Lumajang, (Onenewsjatim) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bina Usaha Mandiri Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, terus berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan di wilayah pedesaan.
Kali ini, BUMDes tersebut mengembangkan dua unit usaha baru, yakni pertanian selada hidroponik dan peternakan ayam petelur.
Pengembangan dua unit usaha tersebut ditandai dengan grand launching BUMDes Bina Usaha Mandiri yang digelar di Dusun Tukum Krajan RT 24 RW 08, Desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Sabtu (27/12/2025).
Direktur BUMDes Bina Usaha Mandiri, Rima Nur Widya Imelda, mengatakan bahwa pemilihan usaha selada hidroponik dan ayam petelur dilakukan berdasarkan pertimbangan potensi ekonomi dan keberlanjutan usaha.
“Pemilihan selada hidroponik bukan tanpa alasan. Saat ini selada memiliki nilai ekonomi yang cukup baik, ramah lingkungan, serta kebutuhan pangan masyarakat yang terus meningkat,” ujar Imelda.
Selain itu, lanjut Imelada, usaha peternakan ayam petelur juga dinilai memiliki prospek yang stabil dan berkelanjutan karena mampu memberikan perputaran ekonomi yang rutin bagi desa.
“Ayam petelur merupakan usaha yang relatif stabil dan berkelanjutan. Dengan hasil produksi yang rutin, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian desa,” tambahnya.
Imelda menegaskan, pengelolaan BUMDes Bina Usaha Mandiri akan dijalankan dengan prinsip kejujuran, keterbukaan, transparansi, serta penuh tanggung jawab.
“Kami berkomitmen menjalankan BUMDes ini secara jujur, terbuka, dan transparan agar benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi Desa Tukum,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tukum, Susanto, menyambut baik pengembangan unit usaha tersebut dan berharap BUMDes mampu menjadi penggerak utama ekonomi warga desa.
“Kami berharap BUMDes ini ke depan bisa terus berkembang dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Desa Tukum,” ujar Susanto yang akrab disapa Cak Santo.
Ia juga mengungkapkan rencana jangka panjang pemerintah desa untuk mengembangkan potensi lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi, salah satunya budidaya cacing.
“Ke depan kami memproyeksikan Desa Tukum menjadi penghasil cacing. Nilai ekonominya cukup tinggi. Bahkan saat ini Tukum sudah mulai dibidik menjadi desa cacing, atau istilah kerennya vermiculture,” ungkapnya.
Menurutnya, budidaya cacing sangat potensial untuk disandingkan dengan usaha selada hidroponik maupun peternakan ayam petelur.
“Selada ini sangat cocok dikombinasikan dengan budidaya cacing, termasuk juga dengan ayam petelur. Harapan kami, di tahun-tahun berikutnya unit usaha BUMDes bisa semakin bertambah dan semakin memperkuat ekonomi desa,” pungkasnya.


FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram