-->

10/06/2025

Empat Bulan Beraksi, Sindikat Pengoplos LPG Raup Ratusan Juta Sebelum Dibekuk Polisi


Surabaya, (Onenewsjatim) -
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi yang dilakukan oleh para pelaku di wilayah Kabupaten Malang. 

Dalam ungkap kasus ini, Polisi mengamankan Empat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun modus operandi para tersangka adalah memindahkan isi tabung LPG 3 kg subsidi ke tabung 12 kg non-subsidi untuk dijual bebas ke masyarakat.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers di Gedung Bidhumas Polda Jatim,Selasa (10/6).

Dalam keterangannya Kombes Pol Abast menjelaskan bahwa pengungkapan ini berawal dari Laporan Polisi Nomor: LP/A/20/VI/2025 tertanggal 3 Juni 2025. 

"Unit II Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim kemudian melakukan penyelidikan di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dan berhasil mengamankan para tersangka," kata Kombes Pol Abast.

Para pelaku yang telah diamankan adalah RH selaku pemodal sekaligus pemilik usaha, PY, TL, dan RN yang masing-masing berperan sebagai penyuntik isi gas. 

"Mereka melakukan praktik ilegal dengan membeli LPG 3 kg subsidi dari wilayah Jombang dan Malang, lalu memindahkan isinya ke tabung 12 kg non-subsidi menggunakan alat suntik atau pen,” jelas Kombes Pol Abast.

Masih kata Kabid Humas Polda Jatim, saat dilakukan penggrebekan para tersangka tengah melakukan proses pemindahan isi tabung dengan cara meletakkan tabung 3Kg di atas tabung 12 kg, dan isi gas dipindahkan menggunakan alat suntik. 

"Dalam sehari, para pelaku dapat menyuntik 40 hingga 50 tabung," ujar Kombes Abast.

Selain 4 tersangka Polisi juga menyita Barang bukti meliputi 10 tabung LPG 12 kg berisi, 110 tabung kosong ukuran sama, 150 tabung LPG 3 kg berisi, 45 tabung 3 kg kosong, satu tabung LPG 5,5 kg kosong, 15 buah alat suntik (pen), satu unit mobil pick-up Suzuki Carry, serta perlengkapan lainnya.

“Polda Jatim akan terus menyelidiki lebih lanjut kasus ini karena barang bersubsidi ini adalah milik negara dan harus digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegas Kombes Pol Abast.

Sementara itu, Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardhono, menambahkan bahwa aksi sindikat ini telah berlangsung selama empat bulan. 

“Modus mereka adalah membeli LPG subsidi dari pengecer secara acak di berbagai wilayah, dari Jombang hingga Malang," kata AKBP Lintar.

Diterangkan oleh AKBP Lintar, Gas yang dibeli tersangka kemudian dikumpulkan di Ngantang, sebelum dipindahkan ke tabung 12 kg yang tidak disubsidi. 

"Keuntungan yang didapatkan dari penjualan tabung LPG 12 kg yang telah dipindahkan isinya diperkirakan mencapai Rp100.000 per tabung,” ungkap AKBP Lintar.

Dari hasil pemeriksaan tim penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim, para tersangka mengaku bisa memproduksi antara 40 hingga 50 tabung per hari. 

"Tabung-tabung tersebut kemudian dijual ke toko-toko kelontong di sekitar wilayah Malang," terang AKBP Lintar.

Setelah dipindahkan isinya, para tersangka menyegel ulang tabung tersebut dan ditimbang agar beratnya tetap sesuai dengan yang tertera pada tabung LPG 12 kg.

"Pengakuan tersangka hal itu agar masyarakat tidak curiga," imbuh AKBP Lintar.

Lebih lanjut, AKBP Lintar menyatakan bahwa kerugian negara akibat praktik ilegal ini diperkirakan mencapai sekitar Rp228 juta.

Sementara keuntungan yang diperoleh oleh tersangka RH mencapai Rp384 juta selama Empat bulan operasinya.

Atas tindakan mereka, para tersangka dijerat dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. 

"Ancaman hukuman untuk para pelaku adalah pidana penjara maksimal 6 tahun serta denda hingga Rp10 miliar," pungkas AKBP Lintar.

Polda Jawa Timur juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap praktik ilegal semacam ini, yang tidak hanya merugikan negara tetapi juga dapat membahayakan keselamatan konsumen. 

Pemerintah melalui subsidi LPG 3 kg bertujuan untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu, sehingga setiap tindakan yang merusak sistem ini akan ditindak tegas. (*)

04/06/2025

Operasi Gabungan di Jember: Kendaraan ODOL Jadi Sasaran Sosialisasi


Jember, (Onenewsjatim)
– Demi meningkatkan keselamatan berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan dengan muatan berlebih dan dimensi tidak sesuai ketentuan, Polres Jember Polda Jatim menggelar operasi gabungan.

Pada operasi ini petugas memberikan sosialisasi penertiban dan larangan kendaraan Over Dimensi dan Over Loading (Odol).

Operasi gabungan ini melibatkan 30 personel Satuan Lalu Lintas Polres Jember Polda Jatim bersama 30 petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Dispenda Provinsi Jawa Timur, serta Dispenda Kabupaten Jember.

Kegiatan tersebut dilakukan di titik rawan kecelakaan (Black Spot) yang berada di Jalan Raya Jember – Lumajang, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

Kasat Lantas Polres Jember, AKP Bernardus Bagas Simarmata menyampaikan bahwa kegiatan ini difokuskan pada upaya preventif dan edukatif bagi pengemudi kendaraan roda dua, roda empat, maupun truk besar yang terbukti melanggar ketentuan teknis kendaraan.

“Petugas melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK, serta melakukan pengecekan kondisi fisik dan kelayakan kendaraan, khususnya terkait muatan berlebih dan modifikasi dimensi kendaraan,” jelas AKP Bagas,Rabu (5/6).

Selama pelaksanaan kegiatan, Petugas menempelkan stiker peringatan pada kendaraan yang melanggar sebagai bentuk penegasan serta menyampaikan imbauan dan edukasi agar kendaraan angkut digunakan sesuai kapasitas dan ketentuan yang berlaku.

AKP Bagas menegaskan langkah ini merupakan bagian dari sosialisasi terpadu sebelum penindakan tegas diberlakukan.

"Kami juga akan melanjutkan upaya sosialisasi ini kepada perusahaan-perusahaan yang menggunakan kendaraan operasional berskala besar, agar turut bertanggung jawab terhadap keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.

AKP Bagas menambahkan Operasi serupa akan dilaksanakan secara berkala di wilayah hukum Polres Jember Polda Jatim khususnya di jalur-jalur yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan yang melebih kapasitas muatan.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan terwujud budaya tertib lalu lintas dan pengurangan risiko kecelakaan di jalan raya," pungkas AKP Bagas. (red)

27/05/2025

Layanan 110 Polres Probolinggo Siaga 24 Jam, Masyarakat Diminta Aktif Melapor


Probolinggo, (Onenewsjatim)-
Sistem layanan cepat bagi masyarakat melalui hotline 110 Polres Probolinggo Polda Jatim terus dioptimalkan.

Layanan call center selama 24 jam ini merupakan solusi cepat dan efisien bagi masyarakat yang ingin melaporkan kejadian atau pengaduan tanpa harus datang langsung ke kantor Polisi.

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana juga telah menugaskan personel khusus yang siap siaga menerima dan menindaklanjuti setiap laporan dari warga.

Hal itu sebagai wujud dalam memberikan atensi khusus terhadap optimalisasi layanan 110 demi layanan prima untuk masyarakat.

Melalui sistem ini, laporan yang masuk terintegrasi, disambungkan langsung kepada petugas terkait di lapangan agar segera dilakukan penanganan cepat sesuai kebutuhan.

"Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan atau mengalami kejadian mencurigakan maupun tindak kejahatan," ungkap AKBP Wisnu Wardana, Selasa (27/5).

Imbauan ini disampaikan agar kejadian tindak pidana seperti kriminalitas, peredaran minuman keras (miras), dan narkotika di wilayah Polres Probolinggo dapat ditekan. 

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana menegaskan bahwa pentingnya respons cepat laporan masyarakat dengan memanfaatkan layanan Polisi 110 yang tersedia selama 24 jam. 

"Jangan tunggu viral baru lapor. Layanan 110 itu bisa diakses oleh semua masyarakat, apapun kejadiannya, apakah laka lantas atau kejadian lainnya, silakan langsung lapor ke 110," tambah AKBP Wisnu Wardana.

Menurut AKBP Wisnu Wardana, sistem layanan 110 memungkinkan petugas mengetahui lokasi penelepon serta menampilkan wajah penelepon, sehingga dapat mempercepat proses penanganan di lapangan. 

"Ini penting agar kami bisa segera bertindak, sehingga kami tak kehilangan jejak bila terjadi sesuatu yang dapat mengganggu kamtibmas," tegas AKBP Wisnu Wardana.

Polres Probolinggo Polda Jatim mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan layanan ini demi menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

"Layanan ini 24 jam dan gratis," tutup AKBP Wisnu Wardana.

Selain mengoptimalkan layanan 110, Polres Probolinggo juga terus meningkatkan patroli, khususnya pada malam hari dan akhir pekan.

Hal itu guna mencegah tindakan-tindakan yang meresahkan, dan menjaga keamanan lingkungan. (*)

19/05/2025

Sasar Generasi Muda, Satlantas Polres Lumajang Aktifkan Coaching Clinic Road Safety di Pondok Pesantren


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Dalam upaya menumbuhkan kesadaran berkendara yang aman dan beretika di kalangan santri, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lumajang menggelar kegiatan Coaching Clinic Road Safety di sejumlah pondok pesantren yang ada di wilayah hukumnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Korlantas Mabes Polri serta tindak lanjut arahan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur.

Tujuannya tak lain adalah memberikan edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas serta membekali para santri dengan pemahaman mendalam tentang etika dan tata tertib berkendara.

KBO Satlantas Polres Lumajang, Ipda Suheri menyampaikan bahwa pelatihan ini menyasar pondok pesantren karena selama ini masih banyak ditemukan pelanggaran lalu lintas di kalangan santri, seperti tidak memakai helm, menerobos lampu merah, penggunaan knalpot brong, hingga kendaraan tanpa kelengkapan standar seperti spion dan plat nomor.

"Budaya di pondok pesantren itu biasanya tidak pakai helm, hanya pakai kopiah atau baji. Padahal, helm adalah perlindungan dasar yang sangat penting. Jika terjadi kecelakaan, dampak dari tidak memakai helm bisa fatal, mulai dari cedera berat hingga meninggal dunia," jelas Ipda Suheri.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa sebagian besar kecelakaan lalu lintas diawali oleh pelanggaran.
"Di Lumajang, angka kecelakaan cukup tinggi dan didominasi oleh usia produktif seperti pelajar SMP dan SMA. Maka dari itu, kesadaran berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini," imbuhnya.


Dalam kegiatan Coaching Clinic ini, para santri mendapatkan materi teori keselamatan berkendara, seperti pentingnya penggunaan helm, etika berkendara, penggunaan lampu sein saat berbelok, dan teknik pengereman yang benar.

Selain itu, juga dilakukan pengenalan uji praktik SIM dengan membawa alat praktik langsung ke pondok pesantren.

"Kita bawa tim praktik SIM lengkap dengan sepeda motor dan pengujinya. Ini untuk mengenalkan lebih awal bagaimana proses ujian praktik SIM, sekaligus memberi kesempatan kepada para santri untuk mencoba langsung," kata Ipda Suheri.

Hingga saat ini, kegiatan telah dilaksanakan di tiga pondok pesantren, yaitu Pondok Al-Fauzan di Labruk Lor, Roudlotul Ma'rifat di Desa Boreng, dan Pondok An-Nur di Tempeh.

"Ke depannya, program ini akan digelar rutin dua kali dalam seminggu di pondok-pondok pesantren lain yang ada di wilayah hukum Polres Lumajang," jelasnya.

Satlantas Polres Lumajang berharap kegiatan ini dapat membuka hati dan menumbuhkan kesadaran santri akan pentingnya tertib berlalu lintas.

"Karena kalau tidak sadar, kita semua sudah tahu aturan, tapi kenapa masih banyak yang melanggar? Jawabannya adalah karena kurangnya kesadaran," tutup Ipda Suheri. (Imam)

11/05/2025

Sinergi TNI-Polri Amankan Tertib Perayaan Adat Unduh-Unduh di Tempursari


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Wujud sinergitas antara TNI dan Polri kembali tampak dalam pengamanan kegiatan keagamaan dan adat masyarakat. 

Babinsa Tempursari Koramil 0821-18/Tempursari, Serka Fery Dian Prasetiyono, bersama Bhabinkamtibmas melaksanakan pengamanan perayaan Riyaya Adat Unduh-Unduh yang digelar oleh Jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Argosari, Desa Tempursari, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (11/5/2025).

Kegiatan tersebut merupakan tradisi tahunan jemaat GKJW sebagai ungkapan syukur atas hasil panen. Perayaan berlangsung dengan penuh kekhidmatan, diselingi dengan iring-iringan hasil bumi, doa bersama, serta persembahan budaya lokal yang disambut antusias oleh warga jemaat dan masyarakat sekitar.

Saat dikonfirmasi Serka Fery Dian Prasetiyono menyampaikan bahwa kehadiran TNI-Polri dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menjamin keamanan dan ketertiban selama prosesi berlangsung.

“Kami bersama Bhabinkamtibmas hadir untuk memastikan jalannya perayaan Unduh-Unduh ini berlangsung aman, lancar, dan kondusif. Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat, sekaligus upaya menjaga kerukunan antarumat beragama di wilayah Tempursari,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Bhabinkamtibmas Tempursari Bripda Rifan. Ia menegaskan bahwa sinergitas antara TNI dan Polri sangat penting dalam mendukung kegiatan masyarakat, khususnya dalam menciptakan rasa aman.

“Kerja sama ini akan terus kami tingkatkan dalam setiap kegiatan masyarakat, baik yang bersifat keagamaan, adat, maupun sosial. Dengan keamanan yang terjaga, masyarakat dapat menjalankan aktivitas dengan tenang dan nyaman,” tuturnya.

Sementara itu, Pendeta Taksi Ria Aprilia Wati, S.Si mengapresiasi dukungan aparat keamanan yang turut menyukseskan perayaan Unduh-Unduh.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang telah hadir dan membantu menjaga keamanan dalam acara adat rutinan yang digelar GKJW. Ini adalah bukti bahwa toleransi dan kebersamaan masih terjaga dengan baik di Tempursari,” ungkapnya.

Perayaan Riyaya Adat Unduh-Unduh  berlangsung dengan tertib dan damai, mencerminkan harmonisasi antarwarga serta peran aktif aparat dalam menjaga stabilitas dan keamanan wilayah. (Pendim0821)

10/05/2025

Jelang Libur Waisak, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Miras dalam Razia Pekat


Probolinggo, (Onenewsjatim)-
Satuan Samapta Polres Probolinggo Polda Jatim menyita belasan botol minuman keras (miras) dalam razia penyakit masyarakat (pekat) di Desa Sukodadi, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jum'at (9/5/2025) siang.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana melalui Kasat Samapta AKP Didik Siswanto mengatakan bahwa razia ini akan terus dilakukan secara rutin untuk menekan peredaran miras yang kerap menjadi pemicu terjadinya gangguan kamtibmas dan tindak kriminalitas

"Kami berkomitmen untuk memberantas peredaran miras, karena sangat meresahkan masyarakat dan dapat menimbulkan dampak negatif, terutama bagi generasi muda," kata AKP Didik, Jumat (9/5).

Selain menyita puluhan miras, petugas Patroli Sat Samapta Polres Probolinggo juga mengamankan AY (43), sebagai penjual miras.

"AY diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut untuk proses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata AKP Didik.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memproduksi, mengonsumsi, maupun memperjualbelikan miras secara ilegal.

Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dengan memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika mengetahui adanya aktivitas peredaran miras di lingkungannya.

"Peran serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari peredaran miras ilegal," pungkasnya. (*)

06/05/2025

Police Goes To School di Hardiknas, Polres Probolinggo Sasar Pesantren dengan Edukasi Road Safety


Probolinggo, (Onenewsjatim)
-Di hari pendidikan nasional (Hardiknas) Polres Probolinggo Polda Jatim kembali turun ke sekolah lewat program Police Goes To School.

Kali ini kegiatan tersebut menyasar Pondok Pesantren Nurul Qur'an Desa Patokan, Kraksaan.

Lewat kegiatan bertajuk “Coaching Clinic Pondok Pesantren Road Safety”, jajaran Satlantas hadir menyapa para santri dengan memberikan edukasi lalu lintas. 

Dalam kegiatan tersebut, Polisi tak sekedar menyampaikan aturan, tapi juga membangun kedekatan emosional dengan pelajar. 

Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Safiq Jundhira Zulkarnaen mengatakan pentingnya kedisiplinan berkendara, terutama bagi pelajar pengguna sepeda motor. 

Ia menegaskan bahwa ketaatan berlalu lintas adalah bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. 

“Pelajar ataupun santri hari ini adalah pengendara masa depan. Kalau sejak dini sudah paham aturan, resiko kecelakaan bisa ditekan,” kata AKP Safiq, Senin (5/5).

Ia juga menyampaikan bahwa kehadiran Polisi di lingkungan pendidikan bukan sekadar sosialisasi, melainkan upaya membentuk karakter generasi muda. 

"Kami ingin para santri tak hanya patuh aturan, tapi juga punya karakter kuat dan sadar hukum. Keselamatan lalu lintas dimulai dari sekolah,” tutur AKP Safiq .

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kepolisian tak hanya hadir dalam penegakan hukum, tapi juga sebagai mitra strategis dunia pendidikan dalam membangun generasi yang cerdas, disiplin, dan berintegritas. (*)

31/03/2025

Sambut Idul Fitri, Kapolda Jatim: Mari Perbaiki Diri dan Tingkatkan Pelayanan Masyarakat


Surabaya, (Onenewsjatim)-
Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto,M.Si dan Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Pasma Royce beserta sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Jatim melaksanakan salat Idulfitri 1446 Hijriah di Lapangan Mapolda Jatim, Surabaya.

Sholat Ied diimami oleh Prof. Akh. Muzakki, M.Ag yang juga sebagai rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.

Usai melaksanakan Sholat Idul Fitri, Kapolda Jatim didampingi Wakapolda Jatim menggelar Halal Bihalal bersama keluarga besar Polda Jawa Timur di Gedung Mahameru.

Kapolda Jatim menyampaikan, Idul Fitri mengajarkan nilai-nilai keteguhan dalam menjalankan tugas dengan niat yang lurus, penuh kejujuran, keikhlasan, dan ketulusan.

“Idul Fitri mengajarkan arti kemurnian hati dan pembaruan tekad untuk menjalankan tugas dengan jujur, amanah, penuh tanggung jawab dan berintegritas,” tutur Irjen Nanang di sela kegiatan Halal Bihalal, Senin (31/3/25).

Kapolda Jatim menekankan integritas dalam kepolisian yang berarti menjunjung tinggi kebenaran, menghindari segala bentuk penyimpangan, dan bekerja semata-mata demi kemaslahatan masyarakat. 

Irjen Nanang mengungkapkan profesionalisme bagi Polri merupakan fondasi utama dalam menjalankan tugas pengabdian yang efektif, adil, dan  membangun kepercayaan masyarakat melalui sikap jujur, transparan dan adil dengan menghindari penyalahgunaan kekuasaan.

“Idul Fitri mengajarkan pentingnya rekonsiliasi dan memperbaiki hubungan dengan mengedepankan pendekatan yang humanis dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan,  bagi semua,” ujar Irjen Nanang.

Polri yang profesional, lanjut Kapolda Jatim harus terus mengembangkan diri melalui pelatihan, pendidikan, dan peningkatan keterampilan agar mampu menghadapi berbagai situasi dengan bijak.

Ia berharap satu bulan penuh Ramadan selaiknya dijadikan jajaran Polri untuk memperbaiki diri dalam aspek spiritual, sikap, perilaku, dan kinerja.

“Menghayati hikmah Ramadan berarti mengaplikasikan nilai-nilai ketakwaan, kesabaran, keadilan  dan kepedulian terhadap sesama yang diwujudkan dalam pelayanan kepada masyarakat dengan empati dan keadilan,” ungkapnya.

Dengan penuh kerendahan hati Kapolda Jatim menyampaikan selamat merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah kepada seluruh umat Muslim khususnya di Jawa Timur.

“Atas nama keluarga besar Polda Jatim dan Bhayangkari, saya mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, mari jadikan Idul Fitri sebagai momentum kebersamaan, mempererat persaudaraan, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Salam Presisi," pungkasnya. (*)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved