-->

13/10/2025

Dokter Forensik: Tersangka Curwan Lumajang Meninggal karena Asam Lambung


Lumajang (Onenewsjatim)
– Hasil otopsi terhadap jenazah Rudi Hartono (44), warga Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akhirnya dirilis pihak rumah sakit. 

Dari hasil pemeriksaan medis, penyebab kematian tersangka kasus pencurian hewan (curwan) tersebut bukan karena kekerasan, melainkan akibat peningkatan asam lambung yang menyumbat saluran pernapasan.

Autopsi dilakukan di RSUD dr. Hariyoto Lumajang pada Senin (13/10/2025) oleh tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang. 

Dokter forensik dr. Deka Bagus Binarsa yang memimpin proses autopsi menjelaskan, dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya cairan asam dalam jumlah cukup banyak di saluran pencernaan dan lambung korban.

“Dari hasil otopsi, kami temukan cairan asam yang cukup banyak di saluran pencernaan, tepatnya di area lambung. Cairan tersebut berwarna kekuningan,” ungkap dr. Deka saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).

Ia menambahkan, pemeriksaan lanjutan dilakukan pada saluran pernapasan korban, dan ditemukan cairan yang sama dengan ciri khas asam lambung. 

Pemeriksaan kimia menggunakan kertas lakmus pun menunjukkan perubahan warna menjadi merah, yang menandakan adanya sifat asam kuat pada cairan tersebut.

“Ketika kami buka saluran napas, ditemukan cairan serupa. Setelah diuji menggunakan kertas lakmus, hasilnya berubah menjadi merah. Itu membuktikan cairan tersebut adalah asam lambung yang masuk ke saluran pernapasan. Kondisi inilah yang menjadi penyebab utama kematian,” tegasnya.

Meski pada tubuh korban terdapat beberapa luka, dr. Deka memastikan luka-luka tersebut tidak menyebabkan kematian. 

“Memang ada luka-luka pada tubuh korban, tetapi berdasarkan pemeriksaan, luka itu tidak fatal dan bukan penyebab meninggalnya korban,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peningkatan kadar asam lambung bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan tertentu, hingga kondisi stres yang ekstrem. 

“Pemicu asam lambung bisa bermacam-macam, mulai dari makanan, stres, atau kondisi psikologis lainnya. Namun, kami tidak bisa memastikan secara pasti faktor apa yang memicu peningkatan asam pada korban,” tambahnya.

Sebelumnya, kematian Rudi Hartono yang merupakan tersangka pencurian sapi itu sempat memicu kemarahan keluarga dan warga Desa Ranuwurung. Aksi protes bahkan berujung pada penyerangan Mapolres Lumajang oleh sekelompok warga pada Minggu (12/10/2025) malam.

Sementara itu, Kasubsi Pidm Seksi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, menyampaikan bahwa pihak keluarga telah menerima hasil autopsi tersebut setelah mendapatkan penjelasan langsung dari tim dokter forensik.

“Pihak keluarga sudah diberi tahu hasil pemeriksaan dan menerima penyebab kematian yang disampaikan oleh dokter,” kata Untoro.

Ia menambahkan, jenazah Rudi Hartono telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Ranuwurung.

“Setelah mendengarkan penjelasan dari dokter forensik, keluarga menerima dan langsung membawa jenazah untuk dimakamkan,” pungkasnya.

11/10/2025

Penyidikan Kasus Ponpes Al Khoziny Dimulai, Polda Jatim Panggil Sejumlah Saksi


Surabaya, (Onenewsjatim)–
Kepolisian Daerah Jawa Timur terus melanjutkan proses hukum terkait peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

Setelah status kasus ini resmi dinaikkan ke tahap penyidikan, tim gabungan penyidik Polda Jatim kini mulai fokus mengumpulkan bukti-bukti yang relevan guna menemukan pihak yang bertanggung jawab.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, peningkatan status ini menandai langkah lanjutan penegakan hukum yang kini diarahkan pada pembuktian unsur pidana. 

“Dengan ditingkatkannya status menjadi penyidikan, tim penyidik Polda Jatim akan mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan peristiwa pidana yang terjadi guna menemukan tersangkanya,” ujar Kombes Pol Abast di RS Bhayangkara Surabaya, Jum'at (10/10/2025).

Menurut Kombes Pol Abast, tim penyidik gabungan dari Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim saat ini tengah bekerja secara sistematis sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 

“Untuk dapat menemukan siapa tersangkanya, tim penyidik Polda Jatim melakukan sesuai dengan prosedur hukum atau sesuai dengan KUHAP. Itu yang sekarang sedang dilakukan,” jelas Kombes Abast.

Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Jatim mengatakan mulai pekan depan pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan terhadap sejumlah saksi. 

Kombes Pol Abast menegaskan, para saksi yang dipanggil adalah mereka yang dinilai memiliki keterkaitan langsung dan relevansi dengan peristiwa robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny tersebut.

“Kami sudah mulai membuat pemanggilan terhadap beberapa saksi yang relevan," ujar Kombes Pol Abast.

Kabid Humas Polda Jatim ini juga menegaskan, tidak serta merta 17 saksi yang sudah pernah dimintai keterangan ditahap penyelidikan otomatis akan diperiksa kembali di tahap penyidikan. 

"Yang akan kita panggil lagi hanya yang dinilai memiliki relevansi langsung dengan kejadian robohnya bangunan tersebut, jadi semua akan berproses sesuai kebutuhan pembuktian,” tegas Kombes Abast.

Ia menjelaskan bahwa saksi yang telah diperiksa di tahap penyelidikan bisa saja kembali dipanggil di tahap penyidikan, tergantung relevansi keterangannya terhadap pembuktian unsur pidana. 

“Saksi yang dimintai keterangan di awal belum tentu akan sama di tahap penyidikan. Begitu juga sebaliknya, bisa muncul saksi baru yang memiliki keterangan penting,” ujar Kombes Pol Abast.

Ditegaskan pula oleh Kombes Pol Abast bahwa proses hukum ini dijalankan secara hati-hati dan proporsional, mengingat sebagian saksi berasal dari keluarga korban yang masih berduka. 

“Kami mohon pengertian dari rekan-rekan media dan masyarakat. Proses hukum tetap berjalan, namun kami tentu tidak tergesa-gesa. Kami menghormati keluarga korban yang sedang berduka,” tegas mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.

Kombes Pol Abast memastikan Polda Jatim akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik secara berkala. 

“Kami sudah memanggil beberapa saksi, tentunya lebih dari satu. Mudah-mudahan semuanya bisa hadir. Nanti kami akan sampaikan update perkembangan penyidikan secara bertahap,” pungkasnya. (Red)

Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 50 Jenazah Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo


Surabaya, (Onenewsjatim)
– Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengumumkan perkembangan hasil identifikasi korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

Hingga Jumat malam (10/10/2025), tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi 3 kantong jenazah tambahan yang terdiri dari 2 jenazah utuh dan 1 body part.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast di RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (10/10/25).

“Pada malam hari ini kami menyampaikan update penanganan jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo hasil operasi Tim DVI," ujar Kombes Pol Abast.

Dikesempatan yang sama Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, selaku Komander DVI menjelaskan bahwa hasil identifikasi terbaru menunjukkan 3 kantong jenazah berhasil dikenali dengan metode medis, gigi, dan DNA.

"Kantong jenazah nomor PM RSB B-031 teridentifikasi melalui data gigi dan medis, cocok dengan nomor AM 051, atas nama Moh. Alfin Mutawakkilalallah (17 tahun), asal Desa Lomaer, Blega, Bangkalan," terang Kombes Pol Khusnan.

Kantong jenazah nomor PM RSB B-049,lanjut Kombes Pol Khusnan teridentifikasi melalui gigi dan medis, cocok dengan nomor AM 004, atas nama Muhammad Iklil Ibrahim Al Aqil (15 tahun), asal Dusun Tegal Gebang, Sukorejo, Bangsalsari, Jember.

Sedangkan Satu body part nomor PM 056.1 teridentifikasi secara DNA dan medis, cocok dengan nomor PM 030, yang sebelumnya telah teridentifikasi sebagai Mochammad Haikal Ridwan (14 tahun), asal Dusun Barat Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan.

“Dengan tambahan ini, tim gabungan hingga malam ini telah berhasil mengidentifikasi total 50 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” tambah Kombes Pol Khusnan.

Lebih lanjut, Kabid Dokkes Polda Jatim menyampaikan bahwa saat ini masih tersisa 14 kantong jenazah yang sedang dalam proses pemeriksaan. 

Dari total 67 kantong yang diterima, 53 kantong sudah berhasil diidentifikasi menjadi 50 korban.

“Untuk jumlah akhir, kita masih menunggu hasil pemeriksaan DNA. Kami mohon kesabaran keluarga karena proses ini memerlukan ketelitian dan waktu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa keluarga korban yang telah teridentifikasi, termasuk keluarga Muhammad Haikal Ridwan, sudah dihubungi pihak kepolisian untuk proses penyerahan jenazah sesuai permintaan keluarga.

Sementara itu Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap sisa kantong jenazah saat ini memasuki tahap yang lebih sulit karena kondisi sampel yang kurang baik.

“Semakin sedikit hasil yang dirilis bukan berarti kami berhenti bekerja, tetapi karena sampel DNA yang tersisa kualitasnya tidak sebagus sebelumnya,” tutur Kombes Pol Wahyu.

Menurutnya, proses identifikasi dengan DNA membutuhkan waktu lebih lama bila jumlah DNA yang dapat dideteksi sedikit. 

“Sampelnya sudah mulai sulit, sebagian berupa body part. Karena itu kami tidak bisa memastikan jumlah pasti jenazah sebelum pemeriksaan selesai. Kami mohon keluarga bersabar,” ujarnya.

Kombes Pol Wahyu juga menegaskan bahwa dari total 67 kantong jenazah, jumlah korban yang dilaporkan hilang sebenarnya 63 orang. 

“Kantong jenazah itu belum tentu sama dengan jumlah korban, karena bisa saja satu korban terdiri dari, lebih dari satu kantong jenazah,”pungkasnya.

Polda Jawa Timur bersama Pusdokkes Polri terus melanjutkan operasi DVI dengan dukungan ahli forensik dan laboratorium DNA untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi secara ilmiah. (Red)

08/10/2025

Tragedi Ponpes Al Khoziny: 67 Orang Meninggal, 104 Selamat, Operasi Pencarian Resmi Ditutup


Sidoarjo, (Onenewsjatim)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, pada hari ke-9 pelaksanaan, Selasa (7/10/2025).

Pantauan di lokasi, tumpukan material reruntuhan kini sudah tidak tampak. Hanya tersisa pecahan kerikil dan bilah besi konstruksi yang masih tertancap di tanah. Dua ekskavator dan satu alat berat crane terlihat terparkir, menandai berakhirnya aktivitas evakuasi di area tersebut.

“Dengan demikian, operasi pencarian dan pertolongan korban resmi saya tutup,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, saat memberikan keterangan di lokasi, Selasa (7/10).

Syafii menjelaskan, setelah sembilan hari bekerja tanpa henti sejak 29 September, tim Basarnas telah memastikan seluruh area reruntuhan bersih dari material bangunan dan tidak ada lagi korban yang tertinggal di bawah puing-puing.

“Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak tanggal 29 September dan hari ini masuk hari ke-9, kita telah menyelesaikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban. Seluruh material bangunan yang runtuh juga telah berhasil kita pindahkan,” ujar Syafii.


Dengan berakhirnya operasi ini, Basarnas secara resmi menuntaskan tugas di sektor pencarian dan pertolongan.

Namun, Syafii menegaskan bahwa proses penanganan pascakejadian akan tetap dilanjutkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah setempat.

“Apa yang kita tutup pada hari ini sebenarnya hanya di koridor pencarian dan pertolongan. Untuk tindak lanjut berikutnya, akan berada di bawah koordinasi BNPB dan pemerintah daerah,” tuturnya.


Ia juga memastikan bahwa meski operasi Basarnas telah ditutup, pengawasan di lokasi tetap berada dalam supervisi langsung BNPB.

Selain itu, Syafii menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur gabungan—termasuk TNI, Polri, relawan, tenaga medis, serta jurnalis—yang telah bekerja keras selama sembilan hari penuh.

“Terima kasih atas sinerginya selama ini. Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan teman-teman tidak sia-sia dan menjadi bagian dari amal ibadah kita semua,” ungkapnya.


Syafii menambahkan, semangat dan pengabdian para personel di lapangan merupakan bentuk nyata dedikasi kemanusiaan.

“Kerja keras teman-teman rescue ini adalah bagian dari pengabdian dan amal ibadah. Apa yang sudah dilakukan, semoga menjadi ladang pahala,” tandasnya.


Berdasarkan data akhir yang dihimpun Basarnas hingga Selasa (7/10), jumlah total korban ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny mencapai 171 orang. Rinciannya, 104 orang selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh yang berhasil ditemukan.

Dengan ditutupnya operasi ini, Basarnas menyatakan seluruh kegiatan pencarian resmi selesai dan dilanjutkan ke tahap pemulihan pascakejadian di bawah koordinasi BNPB dan pemerintah daerah (Imam)

07/10/2025

DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 17 Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

 


Surabaya, (Onenewsjatim) –
Kepolisian Daerah Jawa Timur memastikan proses identifikasi korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, terus berjalan maksimal. 

Hingga Senin (6/10/2025), tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi 17 korban dari total 59 kantong jenazah yang diterima di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyampaikan bahwa seluruh proses identifikasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan empati.

“Pertama-tama, izinkan kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo,” ungkap Kombes Pol Abast di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya.

Ia menjelaskan, tim identifikasi melibatkan banyak pihak, antara lain Biddokkes Polda Jatim, Pusdokkes Polri, RS Bhayangkara Surabaya, Inafis, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, serta para ahli dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).

“Kegiatan ini melibatkan banyak unsur dan para ahli yang bekerja selama 24 jam penuh dengan semangat kemanusiaan. Kami ingin seluruh jenazah dapat dikenali dan diserahkan kepada keluarganya secepat mungkin,” jelasnya.

Menurut Abast, proses identifikasi dilakukan di dua lokasi, yakni posko antemortem di Ponpes Al Khoziny Buduran dan posko postmortem di RS Bhayangkara Surabaya.

“Kami berterima kasih kepada keluarga korban, relawan, dan seluruh tim yang bekerja dengan sabar dan empati. Semoga kerja keras ini menjadi bentuk tanggung jawab dan solidaritas kita dalam menjaga nilai kemanusiaan di tengah duka yang mendalam,” tutupnya.

Kantong Jenazah Capai 59, Sebagian Tubuh Tidak Utuh

Sementara itu, Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati, menjelaskan bahwa beberapa kantong jenazah tidak berisi tubuh yang utuh.

“Dari hasil rekonsiliasi, ditemukan bahwa ada tubuh yang terpisah antara badan dan kaki. Setelah dicocokkan dengan data keluarga, dua kantong tersebut dipastikan merupakan bagian dari satu orang,” jelas Kombes Pol Wahyu.

Ia menegaskan bahwa total keseluruhan kantong jenazah yang diterima tim DVI berjumlah 59 kantong.

“Dari lokasi Sidoarjo, kami menerima lima kantong, dan dari RS Bhayangkara Surabaya ada 54 kantong. Sebelumnya sempat ada perbedaan perhitungan karena satu korban memiliki dua nomor kantong. Kini kami pastikan total tetap 59,” tegasnya.

Wahyu menambahkan, proses identifikasi masih terus berlanjut dengan mencocokkan data antemortem (data sebelum kematian) dan postmortem (data setelah kematian) untuk memastikan identitas korban secara ilmiah dan akurat.

Tim DVI Terus Lakukan Pendalaman

Dari hasil identifikasi sementara, seluruh korban yang telah teridentifikasi merupakan santri Ponpes Al Khoziny. Tim DVI terus melakukan pendalaman terhadap sisa kantong jenazah yang belum teridentifikasi dengan berbagai metode ilmiah, termasuk pemeriksaan sidik jari, gigi, DNA, serta properti pribadi.

Polda Jatim memastikan seluruh proses berjalan secara profesional dan transparan agar para keluarga korban mendapatkan kepastian identitas anggota keluarganya. (Red)


03/10/2025

Tim DVI Polda Jatim Tangani Lima Jenazah Baru Korban Ponpes Al-Khoziny


Sidoarjo, (Onenewsjatim)
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto,M.Si bersama Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim meninjau proses identifikasi korban robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo,Jumat (3/10/2025).

Indentifikasi dilakukan secara intensif di posko Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Surabaya.

Menurut Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, pendataan korban dibagi ke dalam Tiga kluster, yakni santri, pengurus pesantren, serta pekerja bangunan.

“Data santri dan pengurus sudah mulai terkumpul, namun untuk pekerja bangunan kita masih menelusuri siapa yang bertanggung jawab, termasuk mencari pimpinan proyeknya,” ungkap Irjen Pol Nanang.

Kapolda Jatim menjelaskan, sejak hari pertama pascakejadian, prioritas utama aparat gabungan adalah melakukan penyelamatan korban.

“Selama Tiga hari masa golden time, kita berhasil menyelamatkan Satu korban dalam kondisi hidup, sementara Enam lainnya ditemukan meninggal dunia," ujar Irjen Nanang.

Setelah masa kritis itu lewat, lanjut Kapolda Jatim sesuai SOP Basarnas, fokus beralih pada pembersihan material agar alat berat bisa masuk.

Dalam proses evakuasi, tim SAR gabungan dari Kepolisian dan relawan menghadapi kendala karena struktur bangunan yang roboh mencapai Empat lantai dan menimpa banyak penghuni di waktu bersamaan.

“Kemarin terdata masih ada 58 orang yang belum diketahui keberadaannya. Hari ini ada tambahan Lima jenazah yang ditemukan, dan saat ini sedang dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara,” terang Kapolda Jatim.

Untuk mempercepat penanganan, Polda Jatim bekerja sama dengan ahli konstruksi dari ITS dan Kementerian PUPR.

Tim ahli membantu memberikan masukan terkait teknis pemindahan bongkahan bangunan agar proses evakuasi berjalan aman dan efektif.

Irjen Pol Nanang juga menekankan pentingnya pembelajaran dari tragedi ini.

“Ini menjadi pelajaran berharga bahwa pembangunan apapun harus sesuai spesifikasi teknis dan memiliki izin yang lengkap. Jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali,” tegas Kapolda Jatim.

Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim telah menyiapkan seluruh peralatan medis dan forensik di RS Bhayangkara Surabaya untuk memastikan identitas para korban.

Identifikasi dilakukan melalui sidik jari, pemeriksaan retina, tes DNA, hingga kecocokan properti dan pakaian yang dikenakan korban.

“Kami sedang menangani Lima jenazah baru yang ditemukan. Proses identifikasi ini penting agar keluarga yang menunggu kepastian bisa segera mendapatkan kejelasan,” kata Kapolda Jatim.

Irjen Pol Nanang juga memastikan, setiap perkembangan data korban akan terus diperbarui dan disampaikan melalui posko maupun media.

“Kami bekerja maksimal, dan teman-teman media juga bisa membantu menyampaikan informasi agar keluarga korban tidak terus diliputi ketidakpastian,” pungkas Irjen Pol Nanang. (Red)

Tiga Jenazah Kembali Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Total 13 Korban Meninggal


Sidoarjo, (Onenewsjatim)
– Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Jumat (3/10/2025) petang. Penemuan tersebut menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 13 orang.

Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan bahwa ketiga korban berhasil ditemukan secara beruntun dalam selang waktu yang berdekatan.

“Korban ditemukan pada pukul 17.15, 17.20, dan 17.30 WIB. Dengan tambahan ini, total korban yang dievakuasi hari ini menjadi delapan orang. Secara keseluruhan, sudah 116 korban berhasil dievakuasi,” ujarnya saat memberikan keterangan.

Menurut Nanang, ketiga jenazah ditemukan di sektor A3, dekat sektor A2, tidak jauh dari titik penemuan sebelumnya. Ia menyebut kondisi tubuh korban masih utuh meski terlihat mengalami pembengkakan.

“Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati. Setiap kali tubuh korban terlihat, alat berat dihentikan sementara agar evakuasi bisa dilakukan secara manual. Alat berat tidak digunakan membongkar seluruh puing sekaligus, melainkan hanya membuka akses menuju titik korban,” jelasnya.

Hingga saat ini, proses pembersihan material reruntuhan diperkirakan sudah mencapai 50 persen. Upaya pencarian korban dilakukan dengan kombinasi penggunaan alat berat dan metode manual, menyesuaikan kondisi lapangan.

Nanang menambahkan, operasi pencarian masih akan terus dilanjutkan selama 24 jam ke depan. Ia memperkirakan keseluruhan operasi pencarian dapat dituntaskan pada Sabtu (4/10/2025) sore.

Berbagai peralatan khusus turut dikerahkan dalam operasi ini, antara lain search cam flexible Olympus, Xaver 400 wall scanner, hingga multi search leader. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat dukungan dengan logistik dan perlengkapan, termasuk 200 kantong jenazah, 250 set alat pelindung diri (APD), serta alat berat seperti crane, excavator breaker, truk jungkit, dan mobil ambulans.

“Operasi masih terus kami lakukan secara maksimal. Harapan kami, seluruh korban bisa segera ditemukan sehingga proses pencarian dapat segera dituntaskan,” tegas Nanang. (Red)

31/08/2025

Kapolri & Panglima TNI Siapkan Tindakan Tegas Hadapi Aksi Anarkis, Fokus Pulihkan Stabilitas Nasional


Jakarta, (Onenewsjatim) –
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen TNI-Polri untuk mengambil langkah tegas sesuai aturan hukum dalam merespons maraknya aksi anarkis di berbagai daerah belakangan ini. 

Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti rapat evaluasi bersama Presiden RI, Panglima TNI, serta sejumlah menteri di Sentul, Sabtu (30/8/2025).

Menurut Jenderal Sigit, Presiden secara langsung menginstruksikan aparat keamanan agar tidak ragu menindak setiap pelanggaran hukum, khususnya yang mengarah pada tindakan anarkis.

“Bapak Presiden meminta saya dan Panglima untuk segera bertindak tegas. TNI dan Polri diminta memastikan seluruh langkah dilakukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,” ujar Kapolri.

Ia menilai beberapa peristiwa unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir telah melewati batas kebebasan berpendapat yang dijamin undang-undang. Termasuk di antaranya aksi pembakaran, perusakan fasilitas umum, dan penyerangan kantor tertentu.

“Menyampaikan aspirasi adalah hak warga negara. Namun hak tersebut memiliki batasan: tidak boleh merugikan kepentingan umum, wajib menaati peraturan, serta menjaga persatuan bangsa. Jika berubah menjadi tindakan destruktif, maka itu sudah masuk ranah pidana,” tegasnya.

Selain isu unjuk rasa, Kapolri juga mengulas perkembangan penanganan kasus meninggalnya seorang pengemudi ojek online akibat tertabrak kendaraan taktis Brimob. 

Ia memastikan proses hukum terhadap tujuh anggota yang terlibat ditangani secara cepat, transparan, dan tidak menutup kemungkinan berlanjut ke ranah pidana.

“Saya sudah memerintahkan Propam untuk menyelesaikan pemeriksaan dengan cepat. Sidang etik ditargetkan berlangsung maksimal dalam satu pekan, dan bila ditemukan unsur pidana maka akan diproses sesuai aturan,” jelasnya.

Untuk menjamin akuntabilitas, Polri juga membuka ruang pemantauan bagi lembaga independen seperti Kompolnas dan Komnas HAM.

Menutup pernyataannya, Kapolri mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta mendukung langkah-langkah yang diambil aparat keamanan dalam menjaga ketertiban dan stabilitas nasional.

“Kami berharap seluruh elemen bangsa, tokoh masyarakat, dan masyarakat luas dapat bersama-sama menjaga persatuan di tengah situasi saat ini,” pungkasnya.



© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved