Lumajang, (Onenewsjatim) - Menjelang Idul Adha, permintaan sapi kurban di Kabupaten Lumajang meningkat signifikan. Salah satu peternak sapi di Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Slamet Banyulangit, mengungkapkan bahwa penjualan sapi di peternakannya, Kandang Mandiri Farm, melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sudah sekitar 10 ekor sapi yang laku, dan beberapa di antaranya memiliki bobot mencapai 1,2 ton," ujar Slamet saat ditemui di lokasi peternakan
Sapi-sapi berbobot jumbo tersebut dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp50 juta hingga lebih dari Rp80 juta per ekor, tergantung pada jenis dan bobotnya.
Menurut Slamet, tiga ekor di antaranya bahkan dibeli oleh pembeli dari Jakarta, dengan bobot rata-rata mencapai 1,2 ton per ekor.
“Kalau yang beratnya 1,2 ton itu biasanya di atas Rp80 juta per ekor. Sedangkan yang
800 kilogram ada yang Rp50 juta, Rp60 juta, bahkan Rp75 juta. Tergantung jenis dan ukurannya,” jelasnya.
Slamet menambahkan, jenis sapi yang tersedia di Kandang Mandiri Farm cukup beragam, mulai dari Simental, Limousin, hingga Karolis. Dari ketiganya, sapi jenis Karolis cenderung memiliki harga lebih tinggi.
Untuk pemasaran, sistem penjualan dilakukan melalui berbagai cara.
“Terkadang pembeli datang langsung ke kandang, ada yang lewat online, ada juga yang lewat offline. Kalau dijual ke pasar hewan justru bisa lebih murah, jadi lebih baik langsung atau lewat online saja,” kata dia.
Menjaga kualitas sapi, terutama menjelang musim kurban, menurut Slamet, membutuhkan perawatan yang ekstra. Setiap harinya, sapi dimandikan tiga kali dan diberi makan jomboran secara rutin.
“Kebersihan kandang juga dijaga. Kami ada dua orang karyawan yang khusus menangani kebersihan dan perawatan setiap pagi. Setelah kandang dibersihkan, sapi dimandikan lalu diberi makan,” jelasnya.
Saat ini, di peternakan masih tersisa sekitar 12 ekor sapi berbobot besar yang siap dijual menjelang Idul Adha.
Peternakan Kandang Mandiri Farm sendiri dirintis oleh seorang warga bernama Bahul, yang saat ini menetap di Malaysia sejak tahun 2004.
Awalnya hanya hobi memelihara sapi, Bahul kemudian mengembangkan peternakan ini secara serius. Bahkan, sapi-sapi dari kandang ini sempat ikut serta dalam berbagai kontes.
“Awalnya dari hobi saja, tapi lama-lama dikembangkan. Sekarang sudah punya kandang sendiri dan sering ikut kontes juga,” pungkas Slamet. (Imam)
FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram