-->

18/12/2025

Jelang Nataru, Polda Jatim Musnahkan 9,3 Kg Sabu Hasil Ungkap 24 Kasus Narkoba


Surabaya, (Onenewsjatim) –
Kepolisian Daerah Jawa Timur terus menunjukkan komitmen kuat dan konsisten dalam memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika. 

Komitmen tersebut ditegaskan melalui kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba sekaligus penyampaian capaian pengungkapan kasus narkotika sepanjang Tahun Anggaran 2025, pada Kamis (18/12/2025). 

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, dalam pemusnahan barang bukti Narkoba ini hasil pengungkapan 24 perkara dengan jumlah tersangka sebanyak 40 orang. 

"Barang bukti yang dimusnahkan ini berupa narkotika jenis sabu dengan berat total 9.335,43 gram serta ekstasi 3 butir," kata Kombes Pol J. Abast. 

Kabid Humas Polda Jatim menerangkan, dari 23 perkara yang diungkap Ditresnarkoba Polda Jatim, Polisi berhasil mengamankan 38 tersangka dengan barang bukti sabu seberat 1.476,91 gram dan ekstasi sebanyak 3 butir.

Sementara itu Polresta Sidoarjo mengungkap satu perkara dengan 2 tersangka dengan barang bukti sabu seberat 7.858,52 gram.

Dikesempatan yang sama, Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim Kombes Pol Robert Da Costa, menyampaikan dalam paparannya bahwa pengungkapan kasus narkoba di Jawa Timur selama tahun 2025 menunjukkan tren peningkatan. 

"Selama periode Januari hingga Desember 2025, Polda Jatim berhasil mengungkap sebanyak 5.924 kasus dengan jumlah tersangka mencapai 7.617 orang," ujar Kombes Pol Robert. 

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan sepanjang tahun 2025 meliputi 292.488 gram sabu; 103.782 gram dan 960 batang tanaman ganja; 60.989 butir ekstasi; 4,70 gram kokain; dan 8.610.473 butir obat-obatan keras. 

"Dibanding tahun 2024, pengungkapan kasus narkoba pada 2025 meningkat 6,49 persen, sementara jumlah tersangka meningkat 9,14 persen," ujar Kombes Pol Robert. 

Ia juga menjelaskan bahwa pemusnahan barang bukti narkoba telah dilakukan beberapa kali sepanjang tahun 2025. 

Pada Juni 2025, Polda Jatim memusnahkan 49 kg sabu dan 2.860 butir ekstasi, serta 5.688.600 butir obat keras. 

Selain itu, pemusnahan bersama Bareskrim Polri juga dilakukan terhadap 85,3 kg sabu. 

“Pada hari ini, kita kembali melaksanakan pemusnahan barang bukti dari 24 kasus dengan 40 tersangka, di mana 22 kasus di antaranya merupakan perkara yang telah dilakukan restorative justice,” terang Kombes Pol Robert. 

Dari total pengungkapan tersebut, Polda Jatim diperkirakan telah berhasil menyelamatkan sekitar 4,8 juta jiwa dari bahaya penyalahgunaan narkoba. 

“Kami mengimbau seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait untuk terus menggalakkan pencegahan dan pemberantasan narkoba demi mewujudkan Jawa Timur yang lebih maju dan mendukung Indonesia Emas,” ucap Kombes Pol Robert. 

Pada kesempatan tersebut, Kombes Pol Robert Da Costa juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari BNNP Jawa Timur, Bea Cukai, Angkasa Pura, Pelindo, kejaksaan, pengadilan, hingga seluruh stakeholder dan personel Ditresnarkoba Polda Jatim yang terus bekerja tanpa lelah dalam memberantas peredaran narkoba di Jawa Timur. (Red)

17/12/2025

Kasus Mayat Mahasiswi di Sungai Pasuruan Terungkap, Oknum Anggota Polres Probolinggo Diamankan


Probolinggo, (DOC) –
Misteri penemuan jasad seorang mahasiswi di aliran sungai yang berada di tepi Jalan Raya Purwosari–Pasuruan, tepatnya di Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mulai menemui titik terang.

Terduga pelaku dalam kasus tersebut telah diamankan oleh Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur. Pelaku berinisial AS diketahui merupakan anggota Polres Probolinggo Kabupaten dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban. Ia juga menyatakan empati kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Polda Jawa Timur menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga keluarga almarhumah diberikan ketabahan dan kekuatan,” ujar Kombes Pol Jules dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Peristiwa penemuan jasad tersebut terjadi pada Selasa (16/12/2025) sekitar pukul 06.30 WIB. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban diketahui bernama Faradillah Amalia Najwa (21), seorang mahasiswi asal Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Usai menerima laporan, aparat kepolisian langsung bergerak cepat dengan mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi maupun yang pertama kali menemukan korban.

Selain itu, penyidik juga mengamankan beberapa barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa tersebut guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil pengembangan kasus, Tim Jatanras Polda Jatim berhasil mengamankan AS pada hari yang sama. Terduga pelaku ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan intensif.

“Terduga pelaku telah kami amankan dan saat ini masih menjalani proses pemeriksaan,” jelas Kombes Pol Jules.

Polda Jatim mengungkapkan bahwa perkara ini diduga tidak dilakukan oleh satu orang saja. Penyidik masih melakukan pengejaran terhadap pihak lain yang diduga turut terlibat. Adapun motif kejahatan hingga kini masih terus didalami.

“Berdasarkan penyelidikan sementara, kemungkinan terdapat pelaku lain. Saat ini masih dalam proses pencarian,” tegasnya.

Terkait penyebab pasti kematian korban, kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum serta rencana autopsi yang dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak keluarga.

Polda Jawa Timur memastikan penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan. Selain proses hukum pidana, institusi kepolisian juga akan menindaklanjuti kasus ini melalui mekanisme kode etik terhadap anggota yang terlibat.

“Proses pidana akan menjadi prioritas utama, kemudian dilanjutkan dengan penegakan kode etik sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkas Kombes Pol Jules. (Mam)

15/12/2025

Begal Pembacok Polisi Lumajang Tewas Ditembak Saat Melawan, Kapolres Ungkap 8 TKP


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Seorang pelaku begal yang sebelumnya membacok anggota Polres Lumajang, Aiptu Susanto Kurniawan, tewas ditembak petugas gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur dan Polres Lumajang. 

Pelaku ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap, Senin (15/12/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Pelaku diketahui bernama Agus Sulaiman Fadli (30), warga Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Ia ditangkap di Jalan Raya Surabaya–Malang, tepatnya di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan intensif terkait kasus pembacokan terhadap anggota Polri.

“Polres Lumajang bersama Subdit Jatanras Polda Jatim melakukan penyelidikan dan pengejaran. Pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, petugas berhasil melacak keberadaan tersangka di wilayah Gempol, Pasuruan,” ujar Alex.

Saat akan dibekuk, tersangka Agus justru melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam. Ia bahkan menyerang petugas meski sudah diberikan tembakan peringatan.

“Tersangka sempat dikejar, dipepet hingga terjatuh. Namun kembali melakukan perlawanan dengan senjata tajam. Petugas sudah memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan. Karena membahayakan keselamatan anggota, tersangka akhirnya dilumpuhkan dengan dua kali tembakan,” jelasnya.

Pelaku kemudian dilarikan ke RS Bhayangkara Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.

“Tersangka meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Surabaya,” tegas Kapolres.

AKBP Alex Sandy Siregar juga mengungkapkan, aksi kejahatan pelaku terjadi pada Kamis (6/12/2025) sekitar pukul 12.45 WIB di Jalan Kapten Suwandak, Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang. 

Saat itu, dua anggota Polres Lumajang yang sedang melintas mencurigai dua orang yang diduga akan melakukan pencurian sepeda motor.

“Kedua pelaku berusaha membawa sepeda motor korban. Saat didekati petugas, pelaku melarikan diri hingga terjadi pengejaran keliling kota,” ungkapnya.

Pengejaran berakhir di Jalan Gajah Mada Sepeda motor pelaku menabrak seorang pelajar SMK hingga terjatuh. 

Saat hendak diamankan, Agus Sulaiman mengeluarkan senjata tajam dan membacok salah satu anggota Polri.

“Akibat kejadian tersebut, anggota Polsek Ranuyoso Aiptu Susanto Kurniawan mengalami luka bacok dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Haryoto Lumajang,” katanya.

Sementara itu, satu pelaku lain bernama Muhammad Hasan berhasil ditangkap setelah sempat melarikan diri. Ia diamankan oleh petugas dibantu warga dan kini mendekam di sel tahanan Mapolres Lumajang.

Dari hasil pengembangan, kedua tersangka diketahui telah melakukan aksi kejahatan di sedikitnya 8 lokasi kejadian perkara (TKP), di antaranya di Prayuana Klakah, Rawon Klakah, Ranuyoso, depan SMP Klakah (korban anggota Polres Probolinggo), utara Terminal Wonorejo (korban anggota Kejaksaan), Jalan Kyai Ilyas, Lapas Lumajang, serta Lapangan Persada Grati.

“Modus operandi dilakukan berdua, dengan pembagian peran. Muhammad Hasan sebagai pemantau, sementara Agus Sulaiman bertindak sebagai eksekutor,” jelas Kapolres.

Barang bukti yang diamankan antara lain satu senjata tajam milik Muhammad Hasan, dua senjata tajam milik Agus Sulaiman, empat unit sepeda motor, pakaian, helm, serta alat komunikasi yang digunakan pelaku.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 212 KUHP, serta Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1961 Pasal 2 Ayat 1 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

“Saat ini satu tersangka, Muhammad Hasan, kami tahan di Mapolres Lumajang, sementara satu tersangka lainnya, Agus Sulaiman, meninggal dunia di RS Bhayangkara Surabaya,” pungkas Alex. (Imam)

12/12/2025

Polisi Bongkar Sindikat Pengoplos LPG 3 Kg ke Bright Gas 12 Kg di Surabaya


Surabaya, (Onenewsjatim) –
Polrestabes Surabaya Polda Jawa Timur berhasil membongkar praktik penyalahgunaan distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi yang diolah menjadi gas non-subsidi.

Pengungkapan kasus ini dilakukan pada Kamis, 4 Desember 2025 sekitar pukul 15.30 WIB.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah petugas menghentikan sebuah mobil Daihatsu Grand Max yang dikendarai dua pria, masing-masing sebagai sopir dan kernet angkut tabung.

“Keduanya kedapatan membawa 96 tabung LPG 12 kilogram berwarna pink yang ternyata berisi gas hasil suntikan dari LPG subsidi 3 kilogram. Mereka tidak dapat menunjukkan dokumen resmi pengangkutan maupun surat jalan,” kata Kombes Luthfi, Kamis (11/12).

Temuan awal tersebut membuka jalan bagi polisi untuk menelusuri jaringan yang terlibat dalam praktik pengoplosan LPG.

Dari penyelidikan lanjutan, polisi mengamankan dua orang lainnya, termasuk pemilik gudang berinisial A.B., yang berada di Dusun Keongan, Jalan Bujeng, Pandaan, Pasuruan.

Gudang tersebut, menurut Luthfi, dijadikan lokasi pemindahan gas LPG subsidi 3 kg ke tabung Bright Gas 12 kg menggunakan teknik penyetaraan tekanan. Tabung besar didinginkan dengan es batu agar proses pengisian dapat maksimal.

“A.B. mengawasi langsung aktivitas penyuntikan oleh sejumlah pekerja, meski dirinya sama sekali tidak memiliki izin resmi sebagai agen LPG,” jelasnya.

Dalam pemeriksaan, terungkap bahwa para pelaku membeli LPG subsidi 3 kg dari berbagai pangkalan di wilayah Pasuruan dengan harga sekitar Rp18.000 per tabung.

Sementara tabung kosong 12 kg mereka dapatkan dari penjual di Pasuruan, Malang, hingga Surabaya dengan harga antara Rp150.000 hingga Rp280.000.

Setiap tabung Bright Gas 12 kg diisi menggunakan setara empat tabung LPG subsidi. Hasil oplosan itu kemudian diedarkan dengan jumlah lebih dari 100 tabung setiap hari.

“Keuntungan bersih yang mereka dapatkan berkisar Rp20.000 per tabung, sehingga setiap harinya para pelaku bisa meraup sekitar dua juta rupiah,” ungkap Kapolrestabes.

Gas-gas ilegal tersebut dipasarkan ke wilayah Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya. Untuk distribusi Surabaya, tabung 12 kg oplosan dijual kepada seorang pembeli berinisial DT dengan harga Rp120.000 per tabung.

Selain empat tersangka yang sudah diamankan, polisi juga memburu lima orang lainnya berinisial F, IL, IR, A, dan R, yang diduga menjadi operator penyuntikan gas di gudang tersebut.

Dalam penggerebekan itu, polisi turut menyita sejumlah barang bukti, di antaranya dua unit mobil Grand Max, 233 tabung LPG 12 kg (137 terisi dan 96 kosong), 513 tabung LPG 3 kg (259 berisi dan 254 kosong), tambahan 254 tabung LPG 3 kg kosong, selang penyuntikan, kulkas, panci, alat pembuka seal, timbangan, serta sebuah ponsel.

Para pelaku akan dijerat dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang mengubah Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas, serta Pasal 55 ayat (1) KUHP. (Red)

Gubernur Khofifah Pastikan Pembangunan Jembatan Bailey Senduro–Gucialit Rampung Akhir Tahun


Lumajang, (Onenewsjatim) -
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung progres pembangunan Jembatan Curah Maling dan Curah Kebo di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). 

Kedua jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Kecamatan Senduro dan Gucialit.

Diketahui, dua jembatan itu sebelumnya ambruk akibat derasnya hujan yang mengguyur wilayah setempat pada 19 September 2025. 

Kerusakan tersebut sempat mengganggu konektivitas antar kecamatan dan berdampak pada mobilitas warga serta distribusi barang dan jasa.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun kembali jembatan menggunakan teknologi jembatan bailey, yang dikenal sebagai solusi cepat untuk infrastruktur darurat dan pemulihan akses.

Berdasarkan informasi pada papan proyek, hingga 10 Desember 2025 progres pembangunan telah mencapai 78,27 persen. 

Gubernur Khofifah memastikan pengerjaan berjalan sesuai tahapan dan target yang telah ditetapkan.

“Insya Allah, setelah rangka baja dipasang, jembatan ini dapat segera digunakan, dan konektivitas masyarakat—baik sektor ekonomi, distribusi barang, jasa, pendidikan, dan lainnya—bisa kembali lancar,” ujar Khofifah saat meninjau lokasi.

Menurutnya, penerapan teknologi jembatan bailey dipilih karena prosesnya yang relatif cepat. Khofifah menjelaskan bahwa waktu pembangunan lebih banyak terserap pada pengerjaan pondasi dan bronjong.

“Kalau ini atasnya bailey, jadi bailey itu sistem yang dipasang secara modular. Biasanya yang membutuhkan waktu itu pondasinya dan bronjong-bronjongnya. Untuk jembatan ini pondasinya sudah selesai, sehingga setelah rangka dipasang Insya Allah sesuai target 31 Desember bisa selesai,” tegasnya.

Dengan selesainya jembatan tersebut, pemerintah berharap akses masyarakat antar kecamatan kembali normal dan roda perekonomian bisa pulih lebih cepat. (imam)

Peringati HMPI, Khofifah Tanam 5.000 Pohon di Lumajang sebagai 'Sedekah Oksigen' dan Komitmen Lingkungan


Lumajang, (DOC)
-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman pohon di Bumi Perkemahan Gelagah Arum, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan gerakan peduli lingkungan di Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa gerakan menanam pohon bukan sekadar seremoni, tetapi aksi nyata untuk menjaga keberlanjutan alam.

"Mari kita terus menanam, menjaga daya dukung alam, daya dukung lingkungan," ujar Khofifah di Lumajang dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (KMPI) Tahun 2025.

Ia juga menyinggung pentingnya upaya bersama dalam menghadapi perubahan iklim, sekaligus mendukung target nasional Net Zero Emission (NZE) 2060. 

Bahkan, Khofifah optimistis Indonesia bisa mencapai target tersebut lebih cepat apabila kerja kolektif dilakukan secara maksimal.

"Kalau Indonesia menarget Net Zero Emission 2060, maka tugas kita bersama untuk bisa menyiapkan terwujudnya 2060 itu pada Net Zero Emission. Sekarang kita semua bekerja. Kenapa tidak kalau kita kerja lebih keras, lebih masif, lebih sinergis, lebih kolaboratif. Insya Allah bukan 2060, bahkan bisa kita wujudkan," ujarnya.

Selain menanam pohon, Khofifah juga menekankan pentingnya penanaman mangrove. Menurutnya, mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida lima kali lebih besar dibandingkan pohon biasa.

"Mangrove bisa menyerap karbon dioksida lima kali lebih banyak dari pohon lain. Sedapat mungkin kita melakukan lebih banyak, lebih sering," kata Khofifah.

Ia turut menginformasikan bahwa Festival Mangrove ke-9 akan digelar pada 22 Desember mendatang di Pacitan sebagai bentuk komitmen Jawa Timur dalam memperkuat gerakan pelestarian lingkungan.

"Festival mangrove ke-9 akan kita lakukan di Pacitan. Ini penanda bahwa kita mencintai alam dan bersama memperkuat daya dukung lingkungan," tutupnya.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kehadiran Gubernur. Dalam agenda tersebut, Khofifah juga menyerahkan 5.000 bibit pohon berbagai jenis, termasuk makadamiya, untuk ditanam di wilayah Lumajang.

“Ini sedekah oksigen. Harapannya, masyarakat Jawa Timur meniru, minimal satu orang menanam satu atau dua pohon setiap tahun,” ujar Bunda Indah. (Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved