-->

12/08/2025

Pengunjung Keluhkan Koleksi Buku Perpustakaan Lumajang Tak Pernah Diperbarui Sejak Pandemi

Pengunjung Keluhkan Koleksi Buku Perpustakaan Lumajang Tak Pernah Diperbarui Sejak Pandemi


Lumajang, (DOC)
– Minimnya pengadaan koleksi buku baru di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Lumajang menuai keluhan dari para pengunjung. Sebagian besar koleksi yang tersedia merupakan buku-buku keluaran lama, sehingga kurang diminati, terutama oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.

Seorang pengunjung, Aril (20), mengaku koleksi buku di perpustakaan terkesan usang dan tidak mengikuti perkembangan tren bacaan.

“Anak-anak seusia saya ini mencari buku keluaran terbaru. Kalau bukunya keluaran lama, minat baca jadi berkurang karena tidak menarik untuk dibaca,” ujarnya.

Hal senada disampaikan pengunjung lainnya, Shabila Fandyta. Ia menilai, sejak pandemi Covid-19, tidak ada pembaruan koleksi buku di perpustakaan.

“Saya sempat tanya ke petugas soal buku yang terbit tahun 2017. Katanya memang sejak Covid tidak ada pembaruan. Koleksi seperti novel White Wedding pun masih dari tahun itu,” ungkapnya.

Shabila yang gemar membaca buku mengaku lebih memilih membeli buku sendiri atau mengakses bacaan melalui aplikasi digital.

“Kalau koleksi di perpustakaan diperbarui, informasi yang didapat juga lebih relevan. Sekarang kan sudah banyak tren buku baru,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Literasi Majang Buku, Rizka Ayu Kartini (27), menuturkan bahwa keluhan serupa juga disampaikan oleh anggota komunitasnya. Banyak pembaca memilih membeli buku sendiri atau beralih ke aplikasi digital karena koleksi di perpustakaan dianggap kurang mengikuti tren.

"Kalau anak-anak sekarang kan baca buku yang lagi tren di Instagram atau TikTok. Koleksi di perpustakaan menurut mereka kurang kekinian, makanya lebih memilih beli buku sendiri atau baca lewat aplikasi seperti iPusnas," jelasnya.

Rizka menyebut, tren bacaan saat ini antara lain novel karya Leila S. Chudori, Ziggy, dan Tere Liye , novel terjemahan, serta buku-buku pengembangan diri dan psikologi. Namun, koleksi semacam itu jarang ditemui di perpustakaan daerah.

"Padahal sekarang buku itu mudah diakses, apalagi kalau ada promo di toko online. Kalau koleksi perpustakaan bisa mengikuti tren, saya yakin minat baca masyarakat, terutama anak muda, akan meningkat," tambahnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan dan Pelayanan Perpustakaan Disarpus Lumajang, Supiyati, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ia mengakui pengadaan buku baru sempat terhenti selama empat tahun akibat keterbatasan anggaran dan pandemi Covid-19.

“Memang sejak Covid-19 tidak ada pengadaan. Tahun ini, alhamdulillah kami sudah mendapatkan anggaran sekitar Rp 945 juta untuk pengadaan 190 judul buku,” terangnya.

Supiyati menambahkan, proses pengadaan sudah melalui mekanisme mini kompetisi dan pemenang penyedia buku telah ditetapkan.

“Penyedia memenuhi syarat, mulai dari SBN, spesifikasi buku, dukungan penerbit, hingga pelabelan. Insya Allah sebelum 30 September 2025 semua buku sudah kami terima dan siap dilayankan,” pungkasnya.

Baca Artikel Terkait Lainnya

Baca juga Artikel Lainnya

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved