-->

02/05/2025

Daop 9 Jember: Menjelajah Surga Wisata Eksotis di Ujung Timur Jawa dengan Kereta Api


Jember, (Onenewsjatim) –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Daerah Operasi 9 (Daop 9) Jember menghadirkan layanan transportasi yang tak hanya efisien, namun juga menyuguhkan pesona alam luar biasa di kawasan timur Jawa. 

Membentang dari Stasiun Pasuruan hingga Ketapang, Banyuwangi, jalur ini menjadi akses vital yang menghubungkan lima kabupaten/kota di wilayah yang dikenal sebagai "Tapal Kuda", yaitu Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

Setiap harinya, Daop 9 mengoperasikan 24 perjalanan kereta api dengan rute lokal maupun antarkota, menghadirkan kemudahan mobilitas sekaligus mempromosikan potensi wisata daerah. Jalur ini tak hanya menjadi sarana transportasi, melainkan juga jendela panorama alam yang membentang dari gunung hingga pesisir.

"Daop 9 memainkan peran strategis dalam mendukung konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta pariwisata lokal," ujar Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember. 

Ia menambahkan, perjalanan kereta di wilayah ini menawarkan kenyamanan sekaligus pengalaman visual yang mengesankan.

Pemandangan sepanjang lintasan dihiasi oleh lanskap alam menawan seperti Gunung Semeru, Arjuno, hingga Ijen. Hamparan sawah hijau, aliran sungai, dan perbukitan turut mempercantik jalur rel yang dilalui.

Setiap daerah yang dilewati memiliki destinasi unggulan tersendiri, seperti:

Pasuruan: Taman Safari Prigen dan jalur ke Gunung Bromo melalui Tosari.

Probolinggo: Air Terjun Madakaripura dan akses utama ke Bromo.

Lumajang: Tumpak Sewu dan Ranu Kumbolo, favorit para pendaki Semeru.

Jember: Pantai Papuma dan Jember Fashion Carnaval yang bertaraf internasional.

Banyuwangi: Kawah Ijen dengan fenomena api biru, Pantai Pulau Merah, serta Taman Nasional Baluran.

Penumpang bisa menikmati keindahan ini melalui berbagai layanan kereta yang melewati wilayah Daop 9, antara lain:

KA Mutiara Timur (Ketapang – Surabaya Pasarturi)

KA Blambangan Ekspres (Ketapang – Pasarsenen)

KA Pandalungan (Jember – Gambir)

KA Ijen Ekspres (Ketapang – Malang)

KA Wijayakusuma (Ketapang – Cilacap)

KA Ranggajati (Jember – Cirebon)

KA Logawa (Ketapang – Purwokerto)

KA Probowangi (Ketapang – Surabaya Gubeng)

KA Tawang Alun (Ketapang – Malang via Jember)

KA Sritanjung (Ketapang – Lempuyangan)

Ragam pilihan ini memungkinkan wisatawan dari berbagai penjuru, mulai dari Jakarta hingga Yogyakarta dan Cilacap, menjelajahi kekayaan alam dan budaya di ujung timur Jawa dengan mudah dan terjangkau.

Tak hanya meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas, kehadiran Daop 9 juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Pelaku UMKM, penyedia jasa wisata, serta sektor kuliner dan transportasi lokal turut merasakan dampak positifnya.

“Kereta api bukan sekadar sarana angkut, tapi juga penghubung budaya, pemantik geliat pariwisata, serta penggerak ekonomi kerakyatan,” tutur Cahyo.

PT KAI Daop 9 Jember berkomitmen terus meningkatkan mutu pelayanan serta menjalin sinergi dengan sektor pariwisata dan pemerintah daerah. 

Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, kawasan Tapal Kuda siap menyambut lebih banyak wisatawan dan memperluas peluang ekonomi di wilayah timur Pulau Jawa. (Imam)

23/03/2025

Masjid Baitur Rohman Lumajang, Saksi Bisu Penyebaran Islam dengan Arsitektur Khas


Lumajang, (Onenewsjatim) -
Jejak perkembangan Islam di Nusantara dapat ditelusuri melalui sebuah masjid bersejarah di Lumajang, Jawa Timur. Masjid Baitur Rohman, yang terletak di Dusun Munder, Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, menjadi bukti bisu perjalanan dakwah Islam di wilayah tersebut.

Masjid yang diperkirakan berdiri sejak tahun 1911 ini, menampilkan arsitektur unik yang didominasi oleh penggunaan kayu, memberikan kesan kuno dan otentik. 

Salah satu ciri khasnya adalah sembilan kubah berbentuk pot bunga yang dihiasi dengan besi menjulang ke langit, melambangkan Wali Songo, para penyebar agama Islam di Jawa.

Selain itu, masjid ini memiliki enam pintu berukuran sama di bagian depan dan ruang imam, yang diyakini menggambarkan rukun iman. 

Di bagian depan masjid, terdapat kentongan raksasa dari kayu, warisan dari para pendiri masjid. Keunikan lainnya adalah banyaknya kusen pintu di dalam masjid, menciptakan kesan labirin yang menarik.

Menurut sejarah, masjid ini awalnya dibangun oleh Kyai Usman, seorang tokoh penyebar Islam di Lumajang, sebagai tempat berdakwah kepada masyarakat setempat pada masa penjajahan Belanda. Seiring bertambahnya jumlah murid, masjid ini direnovasi pada tahun 1923-1933 oleh Kyai Suhaemi.

Menariknya, sejak renovasi terakhir pada tahun 1933, masjid ini belum pernah mengalami renovasi lagi. 

Pengurus masjid menyatakan bahwa struktur bangunan dan bahan yang digunakan sangat kokoh, sehingga masjid ini tetap berdiri kokoh hingga saat ini.

"Kami ingin menjaga nilai historis dan religius yang terkandung dalam bangunan masjid ini," ujar Yoyon Sudarmanto, Seksi Humas Masjid Baitur Rohman.

Saat ini, masjid ini masih aktif digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah, majelis taklim, pembacaan selawat rutin, dan tadarus selama bulan Ramadan. 

Di bagian belakang masjid, terdapat makam para pendiri masjid, termasuk Kyai Usman, Kyai Suhaemi, dan Kyai Sujak, serta keluarga mereka. (Imam)

15/03/2025

Tarif Baru Tumpak Sewu: Wisatawan Lokal & Mancanegara Bayar Rp 100 Ribu


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Kabar terbaru bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan Air Terjun Tumpak Sewu di Lumajang, Jawa Timur. Mulai Jumat, 14 Maret 2025, tarif tiket masuk ke destinasi wisata alam ini mengalami perubahan

Perubahan ini terjadi setelah adanya penggabungan tiket antara Tumpak Sewu dan Grojogan Sewu, menyusul konflik antara pengelola kedua objek wisata tersebut beberapa waktu lalu.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengungkapkan bahwa harga tiket untuk pengunjung domestik kini ditetapkan sebesar Rp 100.000, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan tarif sebelumnya yang hanya Rp 10.000.

Sementara itu, tarif bagi wisatawan mancanegara tetap tidak berubah, yakni Rp 100.000 per orang. 

"Tarifnya tetap sama, baik untuk wisatawan lokal maupun internasional," kata Indah.

Ia juga menambahkan bahwa harga tiket tersebut sudah mencakup biaya parkir untuk setiap pengunjung. 

"Seharusnya tetap termasuk biaya parkir," lanjutnya.

Terkait pengaturan loket setelah penerapan kebijakan satu tiket untuk Tumpak Sewu, Indah menegaskan bahwa pihak pemerintah daerah tidak akan campur tangan. 

"Kami tidak ikut campur dalam penempatan loket, itu sepenuhnya urusan pengelola wisata Tumpak Sewu," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang terpaksa menutup akses ke kawasan wisata Grojogan Sewu pada Minggu, 9 Maret 2025, akibat terjadinya sengketa antara oknum pengelola. Akibatnya, nama Grojogan Sewu kini telah resmi dihapus, dan seluruh fokus kini beralih sepenuhnya pada nama Tumpak Sewu.(Imam)

10/03/2025

Bupati Lumajang Usulkan Raperda Tata Kelola Wisata, Grojogan Sewu Ditutup Sementara


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan yang signifikan. Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengungkapkan bahwa terjadi lonjakan sebesar 180 persen dalam kunjungan wisatawan. Namun, di balik pertumbuhan yang pesat ini, terdapat tantangan yang perlu segera diatasi.

Usai rapat paripurna di kantor DPRD Lumajang, Senin (10/3/2025), Bupati yang akrab disapa Bunda Indah ini menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan segera mengajukan rancangan peraturan daerah (raperda) terkait tata kelola destinasi wisata.

"Setelah saya evaluasi dan cek kembali, ternyata kita tidak memiliki peraturan daerah yang mengatur tata kelola destinasi wisata di Kabupaten Lumajang," ujar Bunda Indah.

Bunda Indah menjelaskan bahwa setelah melakukan evaluasi, pihaknya menyadari bahwa Kabupaten Lumajang belum memiliki Perda yang mengatur tentang pengelolaan destinasi wisata. 

“Setelah saya evaluasi, saya cek kembali, ternyata kita belum memiliki peraturan daerah yang mengatur tata kelola destinasi wisata di Kabupaten Lumajang. Apakah itu destinasi wisata yang asetnya Pemda maupun yang di luar Pemda, itu harus kita atur,” ujar Bunda Indah.

Ia juga menambahkan bahwa pengaturan destinasi wisata ini sangat penting karena merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah.

"Ini wilayah Kabupaten Lumajang, dan tentu pemerintah daerah harus menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk mengatur dan meregulasi semua aspek pemerintahan, penyelenggaraan pemerintahan, dan kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bunda Indah mengungkapkan tekadnya untuk segera mengajukan rancangan Perda mengenai tata kelola destinasi wisata tersebut. Ia berharap langkah ini dapat membantu pengelolaan sektor pariwisata yang lebih terstruktur dan bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Selain itu, Bunda Indah juga mengumumkan langkah penutupan sementara destinasi wisata Grojogan Sewu sebagai upaya menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. Langkah ini diambil setelah adanya diskusi dengan pihak terkait, termasuk Kapolres, Dandim, dan Kajari, yang juga telah diberitahu mengenai keputusan tersebut. 

“Penutupan sementara Grojogan Sewu ini saya ambil untuk menjaga ketentraman dan ketertiban umum. Kami sudah berdiskusi dengan Kapolres, Dandim, dan Kajari mengenai hal ini,” jelasnya.

Namun, destinasi wisata Tumpaksewu akan tetap dibuka dengan pendampingan dari pemerintah daerah untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung. 

“Grojogan Sewu kita tutup sementara, dan Tumpaksewu kita buka dengan pendampingan dari pemerintah daerah,” pungkas Bunda Indah

09/03/2025

Grojogan Sewu Lumajang Ditutup Sementara: Ini Alasan Pemkab dan Status Tumpak Sewu


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Pemerintah Kabupaten Lumajang secara resmi menutup sementara objek wisata Grojogan Sewu yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Keputusan tersebut dituangkan dalam surat bernomor 500.13/50/427.12/2025 yang ditandatangani oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, pada Minggu (9/3/2025). Surat itu ditujukan kepada pengelola wisata Grojogan Sewu serta Tumpak Sewu.

Dalam surat tersebut, terdapat dua poin utama yang disampaikan. Pertama, pemerintah daerah menginstruksikan penutupan sementara wisata Grojogan Sewu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Kami meminta agar wisata Grojogan Sewu yang saat ini dikelola segera ditutup sementara," demikian isi surat yang ditandatangani oleh Bupati Indah Amperawati.

Selain itu, dalam poin kedua, pengelolaan destinasi wisata Tumpak Sewu yang selama ini ditangani oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), untuk sementara waktu akan berada di bawah pendampingan pemerintah daerah.

"Untuk pengelolaan wisata Tumpak Sewu, sementara ini akan didampingi langsung oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang," lanjut isi surat tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, membenarkan kebijakan ini. Menurutnya, penutupan Grojogan Sewu dilakukan karena adanya kendala dalam pengelolaan dan sumber daya manusia (SDM) di lokasi tersebut.

"Saat ini Grojogan Sewu sedang dalam tahap penataan terkait SDM dan sistem pengelolaannya. Sementara itu, Tumpak Sewu tetap beroperasi dengan pendampingan dari pemerintah daerah," jelas Yuli.

Sebagai informasi, Grojogan Sewu dan Tumpak Sewu merupakan destinasi wisata yang berada di kawasan Sungai Glidik, yang menjadi batas alami antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. 

Perbedaannya terletak pada pengelolaan, di mana Grojogan Sewu berada di bawah BUMDes, sementara Tumpak Sewu dikelola oleh Pokdarwis. (Imam)

29/01/2025

Polres Probolinggo Tingkatkan Pengamanan di Bromo saat Libur Panjang


Probolinggo, (Onenewsjatim)
- Libur panjang memperingati Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek banyak dimanfaatkan wisatawan untuk liburan ke Gunung Bromo. 

Sebelumnya wisata Gunung Bromo ditutup hingga Selasa (28/1/2025) dikarenakan terdapat acara masyarakat suku Tengger yakni Penutupan Wulan Kapitu. 

Pasca kembali dibuka pada Rabu dini hari, Polres Probolinggo Polda Jatim menyiagakan anggota Satlantas, Satpamobvit dan anggota Polsek dengan dibantu pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. 

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana melalui Kapolsek Sukapura AKP Ardhi Bita Kumala mengatakan penyiagaan anggota di pintu masuk cemoro lawang untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas saat wisata Gunung Bromo kembali dibuka untuk wisatawan. 

"Hari ini Rabu tanggal 29 Januari 2025 sekitar pukul 00.10 Wib, anggota Polres Probolinggo melaksanakan pengamanan di pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," kata Kapolsek Sukapura. 

Lebih lanjut Kapolsek Sukapura memastikan bahwa situasi Gunung Bromo, saat kunjungan wisawatan selama libur panjang tetap kondusif. 

Kapolsek Sukapura juga menegaskan,setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Polres Probolinggo Polda Jatim selalu siaga untuk mengamankan wisata Gunung Bromo.

"Apabila terdapat gangguan segera melaporkan kepada petugas yang berada di lokasi," ucap Kapolsek Sukapura. (Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved