-->

16/12/2025

Banjir Rendam Ribuan Rumah di Jember, 1.271 KK Terdampak Luapan Sungai Bedadung


Jember, (Onenewsjatim)
– Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Jember sejak Senin siang hingga sore hari, Selasa (16/12/2025), mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Dampaknya, ribuan rumah warga terendam dan sebagian masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Indra Tri Purnomo, mengatakan bahwa berdasarkan data sementara, sebanyak 1.271 kepala keluarga terdampak banjir akibat meluapnya sejumlah sungai, dengan Sungai Bedadung sebagai salah satu pemicu utama.

“Ketinggian air di beberapa lokasi mencapai lebih dari satu meter, sehingga petugas harus melakukan evakuasi terhadap warga,” ujar Indra, Selasa (16/12/2025).

Ia menjelaskan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang berlangsung cukup lama dan menyebabkan debit air sungai meningkat drastis. 

Sebelumnya, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, pada periode 11 hingga 20 Desember 2025.

Menurut Indra, sejumlah sungai di Jember meluap akibat hujan deras, di antaranya Sungai Bedadung, Kalijompo, Rembangan, Mayang, Gila, serta Sungai Dinoyo. Luapan air tersebut menggenangi permukiman warga di berbagai kecamatan.

BPBD Jember mencatat sedikitnya 20 titik banjir yang tersebar di Kecamatan Patrang, Kaliwates, Sumbersari, Pakusari, Kalisat, dan Rambipuji. Ketinggian genangan air bervariasi, mulai dari sekitar 30 sentimeter hingga mencapai dua meter.

“Di beberapa lokasi dengan genangan cukup tinggi, tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Di Kampung Ledok Kebun Lor, Kelurahan Jember Kidul, sebanyak 26 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air antara 80 hingga 120 sentimeter. Sementara di wilayah Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, ratusan rumah terdampak. Bahkan, satu dapur milik warga dilaporkan roboh dan sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat derasnya arus air.

Banjir juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur. Jembatan di Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, tergerus banjir sekitar tiga meter hingga menyebabkan jembatan sepanjang 20 meter tersebut putus dan tidak bisa dilalui kendaraan.

“Untuk sementara, akses jembatan Desa Patemon ditutup karena kerusakannya cukup parah. Meskipun kondisi air sudah surut, jembatan masih membutuhkan penanganan lanjutan,” jelas Indra.

Wilayah terdampak terparah tercatat di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, dengan total 429 kepala keluarga terdampak banjir. Hingga Selasa dini hari pukul 03.21 WIB, petugas BPBD bersama relawan masih melakukan penanganan dan pendataan di lokasi.

Selain itu, banjir juga memaksa warga mengungsi, khususnya di Perumahan Villa Indah, Kelurahan Tegal Besar. Sebanyak 40 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa terdampak akibat ketinggian air yang mencapai lebih dari 1,2 meter.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Jember telah mendirikan tiga tenda keluarga untuL menampung warga yang mengungsi hingga kondisi dinyatakan aman.

Di Jalan Melon, Kecamatan Patrang, satu rumah warga dilaporkan hanyut terbawa arus banjir. Sementara empat kepala keluarga lainnya terpaksa mengungsi ke musala karena rumah mereka masih terendam.

Indra menambahkan, BPBD Jember bersama instansi terkait telah menyalurkan bantuan logistik di sejumlah titik terdampak, seperti Kepatihan, Gladak Kembar, dan Jalan Melon. 

Bantuan tersebut meliputi paket sembako, makanan siap saji, lauk pauk, perlengkapan masak dan makan, selimut, matras, kompor, serta bantuan khusus bagi lansia dan balita. (Fat)


Paguyuban Penambang Pasrujambe Sampaikan Ucapan Harjalu ke-770, Dukung Lumajang Semakin Tangguh


Lumajang (Onenewsjatim)
– Peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) yang jatuh setiap 15 Desember kembali diperingati pada tahun 2025 ini dengan penuh semangat kebersamaan.

Memasuki usia ke-770, berbagai elemen masyarakat turut menyampaikan ucapan dan dukungan, salah satunya datang dari paguyuban penambang di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang.

Momentum Harjalu ke-770 yang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh” dimaknai sebagai ajang refleksi atas perjalanan panjang pembangunan daerah sekaligus penguatan komitmen bersama dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Perwakilan paguyuban penambang Pasrujambe, Sohib, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh arah pembangunan Kabupaten Lumajang agar semakin berkarakter, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Menurutnya, semangat gotong royong yang terus terjaga menjadi modal utama dalam mendorong kemajuan daerah.

“Kami dari paguyuban penambang Pasrujambe siap mendukung pembangunan Lumajang. Kebersamaan dan gotong royong adalah kunci penting untuk mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).

Sohib juga mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai capaian pembangunan yang telah dirasakan masyarakat selama ini.

Ia menilai perkembangan di sektor infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga penguatan perekonomian memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan warga.

“Berbagai hasil pembangunan sudah dirasakan masyarakat, baik dari sisi infrastruktur, pelayanan publik, maupun sektor ekonomi yang semakin menguat dan berdampak langsung pada kesejahteraan,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. Partisipasi aktif masyarakat dinilai menjadi faktor penting dalam mendukung keberlanjutan pembangunan di Lumajang.

“Dengan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat, kami optimistis Lumajang ke depan akan semakin maju, mandiri, dan tangguh dalam mewujudkan cita-cita bersama,” pungkasnya.(Imam)

15/12/2025

Ratusan Warga Antusias Rebut Gunungan Hasil Bumi di Puncak Harjalu ke-770

 




Lumajang (Onenewsjatim)–
Suasana Alun-Alun Lumajang di depan Pendopo Aryawiraraja tampak semarak sejak pagi. Di bawah terik matahari, ratusan warga dengan sabar menunggu prosesi grebeg gunungan hasil bumi dalam rangka peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-770.

Setelah sembilan gunungan hasil bumi yang berisi aneka sayur-mayur dan buah-buahan ditata rapi di sepanjang jalan kawasan alun-alun, warga pun langsung berlarian untuk berebut isinya. 

Suasana menjadi riuh saat masyarakat saling berdesakan demi mendapatkan hasil bumi yang diyakini membawa berkah.

Meski sempat terhimpit dan berdesak-desakan, antusiasme warga tidak surut. Banyak di antara mereka mengaku senang bisa ikut serta dalam tradisi tahunan tersebut.

“Tadi sempat berdesakan dengan warga lain, tapi alhamdulillah dapat sayuran dan buah-buahan. Nanti mau dimasak dan dimakan bersama keluarga,” ujar Siti Musaroh, salah satu warga.

Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, grebeg gunungan hasil bumi merupakan bentuk ungkapan rasa syukur pemerintah dan masyarakat Lumajang kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil pertanian yang melimpah serta nikmat yang telah diberikan.

“Kegiatan grebeg gunungan hasil bumi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Lumajang ke-770,” ujar Bupati yang akrab disapa Bunda Indah.

Menurutnya, rangkaian peringatan Harjalu tahun ini dilaksanakan secara sederhana namun sarat makna. Prosesi diawali dengan khatmil Al-Qur’an, istighotsah, serta ziarah ke makam para pendiri Lumajang di kawasan Situs Biting, sebelum ditutup dengan puncak acara grebeg gunungan.

“Kesederhanaan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk melakukan evaluasi diri. Apakah di tahun 2025 ini kita sudah menjadi pribadi dan masyarakat yang lebih baik serta lebih bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.

Bunda Indah juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak rasa syukur, terutama di tengah berbagai ujian dan bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 19 November lalu.

Pada peringatan Harjalu ke-770 ini, Kabupaten Lumajang mengusung tema “Lumajang Tumbuh Semakin Tangguh”. 

Tema tersebut, kata Bunda Indah, mencerminkan semangat pembangunan daerah yang terus bergerak maju dan berkembang melalui inovasi, sekaligus memiliki ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Lumajang tumbuh artinya terus maju dan berkembang, terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara tangguh berarti mampu bangkit dan kuat secara ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks,” pungkasnya. (Imam)


14/12/2025

Operasi Gabungan Polres Lumajang, 17 Pengunjung Tempat Hiburan Jalani Tes Urine


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam rangka menjaga keamanan dan mencegah penyalahgunaan narkotika menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polres Lumajang melaksanakan operasi terpadu di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang, Jumat malam (12/12/2025).

Kegiatan tersebut merupakan langkah preventif kepolisian untuk mengantisipasi peredaran narkoba, khususnya di lokasi hiburan yang dinilai memiliki potensi kerawanan menjelang momentum pergantian tahun.

Operasi gabungan ini melibatkan berbagai satuan fungsi, antara lain Satresnarkoba, Propam, Sat Samapta, Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Si Dokkes), Seksi Humas Polres Lumajang, serta personel Subdenpom.

Razia dan patroli dipimpin langsung oleh Kasatresnarkoba Polres Lumajang AKP I Gede Putu Wiranata, S.H., M.H., dengan didampingi KBO Satresnarkoba Ipda Novandy Helda Prasetya.

Sejumlah lokasi hiburan malam menjadi sasaran pemeriksaan, di antaranya Cleo Cafe yang berada di Jalan Lintas Timur (JLT) Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono, Lamoza Cafe di JLT Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono; Madi Karaoke di JLT Desa Boreng, Kecamatan Lumajang; serta Vision Vista di Jalan Sastrodikoro, Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang.

Dalam pelaksanaan operasi, petugas gabungan melakukan pemeriksaan identitas sekaligus tes urine terhadap pengunjung yang berada di lokasi. Sebanyak 17 orang dipilih secara acak untuk menjalani pemeriksaan urine.

Dari hasil tes tersebut, seluruh pengunjung yang diperiksa dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkotika.

Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar melalui Kasubsi PIDM Si Humas Polres Lumajang Ipda Untoro menyampaikan bahwa operasi ini merupakan bentuk upaya pencegahan guna memastikan tempat hiburan malam di Lumajang terbebas dari narkoba.

“Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif menjelang Nataru. Dari hasil pemeriksaan dan tes urine terhadap 17 pengunjung, seluruhnya menunjukkan hasil negatif,” ujar Ipda Untoro.

Selain melakukan pemeriksaan, petugas juga menyampaikan edukasi serta imbauan kepada pengunjung dan pengelola tempat hiburan agar menjauhi narkotika dan bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Polres Lumajang akan terus melaksanakan kegiatan serupa secara rutin demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Lumajang,” pungkasnya. (Imam)


Kapolres Probolinggo Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Tiris


Probolingggo, (Onenewsjatim)
– Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif, melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir dan jembatan putus di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (13/12/2025). 

Kegiatan bakti sosial tersebut merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. 

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Probolinggo didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo R. Oemar Syarif, Pejabat Utama Polres Probolinggo Polda Jatim, Muspika Kecamatan Tiris serta Pengurus Bhayangkari Cabang Probolinggo. 

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif menyampaikan bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat merupakan bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan dan bantuan kemanusiaan. 

Ia menegaskan, bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam. 

"Kami berharap bantuan sembako ini dapat sedikit meringankan beban warga, serta menjadi penguat kebersamaan antara Polri dan masyarakat,” kata AKBP Latif. 

Usai memberikan bantuan paket sembako kepada empat warga terdampak banjir di Dusun Krajan, Desa Tiris, AKBP Latif meninjau kondisi serta perbaikan jembatan penghubung Dusun Tunggangan Desa Tiris dengan Dusun Kedaton Desa Andungbiru yang terdampak bencana. 

Tidak hanya itu, Kapolres Probolinggo juga meninjau jembatan penghubung Dusun Sumber Kapung, Kecamatan Tiris, sekaligus menyerahkan bantuan sembako kepada enam warga terdampak banjir. 

"Kami mengimbau warga masyarakat untuk tetap waspada, khususnya di musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana lanjutan seperti banjir dan tanah longsor," ujar AKBP Latif. 

Hingga saat ini Polres Probolinggo Polda Jatim terus melakukan pemantauan situasi kamtibmas serta berkoordinasi dengan pihak terkait guna mengantisipasi dampak bencana di wilayah Kabupaten Probolinggo. (Fat)

13/12/2025

Presiden Prabowo Salurkan 100 Becak Listrik untuk Tukang Becak Lansia di Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Ratusan tukang becak lanjut usia di Kabupaten Lumajang menerima bantuan becak listrik dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. 

Sebanyak 100 unit becak listrik disalurkan melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) dan diserahkan secara simbolis di Pendopo Aryawiraraja, Lumajang, Sabtu (13/12/2025) sore.

Penyerahan bantuan yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu berlangsung meriah dan disambut antusias para penerima. 

Usai penyerahan, puluhan tukang becak menaiki becak listrik tersebut dan diarak berkeliling kawasan Alun-Alun Lumajang bersama Bupati Lumajang Indah Amperawati, Wakil Ketua Umum Yayasan GSN Nanik S. Deyang, serta Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma.

Wakil Ketua Umum Yayasan GSN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa becak listrik yang diberikan tidak boleh diperjualbelikan. 

Ia menekankan bahwa bantuan tersebut secara khusus ditujukan untuk membantu tukang becak lansia agar tetap dapat bekerja tanpa harus mengandalkan tenaga fisik sepenuhnya.

“Ini bantuan dari Presiden Prabowo Subianto untuk bapak-bapak tukang becak yang sudah lansia. Saya minta jangan sampai dijual. Bantuan ini harus benar-benar dimanfaatkan,” tegas Nanik.

Menurutnya, program bantuan becak listrik akan terus berlanjut ke berbagai daerah di Indonesia. Selain membantu tukang becak tetap produktif, becak listrik juga ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menata sistem mangkal bagi tukang becak penerima bantuan agar lebih tertib dan terintegrasi dengan konsep pariwisata daerah.

“Tukang becak ini biasa mangkal di seputaran Alun-Alun, bisa juga di Pendopo atau rumah Wakil Bupati. Ke depan konsepnya adalah becak wisata, nanti akan kami diskusikan dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata,” ujar Bunda Indah.

Ia menambahkan, sejumlah titik strategis seperti hotel, terminal, dan Stasiun Klakah akan disiapkan sebagai lokasi mangkal. 

Tantangan utama, lanjutnya, adalah promosi karena sebagian besar tukang becak sudah lanjut usia dan belum terbiasa dengan sistem layanan berbasis aplikasi.

Salah satu penerima bantuan, Basir, mengaku sangat bersyukur atas bantuan becak listrik tersebut. Pria yang telah mengayuh becak selama lebih dari 20 tahun itu mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ia kerap pulang tanpa membawa penghasilan.

“Saya biasa mangkal di seputaran Alun-Alun. Sekarang sering tidak dapat penumpang. Dengan becak listrik ini semoga bisa lebih ringan mencari nafkah,” ujarnya.

Selain menerima becak listrik, para tukang becak juga mendapatkan bantuan paket sembako dari Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional sebagai bentuk kepedulian sosial kepada para pekerja sektor informal di Kabupaten Lumajang. (Imam)

12/12/2025

Gubernur Khofifah Pastikan Pembangunan Jembatan Bailey Senduro–Gucialit Rampung Akhir Tahun


Lumajang, (Onenewsjatim) -
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung progres pembangunan Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). 

Kedua jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kecamatan Senduro dan Gucialit.

Diketahui, dua jembatan itu sebelumnya ambruk akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah setempat pada 19 September 2025. 

Kerusakan tersebut sempat mengganggu konektivitas antar kecamatan dan berdampak pada mobilitas warga serta distribusi barang dan jasa.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun kembali jembatan menggunakan teknologi jembatan bailey, yang dikenal sebagai solusi cepat untuk infrastruktur darurat dan pemulihan akses.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, hingga 10 Desember 2025 progres pembangunan telah mencapai 78,27 persen. 

Gubernur Khofifah memastikan pengerjaan berjalan sesuai tahapan dan target yang telah ditetapkan.

“Insya Allah, setelah rangka baja dipasang, jembatan ini dapat segera digunakan, dan konektivitas masyarakat—baik sektor ekonomi, distribusi barang, jasa, pendidikan, dan lainnya—bisa kembali lancar,” ujar Khofifah saat meninjau lokasi.

Menurutnya, penerapan teknologi jembatan bailey dipilih karena prosesnya yang relatif cepat. Khofifah menjelaskan bahwa waktu pembangunan lebih banyak terserap pada pengerjaan pondasi dan bronjong.

“Kalau ini atasnya bailey, jadi bailey itu sistem yang dipasang secara modular. Biasanya yang membutuhkan waktu itu pondasinya dan bronjong-bronjongnya. Untuk jembatan ini pondasinya sudah selesai, sehingga setelah rangka dipasang Insya Allah sesuai target 31 Desember bisa selesai,” tegasnya.

Dengan selesainya jembatan tersebut, pemerintah berharap akses masyarakat antar kecamatan kembali normal dan roda perekonomian bisa pulih lebih cepat. (imam)

08/12/2025

Lima Ibu Hamil Pilih Mengungsi ke Perbukitan Pasca Banjir Lahar Semeru


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Pasca banjir lahar hujan Gunung Semeru yang menerjang permukiman warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, terdapat lima ibu hamil yang hingga kini masih bertahan mengungsi di perbukitan sekitar permukiman.

Bidan Desa Jugosari, Reni Yunita, mengatakan kelima ibu hamil tersebut memilih mengungsi ke perbukitan di atas rumah mereka dibandingkan menuju posko pengungsian yang disediakan di Kantor Balai Desa Jugosari.

“Para ibu hamil ini enggan dievakuasi ke posko pengungsian. Mereka memilih berkumpul bersama keluarga di atas bukit karena merasa lebih nyaman dan aman di dekat lingkungan mereka,” ujar Reni, Senin (8/12/2025).

Reni menjelaskan, petugas kesehatan telah beberapa kali melakukan pendekatan persuasif agar para ibu hamil bersedia menempati posko pengungsian demi keamanan dan kemudahan pemantauan kesehatan. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.

“Usia kehamilan mereka bervariasi, ada yang sudah 8 bulan, 7 bulan, 6 bulan, 3 bulan dan 2 bulan,” jelasnya.

Meski masih berada di lokasi pengungsian mandiri, kondisi kesehatan kelima ibu hamil dilaporkan dalam keadaan baik. 

Petugas kesehatan juga rutin memberikan vitamin serta susu khusus ibu hamil guna menjaga kesehatan ibu dan janin.

“Kami tetap melakukan pemantauan. Untuk kondisi darurat di malam hari, kami berkoordinasi lewat telepon, dan pada pagi hari petugas bisa langsung datang memberikan penanganan,” tambah Reni.

Sementara itu, Nur Hasan, salah satu warga Dusun Sumberlangsep, mengungkapkan kekhawatiran warga jika harus direlokasi ke tempat baru pasca bencana lahar. Menurutnya, persoalan pekerjaan dan keberlanjutan hidup menjadi pertimbangan utama warga memilih bertahan.

“Kami khawatir kalau pindah ke tempat baru tidak memiliki mata pencaharian. Tidak mungkin pemerintah membantu kami setiap hari, sementara kami harus tetap mencukupi kebutuhan keluarga,” ujar Nur Hasan.


© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved