Jember, (Onenewsjatim)-Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember sejak Minggu (22/12) malam telah mengakibatkan banjir besar yang melanda tujuh desa di Kecamatan Tempurejo, Jember Jawa Timur. Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari (23/12) sekitar pukul 02.00 WIB.
Kenaikan drastis debit air di Sungai Mayang, Bedadung, Kalisanen, dan Curahnongko menjadi penyebab utama banjir yang merendam pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai 140 cm.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, bencana ini telah mengakibatkan 2.248 kepala keluarga (KK) atau sekitar 7.331 jiwa terdampak.
Tidak hanya Kecamatan Tempurejo, banjir juga merendam Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan, dengan jumlah warga terdampak mencapai 67 KK.
"Lebih dari 2.200 kepala keluarga atau sekitar 7.300 jiwa terdampak banjir di tujuh desa di Kecamatan Tempurejo," ungkap Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto.
Desa-desa yang terparah terdampak antara lain Desa Sanenrejo, Wonoasri, Curahnongko, Curahtakir, Andongrejo, Sidodadi, dan Pondokrejo. Selain itu, Desa Glundengan di Kecamatan Wuluhan juga melaporkan adanya warga yang terdampak banjir.
"Ketinggian air di beberapa titik mencapai 60-140 cm. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Mayang, Bedadung, Kalisanen, dan Curahnongko," tambah Widodo.
BPBD Jember telah melakukan berbagai upaya penanganan bencana, mulai dari evakuasi warga, penyelamatan, hingga pendirian posko pengungsian.
Meskipun banjir di beberapa desa sudah mulai surut, namun di Desa Wonoasri, banjir masih menggenangi pemukiman dan jalan sehingga banyak warga yang masih mengungsi.
"Hingga Senin pagi banjir masih menggenangi pemukiman dan jalan Desa Wonoasri, sehingga banyak warga banyak yang mengungsi ke posko, sedangkan kondisi banjir di beberapa desa lainnya sudah mulai surut," kata Widodo. (Imam)
FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram