Lumajang, (Onenewsjatim) – Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Lumajang menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) tahun 2025 dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang.
Bantuan diserahkan secara langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, kepada kelompok tani penerima.
Adapun kelompok tani yang menerima bantuan antara lain Gapoktancam Maharani Kecamatan Lumajang berupa combine harvester, Gapoktandes Subur Makmur Desa Boreng berupa rotavator, Poktan Harapan Baru Desa Petahunan Kecamatan Sumbersuko berupa rotavator.
Poktan Ploso Rejo Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono berupa traktor roda dua, cultivator, dan pompa air, Karya Tani Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun berupa rice transplanter, serta Poktan Tani Makmur Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukodono berupa rice transplanter.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Ir. Retno Wulan Andari, M.Si, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pertanian di daerah.
“Tujuan program bantuan alsintan pertama adalah modernisasi. Kalau tidak mengikuti perkembangan, kita akan tertinggal. Alat-alat ini bertujuan untuk efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Retno.
Menurutnya, penggunaan alsintan seperti combine harvester, traktor hingga rice transplanter mampu mempercepat proses produksi dibandingkan dengan tenaga manual. Hal ini akan sangat membantu petani dalam menghadapi tantangan ketersediaan tenaga kerja yang semakin terbatas.
“Kalau panen menggunakan combine harvester, waktunya lebih cepat dan biayanya lebih murah. Begitu juga dengan traktor atau rice transplanter, yang bisa meringankan pekerjaan petani sekaligus menekan ongkos produksi,” tambahnya.
Retno juga menegaskan bahwa penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan usulan kelompok tani sejak satu tahun sebelumnya. Tim teknis akan melakukan verifikasi dengan melihat keaktifan kelompok tani, luas lahan, hingga kebutuhan di lapangan, sehingga bantuan tepat sasaran.
“Tidak asal memberikan bantuan. Ada proses usulan, identifikasi, hingga verifikasi di lapangan. Dengan begitu, yang menerima benar-benar kelompok tani yang membutuhkan dan aktif,” jelasnya.
Ia berharap program bantuan alsintan dapat terus berlanjut bahkan ditingkatkan, seiring dengan kebutuhan produksi pangan yang semakin tinggi.
“Tenaga kerja semakin sedikit, sementara kita dituntut untuk menghasilkan produksi lebih banyak. Karena itu, kami berharap program bantuan alsintan tetap ada dan bisa lebih meningkat ke depan,” pungkas Retno.


FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram