem, ternyata blong. Anginnya (rem angin) tidak ada,” ungkap Albahri dengan suara bergetar, Minggu (14/9/2025).

Dalam kepanikan, ia mencoba hand rem. Namun upaya itu sia-sia. 

“Saya tarik hand rem, juga tidak berfungsi. Di kiri jalan ada banyak kendaraan, roda dua dan roda empat. Kalau saya terus ke kiri, pasti tabrakan lebih besar. Akhirnya saya banting ke kanan,” katanya.

Keputusan sekejap itu membuat bus terperosok ke parit. Benturan keras menghantam sisi kanan bus. Tawa rombongan yang baru saja puas menikmati keindahan Bromo seketika berubah menjadi jeritan histeris.

Di lokasi, tujuh orang meninggal dunia, sementara satu korban lainnya menghembuskan napas terakhir di IGD RSUD Tongas. Puluhan penumpang mengalami luka berat hingga harus dirawat intensif di RSUD dr Moh Saleh Probolinggo.

Duka mendalam juga dirasakan manajemen RS Bina Sehat Jember. Owner RSBS, dr. Faida, tak kuasa menahan tangis saat menjenguk korban di rumah sakit.

“Mereka bukan hanya karyawan, mereka adalah bagian dari keluarga besar kami. Kehilangan ini sangat berat. Kami mendoakan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ucapnya lirih.

Polda Jatim Gunakan Teknologi TAA Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut Bus RSBS di Lereng Bromo


Probolinggo, (Onenewsjatim)
– Pasca kecelakaan maut bus pariwisata yang mengangkut rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di lereng Gunung Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025), Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim langsung mengerahkan alat analisis canggih Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap penyebab peristiwa tragis tersebut.

Bus Inds88Trans bernomor polisi P 7221 UG yang dikemudikan Bahri dan membawa 52 penumpang itu diduga mengalami rem blong saat melintasi jalur menurun dan menikung. 

Akibatnya, kendaraan hilang kendali, menabrak pembatas jalan (guardrail), serta sebuah sepeda motor bernopol N-2856-OE. Delapan orang tewas dalam insiden tersebut, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah, menegaskan pihaknya sudah menerjunkan tim gabungan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan dukungan teknologi TAA.

“Dengan TAA, kami bisa menelusuri kecepatan, posisi, hingga detik-detik terakhir sebelum bus itu berhenti. Ada 10 titik analisis yang kami gunakan. Kalau tak ada kendala, hasil segera bisa diketahui,” tegas Septa.

Teknologi TAA sendiri memungkinkan polisi melakukan pemetaan digital di lokasi kecelakaan, sehingga seluruh pergerakan kendaraan sebelum dan sesudah insiden dapat direkonstruksi dengan akurat.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty, membenarkan kronologi kejadian. Ia menjelaskan, kecelakaan terjadi saat bus melaju dari arah barat menuju timur, lalu mengalami gagal fungsi rem.

“Laju kendaraan tidak terkendali, kemudian bergerak ke kanan menabrak pembatas jalan atau guardrail, dan juga menabrak sepeda motor bernomor N-2856-OE,” ungkap Vita.

Saat ini, tim gabungan Ditlantas Polda Jatim dan Polres Probolinggo masih mendalami penyebab pasti kecelakaan dengan memanfaatkan data dari TAA serta keterangan saksi di lapangan.

Diduga Rem Blong, Bus Pariwisata Rombongan RS Bina Sehat Jember Tewaskan 8 Orang di Lereng Bromo


Probolinggo, (Onenewsjatim)
– Kecelakaan maut terjadi di lereng Gunung Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). 

Bus pariwisata Inds88Trans bernomor polisi P 7221 UG yang mengangkut rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember mengalami rem blong dan menabrak pembatas jalan. 

Delapan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Kasi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhania Pravita Shanty, menjelaskan kecelakaan terjadi saat bus yang dikemudikan Bahri membawa 52 penumpang melaju dari arah barat menuju timur. 

Saat melewati jalan menurun dan tikungan ke kiri, bus diduga mengalami gagal fungsi rem.

“Laju kendaraan tidak terkendali, kemudian bergerak ke kanan menabrak pembatas jalan atau guardrail dan juga menabrak sepeda motor bernomor N-2856-OE," ujar Vita 

Akibat kejadian ini, delapan orang meninggal dunia. Enam korban meninggal di lokasi dan dua lainnya di rumah sakit.

Sebanyak 44 penumpang lainnya mengalami luka-luka. Para korban kini dirawat di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk RSUD dr. Mohamad Saleh, RS Umum Ar-Rozy, RS Umum Tongas, Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto.

Sementara itu, Direktur RS Bina Sehat Jember, Faida, membenarkan bahwa rombongan tersebut merupakan karyawan RSBS yang baru saja pulang dari acara tasyakuran kelulusan S1 di Gunung Bromo.

“Mereka turun dari Bromo setelah tasyakuran kelulusan. Beberapa korban dalam kondisi kritis. Kami sudah membawa 18 ambulans dengan pengawalan untuk mengevakuasi para korban luka,” kata Faida di Probolinggo.

Menurut Faida, tujuh jenazah telah disucikan di RS dr. Mohamad Saleh Probolinggo dan sudah dipersiapkan untuk dibawa ke daerah asal masing-masing. Sebagian jenazah akan diberangkatkan ke Madiun dan Ngawi sesuai permintaan keluarga.

“Ini musibah yang sangat berat bagi kami. Ada pasangan suami-istri dan anak yang meninggal bersama, termasuk karyawan kami Hendra beserta keluarganya. Mereka hanya ingin berlibur bersama, tetapi takdir berkata lain,” ungkap Faida.

Adapun hasil identifikasi sementara, korban meninggal dunia di antaranya.

1. Hesty P, ahli gizi RSBS

2. Arty, perawat HD RSBS

3. Hendra, cleaning service RSBS

4. Istri Hendra

5. Anak Hendra

6. Anak perawat Maria

7. Satu korban lain yang masih dalam proses identifikasi

"Satu korban lainnya meninggal di rumah sakit juga belum diketahui identitasnya," pungkasnya 

Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Namun, dugaan sementara mengarah pada rem bus yang tidak berfungsi saat melintasi medan turunan dan tikungan tajam di kawasan Bromo.

Mantan Ketua KPU Masuk Bursa Kandidat Ketua DPD Golkar Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Lumajang yang dijadwalkan berlangsung pada 21 September 2025 mulai memunculkan nama-nama kandidat calon ketua. Salah satunya adalah Pudoli Sandra, mantan Ketua KPU Lumajang periode 2009–2014 yang kini aktif sebagai pengacara.

Nama Pudoli disebut-sebut mendapat dukungan kuat dari sejumlah Pengurus Kecamatan (PK) Golkar, yang memiliki hak suara dalam Musda.

Ketua PK Golkar Senduro, Rohmad Wahyu Efendi, menyebut Pudoli layak menjadi figur alternatif untuk memimpin partai beringin di Lumajang.

“Pudoli punya rekam jejak yang mumpuni. Pengalaman di KPU, tim pemenangan, dan lebih dari 10 tahun jadi kader Golkar membuatnya pantas bersaing dengan calon petahana,” ujar Rohmad, Minggu (14/9/2025).

Menurutnya, sejumlah PK Golkar sepakat mendorong Pudoli agar maju demi membawa perubahan.

“Selama ini organisasi stagnan, kegiatan hanya ramai saat jelang pemilu atau Musda. Kami ingin ketua yang mampu menghidupkan mesin partai,” tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua PK Golkar Pronojiwo, Sri Warsini, menilai Pudoli berpotensi menjadi pemersatu kader. Ia menyinggung capaian pileg 2024 yang melenceng dari target.

“Target kita 7 kursi DPRD, tapi hanya dapat 4 kursi. Artinya ada yang harus diperbaiki. Golkar butuh pemimpin yang bisa mengonsolidasikan kader, konstituen, dan simpatisan,” ucap Warsini.

Ia menekankan, partai harus kembali pada basis ideologis dan kedekatan dengan rakyat.

“Pemimpin harus peduli, bukan hanya pada kader, tapi juga konstituen dan simpatisan yang memberi sumbangsih suara. Saya lihat Pudoli punya kapasitas ke arah sana,” imbuhnya.

Sementara itu, calon ketua yang mulai mencuat, Pudoli Sandra, menyatakan kesiapannya maju karena dorongan dan kepercayaan dari PK.

“Sekali melangkah, pantang mundur. PK-PK sudah memberikan kepercayaan, sehingga saya wajib membalasnya dengan totalitas,” tegas Pudoli.

Ia juga berkomitmen menjaga hubungan baik dengan struktur partai di atas maupun mendukung agenda pemerintah.

“Kader Golkar wajib hormat dan taat kepada pimpinan partai. Kami siap menjalankan tugas kepartaian, termasuk mendukung program-program pemerintah,” tandasnya.

Musda Golkar Lumajang diprediksi akan berlangsung kompetitif dengan hadirnya Pudoli Sandra sebagai penantang petahana, Suigsan. (Imam)

Orang Tua Korban Pembunuhan di Mojo Datangi Polres Lumajang, Minta Keadilan dan Hukuman Berat untuk Pelaku


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Orang tua korban pembunuhan tragis di Desa Mojo, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, pada Selasa (2/9/2025) lalu mendatangi Polres Lumajang, Minggu (14/9/2025). 

Kedatangan mereka didampingi kuasa hukum, Haris Eko Cahyono, S.H, untuk memberikan keterangan dan klarifikasi terkait kasus yang menewaskan putra mereka, Ahmad Zakaria (24).

Kuasa hukum keluarga korban, Haris Eko Cahyono, menegaskan bahwa peristiwa tersebut meninggalkan luka mendalam dan trauma berat bagi keluarga korban.

"Hari ini saya mendampingi ayah dan ibu korban untuk memberikan keterangan di hadapan penyidik Polres Lumajang. Peristiwa ini tidak hanya menghilangkan nyawa seseorang, tetapi juga menghancurkan keharmonisan keluarga, menimbulkan beban psikologis yang sangat berat bagi orang tua korban," ujarnya.

Menurutnya, keterangan yang diberikan orang tua korban terkait kondisi sebelum peristiwa terjadi. Korban saat itu dijemput dua temannya untuk menonton kembang api di Desa Bodang, Kecamatan Padang. 

Namun, dalam perjalanan pulang, korban dihadang pelaku hingga akhirnya dibacok berulang kali.

"Salah satu teman korban bernama Inisial R adalah teman akrabnya. Tetapi yang bernama H, yang ikut saat itu, sebenarnya tidak dekat dengan korban. H ini justru masih ada hubungan keluarga dengan pelaku. Inilah yang menjadi catatan penting dalam keterangan keluarga," jelas Haris.

Ia menegaskan, keluarga korban berharap aparat penegak hukum, baik kepolisian, jaksa penuntut umum, maupun majelis hakim nantinya, bisa bekerja objektif.

"Harapan kami, majelis hakim nantinya memberikan vonis seberat-beratnya, setimpal dengan perbuatan pelaku. Karena kehilangan ini membuat orang tua korban hanya bisa merasakan pilu, yang semula ada canda dan tawa dalam keluarga kini hanya tinggal kenangan," tegas Haris.

Kini, keluarga korban masih berjuang memulihkan kondisi psikologis akibat kehilangan mendalam ini. Mereka menegaskan, akan terus memperjuangkan keadilan bagi Zakaria.

"Kami butuh perlindungan hukum, kami butuh keadilan untuk memperjuangkan hak keluarga korban," pungkas Haris.

Sementara itu, ayah korban, Thorik, dengan suara bergetar menceritakan firasat yang ia rasakan sebelum peristiwa terjadi.

"Biasanya kalau mau keluar rumah anak saya bawa motor sendiri, tapi malam itu dijemput temannya. Saat saya berangkat ke Pasuruan, sekitar jam sembilan malam, motor anak saya masih ada di rumah. Saya sudah merasa tidak enak. Benar saja, sekitar setengah satu malam saya ditelpon tetangga bahwa anak saya dibunuh," ungkap Thorik.

Ia menuturkan, Zakaria yang sehari-hari membantu ke sawah dan mencari rumput, jarang keluar rumah kecuali jika dijemput temannya.

"Anak saya ini anak pertama dari dua bersaudara. Dia jarang keluar, lebih banyak membantu keluarga. Saya tidak terima dengan kejadian ini, pelaku harus dihukum seberat-beratnya," kata Thorik.

Diketahui, korban Ahmad Zakaria (24), warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang, tewas setelah dibacok berulang kali oleh Aris Anjas (22), warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Lumajang. 

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa (2/9/2025) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB. Dugaan sementara, motif pembunuhan dipicu rasa cemburu pelaku terhadap korban. (Imam)

13/09/2025

Terlacak Lewat Pelat Nomor, Dua Pemuda Penendang Motor Hingga Tewas Diamankan Polisi


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Polisi bergerak cepat mengungkap kasus penganiayaan yang menewaskan seorang pemuda di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, Sabtu (13/9/2025) dinihari.

Dua pelaku berhasil diamankan kurang dari 24 jam setelah insiden berkat petunjuk pelat nomor kendaraan yang tertinggal di lokasi.

Korban diketahui bernama Ahmad Lifan (20), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono.

Ia meninggal dunia di tempat setelah motor Honda Kharisma yang dikendarainya ditendang oleh pelaku hingga terhempas membentur tiang listrik. Saat kejadian, korban tengah berboncengan tiga bersama dua temannya.

Menurut keterangan warga sekitar, Irul, ia mendengar suara keras sepeda motor jatuh sekitar pukul 00.37 WIB.

“Saya kira tadi itu nabrak rombong saya, ternyata ada dua orang tergeletak. Satu meninggal dunia, satunya selamat. Pelaku bawa Vario langsung kabur, padahal motornya rusak juga tapi dipaksa buat kabur,” kata Irul di lokasi kejadian.

Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, menyebut kasus ini diduga kuat merupakan tindak penganiayaan.

“Dua anak berhasil diamankan berinisial M, warga Kecamatan Kedungjajang dan A, warga Desa Sukodono. Dari keterangan sementara, korban sepulang dari Taman Toga merasa diikuti oleh tiga orang tak dikenal. Sempat terjadi saling kejar-kejaran, hingga akhirnya korban ditendang dan jatuh,” terang Untoro.

Sementara itu, Kapolsek Lumajang Kota, Iptu Edi Kuswanto, menjelaskan bahwa kunci terungkapnya kasus ini adalah plat nomor kendaraan yang jatuh saat insiden

“Untungnya, plat nomor kendaraan pelaku jatuh dan menjadi petunjuk bagi kami. Motor itu milik orang tua pelaku. Dari situ, kita lakukan penelusuran dan berhasil mengamankan pelaku di rumahnya,” ujar Edi.

Ia menambahkan, kedua pelaku sempat terjatuh juga saat insiden dan melarikan diri ke arah Sukodono untuk berobat di puskesmas. Namun berkat koordinasi cepat, polisi berhasil menangkap keduanya.

Saat ini, kedua pelaku yang masih di bawah umur sedang menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Lumajang. Polisi juga masih mendalami motif di balik aksi nekat yang menewaskan korban tersebut

Tragis, Pemuda Lumajang Tewas Usai Motornya Ditendang di Jalan Hayam Wuruk


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Insiden tragis terjadi di Toga Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, Sabtu (13/9/2025) dinihari.

Seorang pemuda bernama Ahmad Lifan (20), warga Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya ditendang pengendara lain hingga terjatuh.

Menurut keterangan warga sekitar, Irul, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.37 WIB. Ia mendengar suara keras sepeda motor terjatuh di dekat warungnya.

“Saya kira tadi itu nabrak rombong saya, ternyata ada dua orang tergeletak. Satu meninggal dunia, satunya selamat. Pelaku bawa Vario langsung kabur, padahal motornya rusak juga tapi dipaksa buat kabur,” kata Irul di lokasi kejadian.

Korban Lifan saat itu berboncengan tiga dengan temannya menggunakan sepeda motor Honda Kharisma.

Saat melintas dari arah selatan menuju utara, mereka diikuti dua motor Vario. Setibanya di lokasi, salah satu pengendara menendang roda depan motor korban hingga terhempas membentur tiang listrik.

Akibat kejadian tersebut, Ahmad Lifan meninggal di tempat, sementara dua temannya hanya mengalami luka ringan.

Polisi Bergerak Cepat, Dua Pelaku Diamankan Kurang dari 24 Jam

Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut insiden itu diduga kuat merupakan tindak penganiayaan.

“Dua anak berhasil diamankan berinisial M, warga Kecamatan Kedungjajang dan A, warga Desa Sukodono. Dari keterangan sementara, korban sepulang dari Taman Toga merasa diikuti oleh tiga orang tak dikenal. Sempat terjadi saling kejar-kejaran, hingga akhirnya korban ditendang dan jatuh,” terang Untoro.

Ia menambahkan, untuk motif kejadian masih dalam penyelidikan. Kedua pelaku yang masih di bawah umur kini menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Lumajang.

Pelaku Terlacak dari Plat Nomor yang Jatuh

Kapolsek Lumajang Kota, Iptu Edi Kuswanto, mengatakan terungkapnya identitas pelaku berawal dari plat nomor kendaraan yang tertinggal di lokasi.

“Untungnya, plat nomor kendaraan pelaku jatuh dan menjadi petunjuk bagi kami. Alhamdulillah, motor itu masih milik orang tua pelaku. Dari situ kita lakukan penelusuran dan pelaku berhasil diamankan di rumahnya,” ujar Edi.

Ia menambahkan, kedua anak tersebut sempat terjatuh juga saat insiden dan melarikan diri ke arah Sukodono untuk berobat di puskesmas. Namun akhirnya, kurang dari 24 jam polisi berhasil mengamankan mereka.

"Untungnya, pelat nomor kendaraan milik pelaku jatuh, dan menjadi petunjuk kami untuk melakukan penyelidikan," kata Iptu Edi.(Imam)

12/09/2025

Saling Ejek di Grup WA, Dua Pria di Lumajang Duel Golok dan Linggis, Satu Terluka


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Pertikaian menggunakan senjata tajam terjadi di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/9/2025). 

Duel tak seimbang itu melibatkan dua pria bersaudara, Bima dan Gandung, warga setempat. Akibat insiden tersebut, Gandung mengalami luka pada pergelangan tangan kiri dan harus dilarikan ke RSUD Pasirian.

Peristiwa bermula dari perselisihan keduanya di grup WhatsApp. Merasa tersinggung, 

Gandung mendatangi Bima yang sedang bekerja dan memukulnya.

Meski sempat tidak melawan, Bima akhirnya terlibat duel setelah Gandung kembali mendatanginya di rumah dengan membawa linggis.

“Gandung tiba-tiba datang pakai linggis pukul Bima. Terus ditangkis, Bima langsung ambil parang (golok) yang ada di sampingnya pas di meja makan, langsung membalas dan mengenai pergelangan tangan kiri,” ungkap Damang, ibu Bima, saat ditemui di rumahnya.

Menurutnya, Bima terpaksa melawan karena jika tidak, keselamatannya bisa terancam.

 “Kalau anak saya gak melawan, malah anak saya yang jadi korban,” tambah Damang.

Setelah terluka, Gandung langsung dibawa ke RSUD Pasirian untuk mendapatkan perawatan medis di UGD. 

Sementara itu, Bima masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Reskrim Polsek Pasirian.

Kasubsi Pidm Sie Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, SH, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan resmi dari jajaran di lapangan.

“Saya tanyakan dulu ke Kapolsek Pasirian,” ujarnya singkat. (Imam)


Sindikat Curanmor di Banyuwangi Terungkap, Polisi Amankan Empat Pelaku dan Delapan Motor Curian


Banyuwangi, (Onenewsjatim) –
Polresta Banyuwangi Polda Jawa Timur, membongkar jaringan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan penadahan lintas daerah. 

Empat tersangka dengan peran berbeda diamankan dalam pengungkapan tersebut.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan, kasus ini terdiri dari Dua perkara, yakni penipuan-penggelapan sepeda motor serta pencurian motor oleh sindikat antar wilayah.

“Pengungkapan ini menjadi bukti keseriusan Polresta Banyuwangi dalam memberantas curanmor yang sangat meresahkan masyarakat,” kata Kombes Pol Rama saat konferensi pers di Mapolresta Banyuwangi, Kamis (11/9/2025).

Tersangka pertama, M, merupakan residivis yang beraksi dengan modus jual-beli motor. 

Ia berpura-pura membeli kendaraan, lalu meminta kunci dan surat motor untuk uji coba sebelum akhirnya membawa kabur. Aksinya sempat viral karena terekam CCTV.

Dari M, Polisi menyita Dua unit sepeda motor, uang tunai Rp600.000, satu BPKB, dan satu STNK. Ia dijerat Pasal 362, 372, dan 378 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Selain M, Polisi juga menangkap tiga tersangka lain, yakni NH, BH, dan AR. NH berperan sebagai eksekutor, sedangkan BH sebagai penadah. 

Keduanya menggunakan kunci leter T untuk merusak kendaraan, bahkan membobol pagar rumah. 

Keduanya dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara serta Pasal 480 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.

Sementara itu, AR beraksi dengan menyamar sebagai penghuni kos, lalu mencuri motor ketika penghuni lain sedang tertidur. 

Ia berhasil dibekuk dalam waktu kurang dari 24 jam. Dari pengungkapan ini, Polisi mengamankan delapan unit sepeda motor, pakaian yang digunakan tersangka, serta dokumen kendaraan.

Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, Polresta Banyuwangi Polda Jatim juga mengembalikan motor hasil curian kepada pemilik sahnya.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Kapolresta kepada korban, salah satu pengemudi ojek online sdr Imron H. (52 th).

Momen itu berlangsung haru ketika korban menerima kembali kendaraannya yang selama ini menjadi sumber utama mata pencaharian.

“Alhamdulillah motor saya kembali. Terima kasih kepada Polresta Banyuwangi,” ucap korban dengan mata berkaca-kaca.(*)

11/09/2025

Polres Blitar Kota Ringkus 9 Tersangka Narkoba, Termasuk Pemilik Ladang Ganja


Blitar Kota, (Onenewsjatim)–
Satuan Reserse Narkoba Polres Blitar Kota, Polda Jatim, berhasil meringkus sembilan orang tersangka dalam Operasi Tumpas Narkoba 2025 yang digelar sejak 30 Agustus hingga 10 September 2025.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, menyampaikan dalam konferensi pers pada Rabu (10/9/2025) bahwa dari operasi tersebut petugas mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 2,46 gram sabu-sabu, 0,75 gram ganja kering, 1.403 butir pil dobel L, serta 820 batang tanaman ganja.

Kasus yang paling menonjol adalah ditemukannya lahan ganja di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, yang diketahui milik SA (38). Polisi membongkar praktik tersebut setelah salah satu tersangka yang ditangkap sebelumnya positif mengonsumsi ganja.

“Dari keterangan SA, ia menanam ganja di belakang rumah dengan berbagai ukuran tanaman. Bibit ganja itu dibeli secara online sekitar dua tahun lalu,” ujar Kapolres.

SA mengaku tidak memiliki jaringan dan menjalankan bisnis haram itu seorang diri. Ia menjual ganja baik dalam bentuk tanaman utuh maupun dalam kondisi kering siap pakai. Harga ganja segar dipatok sekitar Rp300 ribu per batang, sedangkan ganja kering dihargai hingga Rp5 juta per kilogram.

Kapolres menambahkan, pihaknya masih mendalami asal bibit ganja tersebut. “Diduga bibit berasal dari luar Jawa. Namun karena kondisi tanah di Gandusari cukup subur, tanaman ganja dapat tumbuh dengan baik. Kami masih melakukan pendalaman terkait kasus ini,” tegasnya.

Selain mengungkap kasus ladang ganja, Polres Blitar Kota juga membekuk delapan tersangka lainnya yang terlibat peredaran narkoba jenis sabu dan pil dobel L.

Para tersangka kini mendekam di tahanan dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Untuk kasus pil dobel L, ancaman hukuman berkisar 4 hingga 12 tahun penjara.

Sementara untuk penyalahgunaan sabu dan ganja, para pelaku terancam hukuman minimal 4 tahun hingga maksimal 15 tahun penjara.

SDN Tempeh Tengah 01 Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Aksi pencurian menimpa SDN Tempeh Tengah 01, Dusun Krajan Tengah, Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Lumajang. 

Sejumlah barang berharga seperti satu unit proyektor LCD, dua tabung gas elpiji, dan satu magic com raib digondol maling pada Selasa (10/9/2025) malam.

Kepala SDN Tempeh Tengah 01, Samsul Arifin, menjelaskan peristiwa pencurian itu terekam kamera CCTV sekolah. Dari rekaman terlihat, pelaku yang beraksi seorang diri masuk lewat pintu gerbang depan, lalu membobol pintu ruang kerja guru hingga menyelinap masuk ke ruang kepala sekolah.

“Dengan senter di kepala, pelaku sempat mencari barang berharga di meja kepala sekolah tapi tidak menemukan apa-apa. Lalu dia masuk ke ruang operator dan mengambil satu proyektor LCD. Untungnya laptop di ruang tersebut masih terselamatkan,” ujar Samsul.

Tak berhenti di situ, pelaku juga membobol pintu dapur dan taman kanak-kanak (TK) di lokasi tersebut. Dari sana, ia membawa kabur dua tabung gas elpiji serta sebuah magic com. Pelaku kemudian melarikan diri melalui pintu belakang sekolah.

“Kemungkinan masuk lewat gerbang depan. Kejadiannya sekitar pukul 20.00 WIB, kondisi saat itu hujan deras, jadi penjaga tidak sempat kontrol. Setelah kejadian kami langsung lapor ke Polsek Tempeh,” imbuh Samsul.

Dalam rekaman CCTV, pelaku terlihat menggunakan penutup kepala, kaos bermotif putih, dan celana pendek. Atas kejadian ini, pihak sekolah berharap pelaku segera ditangkap agar tidak menimbulkan korban lain.

Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, membenarkan laporan pencurian tersebut. Menurutnya, Polsek Tempeh sudah menerima laporan dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Korban sudah laporan, dan anggota Polsek Tempeh langsung melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti,” kata Ipda Untoro.


© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved