-->

Berita

Kabar Jatim

Daerah

Hukrim

Berita Pilihan

18/12/2025

Kombes Arsal Sahban Raih NASTRAP Terbaik Sespimti Polri, Angkat Ancaman Kejahatan Blockchain


Bandung, (Onenewsjatim)
– Ancaman terhadap stabilitas keuangan negara kini tidak lagi hanya datang dari kejahatan konvensional. Perkembangan teknologi digital, khususnya blockchain, telah melahirkan bentuk kejahatan baru yang bergerak cepat, lintas negara, anonim, dan sulit dilacak.

Isu strategis tersebut mengantarkan Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, S.H., S.I.K., M.M., M.H. meraih predikat Naskah Strategis (NASTRAP) terbaik bidang Sanyata Sumanasa Wira Aksara (novelty) dalam Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 yang berlangsung di Lembang, Kabupaten Bandung.

Predikat tersebut diberikan karena NASTRAP karya Arsal dinilai menghadirkan gagasan baru yang belum pernah diangkat sebelumnya, khususnya terkait strategi Polri dalam mengantisipasi dan menangani dampak negatif teknologi blockchain demi menjaga stabilitas keuangan negara.

Dalam NASTRAP-nya, Arsal mengulas fenomena kejahatan model baru yang telah berkembang melampaui konsep cyber crime konvensional, yakni cyber dependent financial crime. Kejahatan ini memanfaatkan teknologi blockchain untuk melakukan peretasan, pencucian aset digital, hingga pengalihan dana lintas yurisdiksi dengan kecepatan tinggi dan nyaris tanpa jejak.

“Kejahatan berbasis blockchain ini bukan semata persoalan teknologi, tetapi sudah menjadi ancaman nyata terhadap sistem keuangan negara. Karakternya lintas negara, multi-yurisdiksi, anonim, dan bergerak sangat cepat. Jika tidak diantisipasi sejak dini, dampaknya bisa serius terhadap stabilitas ekonomi nasional,” ujar Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban, Selasa (17/12/2025).

Ia menegaskan bahwa pendekatan penegakan hukum terhadap kejahatan semacam ini tidak bisa lagi dilakukan secara sektoral dan reaktif.

“Polri harus membangun strategi yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis pemahaman mendalam terhadap teknologi blockchain. Ini bukan kejahatan masa depan, tetapi kejahatan yang sudah terjadi hari ini,” tegasnya.

Penghargaan NASTRAP terbaik tersebut sejalan dengan arah transformasi kepemimpinan Polri di era digital. Kasespim Polri Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S.H., M.A. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan Polri ke depan semakin kompleks dan menuntut perubahan paradigma kepemimpinan.

“Kita berada di persimpangan zaman yang menuntut kepemimpinan Polri yang adaptif terhadap tantangan global, disruptif, dan bernuansa digital. Kompleksitas ancaman hari ini jauh berbeda dibandingkan era sebelumnya,” ungkapnya.

Menurutnya, karya strategis seperti NASTRAP terbaik tersebut menjadi indikator bahwa calon pemimpin Polri ke depan tidak hanya dituntut mampu mengelola organisasi, tetapi juga memahami dinamika ancaman global yang berkembang sangat cepat.

Pendidikan Sespimti Polri Dikreg 34 Gelombang 2 secara resmi ditutup pada 17 Desember 2025 dan diikuti oleh 368 peserta didik, terdiri dari Sespimti Angkatan 34 Gelombang 2 sebanyak 60 peserta, Sespimmen Angkatan 65 Gelombang 2 sebanyak 141 peserta, SPPK Angkatan 2 sebanyak 63 peserta, serta Sespimma Angkatan 74 sebanyak 104 peserta.

Penutupan pendidikan ini menandai lahirnya para pemimpin strategis Polri yang diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan nasional ke depan, termasuk ancaman kejahatan digital dan keuangan yang semakin kompleks.

Dengan raihan NASTRAP terbaik tersebut, Kombes Pol Dr. M. Arsal Sahban dinilai berhasil menghadirkan perspektif baru tentang peran Polri dalam menjaga stabilitas keuangan negara di tengah akselerasi teknologi global. (Imam)


17/12/2025

Babinsa Tempursari Edukasi Pelajar SMKN soal Bahaya Pernikahan Dini



Lumajang, (Onenewsjatim)-Momen pembagian rapor di SMKN Tempursari, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dimanfaatkan sebagai sarana edukasi yang bermakna bagi para pelajar. Babinsa Tempursari Koramil 0821-18/Tempursari, Peltu Dwi Hasim As’ari, memberikan sosialisasi tentang bahaya pernikahan dini kepada siswa-siswi, Rabu (17/12/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 120 siswa tersebut berlangsung di lingkungan sekolah dengan suasana komunikatif dan edukatif. Sosialisasi tersebut bertujuan membangun kesadaran generasi muda agar memahami risiko pernikahan dini, baik dari sisi kesehatan, psikologis, pendidikan, maupun masa depan.

Dalam pemaparannya, Peltu Dwi Hasim As’ari menjelaskan bahwa pernikahan dini kerap berdampak panjang, mulai dari terhambatnya pendidikan hingga tingginya risiko masalah kesehatan reproduksi dan ketidaksiapan mental dalam membangun rumah tangga.

“Remaja perlu fokus menyiapkan masa depan, menyelesaikan pendidikan, dan membangun karakter. Pernikahan bukan hanya soal usia, tetapi juga kesiapan fisik, mental, dan ekonomi,” tegasnya di hadapan para siswa.

Ia juga mengajak para pelajar untuk berani bermimpi besar, memanfaatkan usia produktif untuk belajar, berkarya, dan mengembangkan potensi diri. Menurutnya, pencegahan pernikahan dini adalah tanggung jawab bersama, termasuk peran keluarga, sekolah, dan lingkungan.

Sementara itu, Kepala SMKN Tempursari, Joko Sudharmono, S.Pd, mengapresiasi langkah Babinsa yang dinilai tepat sasaran dan relevan dengan kondisi remaja di perkembangan teknologi yang modern dan canggih.

“Kami menyambut baik sosialisasi ini, terlebih dilakukan bertepatan dengan pembagian rapor sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima tidak hanya oleh siswa, tetapi juga menjadi refleksi bersama orang tua,” pungkasnya.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat menumbuhkan pola pikir positif pada siswa agar lebih bijak dalam mengambil keputusan hidup. Sekolah, lanjutnya, akan terus membuka ruang kolaborasi dengan TNI dan pihak terkait dalam memberikan pendidikan karakter serta pembinaan generasi muda.

Melalui kegiatan sosialisasi, diharapkan siswa SMKN Tempursari memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang pentingnya merencanakan masa depan secara matang, serta mampu menghindari keputusan yang dapat merugikan diri sendiri. (Pendim0821)

Kolaborasi Pemerintah dan TNBTS Bangun Kelompok Tani Hutan Tangguh di Lumajang


Lumajang , (Onenewsjatim)
-Upaya penguatan peran masyarakat desa penyangga kawasan konservasi terus dilakukan secara berkelanjutan. Danramil 0821-17/Pasrujambe Ony Ariyanto, S.H. melaksanakan kegiatan pendampingan Masyarakat Desa Penyangga dan Pemberian Materi Pengelolaan Dinamika Kelompok yang digelar di Aula Kantor Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (16/12/2025).

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 30 peserta dari unsur pemerintah, aparat kewilayahan, serta Kelompok Tani Hutan (KTH) Tani Sejati dan Tani Sejahtera. Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimcam Pasrujambe, perwakilan TNBTS Pasrujambe, Kepala Desa Pasrujambe serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas. 

Dalam kesempatan itu, Danramil 0821/17 Pasrujambe Kapten Arm Ony Ariyanto, S.H. menyampaikan bahwa TNI melalui peran Babinsa akan terus hadir mendampingi masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan, termasuk pada sektor pertanian dan kehutanan.

“Pendampingan ini merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kami ingin kelompok tani mampu mengelola organisasi dengan baik, saling mendukung, dan berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar,” tegas dia.

Camat Pasrujambe, Muhammad Saiful, S.AP., dalam sambutannya menekankan pentingnya kekompakan dan kesadaran bersama masyarakat desa penyangga dalam menjaga kawasan hutan. 

Menurutnya, keberhasilan pengelolaan wilayah penyangga sangat ditentukan oleh kemampuan kelompok tani dalam bekerja secara solid dan terorganisir.

“Melalui pendampingan ini, kami berharap kelompok tani hutan tidak hanya kuat secara individu, tetapi juga solid sebagai kelompok. Dinamika kelompok yang sehat akan mendukung kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian kawasan,” ujar dia.

Perwakilan TNBTS Pasrujambe, Khaerul Soleh, menjelaskan bahwa pengelolaan dinamika kelompok menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan kelestarian kawasan konservasi.

“Kelompok tani hutan adalah mitra strategis TNBTS. Dengan pengelolaan kelompok yang baik, masyarakat dapat berdaya tanpa harus merusak hutan. Inilah esensi desa penyangga,” pungkasnya.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan terbangun sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, TNI-Polri, TNBTS, dan masyarakat, guna menciptakan kelompok tani hutan yang tangguh, berdaya saing, serta peduli terhadap kelestarian lingkungan di wilayah Kecamatan Pasrujambe. (Pendim0821)

Kasus Mayat Mahasiswi di Sungai Pasuruan Terungkap, Oknum Anggota Polres Probolinggo Diamankan


Probolinggo, (DOC) –
Misteri penemuan jasad seorang mahasiswi di aliran sungai yang berada di tepi Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, tepatnya di Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mulai menemui titik terang.

Terduga pelaku dalam kasus tersebut telah diamankan oleh Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Pelaku berinisial AS diketahui merupakan anggota Polres Probolinggo Kabupaten dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban. Ia juga menyatakan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga almarhumah diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Kombes Pol Jules dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Peristiwa penemuan jasad tersebut terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), seorang mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Usai menerima laporan, aparat kepolisian langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi maupun yang pertama kali menemukan korban.

Selain itu, penyidik juga mengamankan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil pengembangan kasus, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan AS pada hari yang sama. Terduga pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Terduga pelaku telah kami amankan dan saat ini masih menjalani proses pemeriksaan,” jelas Kombes Pol Jules.

Polda Jatim mengungkapkan bahwa perkara ini diduga tidak dilakukan oleh satu orang saja. Penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pihak lain yang diduga turut terlibat. Adapun motif kejahatan hingga kini masih terus didalami.

“Berdasarkan penyelidikan sementara, kemungkinan terdapat pelaku lain. Saat ini masih dalam proses pencarian,” tegasnya.

Terkait penyebab pasti kematian korban, kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum serta rencana autopsi yang dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak keluarga.

Polda Jawa Timur memastikan penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan. Selain proses hukum pidana, institusi kepolisian juga akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme kode etik terhadap anggota yang terlibat.

“Proses pidana akan menjadi prioritas utama, kemudian dilanjutkan dengan penegakan kode etik sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Kombes Pol Jules. (Mam)

16/12/2025

Musim Hujan dan Perubahan Iklim Picu Ancaman DBD, Masyarakat Diminta Waspada


Foto ilustrasi (pakai Ai)

Lampung, (Onenewsjatim) – Musim hujan yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim menjadi perhatian serius di sektor kesehatan. 

Salah satu dampak yang paling dirasakan masyarakat adalah meningkatnya ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Sejumlah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan erat antara perubahan iklim dan peningkatan kasus DBD. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Neglected Tropical Diseases oleh Ryan et al. (2021) mengungkapkan bahwa curah hujan tinggi yang disertai peningkatan suhu dan kelembapan menciptakan kondisi ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Hal senada juga disampaikan dalam penelitian The Association Between Dengue Case and Climate: A Systematic Review and Meta-analysis yang menyebutkan bahwa perubahan iklim berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kasus DBD. 

Kasus DBD umumnya meningkat saat dan setelah puncak musim hujan, terutama akibat banyaknya genangan air di lingkungan sekitar.

Genangan air di sekitar rumah, selokan yang tersumbat, serta tempat penampungan air yang tidak tertutup rapat menjadi lokasi favorit nyamuk untuk bertelur. 

Selain itu, perubahan iklim global menyebabkan musim hujan berlangsung lebih lama, sehingga risiko penularan DBD semakin besar.

Tak hanya meningkatkan jumlah kasus, perubahan iklim juga memperluas wilayah penyebaran nyamuk pembawa virus dengue, termasuk ke daerah yang sebelumnya jarang terdampak. Suhu yang lebih hangat membuat siklus hidup nyamuk berlangsung lebih cepat dan meningkatkan potensi penularan penyakit ke manusia.

Di tingkat nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat lonjakan signifikan kasus DBD. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2024, sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 257.271 kasus DBD dengan 1.461 kematian. Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 114.720 kasus dengan 894 kematian.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa DBD masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu diwaspadai setiap tahun, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, upaya pencegahan terus digencarkan melalui pengendalian berbasis lingkungan.

Pengendalian DBD dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Langkah tambahan meliputi penggunaan larvasida dan perbaikan sistem drainase agar tidak menimbulkan genangan air.

Larvasida berfungsi membasmi jentik nyamuk pada tempat air yang sulit dikuras, seperti bak mandi atau toren air, sehingga mencegah jentik berkembang menjadi nyamuk dewasa. 

Sementara itu, perbaikan drainase bertujuan menjaga saluran air tetap bersih dan lancar.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat juga disarankan menggunakan perlindungan tambahan seperti kelambu saat tidur, obat anti nyamuk, serta alat pengusir nyamuk elektrik. 

Langkah ini dinilai efektif mengurangi risiko gigitan nyamuk, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk Aedes paling aktif, sebagaimana direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan DBD. Kementerian Kesehatan RI terus menggalakkan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (G1R1J) agar pemantauan jentik nyamuk dapat dilakukan secara mandiri di setiap rumah.

Dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan secara rutin, risiko penularan DBD diharapkan dapat ditekan. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada selama musim hujan demi melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit DBD.

Daftar Pustaka:

Abdulah, et all. 2025. The association between dengue case and climate: A systematic review and meta-analysis. journal homepage: www.elsevier.com/locate/onehlt 

Ebi, K. L., & Hess, J. J. (2023). Health risks due to climate change: Inequity in causes and consequences.Health Affairs, 42(12), 1812–1819. https://www.healthaffairs.org/doi/10.1377/hlthaff.2023.00778

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024, 14 November). Waspada Penyakit di Musim Hujan. Diakses melalui: https://kemkes.go.id/id/waspada-penyakit-di-musim-hujan

Kementerian Kesehatan RI. (2024). 5 Langkah Sehat Terhindar dari DBD selama Musim Hujan. Portal Ayosehat. Diakses melalui: https://ayosehat.kemkes.go.id/5-langkah-sehat-terhindar-dari-dbd-selama-musim-hujan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025).

Profil Kesehatan Indonesia 2024. Diakses melaui: https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2024

Ryan, S. J., Carlson, C. J., Mordecai, E. A., & Johnson, L. R. (2021).

Global expansion and redistribution of Aedes-borne virus transmission risk with climate change. PLoS Neglected Tropical Diseases, 15(3), e0009130.

https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0009130World Health Organization. (2023).

Dengue and severe dengue – Fact sheet. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue


Penulis: Audria Octa A.W.L, Amd.Keb., S.KM.

Editor: Imam 



Babinsa dan Warga Rowokangkung Gotong Royong Bangun Irigasi


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Semangat gotong royong kembali menjadi kekuatan utama dalam pembangunan desa. Babinsa Dawuhan Wetan Koramil 0821-16/Rowokangkung, Sertu Anto Budi Hartotok, bersama warga melaksanakan kegiatan kerja bakti (karya bakti/karbak) pembangunan saluran irigasi di Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (16/12/2025).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya mendukung kelancaran sistem pengairan pertanian yang menjadi sektor vital bagi kehidupan masyarakat desa. Pembangunan saluran irigasi, diharapkan mampu menjamin ketersediaan air secara merata ke area persawahan, sehingga produktivitas lahan warga dapat meningkat dan berkelanjutan.

Sertu Anto Budi Hartotok menyampaikan bahwa keterlibatan Babinsa dalam kegiatan pendampingan merupakan wujud sinergitas dan kepedulian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat desa.

“Pembangunan saluran irigasi ini sangat penting untuk menunjang sektor pertanian. Melalui gotong royong, kami berharap petani dapat merasakan manfaat nyata berupa pengairan yang lebih lancar sehingga hasil panen ke depan semakin optimal,” ungkapnya.

Dalam kegiatan karya bakti tersebut, Babinsa bersama warga bahu-membahu melakukan penggalian saluran, pemasangan material, serta perapian jalur irigasi. Kerja sama yang solid ini dilakukan agar aliran air dapat mengalir dengan lancar, tertata, dan menjangkau seluruh lahan pertanian yang selama ini membutuhkan suplai air yang stabil.

Sementara itu, Kepala Dusun Krajan 2, Saiful, menjelaskan bahwa pembangunan saluran irigasi tersebut memiliki manfaat strategis dalam jangka panjang bagi warga. 

Menurutnya, saluran irigasi ini tidak hanya berfungsi untuk mengalirkan air ke sawah secara merata, tetapi juga menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi musim kemarau.

“Dengan adanya saluran irigasi yang tertata dan kuat, kebutuhan air pertanian dapat terpenuhi secara berkesinambungan. Ke depan, petani tidak lagi khawatir terhadap ketidakmerataan aliran air, sehingga pola tanam bisa lebih teratur dan produktivitas lahan meningkat dari waktu ke waktu,” pungkasnya.

Ia menambahkan bahwa pembangunan irigasi ini merupakan investasi desa yang manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang, baik untuk mendukung ketahanan pangan maupun meningkatkan kesejahteraan petani. 

Selain itu, keberadaan irigasi yang baik juga diharapkan mampu menjaga kesuburan tanah serta meminimalkan risiko gagal panen. 

Melalui kegiatan gotong royong pembangunan saluran irigasi, selain terciptanya sarana pertanian yang memadai, juga semakin mempererat kebersamaan dan silaturahmi antarwarga. Sinergi antara Babinsa dan masyarakat menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mendukung pembangunan desa dan ketahanan pangan wilayah. (Pendim0821)

Babinsa Tekung Dampingi Petani Kendalikan Hama Padi di Klampokarum


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Komitmen menjaga stabilitas ketahanan pangan terus diwujudkan melalui kerja nyata di lapangan. Babinsa Klampokarum Koramil 0821-15/Tekung, Sertu Wawan Efendi, melaksanakan pendampingan Gerakan Pengendalian Hama Wereng Coklat dan Kepinding Tanah di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Sri Rejeki, Blok Ringin, Desa Klampokarum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (16/12/2025).

Kegiatan pengendalian hama yang dilaksanakan di lahan seluas 2 hektare tersebut bertujuan untuk menekan perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berpotensi menurunkan produktivitas padi. Pendampingan Babinsa menjadi bagian dari upaya TNI AD dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah pedesaan.

Dalam keterangannya, Sertu Wawan Efendi menyampaikan bahwa keterlibatan Babinsa merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap kesejahteraan petani.

“Pendampingan ini kami lakukan untuk memastikan petani mendapatkan dukungan, baik secara teknis maupun motivasi, agar mampu mengendalikan hama sejak dini sehingga tanaman padi dapat tumbuh optimal dan hasil panen tetap terjaga,” ujar dia.

Gerakan pengendalian hama padi melibatkan berbagai unsur terkait, di antaranya Kepala BPP Kecamatan Tekung, Suko Damayanti, Petugas POPT Samsul Arif, PPL Desa Klampokarum Wawan H., serta Ketua Poktan Sri Rejeki, Moch. Arifin. Kolaborasi lintas sektor tersebut menjadi kunci dalam menciptakan sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

Kepala BPP Kecamatan Tekung, Suko Damayanti, menegaskan pentingnya pengendalian hama secara terpadu dan berkesinambungan. 

“Wereng coklat dan kepinding tanah merupakan hama utama tanaman padi. Dengan gerakan bersama seperti ini, pengendalian dapat dilakukan lebih efektif dan tepat sasaran,” jelas dia.

Sementara itu, Petugas POPT Samsul Arif menjelaskan bahwa pengendalian dilakukan sesuai prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT), dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. 

Ia juga mengedukasi petani agar mampu mengenali gejala awal serangan hama dan melakukan tindakan pengendalian secara mandiri.

Ketua Poktan Sri Rejeki, Moch. Arifin, mengapresiasi sinergi yang terjalin antara Babinsa, petugas pertanian, dan petani. Menurutnya, kehadiran Babinsa di lapangan memberikan dorongan semangat dan rasa aman bagi para petani.

“Kami merasa sangat terbantu. Dengan pendampingan ini, petani menjadi lebih yakin dalam menjaga tanaman agar terhindar dari serangan hama,” ungkapnya.

Melalui Gerakan Pengendalian Hama padi diharapkan produktivitas pertanian di Desa Klampokarum tetap terjaga, sekaligus mendukung ketahanan pangan di wilayah Kecamatan Tekung dan Kabupaten Lumajang secara berkelanjutan. (Pendim0821)

Pemerintah

Olahraga

Peristiwa

Politik

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved