-->

02/11/2025

Banjir Rendam Desa Kutorenon Lumajang, Warga Dievakuasi Gunakan Perahu Karet


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Lumajang, Sabtu (1/11/2025) malam, menyebabkan banjir merendam permukiman warga di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono. 

Genangan air setinggi 80 hingga 100 sentimeter membuat sebagian rumah warga terendam hingga separuh dinding.

Pantauan langsung di lapangan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang bersama aparat desa tampak sibuk mengevakuasi warga menggunakan perahu karet. 

Beberapa warga yang enggan meninggalkan rumah memilih bertahan di lantai dua atau rumah kerabat yang lebih tinggi.

Salah satu warga, Aldi (29), mengaku sempat nekat menembus banjir untuk pulang ke rumahnya. Ia bahkan menggendong sepeda motor matic miliknya di atas pundak dibantu tiga teman agar tidak terendam air.

“Air sudah setinggi dada orang dewasa. Saya takut kalau motor saya rusak, jadi saya angkat saja bareng teman-teman. Setelah sampai di tempat yang kering, baru saya hidupkan lagi,” ujar Aldi, saat ditemui di lokasi.

Kepala Desa Kutorenon, Faisal Rizal, menjelaskan bahwa banjir menggenangi tiga wilayah RW di desanya.

“Sementara ini ada tiga RW yang terdampak, mulai dari RW 8 sampai 10. Untuk jumlah kepala keluarga yang terdampak masih kami lakukan pendataan. Petugas dan relawan terus melakukan pemantauan di lapangan,” ungkap Rizal.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan asesmen cepat di lokasi kejadian. Selain mengevakuasi warga, BPBD juga mulai menyalurkan bantuan logistik bagi korban terdampak.

“Kami sudah kirim makanan siap saji ke rumah-rumah warga yang menolak dievakuasi. Saat ini tim masih siaga di lapangan untuk antisipasi kemungkinan hujan susulan,” jelas Yudhi. (Imam)


25/10/2025

Taman Bunga Destinasi Baru di Lereng Semeru Daya Tarik Wisata Pronojiwo


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Pesona wisata di Kabupaten Lumajang kian berkembang dengan munculnya destinasi baru yang memadukan keindahan alam dan kreativitas masyarakat.

Terbaru, sebuah taman bunga warna-warni yang terletak di kawasan Kali Kebo, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, resmi diperkenalkan kepada publik dengan nama “Puspa Adi Warna”, yang berarti taman bunga bermacam warna.

Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar yang meresmikan langsung taman bunga tersebut mengapresiasi semangat warga setempat dalam mengelola potensi alam menjadi destinasi wisata yang menarik.

“Taman bunga ini bukan hanya cantik, tetapi juga simbol semangat dan kreativitas warga Pronojiwo dalam mengelola kekayaan alam menjadi daya tarik wisata. Saya juga sudah menyarankan beberapa tambahan seperti lampu-lampu dan dekorasi agar spot selfienya semakin indah dengan latar Gunung Semeru,” ujar Bunda Indah.

Menurutnya, keberadaan taman bunga di lereng Semeru ini sangat cocok dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga.

“Cocok sekali untuk wisata keluarga. Selain udara yang sejuk, pemandangannya juga luar biasa,” imbuhnya.

Sementara itu, Ciko, selaku pengelola sekaligus pemilik taman bunga, mengungkapkan bahwa destinasi miliknya kini mulai dikenal hingga ke mancanegara.

“Sekarang sedang booming di media China, mereka menyebutnya ‘lautan bunga’, apalagi dengan view Gunung Semeru yang jadi latar belakangnya,” ujarnya.

Ciko menjelaskan, harga tiket masuk untuk wisatawan lokal dibanderol Rp10.000, sedangkan wisatawan asing dikenakan Rp20.000. 

Ke depan, pihaknya juga tengah mengembangkan kawasan sekitar taman bunga dengan konsep wisata terpadu yang memadukan spot sunrise, camping ground, dan glamping.

“Kami ingin membuat satu paket wisata lengkap mulai dari Taman Bunga, sunrise Pronojiwo, hingga area glamping dan campervan. Jadi wisatawan bisa bermalam di sini agar bisa menikmati keindahan matahari terbit yang menakjubkan,” ungkapnya.

Selain menjadi daya tarik wisata baru, keberadaan Taman Bunga Puspa Adi Warna juga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lumajang.

“Alhamdulillah, taman bunga ini sudah terdaftar di BPRD. Harapannya bisa ikut menaikkan PAD dari sektor pariwisata di wilayah Pronojiwo,” pungkas Ciko.

Dengan konsep wisata alam yang menonjolkan keindahan panorama Gunung Semeru serta potensi sunrise dan sunset yang memukau, Taman Bunga Puspa Adi Warna diyakini akan menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Lumajang.


23/10/2025

1.000 Pekerja dan Buruh Hadiri Apel Kebangsaan di Mapolda Jatim


Surabaya, (Onenewsjatim) -
Polda Jawa Timur menggelar Apel Kebangsaan yang diikuti oleh lebih kurang 1.000 peserta termasuk Serikat Pekerja dan Serikat Buruh se Jawa Timur di Lapangan Mapolda Jatim, Kamis (23/10/2025). 

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan wujud dukungan para pekerja terhadap Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jawa Timur.

Apel dipimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si diikuti Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Dr. Pasma Royce, para Pejabat Utama Polda Jatim.

Dalam amanatnya, Kapolda Jatim menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pekerja dan buruh yang turut menunjukkan komitmen kebangsaan dan kepedulian terhadap keamanan wilayah.

“Kehadiran bapak ibu sekalian adalah kebanggaan bagi kami. Ini menjadi bukti bahwa Polri dan buruh adalah mitra strategis dalam menjaga kamtibmas yang kondusif di Jawa Timur,”tutur Irjen Pol Nanang.

Kapolda Jatim menjelaskan, apel kebangsaan ini juga menjadi bagian dari upaya bersama membangun cooling system di tengah dinamika sosial masyarakat. 

Irjen Pol Nanang menegaskan pentingnya menjaga semangat persatuan serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

“Melalui apel ini kita gaungkan semangat Jogo Jawa Timur. Ini bukan sekadar slogan, tapi komitmen untuk saling menjaga dan mendukung demi kemajuan bersama,”tegas Irjen Nanang.

Menurut Irjen Nanang, situasi kamtibmas yang kondusif menjadi kunci utama bagi tumbuhnya perekonomian daerah. 

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama serikat pekerja dan buruh, untuk terus berperan aktif menjaga keamanan serta mendukung program-program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

“Mari kita bergotong royong menjaga stabilitas Jawa Timur agar tetap aman, nyaman, dan tenteram. Dengan situasi yang kondusif, roda perekonomian dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.

Apel kebangsaan ini juga digelar secara serentak di seluruh jajaran Polda Jawa Timur sebagai bentuk sinergi antara Polri, pekerja, dan masyarakat dalam memperkuat rasa kebangsaan serta mendukung terciptanya Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru. (*)

21/10/2025

Kurang dari 24 Jam, Polres Ngawi Ungkap Kasus Curanmor 17 TKP Lintas Provinsi


Ngawi, (Onenewsjatim)
-  Polres Ngawi Polda Jatim berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) roda dua lintas provinsi, kurang dari 24 jam.

Total ada 17 Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon saat konferensi pers pengungkapan kasus ini di ruang guyup Polres Ngawi, Polda Jatim pada Senin (20/10/2025).

Dalam keterangannya, Kapolres Ngawi menjelaskan bahwa pelaku utama, S alias Benjo (45), warga Klaten, Jawa Tengah, merupakan residivis kambuhan dengan Lima kali riwayat pidana kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor. 

"Pelaku S diketahui baru bebas dari Lapas Klaten pada Agustus 2025, namun kembali melakukan aksi kejahatan yang sama, " ujarnya.

Kejadian terbaru terjadi pada Jumat pagi, 17 Oktober 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, di sebuah bengkel dinamo milik warga di Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. 

Pelaku berpura-pura memperbaiki dinamo truk, lalu secara diam-diam membawa kabur sepeda motor milik korban sekaligus pelapor asal Madiun.

Korban sempat menunggu hingga pukul 13.00 WIB, namun pelaku tak kunjung kembali. Merasa menjadi korban pencurian, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karangjati Polres Ngawi.

Berdasarkan laporan tersebut, Satreskrim Polres Ngawi yang dipimpin  Kasat Reskrim AKP Aris Gunadi  langsung bergerak cepat dan melakukan penyelidikan. 

Akhirnya kurang dari 24 jam, Satreskrim berhasil menemukan motor tersebut di rumah W (42), warga Sidoarjo, dan SI alias Jibrut (34), warga Nganjuk. Keduanya mengakui bahwa motor tersebut didapat dari S.

“Setelah dilakukan interogasi, S mengakui tidak hanya melakukan pencurian di Ngawi, tetapi juga di 16 lokasi lain di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ungkap AKBP Charles.

17 lokasi berbeda, dengan rincian sebagai berikut di Jawa Timur yaitu Ngawi (1 TKP), Madiun (1 TKP), Tuban (1 TKP), dan di Jawa Tengah adalah Sragen (1 TKP), Solo (1 TKP), Klaten (7 TKP), Sukoharjo (2 TKP), Boyolali (3 TKP)

Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain lima unit sepeda motor, termasuk satu unit Honda Supra X 125 dengan nomor Polisi AE-4513-FO yang dilaporkan hilang di Ngawi, dan beberapa kendaraan tanpa pelat nomor dari TKP lain.

Kapolres Ngawi menegaskan bahwa ketiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Ngawi. Mereka dijerat dengan pasal berbeda sesuai peran masing-masing.

Kepada para pelaku dikenakan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan Pasal 480 KUHP tentang penadahan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberantas kejahatan jalanan dan tindak kriminal yang meresahkan masyarakat. Kami akan terus dalami apakah ada jaringan lain yang terlibat dalam kasus ini,” pungkas AKBP Charles. (Red)

17/10/2025

Ratusan Santri Jember Gelar Aksi Damai Tuntut Klarifikasi Trans7 soal Xpose Uncensored


Jember, (Onenewsjatim)
– Ratusan santri bersama para alumni pondok pesantren yang tergabung dalam Aliansi Santri Jember menggelar aksi unjuk rasa di depan Transmart Jember, Jawa Timur, Kamis (17/10/2025).

Massa santri menuntut Trans7 untuk meminta maaf secara terbuka atas tayangan program Xpose Uncensored, yang dinilai telah merendahkan martabat kiai serta mencoreng citra Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri.

Komandan Santri Jember, Ayub Junaidi, dalam orasinya menegaskan bahwa para santri merasa tersinggung dan terluka atas tayangan yang dianggap menyudutkan dunia pesantren.

“Kami tidak terima pesantren digambarkan sebagai tempat perbudakan. Tayangan itu mencederai perjuangan para kiai dan lembaga pesantren yang ikut membangun bangsa ini,” ujar Ayub di sela aksi.

Ayub menjelaskan, pihaknya membawa empat tuntutan utama kepada Trans7. Pertama, meminta agar stasiun televisi tersebut menyiarkan permohonan maaf secara terbuka selama tujuh hari berturut-turut di jam tayang utama. 

Kedua, menghentikan segala bentuk kelalaian redaksional serta memperbaiki sistem produksi dan pengawasan konten. Ketiga, mendesak Dewan Pers memberikan sanksi tegas terhadap Trans7. 

Keempat, menuntut permintaan maaf secara resmi kepada seluruh santri, pengasuh, dan komunitas pesantren di Indonesia.

“Kami ingin ada tanggung jawab moral dan etik dari pihak Trans7. Dunia pesantren harus dihormati, bukan dijadikan bahan sensasi,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Manajer Transmart Jember, Nur Wahid, yang menemui para peserta aksi, menyampaikan permohonan maaf atas munculnya tayangan tersebut. Ia berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi dan tuntutan para santri ke pihak manajemen pusat Trans7 di Jakarta.

“Kami memahami kekecewaan para santri. Kami mohon maaf atas kekhilafan yang terjadi, dan kami pastikan pesan ini akan segera kami teruskan ke pusat,” tutur Wahid di hadapan ratusan peserta aksi.

Usai berorasi di depan Transmart, para santri kemudian melanjutkan aksi damai mereka menuju Pendopo Wahyawibawagraha untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Jember Muhammad Fawait.

Di lokasi tersebut, Bupati Fawait bersama Ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin, turut memberikan dukungan terhadap aspirasi para santri. Keduanya sepakat bahwa pemberitaan dalam program Trans7 tersebut telah menimbulkan kesan negatif terhadap pesantren dan para kiai.

“Kami mendukung langkah para santri yang memperjuangkan marwah pesantren. Pemberitaan seperti itu harus diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” ujar Bupati Fawait.

Aksi damai yang berlangsung tertib itu kemudian diakhiri dengan doa bersama dan pembacaan pernyataan sikap oleh perwakilan santri.

11/10/2025

Penyidikan Kasus Ponpes Al Khoziny Dimulai, Polda Jatim Panggil Sejumlah Saksi


Surabaya, (Onenewsjatim)–
Kepolisian Daerah Jawa Timur terus melanjutkan proses hukum terkait peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

Setelah status kasus ini resmi dinaikkan ke tahap penyidikan, tim gabungan penyidik Polda Jatim kini mulai fokus mengumpulkan bukti-bukti yang relevan guna menemukan pihak yang bertanggung jawab.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, peningkatan status ini menandai langkah lanjutan penegakan hukum yang kini diarahkan pada pembuktian unsur pidana. 

“Dengan ditingkatkannya status menjadi penyidikan, tim penyidik Polda Jatim akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan peristiwa pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya,” ujar Kombes Pol Abast di RS Bhayangkara Surabaya, Jum'at (10/10/2025).

Menurut Kombes Pol Abast, tim penyidik gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim saat ini tengah bekerja secara sistematis sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 

“Untuk dapat menemukan siapa tersangkanya, tim penyidik Polda Jatim melakukan sesuai dengan prosedur hukum atau sesuai dengan KUHAP. Itu yang sekarang sedang dilakukan,” jelas Kombes Abast.

Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Jatim mengatakan mulai pekan depan pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terhadap sejumlah saksi. 

Kombes Pol Abast menegaskan, para saksi yang dipanggil adalah mereka yang dinilai memiliki keterkaitan langsung dan relevansi dengan peristiwa robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny tersebut.

“Kami sudah mulai membuat pemanggilan terhadap beberapa saksi yang relevan," ujar Kombes Pol Abast.

Kabid Humas Polda Jatim ini juga menegaskan, tidak serta merta 17 saksi yang sudah pernah dimintai keterangan ditahap penyelidikan otomatis akan diperiksa kembali di tahap penyidikan. 

"Yang akan kita panggil lagi hanya yang dinilai memiliki relevansi langsung dengan kejadian robohnya bangunan tersebut, jadi semua akan berproses sesuai kebutuhan pembuktian,” tegas Kombes Abast.

Ia menjelaskan bahwa saksi yang telah diperiksa di tahap penyelidikan bisa saja kembali dipanggil di tahap penyidikan, tergantung relevansi keterangannya terhadap pembuktian unsur pidana. 

“Saksi yang dimintai keterangan di awal belum tentu akan sama di tahap penyidikan. Begitu juga sebaliknya, bisa muncul saksi baru yang memiliki keterangan penting,” ujar Kombes Pol Abast.

Ditegaskan pula oleh Kombes Pol Abast bahwa proses hukum ini dijalankan secara hati-hati dan proporsional, mengingat sebagian saksi berasal dari keluarga korban yang masih berduka. 

“Kami mohon pengertian dari rekan-rekan media dan masyarakat. Proses hukum tetap berjalan, namun kami tentu tidak tergesa-gesa. Kami menghormati keluarga korban yang sedang berduka,” tegas mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.

Kombes Pol Abast memastikan Polda Jatim akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik secara berkala. 

“Kami sudah memanggil beberapa saksi, tentunya lebih dari satu. Mudah-mudahan semuanya bisa hadir. Nanti kami akan sampaikan update perkembangan penyidikan secara bertahap,” pungkasnya. (Red)

Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 50 Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo


Surabaya, (Onenewsjatim)
– Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan perkembangan hasil identifikasi korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

Hingga Jumat malam (10/10/2025), tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 3 kantong jenazah tambahan yang terdiri dari 2 jenazah utuh dan 1 body part.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast di RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (10/10/25).

“Pada malam hari ini kami menyampaikan update penanganan jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo hasil operasi Tim DVI," ujar Kombes Pol Abast.

Dikesempatan yang sama Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, selaku Komander DVI menjelaskan bahwa hasil identifikasi terbaru menunjukkan 3 kantong jenazah berhasil dikenali dengan metode medis, gigi, dan DNA.

"Kantong jenazah nomor PM RSB B-031 teridentifikasi melalui data gigi dan medis, cocok dengan nomor AM 051, atas nama Moh. Alfin Mutawakkilalallah (17 tahun), asal Desa Lomaer, Blega, Bangkalan," terang Kombes Pol Khusnan.

Kantong jenazah nomor PM RSB B-049,lanjut Kombes Pol Khusnan teridentifikasi melalui gigi dan medis, cocok dengan nomor AM 004, atas nama Muhammad Iklil Ibrahim Al Aqil (15 tahun), asal Dusun Tegal Gebang, Sukorejo, Bangsalsari, Jember.

Sedangkan Satu body part nomor PM 056.1 teridentifikasi secara DNA dan medis, cocok dengan nomor PM 030, yang sebelumnya telah teridentifikasi sebagai Mochammad Haikal Ridwan (14 tahun), asal Dusun Barat Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan.

“Dengan tambahan ini, tim gabungan hingga malam ini telah berhasil mengidentifikasi total 50 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” tambah Kombes Pol Khusnan.

Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Jatim menyampaikan bahwa saat ini masih tersisa 14 kantong jenazah yang sedang dalam proses pemeriksaan. 

Dari total 67 kantong yang diterima, 53 kantong sudah berhasil diidentifikasi menjadi 50 korban.

“Untuk jumlah akhir, kita masih menunggu hasil pemeriksaan DNA. Kami mohon kesabaran keluarga karena proses ini memerlukan ketelitian dan waktu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa keluarga korban yang telah teridentifikasi, termasuk keluarga Muhammad Haikal Ridwan, sudah dihubungi pihak kepolisian untuk proses penyerahan jenazah sesuai permintaan keluarga.

Sementara itu Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap sisa kantong jenazah saat ini memasuki tahap yang lebih sulit karena kondisi sampel yang kurang baik.

“Semakin sedikit hasil yang dirilis bukan berarti kami berhenti bekerja, tetapi karena sampel DNA yang tersisa kualitasnya tidak sebagus sebelumnya,” tutur Kombes Pol Wahyu.

Menurutnya, proses identifikasi dengan DNA membutuhkan waktu lebih lama bila jumlah DNA yang dapat dideteksi sedikit. 

“Sampelnya sudah mulai sulit, sebagian berupa body part. Karena itu kami tidak bisa memastikan jumlah pasti jenazah sebelum pemeriksaan selesai. Kami mohon keluarga bersabar,” ujarnya.

Kombes Pol Wahyu juga menegaskan bahwa dari total 67 kantong jenazah, jumlah korban yang dilaporkan hilang sebenarnya 63 orang. 

“Kantong jenazah itu belum tentu sama dengan jumlah korban, karena bisa saja satu korban terdiri dari, lebih dari satu kantong jenazah,”pungkasnya.

Polda Jawa Timur bersama Pusdokkes Polri terus melanjutkan operasi DVI dengan dukungan ahli forensik dan laboratorium DNA untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi secara ilmiah. (Red)

10/10/2025

Delapan Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kembali Teridentifikasi, Total 48 Jenazah Sudah Dikenali


Surabaya, (Onenewsjatim)
- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan hasil terbaru proses identifikasi jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

Hingga Kamis (9/10/2025), Delapan jenazah tambahan berhasil teridentifikasi secara resmi.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan, tim DVI bekerja tanpa henti sejak hari pertama kejadian dengan dukungan berbagai instansi dan para ahli termasuk dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

“Update penanganan jenazah korban robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Tim DVI Polda Jatim menyatakan 8 jenazah telah terindentifikasi,” ujar Kombes Pol Abast di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, Kamis (9/10/2025).

Ia menambahkan, hasil identifikasi terbaru mencakup Delapan kantong jenazah yang berhasil dicocokkan dengan data antemortem dari keluarga.

Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki menjelaskan bahwa seluruh hasil identifikasi tersebut didapat melalui berbagai metode ilmiah, termasuk pemeriksaan gigi, DNA, data medis, serta properti pribadi korban.

“Pada hari ini, Kamis tanggal 9 Oktober 2025, tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap Delapan kantong jenazah yang seluruhnya cocok dengan delapan nomor antemortem,” jelasnya.

Delapan korban yang berhasil teridentifikasi diantaranya adalah :

1. Moch. Adam Fidiansyah (12) — Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo

2. Muhammad Raihan Jamil (14) — Krembangan, Surabaya

3. Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) — Pulungan, Sedati, Sidoarjo

4. M. Ghifari Chasbi (15) — Tamansari, Pasuruan

5. Moh. Toni Afandi (14) — Sidotopo, Surabaya

6. Ach. Ramzi Fariki (15) — Padurenan, Bogor

7. Abdullah As Syadid (16) — Alas Kokon, Bangkalan

8. Arif Afandi (15) — Wonorejo, Tegalsari, Surabaya

Kombes Pol Kusnan juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, tim DVI gabungan telah berhasil mengidentifikasi 48 dari total 67 kantong jenazah yang diterima. 

“Kami tetap melakukan pencocokan data melalui antemortem dan postmortem agar keluarga korban tidak terlalu lama menunggu. Hasil identifikasi juga kami pastikan selalu sesuai dengan hasil pemeriksaan DNA,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Wahyu Hidayati menambahkan, tim di lapangan menghadapi sejumlah tantangan teknis dalam proses identifikasi.

Ia mengungkapkan beberapa jenazah ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh, sehingga pemeriksaan non-DNA menjadi sulit. 

"Namun kami tetap berupaya melakukan penyisiran ulang dan pencocokan manual agar prosesnya bisa lebih cepat,” ujar Kombes Pol Wahyu.

Hingga kini, operasi DVI Polda Jawa Timur masih terus berjalan. Tim forensik gabungan dari Polda Jatim, Pusdokkes Polri, dan PDFI berkomitmen untuk menuntaskan seluruh proses identifikasi dengan teliti dan penuh kehati-hatian sebelum diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing. (*)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved