-->

13/07/2025

Satu Lagi Korban KMP Tunu Pratama Teridentifikasi: Muhlason Asal Pasuruan, Total 15 Jenazah Ditemukan


Banyuwangi, (Onenewsjatim)
- Proses identifikasi korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terus berlangsung. 

Pada hari ke -10 sejak tragedi Rabu (2/7) hingga Sabtu (12/7/2025) Tim DVI Polda Jatim bersama instansi terkait telah berhasil mengidentifikasi 15 dari total 17 jenazah yang ditemukan.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast saat dikomfirmasi, Sabtu (12/7).

"Berdasarkan data dari DVI Polda Jatim sudah ada 15 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang berhasil diidentifikasi dan 2 jenazah masih proses," kata Kombes Abast.

Adapun  2 jenazah yang masih proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur (Jatim) adalah Jenazah Nomor PM: DOKKES/PLENGKUNG/014 Tiba pada 10 Juli 2025 pukul 09.31 WIB dan telah diperiksa sejak 10 hingga 12 Juli 2025. 

Jenazah kedua Nomor PM: DOKKES/BLIMBINGSARI/017

Diterima pada 11 Juli 2025 pukul 13.00 WIB dan telah diperiksa sejak 11 hingga 12 Juli 2025.

Kombes Pol Abast menegaskan,proses identifikasi terhadap Dua jenazah tersebut terus dilakukan melalui pencocokan data medis dan data properti antemortem dari keluarga.

"Hingga kini, jenazah tersebut masih proses identifikasi," kata Kombes Pol Abast.

Sementara itu Jenazah Nomor PM: DOKKES/MUNCAR/016 yang ditemukan pada 11 Juli 2025 pukul 10.44 WIB telah berhasil diidentifikasi atas nama Muhlason, laki-laki, kelahiran Pasuruan, 12 Agustus 1975. 

Korban tercatat warga Dusun Brambang RT 1 RW 1, Desa Brambang, Gondangwetan, Pasuruan.

"Untuk korban meninggal yang ditemukan dan berhasil diidentifikasi, sudah diserahkan kepada keluarga masing - masing," pungkas Kombes Abast.

Di tempat terpisah, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan mengatakan, tim DVI Polda Jatim terus bekerja secara teliti dan mengutamakan ketepatan dalam proses identifikasi.

Hal itu agar seluruh korban dapat dipastikan identitasnya dan segera diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proses ini sebaik mungkin, demi memberikan kepastian dan penghormatan bagi para korban maupun keluarga yang ditinggalkan,” ujar Kombes Pol. Rama Samtama Putra.

Sementara itu Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, AKBP dr. Adam menambahkan bahwa proses identifikasi masih terus dilakukan oleh dr Forensik dan Inafis.

“Proses identifikasi ini tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Kami mengutamakan ketelitian agar identitas korban benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar AKBP dr.Adam di Banyuwangi.

Ia juga mengimbau keluarga korban yang belum mendapatkan kepastian untuk tetap bersabar dan aktif berkoordinasi dengan posko antemortem yang telah disiapkan oleh tim DVI atau menghubungi call center DVI 085190447911

“Harapan kami, dalam waktu dekat dua jenazah yang belum teridentifikasi ini dapat segera kami pastikan identitasnya dan diserahkan kepada pihak keluarga,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya,telah terjadi kapal tenggelam yaitu KMP Tunu Pratama Jaya pada saat melakukan pelayaran dari Ketapang menuju Gilimanuk Bali di perairan Selat Bali,Rabu (2/7).

KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Dermaga LCM Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali sekira pukul 22.56 WIB.

Berdasarkan Manifest, kapal tersebut berpenumpang 53 Orang dan ABK Kapal 12 Orang serta 22 Unit Kendaraan. 

Hingga berita ini ditulis proses identifikasi masih berlangsung di Posko DVI Polda Jatim bertempat di RSUD Blambangan, Banyuwangi (*)

04/07/2025

35 Orang Ditemukan, 6 Meninggal Dunia: Kapolda Jatim Pimpin Operasi SAR di Selat Bali


Banyuwangi, (Onenewsjatim)
- . Polda Jatim menyatakan duka mendalam atas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam. 

Hingga Jumat (4/7/2025), upaya pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur gabungan.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto turun langsung ke lapangan untuk memantau rute perjalanan yang dilintasi KMP Tunu Pratama Jaya dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali melalui Line Port Center (LPC).

Dengan didampingi Dirpolair Polda Jatim Kombes Arman Asmara Syarifuddin, Kapolda Jatim berada di ruangan LPC sekitar 10 menit untuk mendapatkan gambaran area pencarian dan analisis kebutuhan penyelamatan dan keamanan perjalanan kendaraan yang melakukan pelayanan komersil dan kapal-kapal yang melakukan upaya pencarian.

Selanjutnya, Kapolda Jatim mendatangi pusat informasi krisis center di ruang tunggu ASDP Ketapang dan menggelar rakor bersama sejumlah instansi terkait diantaranya Basarnas, TNI, KSOP, ASDP, BPTD dan BMKG.

Kemudian, rombongan Kapolda Jatim melakukan pantauan melalui udara menggunakan helikopter menyisir lokasi tenggelamnya kapal.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan Polda Jatim telah mengerahkan kekuatan maksimal untuk mendukung operasi SAR di wilayah perairan Ketapang-Gilimanuk.

"Jadi dapat saya sampaikan, tentunya pertama-tama kami mewakili Bapak Kapolda Jatim mengucapkan turut berduka cita dan prihatin atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," ujar Kombes Abast, Jumat (4/7/2025).

Ia menambahkan, saat ini dari jajaran kepolisian, khususnya Polda Jawa Timur, telah bekerja sama dengan instansi terkait melakukan kegiatan pencarian, pertolongan, serta evakuasi korban terhadap musibah tenggelamnya kapal yang terjadi diperkirakan tadi malam sekitar pukul 23.20 WIB.

Dalam upaya pencarian, Polda Jatim telah menurunkan Enam kapal patroli yang menyisir sepanjang perairan Ketapang-Gilimanuk. 

Selain itu, satu unit helikopter Polri dikerahkan untuk membantu pemantauan dari udara.

Sementara itu, proses evakuasi korban dilakukan bersama Basarnas Surabaya, Lanal Banyuwangi, TNI, serta relawan dan instansi terkait lainnya. 

"Hingga saat ini korban yang berhasil ditemukan mencapai 35 orang, yang terdiri dari 29 orang selamat dan 6 orang meninggal dunia," ujar Kombes Abast di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Menurut Kombes Abast, seluruh korban ditemukan di wilayah perairan Bali dan ditangani Polres Jembrana Polda Bali.

"Korban yang meninggal dunia sebelumnya telah diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Bali di Posko Gilimanuk Bali, dan setelah selesai proses identifikasi kemudian berkoordinasi dengan Tim DVI Polda Jatim yang ada di Posko Ketapang Banyuwangi untuk menerima ke 6 jenasah di Posko Ketapang Banyuwangi," terang Kombes Abast.

Kabid Humas Polda Jatim menambahkan,6 jenazah korban yang meninggal dunia telah diserahkan oleh Menteri Perhubungan dengan didampingi Kapolda Jatim ke pihak keluarga di pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kamis (3/7) malam.

Pencarian dan evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya dipastikan akan terus dilakukan hingga seluruh penumpang ditemukan, dengan koordinasi penuh bersama Basarnas, TNI, ASDP, dan pemerintah daerah setempat.

Proses pencarian itu dimulai sejak informasi pertama diterima pada Rabu (2/7) malam. 

Polda Jatim segera berkoordinasi dengan pihak ASDP, Perhubungan, dan Basarnas untuk melakukan upaya penyisiran.

Hingga kini, 35 personel dari Ditpolairud Polda Jatim dan sejumlah personel dari Baharkam Polri serta Polresta Banyuwangi telah diterjunkan membantu operasi pencarian bersama instansi terkait. (REd))

03/07/2025

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 4 Tewas dan 31 Penumpang Selamat

Tim Sar saat melakukan pencarian

Banyuwangi, (Onenewsjatim)
– Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025). Kapal tersebut sebelumnya berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Muhammad Masyhud, menjelaskan bahwa insiden terjadi di koordinat 8°9’32.35″S 114°25’6.38″E. Kapal sempat mengirim sinyal distress atau kondisi darurat pada pukul 23.20 WIB sebelum akhirnya tenggelam pada pukul 23.35 WIB.

“KMP Tunu Pratama Jaya diketahui mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB dan tenggelam 15 menit kemudian,” ungkap Masyhud dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (3/7/2025).

Hingga Kamis pukul 10.00 WITA, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 31 penumpang dalam kondisi selamat. Namun, empat orang dinyatakan meninggal dunia. Proses identifikasi korban masih berlangsung.

“Data sementara mencatat empat korban meninggal dunia dan 31 penumpang selamat. Seluruh korban selamat telah dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Masyhud.

Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta instansi terkait lainnya, di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan.

Menurut Masyhud, upaya pencarian menghadapi kendala cuaca, seperti gelombang laut setinggi 2 hingga 2,5 meter, angin kencang, serta arus laut yang kuat di lokasi kejadian.

“Operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan personel dari berbagai instansi. Kami terus berupaya maksimal untuk menemukan korban lainnya,” tambahnya.

Pemerintah melalui Ditjen Perhubungan Laut menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan seluruh proses penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa.

“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran proses pencarian dan penyelamatan,” pungkas Masyhud.(Red)

Polda Jatim Kerahkan Helikopter dan 6 Kapal Polairud Buru Korban Tenggelam di Selat Bali


Surabaya, (Onenewsjatim)-
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto bersama Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim turun langsung melakukan pemantauan udara ke lokasi pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Kamis (3/6).

Tindakan cepat ini merupakan bentuk keseriusan Polda Jatim dalam menangani insiden kecelakaan laut yang terjadi di jalur perairan antara Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan Gilimanuk, Bali. 

Dalam keterangannya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan bahwa sebanyak 6 kapal milik Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Jatim telah dikerahkan untuk membantu pencarian para korban yang diduga masih berada di sekitar lokasi kejadian.

Tak hanya itu, 1 unit Helikopter milik Polri turut dilibatkan dalam misi pencarian dari udara guna mempercepat proses identifikasi titik-titik potensial keberadaan korban maupun puing kapal.

“Polda Jatim juga mengerahkan berbagai peralatan pencarian dan penyelamatan seperti life jacket, drone bawah laut, tabung selam, tali pertolongan, navigasi bawah laut, motor bawah laut, serta dua unit perahu karet,” jelas Kombes Jules di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Kamis (03/7/2025).

Sebanyak 35 personel kepolisian diterjunkan dalam operasi ini, terdiri dari tim penyelam, operator drone bawah laut, dan petugas SAR gabungan. 

"Mereka bekerja dalam koordinasi ketat dengan Basarnas serta pihak terkait lainnya," terang Kombes Pol Abast.

Upaya pencarian korban KM Tunu Pratama Jaya masih terus dilakukan secara intensif mengingat kondisi cuaca dan arus laut yang cukup menantang. 

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih berlangsung dan pihak kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan pencarian hingga seluruh korban berhasil ditemukan.

Polda Jatim mengimbau kepada masyarakat dan pihak keluarga korban untuk bersabar dan terus memantau perkembangan informasi melalui kanal resmi kepolisian. (Tim)

KMP Tunu Karam di Selat Bali, Sopir Truk Asal Probolinggo Anang Suryono Meninggal Dunia

Suasana rumah duka di Probolinggo 

Probolinggo, (
Onenewsjatim) –
Suasana duka menyelimuti rumah keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Rumah duka yang berada di Jalan Serma Abdul Rahman No. 35, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, tampak dipenuhi sanak saudara dan tetangga yang datang untuk memberikan doa serta dukungan moril.

Korban bernama Anang Suryono (56), seorang sopir truk ekspedisi yang telah bertahun-tahun menjalani profesinya dengan rute Mojokerto–Bali.

Ia diketahui turut menjadi salah satu dari empat korban meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya KMP Tunu yang terjadi pada Rabu malam (2/7/2025), sekitar pukul 21.35 WITA.

Anak kandung korban, Riki Putra, menceritakan detik-detik komunikasi terakhir dengan sang ayah. Menurutnya, Anang sempat mengabari bahwa ia tengah berada di Pelabuhan Gili Ketapang dan bersiap menyeberang ke Bali.

“Bapak biasa antar asbes, seminggu bisa dua kali. Malam itu beliau kirim kabar terakhir, katanya sudah di Pelabuhan Gili Ketapang, siap nyebrang ke Bali,” ungkap Riki dengan suara berat, Kamis (3/7/2025).


Namun kabar duka datang keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB. Riki mengaku mendapat telepon dari atasan ayahnya yang mengabarkan bahwa Anang termasuk dalam daftar korban meninggal dunia akibat insiden kapal tenggelam.

“Pagi-pagi juragannya telpon, katanya bapak jadi salah satu korban. Kami langsung lemas, semua keluarga menangis,” lanjut Riki yang tampak masih terpukul.


Saat ini, jenazah Anang telah ditemukan oleh tim SAR dan berada di RS Negara, Bali, untuk keperluan identifikasi dan proses pemulangan ke rumah duka di Probolinggo.

Sebagai informasi, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut total 65 orang dalam pelayaran dari Banyuwangi menuju Bali, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal. Berdasarkan data sementara dari Basarnas, empat orang dilaporkan meninggal dunia, 31 selamat, dan sisanya masih dalam pencarian.

Penyebab sementara tenggelamnya kapal diduga akibat kebocoran pada lambung kapal di area mesin kemudi. Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan. (Imam)

Dua Warga Lumajang Diduga Jadi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, BPBD Lakukan Penelusuran


Lumajang, (Onenewsjatim) –
Dua warga Kabupaten Lumajang dikabarkan menjadi korban dalam insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali pada Rabu dini hari (3/7/2025). 

Informasi sementara menyebutkan, dua nama yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut adalah Siti Indah Magfiroh dan Muhammad Kholil, yang diketahui menumpangi kendaraan berpelat nomor N-609-NM.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, saat kapal dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudi Cahyono, mengatakan pihaknya masih melakukan penelusuran atas kebenaran informasi adanya warga Lumajang yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Kami masih berkoordinasi dengan SAR apakah ada warga Lumajang yang menjadi korban tenggelam kapal. By name by address-nya masih kami telusuri, jadi belum valid,” ujar Yudi saat dikonfirmasi pada Rabu siang (3/7/2025).

Yudi menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk ke BPBD maupun pemerintah daerah terkait adanya kehilangan anggota keluarga dari warga Lumajang akibat insiden kapal tenggelam tersebut.

“Belum ada laporan di Lumajang, baik dari warga maupun pemerintah desa mengenai kehilangan anggota keluarganya atas insiden kecelakaan laut itu,” imbuhnya.

BPBD Lumajang terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Basarnas dan otoritas pelabuhan, guna memastikan data korban secara akurat. (Imam)


11/06/2025

Mentan Turun Tangan, Kios Penjual Pupuk Nakal di Lumajang Langsung Ditutup


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menunjukkan ketegasannya dalam melindungi petani dari praktik penjualan pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Saat melakukan kunjungan kerja ke kebun tebu P240T di wilayah Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025). Mentan Amran langsung merespons laporan adanya pelanggaran harga pupuk di wilayah tersebut.

Dalam kunjungannya, Menteri Pertanian turut mendengarkan aspirasi dari petani yang disampaikan langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati. Salah satu permasalahan yang diangkat adalah masih adanya pupuk yang dijual di atas HET di wilayah Lumajang.

“Ada yang jual pupuk di Lumajang di atas angka HET, Pak Menteri. Mohon arahannya,” ujar Indah saat menyampaikan berbagai keluhan di hadapan Menteri Pertanian.

Menyanggapi hal tersebut, Menteri Amran menekankan bahwa praktik penjualan pupuk di atas HET tidak dapat ditoleransi. Ia memerintahkan agar izin distributor yang melakukan pelanggaran tersebut segera dicabut.

“Penjual pupuk di atas HET, dicabut izinnya,” tegas Amran.

Lebih lanjut, ia juga meminta dukungan dari aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum yang menjual pupuk melebihi harga ketentuan.

“Saya minta Kapolres Lumajang untuk mendampingi dan agar distributor yang menjual pupuk di atas HET dicabut izinnya,” kata Amran.

Respons cepat pun datang dari PT Pupuk Indonesia (Persero). Perusahaan langsung menghentikan kerja sama penyaluran pupuk bersubsidi dengan kios Berkah Abadi yang berasal dari Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Berdasarkan pemeriksaan di lapangan antara Pupuk Indonesia dan Polres Lumajang, pemilik kios mengakui telah menjual pupuk NPK subsidi sebesar Rp150.000 per sak atau di atas HET.

Hal ini disampaikan oleh Senior Manager (SM) Regional 3A Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo, menyusul arahan Menteri Pertanian saat menyapa petani di Lumajang, Selasa (10/6/2025).

“Sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada di surat perjanjian jual-beli antara distributor dan kios, atas pelanggaran ketentuan menjual di atas HET, maka Kios Berkah Abadi secara resmi ditutup atau diputus kontraknya pada hari ini pada tanggal 10 Juni 2025,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pupuk Indonesia memastikan bahwa mulai hari ini operasional Kios Berkah Abadi dihentikan. Secara sistem, aplikasi penebusan pupuk subsidi atau i-Pubers, yang biasanya digunakan oleh kios, telah dinonaktifkan agar tidak ada lagi transaksi.

Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani. Stok pupuk subsidi NPK sebanyak 8 ton yang ada di kios Berkah Abadi akan dialihkan secara fisik kepada kios UD Madani yang ditunjuk sebagai pengganti oleh Pupuk Indonesia.

Sebagai informasi, HET pupuk bersubsidi untuk tahun 2025 telah diatur oleh Kementerian Pertanian, yaitu untuk pupuk Urea sebesar Rp2.250/kg, pupuk NPK Phonska Rp2.300/kg, pupuk NPK untuk Kakao Rp3.300/kg, dan pupuk Organik Rp800/kg.

Saroyo mengingatkan kepada seluruh mitra kios bahwa pelanggaran terhadap ketentuan penyaluran pupuk bersubsidi memiliki sanksi tegas. Apabila terbukti maka kios akan mendapatkan sanksi mulai dari peringatan hingga pemecatan.

Sebagai langkah preventif, Pupuk Indonesia terus menggencarkan edukasi kepada petani, kios, dan pihak terkait mengenai pentingnya mematuhi HET. 

Seperti halnya, mencatat secara lengkap pada nota jika terjadi peningkatan harga tebus pupuk yang telah disepakati antara kios dengan petani, atau kesepakatan harga ongkos kirim, pembayaran pupuk pasca panen (yarnen), dan kesepakatan lainnya yang membuat penebusan pupuk lebih tinggi dari HET.

Selanjutnya, Pupuk Indonesia mewajibkan seluruh mitra kios untuk memasang spanduk yang berisi informasi mengenai nomor telepon yang dapat dihubungi apabila petani menemukan kios yang menjual pupuk bersubsidi di atas HET. Perusahaan juga mendorong masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran distribusi pupuk bersubsidi.

Pelaporan dapat dilakukan melalui tim lapangan Pupuk Indonesia atau menghubungi pusat layanan resmi perusahaan. Adapun layanan pelanggan yang bisa diakses oleh seluruh petani dengan kontak bebas pulsa di nomor 0800 100 8001 atau WhatsApp di nomor 0811 9918001.

“Masyarakat juga dapat berpartisipasi mengawasi peredaran pupuk bersubsidi. Jika terdapat hal mencurigakan, jangan segan untuk melapor kepada aparat penegak hukum,” tutupnya.

10/06/2025

Mentan Amran Tinjau Kebun Tebu di Lumajang, Targetkan Swasembada Gula dalam 4 Tahun


Lumajang, (Onenewsjatim)
— Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. H. Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke kebun tebu P240T di Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (10/6). 

Dalam kunjungan tersebut, Mentan didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Lumajang Indah Amperawati.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula dan memperkuat ketahanan energi nasional. Di lokasi, Menteri Amran turut melakukan panen dan tanam tebu secara simbolis di areal kebun P240T.

"Peninjauan ini kami lakukan untuk melihat langsung potensi pengembangan tebu. Harapan kami, tebu bisa menjadi bagian dari swasembada pangan nasional, paling lambat dalam empat tahun ke depan," ujar Menteri Amran.

Ia menegaskan, target besar ini tidak bisa dicapai secara individual. Diperlukan kerja sama dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga petani di lapangan.

"Ini tidak bisa kita capai sendiri. Kita harus bergandengan tangan untuk mencapai apa yang kita tuju, yaitu swasembada pangan, salah satunya melalui tebu," tambahnya.

Mentan juga menyampaikan harapannya agar produktivitas tebu nasional dapat ditingkatkan signifikan, bahkan menyamai masa kejayaan saat dikelola oleh Belanda.

"Dengan kolaborasi yang kuat, saya harapkan satu hektare lahan bisa menghasilkan hingga 14 ton gula, seperti yang pernah terjadi saat pengelolaan oleh Belanda," tuturnya.

Tak hanya difokuskan pada kebutuhan konsumsi, pemerintah juga menargetkan produksi tebu untuk industri agar dapat menekan impor dan menghemat devisa negara.

"Kita kejar bukan hanya gula konsumsi, tapi juga gula industri. Kalau ini tercapai, bisa hemat devisa lumayan besar, bahkan mencapai Rp40 triliun. Dua tahun terakhir, kurang lebih kita kehilangan hampir Rp100 triliun karena impor gula. Ini yang ingin kita hentikan dalam enam bulan masa pemerintahan ini," jelas Menteri Amran. (Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved